Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal kata back up. Ya, agar hidup berjalan lancar kita perlu mengenal kata ini. Di bidang pekerjaan, ini sudah merupakan keharusan. Back up data, back up orang atau back up apa saja. Mengapa dan kenapa back up ini sangat diperlukan?
Di bidang pekerjaan, sering ada beberapa orang tertentu memang kinerjanya baik, dan dia merupakan andalan di unit kerja tersebut. Jika ada tugas mendadak atau pekerjaan penting lainnya, bos selalu meminta agar orang tersebut yang melakukan. Dan bisa dijamin, hasil kerjanya bagus, nyaris tak ada kesalahan…betapa senangnya jika kita mempunyai anak buah seperti ini. Namun, namanya manusia, dia juga perlu istirahat, tak boleh harus bekerja terus, dan suatu ketika dia juga dipindahkan ke unit kerja lain, mendapat promosi dan sebagainya. Jika kita tak menyiapkan orang lain sebagai back up, maka pekerjaan bisa keteteran jika sewaktu-waktu yang bersangkutan berhalangan.
Back up data, ini juga sangat penting. Kita sudah menulis, sudah bekerja sepanjang hari, bahkan sampai tengah malam, untuk bahan rapat besok pagi. Pada saat yang diperlukan, ternyata ada masalah di komputer, dan data yang sudah disiapkan tadi hilang….betapa kita nggak kelimpungan jika terjadi keadaan seperti ini. Pada saat ini untuk back up data, kita bisa menyediakan flash dish untuk mem back up data tersebut, sehingga jika ada masalah paling tidak kita masih punya cadangan.
Saat saya masih kuliah S2 sambil bekerja, mau nggak mau karena kecapekan, sering terjadi data menjadi hilang, entah mana yang di klik saking ngantuknya. Back up data ini menjadi sangat penting, dan saat itu masih zaman memakai disket, dan ada merk disket tertentu yang datanya gampang rusak. Untuk meminimalkan risiko ini, saya terpaksa meng copy data pada lebih dari satu disket. Saat ini, jika mengajar kemana-mana, saya hanya menyiapkan materi dalam bentuk flash dish, apalagi jika panitia telah menyediakan komputer. Sebenarnya lebih mudah menggunakan komputer sendiri, namun ini juga tak menjamin, karena partisipan sering ingin meng copy materi pelajaran dari laptop, yang bisa menyebarkan virus. Bagaimana jalan keluarnya? Lebih baik kita menyediakan satu flash dish yang bisa di copy oleh mereka, agar tak terjadi penularan virus, yang menganggu aktivitas belajar mengajar.
Back up asisten untuk rumah tangga juga diperlukan, terutama jika kedua suami isteri bekerja, serta anak-anak masih kecil. Sering sekali asisten mendadak ingin pulang karena mendengar kabar ibunya sakit. Kalau kita bekerja, dan ada tugas yang tak dapat ditinggalkan atau digantikan oleh orang lain, hal ini bisa mengacaukan kegiatan sehari-hari. Saya pernah terpaksa menitipkan anak dengan asistennya yang masih baru ke tetangga, gara-gara asisten yang biasa momong anak mendadak harus pulang. Belajar dari pengalaman ini, saya dan suami akhirnya membuat back up asisten, walaupun sering kedodoran juga…namanya juga back up, tentu tidak seahli petugas yang sebenarnya.
kalo saya backup data di komputer rumah, komputer lab, harddisk portable dan di server. jadi ada empat .. wakaka .. berlebihan ngga ya 😀
kalo gak keliru, pak Onno W Purbo malahan berani membagi2 isi hard disk beliau saat seminar
peserta diperbolehkan meng-copy semuanya. berpuluh2 giga, euy (^_^)
btw, semenjak pake GNU/Linux (openSUSE) saya blom pernah kena virus
salam,
adi.n
Bu, kalau backup istri gimana? Bisa dijelasin kah?
saya lebih mengenal backing bu
kalo saya pergi kemana – mana nggak ada backing, bisa repot sayah dikroyok sama warga yang frustasi dengan sayah.
wakqkqkqqkkqkqkq … 😀
wehh kalo saya mah jadi backing vokal…pas kalo ada group band lagi manggung
Klo back up tugas kuliah gimana Bu…?
Klo punya Qta gak ada, punya temen masih bnyak.
😀
Sandy,
Teman-teman udah ngetawain saya, hehehe…ternyata Sandy lebih rapih ya. Baca tulisanmu, kayaknya Sandy memang rapih kok, dan selalu mengelola risiko…..patut ditiru.
Adi n,
Materi kuliah biasanya sudah difotokopi (hard copy), tapi kan biasa mereka suka minta lagi yang soft copynya. Nahh karena saya mengajarnya ke luar kota, kalau ada virus berisiko, maka satu flash dish bisa diberikan untuk diperbanyak…artinya mereka boleh mengambil soft copynya, tapi tak langsung dari laptop kita (maklum saya nggak tahu, jika ada virus mesti bagaimana).
Hmm ya, saya pernah mendapat ceramah pak Onno (diundang ke kantor), beliau membolehkan kita mengcopy materi…tapi kan flash dish dari kantor masih baru, jadi risiko kena virus kecil.
Tukang ketik,
Bagaimana kalau tanya sama Mey?
Adipati Kademangan,
Maaf, saya nggak mengerti maksudnya??
Jeepers,
Tahu Melly Guslaw? Kan awalnya jadi backing vocal
Nurussadad,
Maksudnya back up kuliah yang seperti apa?
quote from edratna,
‘…namanya juga back up, tentu tidak seahli petugas yang sebenarnya.’
hehehe… jadi merasa tersindir nih Bu. saat ini status saya masih menjadi back up senior.
Utaminingtyazzzz,
Awalnya memang hanya jadi back up, tapi buatlah pada saat yang digantikan nggak ada, menunjukkan performa kita sebaik-baiknya. Nanti atasan akan melihat, dan membuatmu tak menjadi back up lagi…bahkan diberi tugas lain yang lebih menantang.
backup server rutin adalah kerjaan saya tiap hari, makanya biar tidak kelupaan saya buat script yang tanpa diperintahkan dia bisa menjalankan otomatis backup sesuai schedule yg saya siapkan. bisa dibayangkan kalau gak ada backup tiba2 server rusak atau hardisk crash apa gak puyeng tuh bu dikomplain orang satu pabrik 😀 nah kalau backup asisten RT saya blum nyiapin bu, kalau asisten pulang kampung ya biasanya Ibu saya datang buat ngejagain anak2 hihihi…
Totoks,
Wahh saya ga kebayang kalau ada masalah IT…bisa rugi milyar, karena nggak bisa transaksi.
Duh enak ya, back up asistennya justru lebih canggih…perlu bersyukur tuh mas Totok.
@tukangketik, sepertinya di kepala kita kok ada symlinknya! =)) sebetulnya itu juga yang ada di otak saya yang niatnya bakal ditaroh di comment ini, backup istri? backup suami? backup rumah? backup mobil? backup bapak ibu orang tua? backup KTP? backup passport? backup listrik? backup internet? ======== kabooorrrrr
back up di rumah itu pembantu ya? Ya namanya juga pembantu, yang membantu. Jadi yang punya rumah ngerjain, dia ikut ngebantu. Gitu lho. Kalo dia semua yang ngerjain namanya pekerja rumah tangga hehehe 🙂
Kalau back-up data file komputer lewat flashdisk atau hardisk esternal saya sudah sering dengar, Bu Enny, hehehehe 😆 Tapi, kalo istilah back-up asisten untuk rumah tangga, walah, ini istilah yang baru saya dengar, Bu Enny. Tapi kayaknya penting juga ya, Bu, terutama kalau suami istri bergelut di ranah publik, sama-sama sibuk barkarier.
Maaf numpang OOT, Bu, Enny. Saya lihat ketiga putra Ibu sudah punya blog semua, ya, Bu. Wah, bener2 salut, nih. Kalo satu keluarga pada ngeblog, wah, kalo kopdar dg bloger lain pasti rame, ya, Bu.
Maaf, bercanda, Bu.
ya ya ya saya paham kalo bu enny tidak mengerti maksud saya.
saya ini adipati gemblung dari kademangan, kemana – mana selalu dikawal -dibeking / membawa backing-
trus rakyatnya pada menggerutu *dasar adipati gemblung* sok sok an pake bekingan segala
Saya hampir-hampir gak pernah bikin back up 😀 dan entah kenapa, rasanya malah risih kalau di file saya ada tulisan back up :))
Arie,
Itu karena sering terjadi error, menimbulkan pemahaman bahwa kita harus mengelola risiko….jadi semua di back up….back up hati? Kayaknya ga mungkin ya, karena hati tak bisa dibohongi….
Menggugat mualaf,
Asisten adalah back up kita dalam pekerjaan. Di dalam kantor, jika manajer berhalangan, langsung digantikan oleh asisten manajer (walau kewenangan asisten, untuk memutus besarnya biaya tak dapat disamakan dengan manajer nya). Asisten Rumah tangga, bisa menjadi back up, tapi tidak semuanya. Tapi ada salah satu asisten saya yang terpercaya, karena dia bisa dipercaya untuk segala macam urusan. Saya kenal baik ortunya, yang tetangga di kampung suami, mungkin andaikata ortunya berpendidikan, dia bisa menjadi sarjana.
Pak Sawali,
Ya, dia benar-benar mirip asisten, gaji dia pun besaaaar…tak seperti gaji pembantu umumnya. Bonusnya juga lumayan, kalau makalah suami diterbitkan dan dapat honor, dia berhak 10% . Dia juga mengetikkan membuat paper. Menjemput si bungsu jika pulang malam, membawakan makanan jika anakku mau tidur di kampus karena banyak tugas. Jadi saat si bungsu wisuda, dia juga mendapat hadiah lumayan…dan anakku menganggap dia kakaknya, menemani nonton (saat si bungsu ga punya cowok).
Keluarga ngeblog? Ini juga gara-gara dorongan anak, awalnya saya malu….tapi lama-lama kecanduan.
Adipati Kademangan,
Wahh kalau backing untuk nakut-nakuti orang…jangan dong. Ini kan cerita back up untuk kelancaran pekerjaan.
Donny Reza,
Benarkah? File nya ga pernah rusak? Walau back up, tulisan di file juga bukan back up…biasanya saya beri nama pake nomor.
Alhamdulillah jarang sih terjadi, tapi pernah juga nangis2 darah gara-gara kena virus dan hilang semua :))
wah pas ni…yup back up itu penting sekali….beberapa hari yg lalu saya sempet salah setting di blog saya gara2 udah ngantuk..sehingga blog saya hilang sebagian T.T….shock begitu buka blog balik ke 1 bln sebelumnya…Untung saya selalu backup 1 mgg sekali…jadi semua postingan dan comment bisa kembali lagi…fiiuhhh hampir saja hehe…
Donny Reza,
Hmm…memang virus benar-benar menyebalkan.
Riadi,
Sebetulnya mengantuk itu tanda kita harus istirahat. Jika terpaksa lembur, saya tetap memaksa di print, besoknya saya baca lagi sebelum ditandatangani… karena sering sekali koreksi pada malam hari kurang teliti, apalagi jika sudah lelah….salah-salah malah jadi hilang, entah salah klik dimana nya.
Wacana yang menarik bu…
Yah, seperti juga di jagat produk spare parts alat berat yang saya geluti, di samping produk new dan genuine, prinsipal juga memberi back up dengan menjual dan memproduksi spare parts recondition (dengan syarat2 dan kondisi tertentu) agar pelanggan yang pas-pasan tetap memperoleh pelayanan purna jual yang optimal dengan memperoleh jaminan pemakaian karena produk yang dipergunakan tetap genuine dan bergaransi meskipun recondition.
Undercover,
Iya, dalam kehidupan sehari-hari kita telah dilatih untuk secara tak langsung mengelola risiko, dengan melakukan back up….dari bidang apapun.
Btw, thanks kunjungannya