Hujan es menimpa rumahku di Buah Batu

Minggu pagi-pagi saya sudah berangkat ke masjid Baiturrahman di kompleks MPR/DPR untuk menghadiri akad nikah putri teman baikku, rencana siangnya mau menengok Anjar dan Nunung atas kelahiran putri tercintanya. Cuaca yang panas sekali, menyebabkan jam 9 pagi sudah terasa gerah, dan kepala mulai pusing, karena memang badan masih belum sehat benar.

Semakin siang bukannya sembuh, tapi pusingnya makin berat, mungkin karena saya juga sulit makan gara-gara sariawan. Terpaksa saya membatalkan menengok putrinya Anjar dan Nunung, dan hanya anak sulung saya yang kesana. Saya membaca sambil mencoba tidur, tapi sulit sekali. Tak lama kemudian suami saya sms, di Bandung terjadi hujan deras bercampur es, dan atap fiberglass berantakan diterjang hujan es yang sebesar kemiri. Gara-gara fiberglas bolong-bolong, maka baju dan sprei yang sudah disetrika serta belum sempat dimasukkan ke almari, basah kuyup semua.

Sorenya berita di SCTV menjelaskan bahwa terjadi hujan es di daerah jl.Asia Afrika dan Buah Batu. Anak bungsuku dan tantenya malah asyik berfoto ria, walaupun kedinginan, kapan lagi merasakan hujan es? Berita di SCTV juga menceritakan daerah Jawa Timur terjadi hujan deras dan banjir, termasuk kota kelahiranku. Kita memang harus banyak berdoa, cuaca semakin tak dapat diprediksi.

Tulisan terkait dan foto-foto dapat dilihat pada blognya sepupuku (Poppy) yang tinggal di rumahku Bandung dan blognya si bungsu.

Iklan

Likuiditas ketat, saatnya mengevaluasi cash flow

Triwulan satu hampir berakhir, marilah mencoba menilai ulang bagaimana perencanaan setahun kedepan. Banyaknya kejutan di awal tahun, mengakibatkan banyak biaya tak terduga yang harus keluar, yang tak diperhitungkan sebelumnya. Di satu sisi harga saham merosot, serta nilai rupiah yang tak menjadi perkasa dibanding dolar, menyebabkan tak bisa langsung melakukan konversi tabungan dari dolar ke rupiah, karena malah menjadi rugi.

Lanjutkan membaca “Likuiditas ketat, saatnya mengevaluasi cash flow”

Sariawan yang menyebalkan

Apabila lagi stres, biasanya akan menyerang pada salah satu bagian tubuh kita. Jika yang lemah perutnya, maka sakit perut lah yang menyerang, Jika mempunyai asma, maka akan menimbulkan sesak nafas. Nahh kelemahan saya adalah di bagian perut, karena saya punya sakit maag. Entah kapan munculnya penyakit maag ini, seingatku belum ada sepuluh tahun terakhir.

Lanjutkan membaca “Sariawan yang menyebalkan”

Setelah pensiun, malah harus membayar pajak lebih banyak?

Awal Maret 2008 saya sudah diingatkan seorang teman, bahwa nantinya setelah pensiun, harus membayar pajak kurang bayar. Waktu itu saya tak terlalu memperhatikan ucapannya, maklum dia mantan petinggi di Bank BUMN terbesar di Indonesia. Dan selama ini saya menerima gaji ataupun pendapatan lain sudah berupa final, alias telah dipotong pajak.

Lanjutkan membaca “Setelah pensiun, malah harus membayar pajak lebih banyak?”

Sekilas mengenai usaha “Pembiayaan”

Kita mengenal usaha pembiayaan, atau lebih dikenal dengan usaha “leasing“. Pada umumnya usaha pembiayaan di Indonesia, erat kaitannya dengan industri besar, dan merupakan diversifikasi usaha dari industri tersebut. Untuk lebih mengenal apa dan bagaimana strategi usaha pembiayaan, di bawah ini secara garis besar saya akan mencoba menguraikan apa yang dimaksud dengan usaha pembiayaan, dan bagaimana strategi pengembangannya.

Lanjutkan membaca “Sekilas mengenai usaha “Pembiayaan””

Bahagia pada pernikahan “kedua”, mungkinkah?

Setiap orang pasti menginginkan pernikahan sekali seumur hidup, dan bahagia selamanya. Kata “bahagia” kelihatannya memang mudah diucapkan, tetapi betulkah mudah untuk mencapainya? Ada beberapa pernikahan yang terpaksa harus selesai ditengah jalan, karena persepsi kata bahagia yang tidak sama lagi diantara masing-masing pasangan. Atau bisa juga terpaksa berpisah dari pasangan, karena pasangannya dipanggil lebih dulu oleh Yang Maha Kuasa.

Lanjutkan membaca “Bahagia pada pernikahan “kedua”, mungkinkah?”

Liburan yang melelahkan

Libur panjang selama 4 (empat) hari akhir Minggu ini rencananya saya mau beres-beres rumah, terutama mengenai dokumen dan kertas-kertas yang sudah lama belum sempat dirapihkan dan hanya sekedar ditumpuk. Kadang-kadang tugas saya sebagai pembimbing atau penguji makalah, memaksa saya harus terus meng up date pengetahuan, serta membaca kembali peraturan terbaru. Dan ini tidak mudah, karena kalau masih aktif bekerja, pengetahuan tersebut dengan sendirinya ter up date, karena sering harus menghadiri rapat, berdiskusi, dan mau tak mau selalu mendengar informasi terbaru.

Lanjutkan membaca “Liburan yang melelahkan”

Masihkah diperlukan kemampuan teknis?

Seminggu yang lalu, saya ketemu dengan pengajar yang selama ini mengajar dibidang manajemen dan keuangan. Dari obrolan ringan, berkembang menjadi serius, terutama melihat perkembangan masyarakat kita dewasa ini. Masih perlukah seseorang memahami kemampuan teknis, untuk mendukung perkembangan karirnya? Pertanyaan ini memang menggelitik, karena saya juga membaca beberapa komentar di blog, mengapa gaji seorang lulusan S2 tidak lebih tinggi dari lulusan S1?

Lanjutkan membaca “Masihkah diperlukan kemampuan teknis?”