Perjalanan

Anda sering melakukan perjalanan, dari satu tempat ke tempat lain, bahkan ke luar pulau atau ke luar negeri? Pernahkah anda memperhatikan, apa yang dilakukan oleh orang disekeliling anda saat menunggu?

Jika anda sering melakukan perjalanan, maka menunggu (menunggu di Bandara, di terminal, di setasiun dll) adalah hal yang paling menyebalkan, apalagi jika jadual keberangkatan tertunda karena kesalahan teknis.

Dari pengamatan saya (tambahkan jika ada), ada beberapa hal yang sering dilakukan orang saat menunggu:

  1. Mengobrol. Orang Indonesia doyan ngobrol, jadi di tempat-tempat menunggu kita sering di sapa orang, diajak ngobrol, dan sering kita melihat dua orang atau lebih terlibat pembicaraan yang asyik……dan setelah nantinya duduk dibangku sebelah kita dalam kendaraan, ternyata mereka baru mengenal. Hal ini akan jarang terlihat jika kita melakukan perjalanan di luar negeri, mereka hanya menjawab jika kita bertanya, jarang sekali yang membuka percakapan dengan orang yang baru dikenal di perjalanan.
  2. Membaca buku. Di Indonesia masih jarang dijumpai orang membaca buku di terminal bis, di setasiun, tapi sekarang sudah mulai banyak terlihat orang membaca sambil menunggu keberangkatan pesawat. Inipun masih terbatas orang yang menunggu di tempat-tempat tertentu misalkan di lounge, mungkin karena situasi yang nyaman, ada tempat duduk sambil mendengarkan TV, dan bisa makan camilan. Berbeda dengan di luar negeri, di dalam bis, di jalan, di taman-taman, kita melihat banyak orang membaca buku, bahkan orang tua sekalipun. Dalam suatu perjalanan naik kereta api dari Brisbane ke Gold Coast, disepanjang jalan saya menjumpai orang tua, nenek atau kakek, bepergian sendiri, membawa koper yang cukup berat, dan menikmati buku bacaannya. Dan hal ini banyak saya temui di negara lain saat saya mendapat kesempatan seminar ke luar negeri.
  3. Mengerjakan tugas. Saat ini bila kita bepergian dengan naik pesawat terbang, semakin banyak orang yang menunggu atau melewatkan waktu terbang sambil mengerjakan tugas. Bisa dengan menulis, atau menggunakan laptop, hal ini dimungkinkan karena telah banyak laptop dengan berbagai merk yang harganya terjangkau.
  4. Tidur. Tidak semua orang mendapat kenikmatan dapat tidur diperjalanan. Saya pernah bertanya pada seorang eksekutif, bagaimana dia membagi waktu antara bekerja dan istirahat, karena saya lihat beliau ini (satu sekarang jadi menteri, dan satu lagi jadi Gubernur BI) tetap terlihat fresh diantara kesibukan beliau mengajar, memberi ceramah, rapat dengan DPR dan menjadi ibu dari putra putrinya. Jawabnya:” Setiap ada kesempatan saya tidur, bisa di dalam lift, atau jika naik mobil (tentu saja punya sopir)”. Mantan CEO saya yang super sibuk, juga menggunakan waktu istirahat dengan tidur, kalau sedang di mobil, di pesawat, di kereta api. Beliau bilang, saya hanya punya waktu istirahat 2 (dua) jam per hari, karena kalau dirumahpun tetap harus membuat persiapan, dan memikirkan langkah-langkah apa agar perusahaan tetap berkembang.

Apa yang anda lakukan selama menunggu di perjalanan, atau pada saat menikmati perjalanan dari satu tempat ketempat lain?

Iklan

18 pemikiran pada “Perjalanan

  1. kopidangdut

    Salam kenal..
    Entah apakah mengobrol disini mencakup: ber sms ria?
    sepertinya tata cara berkomunikasi saat ini terlah beralih dari tatap muka menjadi: via kabel (telpon) dan via seluler: sms dan ngguyu neng henpon

  2. Hehehe..karena judulnya menunggu diperjalanan, saya mikirnya hanya ngobrol dengan orang disekelilingnya. Tapi bener juga ya, makin banyak orang yang asyik menyendiri ber sms atau chat dengan teman lain yang nun jauh disana. Thanks sharingnya…salam kenal juga.

  3. Bahar,
    Sama, saya juga baca buku…tidur merupakan hal yang susah saya lakukan diperjalanan. Makanya kalau perjalanan panjang, jadi lelah….dan saya lebih suka berangkat pagi2, karena masih segar, ditempat tujuan bisa langsung kerja.

    Trian,
    Aduhh…kenapa emailmu masuknya di bulk lagi? Merenung boleh juga, asal merenung yang positif, siapa tahu menemukan rumus baru.

    Fadli,
    Mengobrol dengan orang yang punya minat sama, dan ilmu pengetahuannya luas akan sangat menarik. Betul, jika Fadli coba2 ngobrol dengan cewek cantik yang baru dikenal, bisa dicurigai mau melet…atau bahkan dikira mau menghipnotis. Sedihnya hidup di Jakarta…

    Tukang ketik,

    Hanya melirik??? Coba dekati, siapa tahu nyantol. Ehh adikku ketemu jodoh diperjalanan lho, dalam perjalanan dari Jatim ke Bandung.

  4. Ibu, kalo saya di perjalanan pinginnya tidur, tapi gak bisa :(( krn memang sering kesulitan tidur.. dan gak bisa dibilang selalu segar krn saya tampak loyo dan sonto (eh perhaps sontoloyo?).
    Kalau kepala pusing akibat di dalam mobil buat mengantisipasinya biasanya saya bawa minyak kayu putih (padahal saya sebal sama baunya, tapi karna belum ketemu pengganti minyak kayu putih yang berbau wangi terpaksa pakai itu) digosokkan ke leher/pundak+perut trus kemulan pake jacket / selimut (kalo kereta argo) . trus bisa juga selalu makan dan minum,kalo mobil sebaiknya biasanya saya makan buah pear buah favorit saya πŸ˜€ kalo di kereta argo saya makan aja apa yang ada.. mis. minum teh hangat sama makan nasi goreng ples steak.. haduuuh jadi curhat + ngobrolin makanan sama ibu hehe BTW nama saya sama dgn anaknya ibu si arie juga ya πŸ˜€
    to tukangketik, kalo gw mah bukan ngedeketin cewek, tapi biasanya sering ceweknya yg ngedeketin gw… ajak2/negor2 ngobrol .. gwnya doang kali yang jaim (jaga image) sama jasi (jaga gengsi) πŸ˜› mending kalo bisa bikin gw pules tidur biar gak pusing kepala gw capekk

  5. Saya membuka percakapan dengan ibu-ibu paruh baya aja dicurigai koq bu. Padahal itu diruang tunggu bandara lho. Saya ga tahu apa yg ada dipikirannya
    (ahh, mungkin saya yg terlalu sensi πŸ™‚ ada baiknya kita tepis dengan berbaik sangka saja, siapa tahu itu orang lagi sakit gigi)

  6. kalo aku sih lebih senang mengerjakan tugas.. (terutama saat di bandara menuju pulang), buat rangkuman.. jadi di kantor tinggal send email aja.. gak perlu mikir2 lagi…

  7. Arie,
    Namanya sama dengan anak sulungku. Untung saya lihat blogmu dulu, kalau nggak, bisa keliru menafsirkannya cewek…udah gitu nulisnya di blog julukannya Arie keren (kok mirip anak bungsuku ya…senengnya disebut Annie keren). Waktu belum menikah, saya terkenal gampang pusing, apalagi di perjalanan, sampai sekarangpun bawa obat gosok udah jadi kebiasaan, jadi temen2 tahu kalau butuh obat gosok pasti cari saya. Setelah punya anak, walau pusing tetap harus melanjutkan tugas rumah tangga, dan ternyata bercanda dengan anak membuat pusing nya ilang. Sekarang kadang masih suka pusing kalau naik mobil jarak jauh, tapi bisa diantisipasi makan tak terlalu banyak, tetapi sering, agar kalau masuk angin asam lambung nggak naik ke atas yang bikin kepala pusing. Selamat mencoba.

    Fadli,

    Lihat dulu ibu-ibunya, termasuk senang diajak ngobrol apa enggak? Jangan ditembak langsung…siapa tahu kalau udah ngerti triknya, nanti malah keasyikan ngobrol sama ibu-ibu.

    Mbak Vitta,

    Wahh..salut, tetapi memang seharusnya seperti mbak Vitta, sampai di kantor pekerjaan udah selesai. Tapi saya juga belum bisa seperti mbak Vitta, kecuali lagi dikejar dead line, atau berangkat bareng bos…ini mah diskusi kerjaan terus, jadi kurang nikmat.

  8. Kalau menurut saya, yang paling penting itu bangun jaringan bu πŸ™‚ Jadi, kesimpulannya ngobrol. Tentu saja sms salah satu bagian yang tak terpisahkan. Karena kalau dalam perjalanan pasti ada saat dimana kita harus memberi kabar ke orang2 terdekat atau rekan kerja. Tapi, porsi waktu menunggu kan kadang2 juga lebih banyak untuk dihabiskan dengan sms. Makanya lebih baik mencari teman untuk di ajak ngobrol. Siapa tau ternyata bidang kerjanya sama, jadi tambah luas jaringannya.

  9. Wiku,
    Membuat jaringan…betul itu, walau tak semua orang pandai komunikasi dengan setiap orang yang baru dikenal. Saya punya teman, dalam perjalanan ke LN, dia selalu mencoba ngobrol dengan orang-orang yang ditemui. Reaksi yang diperoleh macam-macam, ada yang bingung, aneh, dicueki…tapi ternyata pas pulang ke Indonesia, ketemu ibu-ibu dari Malaysia…ehh ngomong-ngomong jadilah dia punya hubungan bisnis dengan ibu tadi….dan sekarang dia jadi punya usaha (dari yang tak punya usaha, dan masih kerja di perusahaan). Saya benar-benar salut sama dia.

  10. Wahh… kalo begitu mungkin perlu untuk belajar <a href=”http://wiku.wordpress.com/2007/05/19/building-rapport-how-and-why-do-i-need-to/” rel=”nofollow”>ilmu membangun komunikasi</a> bu. Jadinya malah nitip link deh :p hehehhehe…..

  11. bu..
    klo kebiasaan saya perjalanan siang hari lebih sering dipakai ngobrol-ngobrol, tapi klo ngga ada yang bisa di ajak ngobrol ya lihat-lihat pemandangan selama perjalanan. Kalau perjalanannya di malam hari sering kali dipake tidur biar badan bisa lebih segar sesampainya di tempat tujuan.

  12. Heru,
    Kalau siang hari dan tak mabuk, menikmati pemandangan memang merupakan hal yang umum dilakukan orang. Karena kalau naik bis atau mobil, saya juga nggak bisa sambil baca, suka pusing. Namun kalau naik kereta api, baru bisa dinikmati sambil membaca.

    Hmm…tidur? Ini yang paling enak, tapi tak semua orang bisa melakukannya, termasuk saya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s