Ternyata bekerja di rumah menyenangkan

Saat masih kuliah

Waktu tersita untuk kuliah, membuat tugas-tugas, waktu sosialisasi terbatas. Saat itu berangan-angan…hmm…bagaimana ya rasanya kalau sudah bekerja dan punya uang sendiri.

Setelah bekerja

Setelah lulus, kesulitan utama adalah mencari pekerjaan yang cocok dan sesuai minat serta bakat kita. Inginnya sih, bekerja tak perlu ngoyo, dan masih punya waktu untuk meningkatkan kemampuan kita. Kenyataannya, sejalan dengan karir yang meningkat, waktu makin terbatas, kita harus pandai membagi waktu antara bekerja dan waktu untuk berkeluarga.

Kalau umur kita dibagi tiga, maka waktu bekerja adalah 2/3 dari umur kita. Dan waktu ini bersamaan dengan waktu kita harus mendidik anak, komunikasi dengan suami agar rumah tangga tetap berjaan baik, serta bagaimana agar pekerjaan kantor tetap berjalan lancar. Saat ini terbayang, bagaimana nantinya setelah mengalami masa tidak aktif bekerja, terbersit kekawatiran akan adanya rasa sepi serta rasa bosan menunggu waktu.

Setelah tidak aktif bekerja

Sepanjang waktu masih bekerja, kita sibuk menyiapkan dana dan kemampuan agar setelah tidak aktif bekerja, kita tidak mengalami kesulitan keuangan. Masalah yang sering dihadapi adalah bagaimana kita mengelola waktu setelah tidak aktif bekerja, menjadi kegiatan yang positif. Lima tahun sebelum saya bebas tugas, mantan atasan saya mengingatkan agar saya menyiapkan diri dan berusaha pindah jabatan ke unit yang tidak terlalu sibuk , yang selain menyita tenaga juga menyita pikiran. Syukurlah saya akhirnya dipindah ke unit yang lebih mengandalkan kemampuan berpikir secara konseptual, dan ternyata ini sangat berharga saat saya tidak aktif bekerja.

Bulan-bulan pertama tidak aktif bekerja (walaupun sebenarnya saya masih menjadi pengurus di suatu perusahaan, tetapi jam kerja lebih fleksibel), saya tidak merasakan kesulitan karena sibuk renovasi rumah yang akan ditinggali setelah tidak tinggal di rumah dinas. Setelah pindah rumah, ternyata beres-beres rumah memerlukan waktu yang lama, dan nggak selesai-selesai juga…syukurlah walau belum tertata rapi, tetapi rumah sudah layak ditinggali. Setelah rumah “agak beres”, saya mulai menghubungi teman-teman sekedar say hello, dan disinilah letak perlunya memiliki jejaring serta asah kemampuan selama ini. Di rumah, sambil mengerjakan laporan, saya mulai belajar ngeblog, menulis karangan, yang saat aktif bekerja tak mungkin dapat saya lakukan. Saya mencoba menata buku manajemen, finance, hukum, yang selama ini hanya menjadi acuan jika diperlukan. Ternyata banyak sekali buku di rumah yang bahkan belum pernah saya sentuh, apalagi di baca.

Tanpa diduga, di suatu hari mantan bos saya, yang sekarang menjadi salah satu Direktur di lembaga pendidikan menelepon, dan menanyakan apakah saya mau membantu beliau sebagai pengajar. Waktunya fleksibel, dan disesuaikan dengan kompetensi saya. Tentu saja saya antusias untuk bergabung…dan ternyata tugas pertama adalah mengajar di Aceh…..daerah yang selalu saya dambakan untuk suatu ketika dapat saya kunjungi. Saya percaya betapa Allah swt menyayangi saya, pada saat saya tidak aktif lagi bekerja, saya mendapat tawaran mengajar di wilayah tersebut.

Menjadi pengajar telah saya lakukan sejak tahun 1980, dimulai dengan mengajar yunior saya, diantara jam kerja. Sejak saya menjadi seorang manager, saya hanya kadang-kadang mengajar karena disibukkan oleh pekerjaan operasional, serta harus bepergian kedaerah. Namun mengajar adalah merupakan panggilan jiwa, karena ayah ibu seorang guru, jadi di saat-saat saya kunjungan ke daerah, pada malam hari sering diisi dengan diskusi, serta membahas apa yang kita lihat hari ini.

Sekarang waktu luang saya gunakan untuk menulis, membuat bahan ajar, serta membaca buku yang menumpuk di rumah dan selama ini tak sempat di baca. Ternyata, dengan kesibukan ini tak terasa waktu berjalan cepat dan saya merasa bahagia….Karena suami seorang dosen, pensiun masih 10 tahun lagi, dan anak-anak masih kuliah. Dengan ibu yang banyak waktu luang di rumah, kondisi rumah juga lebih rapih (:D)…serta anak-anak bisa curhat setiap saat….

Iklan

12 pemikiran pada “Ternyata bekerja di rumah menyenangkan

  1. kayanya enak ya, aku jd pingin juga kaya gitu…tp aku kan cuma lulusan SMEA..trus mau ngapain klo udah gak kerja lg..soalnya aku jg udah bosen kerja nih…

    Dyah,
    Bekerja di rumah bisa apa saja…teman-teman saya yang selesai SMA tak melanjutkan kuliah banyak yang berwirausaha di rumah, bahkan pendapatannya lebih besar dari saya. Bisa di coba usaha yang sesuai kompetensi Dyah.

  2. Ibu, memang benar jika kita bekerja di rumah kelebihannya lebih dekat dengan anak, saya lagi rencana untuk itu.

    Lenny,
    Mudah-mudahan berhasil yang diinginkan.

  3. salam kenal bu, numpang koment ya…
    yang paling aku suka dengan bekerja dirumah yaitu aku bisa mengawasi anak-anakku,full time ! soalnya bu, dari pengamatan di sekitarku hanya 1 dari 10 pengasuh yang benar-benar bisa kita percaya kalu ingin meninggalkan anak bekerja di luar.
    o iya, aku ini cuma lulusan STM lo bu, es te em jurusan teknik industri di cimahi,sempat minder krn hari gini mau jadi apa lulusan stm, tapi untung suamiku selalu mendorongku dengan prinsip : “bukan pendidikan yang menyelamatkan hidup manusia,tetapi ketrampilan”.
    salam kenal dari penjahit di tangerang 🙂

  4. Radha Putri Anggara

    Salam kenal bu,

    Saya juga mau bu kerja di rumah dan menghasilkan uang untuk bantu kebutuhan rumah tangga yang sekarang semakin naik harga kebutuhan .
    ttd

    wita

  5. I am a working at home mom, saya full time dirumah mengurusi anak2 dan suami (keluarga), tapi saya senang saya juga bisa bekerja dirumah yang menghasilkan uang tambahan untuk belanja bulanan.
    Boleh yuk mampir ke web saya, buat ibu2 yang ingin bekerja dirumah. Terima kasih.

    Terimakasih kunjungannya

  6. Salam kenal bu..

    Saya bekerja di kantor, tapi setelah punya anak, pengen banget kerja dirumah. Biar punya banyak waktu untuk anak tercinta. Tapi masih bingung mulai darimana..

    Leni

  7. Dian

    Salam kenal bu……

    Saya bekerja di kantor, tapi tahun ini anak saya masuk sekolah. Saya ingin dekat dengan anak-anak tapi saya juga ingin bantu suami. Saya bingung bagaimana bekerja di rumah dan menghasilkan uang…..

    Salam kenal juga…
    Bagaimanapun harus dibicarakan bersama suami…karena hanya anda berdua yang tahu kebutuhan yang pasti

  8. Saya masih bekerja dikantor namun sebentar lagi memutuskan untuk resign dan fokus di rumah namun tetap berbisnis. Akhirnya pilihan saya jatuh pada bisnis dengan basic online, karna saya fikir saya akan lebih fleksible mengatur waktu saya sendiri, untuk saya, anak2 dan keluarga saya serta bisnis itu sendiri. Semoga dimudahkan oleh yang di Atas segala sesuatunya 🙂

    Thanks
    Libryana
    0811724465
    Ym. librynoblecoffee
    Email/ Fb .libryana.dbc@gmail.com
    Webiste :http://www.runbizonline.co.cc
    http://butiku-kirana.com

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s