Dari beberapa email yang masuk, banyak pertanyaan bagaimana strategi pemasaran untuk bisnis kecil. Inti pemasaran dari bisnis kecil, adalah mengenali konsumen anda, karena bisnisnya masih kecil, umumnya anda masih mengenal sebagian besar pembeli produk/jasa anda dengan baik, masih bisa berbincang-bincang langsung, bahkan segala komplain atau usulan dari konsumen bisa langsung anda dengar.
Kadang-kadang, justru dari merekalah, para konsumen, anda dapat mengembangkan bisnis anda ke arah mana. Tanpa disadari, justru dari konsumenlah anda mendapatkan ide mengembangkan usaha. Dan pemasaran melalui mulut ke mulut, adalah strategi pemasaran yang sangat baik.
Sebagai contoh, saya sudah lama sekali ingin punya penjahit yang cocok. Untuk urusan baju kantor, saya dan teman-teman punya penjahit yang datang ke kantor sekaligus menawarkan kainnya, sehingga pesan sama ‘Uda” (panggilan penjahit tadi) adalah sekaligus tak perlu mencari bahannya. Karena kualitas jahit nya bagus, lama-lama Uda dikenal hampir di seluruh kantor kami, bahkan Direksi kadang-kadang juga menjahitkan baju pada Uda (dan senangnya…saya dan teman-teman pernah diberi hadiah baju yang dijahitkan oleh Uda)….dan kabar tentang kualitas jahitan uda ini akhirnya juga menyebar ke Kantor Wilayah, ke kantor suami atau isteri teman-teman yang bekerja di perusahaan lain. Begitulah, Uda, yang awalnya hanya penjahit (bukan pemilik usaha jahit), meningkat taraf hidupnya menjadi pemilik dan mengelola usaha dibantu beberapa penjahit. Namun risikonya…jahitan anak buahnya sering tak sama dengan kualitas jahitan uda…jadi saya selalu pesan, dipotong sendiri polanya oleh uda ya, dan kalau tak enak saya kembalikan. Inti cerita ini, bahwa menjaga kualitas sangat penting, bagaimana Uda tadi harus melatih anak buah, agar kualitas jahitan sama dengan dia.
Namun uda yang datang ke kantor hanya cocok untuk menjahit baju formal, blazer dan jas. Untuk acara tertentu, saya masih perlu mencari penjahit yang cocok. Setiap kali ada rekomendasi dari teman, saya mencoba…namun tak pernah ada yang pas. Sampai suatu ketika, saya tanya pada seorang teman, yang bajunya selalu terlihat rapih. Dan dibawalah saya ke tempat penjahitnya di daerah Blok M, dan memang”Uda” (kembali panggilannya Uda, karena dari Minang) ini menjahitnya enak…dan kemudian dia menjadi langganan saya sekeluarga, bahkan teman-teman dari berbagai kota. Adik sayapun dari luar kota, seneng mencoba jahitan uda blok M ini. Masalahnya? Ternyata jahitan yang enak adalah yang polanya dipotong oleh Uda sendiri, jadi untuk memastikan agar saya tak sia-sia datang ke toko nya tanpa ketemu Uda, saya menilpon dulu. Jadi, masalah disini juga adalah bagaimana menjaga kualitas jahitan.
Cerita tadi berdasar pengamatan saya, sekarang bagaimana teorinya? Kebetulan kemarin, saya menemukan majalah “Aura” Edisi no.44/th.XI, minggu ke-3 tgl.21-27 Nopember 2007 halaman 15 yang membahas tentang “Strategi pemasaran untuk Bisnis Kecil “, yang diambil dari sumber : How to Build Your Small Business Fast with Simple Postcard, oleh Bob Leduc, yang disarikan seperti di bawah ini.
Secara garis besar, agar bisnis kecil mendapat pelanggan dan penjualan meningkat cepat, maka dapat di coba strategi sebagai berikut:
a. Jangan beriklan seperti bisnis besar
Bisnis besar beriklan untuk menciptakan pengakuan dan penjualan masa depan. Untuk bisnis kecil, lebih baik rancang untuk menghasilkan penjualan. Salah satu caranya adalah selalu memasukkan tawaran kedalam iklan anda, dan cara mudah bagi konsumen untuk merespon.
b. Tawarkan versi yang lebih murah
Sebagian calon konsumen tidak bersedia membayar harga yang diminta untuk produk atau jasa anda. Yang lainnya lebih tertarik membayar dengan harga murah dibanding mendapatkan kualitas terbaik. Hindari gagal menjual kepada banyak konsumen seperti ini, dengan menawarkan versi yang lebih kecil, dari produk dan jasa anda, dengan harga yang lebih rendah.
c. Tawarkan versi premium
Tidak semua konsumen mencari harga murah. Banyak yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan produk dan servis premium. Anda bisa meningkatkan penjualan ukuran rata-rata, dan total revenue anda, dengan menawarkan produk/jasa yang lebih komprehensip. Atau menggabungkan beberapa produk dan jasa, dalam tawaran paket premium spesial, untuk harga yang lebih mahal.
c. Coba cara-cara pemasaran yang tidak umum.
Cari beberapa cara pemasaran yang tidak konvensional, yang dianggap remeh oleh kompetitor anda. Anda mungkin menemukan beberapa cara yang sangat menguntungkan, untuk menghindari sales dan persaingan. Sebagai contoh, cetak iklan kecil terbaik anda pada kartu pos, dan kirim ke calon konsumen, sesuai target pasar anda.
d. Rampingkan iklan
Kurangi ukuran iklan sehingga anda dapat memasang iklan lebih banyak dengan biaya yang sama. Anda mungkin akan kaget menemukan, beberapa iklan singkat anda membangkitkan respons yang lebih baik dibanding iklan versi yang lebih panjang.
e. Buat joint promotion dengan bisnis kecil lain
Kontak beberapa bisnis kecil yang bukan kompetitor anda. Tawarkan untuk mempromosikan produk atau jasa nereka kepada konsumen anda, dan sebagai imbalannya, mereka mengiklankan produk dan jasa anda. Cara ini biasanya menghasilkan penjualan dalam jumlah besar dengan biaya yang sangat rendah.
f. Manfaatkan konsumen
Konsumen, anda kenal dan percaya kepada anda. Manfaatkan ini dengan menciptakan tawaran-tawaran khusus, hanya untuk konsumen anda. Umumkan produk dan servis baru kepada mereka, sebelum diumumkan kepada pasar umum.
Selain itu, ubah konsumen anda menjadi agen publisitas untuk bisnis anda. Kembangkan insentif untuk mereka, jika mereka memberi tahu rekan-rekan dan temannya, tentang nilai produk dan servis anda. Penguatan dari mereka jauh lebih efektif dibanding jumlah iklan manapun dan harga yang lebih murah.
Dari cerita tukang jahit, dan teori di atas, banyak hal bisa dipraktekkan dalam pemasaran bisnis kecil, dengan biaya relatif murah. Untuk point f (Manfaatkan konsumen), saya menjadi ingat pengalaman sendiri. Seringnya saya mengadakan rapat, yang dilanjutkan dengan makan siang bersama (karena rapat nantinya masih akan diteruskan), saya punya langganan restoran Jepang dekat kantor. Akhirnya saya selalu mendapat diskon 10 persen setiap kali makan disitu. Dan ini berkelanjutan, anak buah saya pun kalau kesitu dapat diskon 10 persen, hanya karena mereka mengatakan staf saya. Walaupun saya sudah pindah ke unit kerja lain, beberapa kilometer dari kantor pusat perusahaan, tetap setiap kali kesana, saya masih menikmati diskon 10 persennya. Mengapa? Dia percaya bahwa saya selalu merekomendasikan restorannya…terutama tentang “salmon teriyaki” nya yang menurut saya sangat enak.
Sumber bacaan:
- “Strategi Pemasaran untuk Bisnis Kecil”. Yang disarikan dari sumber: How to Build YourSmall Business Fast with Simple Poscard, oleh Bob Leduc. Majalah Aura, edisi 44/th.XI/Minggu ke3/21-27 Nopember 2007.
- Pengalaman penulis sebagai pengajar, dan pengamatan terhadap perkembangan bisnis kecil di berbagai wilayah.
Nice posting..
Saya juga berpikiran sama, untuk awal dari sebuah bisnis kecil harus banyak berbenah mengolah manajemen dulu, jangan langsung terjun beriklan spt bisnis gede.
Karakter dari konsumen juga harus diperhatikan, jadi memang harus ada produk untuk yang cost concern dan yg lainnya quality concern.
Btw bu Ratna, kalau jahit kebaya, punya langganan ga? minta donk referensi.. pengen bikin kebaya modern yang rapi, dan harga terjangkau.. hehe.. makasi seblomnya..
Ping-balik: Kalau Cuma Angan Terbang Saja Kalau Berani « SANTRI BUNTET
Bu..saya ingin tau, apa langkah2 yang harus ditempuh untuk mengadakan kegiatan BEDAH BUKU di suatu Universitas. Baik dalam menggalang dana kegiatan tesebut (proposal (sponsor)kemana2 aja yg bisa mendukung kegiatan tbt sampai suksesnya kegiatan tsb). Kira2 tema apa yg dapat kita ambil, sekaligus caramengundang pengarang bukunya.
Mohon jawabannya,
terimaksih
ika
Kalau boleh tahu, Anda sekarang sedang berbisnis apa bu?
Sakuralady,
Pertanyaanmu saya jawab lewat email (japri) ya….soalnya saya nanti dikira beriklan untuk uda..padahal cuma sekedar contoh.
Mas Kurt,
Postingannya menarik, kita tak bisa hanya berangan-angan saya…tapi harus bekerja…dan bekerja.
Ikawira,
Pertanyaanmu tidak spesifik, bedah buku seperti apa…buku ilmiah, atau novel? Mengapa harus di Kampus? Karena kalau acara di Kampus, udah ada aturan masing-masing, harus ada ijinnya. Sponsor? Tergantung bukunya jenis apa, dan siapa yang kira-kira akan berkepentingan terhadap buku tsb, laku tidaknya. Bisa juga sponsor yang tak terkait dengan buku tsb….yang penting Ika punya net working, orang-orang atau perusahaan yang bisa dimintai atau ada dana untuk membantu.
Saya sulit menjawab, karena pertanyaan masih umum.
Mas Nofie Iman,
Tebak sendiri ya…kira-kira saya berbisnis di bidang apa? Yang jelas, saya hanya pengamat perilaku, dan juga senang mengobrol dengan orang-orang, bagaimana mereka awal mulanya berbisnis.
promosi dr mouth to mouth masih efektif ga yah buw?
Aprikot,
Justru untuk bisnis kecil, promosi mouth to mouth, perluas jejaring…ini sangat efektif, disamping biaya nya murah. Dan jangan langsung ingin besar, kenali kompetensi karyawan kita juga, apa mampu melakukan langsung dalam partai besar.
wah bacaannya sesuai buat saya bu, krn sy berencana mau berwirausaha kecil2an… klo ada sumber2 yg laen boleh donk sy minta copy nya 🙂
mirws,
Kalau sempat nanti saya tulis ya…kadang2 memang udah pengin menulis, dan kebetulan ketemu bacaan yang pas.
Menurut saya ‘mouth to mouth’ ini tetap menjadi nomer satu dalam dunia periklanan. Kalau bisa memanfaatkan, dijamin bisnis akan berkembang secara exponensial. Namun perlu diingat juga dlm bisnis kecil akan sangat melihat karakter ownernya. Kalau company biasanya bisa tertutup oleh advertising berbudget besar di televisi atau media lainnya. Namun untuk bisnis kecil, karakter owner akan sangat menenukan. Accountability, responsibility dan people skill. Menurut saya apabila karakter yg dimiliki oleh seseorang sudah terpercaya, bisnis apapun yg diajalankan (product or services) kemungkina survive dan berkembang akan besar. Thanks
Pengalaman menarik. Memang satu masalah pada bisnis kecil adalah kemampuan mengembangkan produksi. Banyak pengusaha yang mengalami kesulitan meningkatkan produksi karena kendala delegasi. Keterampilannya tidak bisa ditransfer ke orang lain dan diotomasi. Padahal waktunya hanya 24 jam. Sekuat-kuatnya dia, tetap saja kewalahan.
Itulah mengapa “tailor is a one man business”. (but, garment is not?). Kalau mau melihat profil penjahit yang cukup berhasil, ada di Depok. Namanya pak Rachmat. Dia main di ceruk pasar jeans dan permak jeans. Sejauh ini outletnya sudah tiga tempat. Karyawannya belasan.
Rahasianya, dia melakukan duplikasi keterampilan dengan merekrut hanya pegawai yang tidak bisa menjahit, lalu melatihnya “the rachmat way of sewing jeans.” Omzetnya konon sudah ratusan juta per bulan.
Bila produksi tidak jadi kendala, masalah lain adalah pemasaran. Artikel di atas sangat baik menyebut beberapa trik pemasaran ceruk. Trik pemasaran ceruk yang paling jitu adalah mulut ke mulut. Istilah kerennya: viral marketing.
Javaneska,
Betul, saya sependapat, banyak usaha dimulai dar pemasaran mulut ke mulut. Dan ini sangat efektif.
Hendro,
Saya sependapat, teman saya mulai usaha bordir di Sumatra Utara, hanya dengan 3 penjahit, di garasi rumahnya, modal kurang dari 10 juta rupiah, sekitar tahun 2000. Sekarang ekspor oriented….tapi saya lihat memang dia bekerja keras, bahkan lebih sibuk dibanding saat dia masih kerja di Perbankan.
Dan memang, dia hobi jalan-jalan, lihat baju bagus, tas bagus…jadi saya lihat hobinya ini yang membuat dia mengerti selera pasar.
bu ratna saya ingin menambahkan sedikit nih..jangan lupa perluas silaturahmi, karena silaturahmi memperbanyak rizki. semakin luas silaturahmi kita semakin baik. saya punya sahabat yang memiliki bisnis kue kering. ia memulai usahanya dengan menawarkan kue-kuenya ke saudara-saudara dan kawan-kawannya. usahanya terus berkembang karena selain menjadi konsumennya, banyak saudara dan temannya yang menjadi agen pemasarannya.
silaturahmi ini bagian dari public relationship. pr-ship, kata al-ries dalam sebuah bukunya, sangat efektif untuk memperkenalkan produk atau jasa baru, atau mengembangkan pasar pada tahap-tahap awal kemunculan produk atau jasa baru….
maka perbanyaklah kawan, luaskan silaturahmi, kalau bisa tingkatkan hubungan kita dengan pelanggan menjadi hubungan yang lebih personal. dengan begitu peluang kita untuk berkembang akan lebih terbuka, karena kita didukung dan dibantu oleh lebih banyak kawan.
Ary,
Yup…setuju..makin banyak kawan, dan dia puas atas hasil produk/jasa kita, atau melihat kebaikan kita, mereka akan tergerak pula membantu pemasaran langsung ataupun tak langsung.
Mampir di sini ingat ibu/mak saya.
Papa destra,
Mungkin saya memang seumur ibumu…..semoga sukses….
saya mau tanya?
saya di beri kewenangan dari sebuah perusahaan besar untuk mengentaskan pengangguran di suatu daerah, tetapi sayangnya daerah tersebut para penganggurannnya maaf “sangat liar dan tukang mabuk”…
daerah tersebut daerah pesisir pantai.
kira-kira usaha kecil apakah yang bisa diterapkan di daerah tersebut ?
saya mamiliki ide membuka konveksi kecil-kecilan, dengan mengkursuskan jahit orang-orang tersebut dan kursus sablon kaos. apakah usaha itu cocok?
Terima kasih.
Benz,
Untuk memulai usaha harus dilakukan survey pasar dulu untuk melihat tingkat persaingan, kemudian apakah produk/jasa tadi akan bisa masuk kedalam kancah persaingan. Bagaimana SDM nya, apakah memiliki kompetensi? Kalau ide membuka usaha, kemudian masih mikir mengkursuskan orang…hitung dulu berapa biaya kursus (yang belum tentu punya bakat menjahit), dibanding peluang untuk mendapatkan penghasilan? Prinsipnya, buatlah perencanaan, baik dari sisi keuangan, organisasi (siapa yang jadi managernya, siapa yang akan menjahit, siapa yang memasarkan)….
Pertanyaanmu tak mungkin bisa dijawab, karena Benz sendirilah yang harus menilai, dan melakukan survey sebelum memutuskan. Dan apakah Benz sendiri suka jahit menjahit? Atau hanya manajemen saja? Karena ini yang akan menentukan keberhasilannya.
slamat malam
sebelumnya saya sangat tertarik dengan usaha kecil dan saya akan merintis dalam waktu dekat ini tapi sebelumnya saya ingin menelusuri bisnis perspektif atau analisa bisnis dari usaha penjahitan bisakahbapak memberikan informasi seputar analisanya
Thank’s
bagaimana ya kira2 caranya melakukan marketting lewat telepon????
saya punya semacam media pengganti tanah untuk tumbuhan jd untuk tanaman hias di dalam rumah, yang saya tanyakan bagaimana caranya memasarkan Namanya Biogel tersebut ?
Thank’s
saya adalah manusia muda yg sedang ingin berkarya. saya mau tanya bagaimana cara saya bisa mendapatkan pasar pemasaran yg besar dengan jenis barang yang sama dengan kompetitor saya.usaha yang saya jalankan ini adalah barang jenis plastik yang termasuk kebutuhan tambahan bagi sebuah keluarga.yang dimana sudah memiliki berbagai macam merk yang sudah beredar dipasaran terlebih dahulu. terimakasih.
saya tertarik untuk berkonsulsi dlm hal usaha kecil
saya berencana untuk berkaraya usaha di bidang jual beli pulsa elektrik.
sebenar nya harga saya sudah bersaing di daerah Tsb.tp masalah nya usaha saya blm banyak yg th.
kira2 strategi pemasaran sepeti apa yg pas dgn usaha saya?
trimakasih
bu saya datang lagi nich, … boleh tak copy paste artikelnya ?
Papa Destra,
Silahkan…
thanks atas infonya
Saya tertarik untuk berwiraswasta konveksi rumahan, apa saya har us bisa menjahit dulu untuk memulainya?
Bagaimana caranya bila memulai usaha ini dari nol, apa saja yg diperlukan?
Artikelnya kren pas bnget dg usaha kecil yg sdg saya rintis skrg ytu jual jilbab anak dgn model yg lucu2.
thanx untuk ilmunya ya…smoga bermanfaat untuk usaha makanan saya..
Salam kenal bu..
Tertarik nih bwt ikutan buka usaha kecil2an.Tapi saya binqunq mw usaha dibidanq apa denqan modal awal 5-10jt? penqennya sih bisnis jilbab produksi sendiri,tolonq advice nya ya bu..
Trims
bu, sy ingin tanya sudah 3bln ini saya buka usaha distro kecil2an. selama ini langganan hanya dr teman2 saja karna mmg dr mulut ke mulut.sy ingin memperbanyak langganan tp dr komunitas yg lain. sedangkan pd awal sy buka ad sektr5 distro besar disekitar saya.mereka bkn sale 50% off (biasany brg lama).di tmpt sy brg msh br semua jd gak bs sale. bagaimana supaya distro saya bisa lebih menarik dr tempat yg lain?makasih. sy tunggu jwbnya
Artikel yang bagus bu…..memang strategi pemasaran word of mouth ini yang paling baik d gunakan bagi usaha kecil, karena low cost dan berdasarkan pada respon positif satu konsumen maka akn menyebar ke konsumen yg lain jg. Namun terkadang apabila ada respon negatif dari konsumen jg akn berakibat fatal, karena konsumen yang kecewa dgn produk at jasa kita akn 10x lebih cepat menyebar ke konsumen yg lainnya. Jd pertahnkan kepercayaan konsumen anda…
bagus sekali tips nya
terima kasih dan sukses .amiin
thx..untuk tips nya..
saya sedang bersemangat menjalankan bisnis baju batik sy yaitu wifie batik.
untuk onlinenya sy juga punya di http://wifie-batikindonesia.co.cc/
awalnya dimulai dari iseng, tp lama2 menjadi lumayan. akhirnya saya tekunin. dan waw hasilnya ckup lumayan. batik yg saya jual sengaja bukan yg mahal. tampilan online pun sangat sederhana. cuma ada foto dan sedikit keterengan. sengaja sy buat gt untuk memudahkan calon pembeli untuk memilih sesuai dengan keingannya..
doain sy agar batik sy punya brand yg dikenal masyarakat Indonesia.
asal kita mau bergerak pasti akan bisa.
mari kita unjuk kekreatifan kita. kita yakin kita mampu bisa.
salam buat semua para pengusaha Indonesia.
BRAVO dan Sukses
Wah pas bener nih, ada info artikel yg cespleng, juga dari para komentatornya, saya baru mulai bisnis kecil2an, terima kasih yaa atas artikel dan komentarnya, insya allah bermanfaat.
Dear,
Sy suka dg artikel diatas,sy punya usaha kecil,saat ini penjualan sdg sepi,sy ingin dpt masukan gmn caranya u/ memeperluas pemasaran,makasih…
Salam,
Dewi
info yang sangat bagus… thanks…
benar benar… jaringan sangat dibutuhkan, dan hal itu dibangun dari pelanggan sebagai kepercayaan… thanks infonya