Apa perbedaan dan kegunaan pembiayaan untuk investasi dan modal kerja?

Pernahkah memperhatikan arus proses bisnis di suatu perusahaan?

Misalkan A berusaha dibidang perdagangan kelontong. Pada awalnya A membeli barang persediaan dari uang yang berasal dari modalnya sendiri, kemudian barang tsb dijual. Apabila barang laku, dan dibeli secara tunai, maka akan kembali berputar menjadi kas. Sedangkan jika dibayar secara angsuran, maka terjadi piutang. Satu siklus dari kas……persediaan…piutang… kembali menjadi kas …disebut sebagai satu siklus perputaran usaha.

Siklus perputaran setiap jenis usaha berbeda, bahkan yang jenis usahanya sama juga berbeda, karena tergantung dari pengelolaan usaha masing-masing. Apabila usaha makin besar, maka A membutuhkan tambahan modal. Tambahan modal ini bisa diperoleh dari pencairan tabungan A, maupun berasal dari pinjaman (pinjaman pihak ketiga ataupun pinjaman dari Bank).

Di bawah ini akan dicoba dibahas, untuk lebih memahami apa pembiayaan yang paling tepat untuk meningkatkan usaha, jika dirasakan usaha makin membesar. Karena pembiayaan yang tepat akan menghasilkan peningkatan usaha yang lebih sustainable , serta tidak membesar secara tiba-tiba yang dapat menimbulkan kesulitan dikemudian hari.

Secara garis besar, pembiayaan yang digunakan untuk meningkatkan usaha dibagi menjadi 2, yaitu: pinjaman untuk investasi dan pinjaman untuk modal kerja.

Investasi

Modal Kerja

Digunakan untuk membeli aktiva tetap, seperti mesin produksi, menambah bangunan gudang, menambah bangunan toko, membeli peralatan dan lain-lain, yang gunanya untuk meningkatkan kapasitas produksi usaha

Digunakan untuk pembelian persediaan atau stock barang dagangan, serta menggantikan modal yang tertanam pada piutang.

Untuk menilai apakah rencana investasi layak, maka perlu dibuat worksheet dan proyeksi cash flow, berapa total project cost (TPC), sampai dengan pinjaman lunas (termasuk jika melakukan pembiayaan dengan pinjaman). Cash flow akan menggambarkan, perkembangan usaha setelah dilakukan investasi, berapa omzet penjualannya, berapa laba operasionalnya, sampai dapat diproyeksikan berapa perkiraan labanya.

-Cara menilai berapa sebetulnya kebutuhan modal kerja yang wajar adalah:

  • Hitung berapa perputaran persediaan, perputaran piutang serta perputaran hutang usaha.
  • Berapa perkiraan omzet usaha yang akan ditingkatkan? Disini perhitungan agar dilakukan hati2 dan setelah melakukan riset pasar, agar A telah menghitung secara benar. Yang utama diperhatikan adalah, apakah peningkatan omzet usaha tadi didukung oleh rencana pemasaran yang benar, serta apakah masih ada celah pasarnya.
  • Dari perhitungan perputaran persediaan ditambah dengan perputaran piutang (setelah peningkatan omzet) dikurangi oleh hutang usaha yang akan selalu ada, akan diperoleh besarnya tambahan kebutuhan modal kerja.

Hitung Net Present Value, bahwa dari nilai laba+penyusutan dari tiap periode, dihitung dengan nilai sekarang. Mengapa yang dihitung laba+penyusutan? Karena penyusutan adalah nilai yang dihitung berdasar perkiraan penyusutan aktiva tetap, yang nilainya dari nilai aktiva saat pembelian dikurangi nilai sekarang, , yang sebenarnya nilai penyusutan ini tidak riil dikeluarkan, sehingga dalam perhitungan cash flow dihitung kembali.

Proyek investasi dinilai layak, apabila:

Net Present Value >0

B/C ratio >1

Internal Rate of Return> cost of equity

Dari kebutuhan modal kerja tersebut, kemudian dikurangi dengan hutang pada pihak ketiga, apabila memang hutang pihak ketiga yang berupa hutang usaha tsb akan selalu ada. Misalnya untuk membeli stock barang dagangan, A diberi kesempatan membayar s/d saat barang tiba, atau selambat-lambatnya satu bulan. Karena harganya sama dengan jika membayar tunai sekaligus, akan lebih baik jika A mempergunakan kesempatan membayarnya sebulan kemudian. Uang yang ada bisa disimpan di Bank, yang akan memberikan bunga bulanan, dan A hanya mempergunakan uangnya jika diperlukan.

   

 

 

Yang perlu diperhatikan adalah, bahwa apapun pembiayaan yang akan dilakukan untuk meningkatkan omzet usaha, harus didasarkan atas perhitungan secara cermat, apalagi jika pembiayaan tadi menggunakan hutang pihak ketiga (bisa dari orang/perusahaan lain ataupun dari kredit Bank).

A juga harus memantau secara ketat, agar uang untuk tambahan modal kerja maupun untuk investasi, digunakan sesuai dengan tujuannya. Pemantauan ini juga termasuk pemantauan, apakah setelah tambahan investasi/modal kerja, omzet usaha sesuai dengan yang direncanakan (sesuai proyeksi cash flow)? Apabila tidak sesuai, maka A harus bekerja keras untuk menggiatkan pemasaran sehingga target bisnis dapat tercapai. Demikian juga pemantauan meliputi, apakah perputaran piutang masih wajar, jika makin banyak yang belum tertagih, segera tingkatkan penagihan. Juga perlu dilihat, apakah perputaran usaha A memang wajar sesuai usaha sejenis (baik jenis usaha maupun besaran usaha/skala bisnisnya).

Kemudian A harus memperhatikan, sebetulnya apa yang diperlukan? Apakah perlu untuk meningkatkan kapasitas produksi (menambah ruangan toko, gudang), atau untuk tambahan modal kerja karena toko yang ada dirasakan masih memadai. Hal ini sangat penting agar tak terjadi kesalahan dalam sumber dan penggunaan dana, yang berakibat pada mismatch pendanaan. Sebagaimana diketahui, untuk pembiayaan investasi yang diperlukan adalah dana jangka panjang, sedang untuk modal kerja adalah dana jangka pendek, karena perputaran usaha tidak sampai 1 (satu) tahun. Apabila terjadi kesalahan penggunaan dana, misalkan pembiayaan investasi menggunakan dana jangka pendek, apalagi mengambil sebagian modal kerja, hal ini dapat berakibat fatal karena modal kerja usaha akan terbatas, yang pada gilirannya A akan kesulitan likuiditas, jika sewaktu-waktu terjadi kenaikan permintaan akan barang.

Iklan

13 pemikiran pada “Apa perbedaan dan kegunaan pembiayaan untuk investasi dan modal kerja?

  1. Ping-balik: Jika Saya Seorang Investor « from JOGJA to DEUTSCHLAND

  2. Ping-balik: Jika Saya Seorang Investor | Akhmad Yainal Abidin

  3. Keke,

    Menentukan kebutuhan modal kerja secara optimal, dapat diketahui jika kita mengetahui berapa sebenarnya perputaran usaha yang wajar. Ini bisa dicari dengan membandingkan, dengan perputaran modal kerja pada usaha sejenis.

  4. zia

    buat donk
    konsep modal kerja
    menentukan dan meramalkan modal kerja
    kebijakan investasi dan modal kerja
    faktor faktornya

    Zia,
    Untuk tulisan seperti itu, sudah banyak terdapat di beberapa buku, antara lain karangan pak Suad Husnan, lengkap dengan contoh-contohnya. Jika di tulis disini, terlalu banyak…karena blog saya khususnya untuk yang tag manajemen, hanya untuk mengingatkan kembali pada beberapa teman (yang pernah menjadi muridku), apa yang perlu diperhatikan pada beberapa bagian manajemen. Jadi hanya berupa uraian singkat.

    Kalau perlu belajar, bisa ikut kursus singkat di LPPM atau Lembaga FE UI…..disana ada beberapa paket untuk memahami konsep: Financial Management, Project Appraisal, Strategic Management dll.

  5. silvia

    maaf td slah nanya trnyata dah da jwbannya

    prtnyaan ke 2

    seberapa sering modal kerja itu berputar????????spy kseimbangan dgan kas terjaga?????/

    thx alot

    Silvia,
    Kalau untuk menulis TA, sebaiknya memang kerja praktek di salah satu perusahaan, baru diteliti bagaimana perputaran modal kerjanya, bandingkan dengan industri sejenis. Tahu kuestioner kan? Ini berguna untuk mengetahui saat wawancara pada perusahaan2 tadi…memang berat, tapi itu jika ingin menghasilkan TA yang bagus, dan nanti sangat berguna saat wawancara mencari pekerjaan (pertanyaan saat wawancara akan terlihat pelamar memahami atau tidak)…saya dulu penelitiannya malah setahun, anak sayapun praktek riil. Jawaban tak mungkin disini, karena sangat tergantung bidang usaha, gaya manajemennya dsb nya. Industri sepatu tak sama dengan industri garmen, juga berbeda dengan industri mkanan….ini hanya contoh.

  6. M. Idris

    saya menanyakan upaya-upaya apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan usaha modal dalam kegiatan usaha industri rumah tangga seperti usaha industri makanan kecil (pembuatan keripik tempe), sementara saya sebagai pengusaha kecil dengan asset modal dibawah 10 juta. Dan kemudian tenaga kerja yang adalah keluarga

    M.Idris,
    Upaya penting tentu saja pemasaran, bisa dilakukan dari mulut ke mulut. Jika kualitasnya baik, maka yang pernah mencicipi kripik tempe tsb akan memberitahu temannya, apalagi jika harganya bersaing. Tentu saja juga harus tahu apa kekurangannya, caranya adalah menanyakan ke konsumen, apa kekurangannya, sekaligus menanyakan apalagi yang diperlukannya.

    Saya ingat ibu temanku, saat ayahnya mendadak PHK, maka ibunya membuat kripik yang dijual oleh temanku, adiknya dan kakaknya…teman-teman karena kasihan membelinya. Dan karena enak lama-lama bisa berkembang, sekarang ketiga anaknya selesai S1 semuanya, yang dua orang bergelar doktor lulusan luar negeri, menjadi dosen di PTN terkenal di Bandung dan Surabaya.

  7. Ping-balik: makalah kewirausahaan | triyulianty

  8. Ping-balik: MAKALAH KEWIRAUSAHAAN “ PEMBIAYAAN “ « Heyratna's Blog

  9. Ping-balik: PEMBIAYAAN | raidahkartika

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s