Pada umumnya pasangan merencanakan menikah minimal setahun sebelumnya, karena kalau pesan gedung sesuai keinginan, harus dipesan setahun sebelumnya. Namun terkadang kita dihadapkan oleh situasi, untuk segera melangsungkan pernikahan dalam waktu yang cepat. Jangan kawatir, karena semua bisa diatasi.Yang perlu diperhatikan, Calon Pengantin (CP) tak bisa melakukan semua, dibutuhkan EO (Even Organizer) yang membantu, bisa berasal dari lingkungan teman/keluarga atau lingkungan profesional.
Ada beberapa hal yang harus ditentukan dan disepakati pasangan CP, sebelum melakukan persiapan lainnya, yaitu:
a. Tentukan temanya.
Biasanya CP telah membayangkan seperti apa acara pestanya:
- apakah di tempat terbuka (kebun, taman, dsb nya) atau di gedung
- Tema apa yang dipilih, pakai pakaian adat, atau modern- Jenis pestanya: informal, kekerabatan, sakral
- Tema warna….apa warna pakaian pengantin, kedua orangtua, para among tamu dsb nya
b. Bagaimana pelaksanaan acaranya
Apakah acara akad nikah diselenggarakan pada tempat terpisah, atau dilangsungkan pada hari yang sama. Banyak para pengantin yang melakukan akad nikah dan resepsi pada hari yang sama, agar tidak menguras tenaga dan efisien. Namun banyak juga yang melakukan akad nikah dulu, sah sebagai suami isteri, serta resepsi baru diselenggarakan beberapa waktu kemudian bahkan beberapa bulan kemudian.
c. Berapa plafond yang disediakan
Besarnya plafond yang disediakan akan menentukan seberapa banyak yang diundang, tema pesta, dan jenis acara.
Jika ketiga hal tadi telah disepakati oleh kedua pasangan, maka acara lain dapat diringkas sebagai berikut:
1. Akad nikah.
Sahnya suatu pernikahan adalah pada keabsahan akad nikah, karena resepsi hanyalah tambahan. Jadi pertama-tama harus dipastikan apakah dokumen untuk terlaksananya akad nikah telah terpenuhi, siapa petugas KUA nya, dimana akad nikah akan dilakukan. Untuk meyakinkan, sebaiknya disiapkan kendaraan untuk menjemput petugas KUA agar bisa hadir pada tempat acara pada waktu yang tepat, apalagi jika acara akad nikah ini akan dilanjutkan dengan resepsi.
2. Undangan
Bila acaranya mendadak, tak banyak pilihan yang bisa diharapkan, namun anda bisa memesan kartu undangan dipercetakan yang banyak bertebaran di kota Jakarta, misalkan di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lupakan untuk memberikan tambahan foto atau pernak pernik seperti pita, bunga dan sebagainya pada kartu undangan, karena untuk kartu undangan seperti ini harus dicetak dalam waktu satu bulan.
Karena mempersiapkan acara pernikahan hanya selama dua minggu, mau tak mau saya harus memilih kartu undangan yang sederhana, namun cantik, dan sesuai dengan tema acara “kekerabatan” karena hanya mengundang kerabat dan teman dekat, baik untuk pengantin maupun orangtua kedua pengantin. Untuk mencetak kartu undangan ini dibutuhkan waktu 5 (lima) hari, akibatnya selain dikirim lewat kurir, melalui pos, email… teman-teman juga diundang melalui sms.
Foto pre wedding bisa dilakukan terpisah, dan bila waktu tak cukup, hasil foto ini bisa dipajang pada tempat acara resepsi. Tema pada foto pre wedding ini biasanya dipilih oleh pasangan pengantin, sesuai minat dan hobi mereka. Pada saat resepsi pernikahan anak sulung saya, temanya adalah foto di pesawat terbang Angkatan Udara, serta tank…..karena pestanya diselenggarakan di museum TNI.
3. Souvenir
Bila waktu cukup, memilih souvenir adalah saat yang sangat membahagiakan karena merupakan kenang-kenangan pengantin kepada para tamu. Saya pernah mendapatkan souvenir berupa buku karangan pengantin putri, dan contoh hasil foto bikinan pengantin putra. Namun jika waktu mendesak, banyak dijual souvenir di kota Jakarta, Bandung dan kota lainnya.
4. Pakaian pengantin dan perias pengantin
Apabila yang lain bisa diserahkan pada EO, teman atau kerabat, maka pemilihan pakaian pengantin dan perias harus dilakukan oleh calon pengantin sendiri. Yang penting, pengantin harus yakin akan menjadi cantik pada hari pernikahannya.Pakaian pengantin ini bisa disewa, atau bisa dijahitkan pada penjahit yang khusus menjahit busana pengantin.
Menantu saya saat itu memilih menjahit pakaian yang dikenakan saat akad nikah (perlu waktu 8 hari), sedang untuk resepsi pakaian pengantin menyewa, lengkap dengan menyewa pakaian untuk adat (beskap untuk pria dan pakaian penerima buku tamu). Sedang untuk among tamu dan saudara, kebetulan saya punya langganan penjahit, yang bisa selesai dalam waktu 3 (tiga) hari. Model pakaian pengantin adat pun sekarang disesuaikan, jadi saat akad nikah menggunakan adat pakaian adat Jawa, kerudung putih diberi selendang, yang melambai dibelakang kebaya pengantin perempuan, seperti ekor…..mirip pakaian pengantin modern. Begitu juga, model kebaya pengantin, belakangnya panjang menyapu lantai.
5. Katering
Ini sangat menentukan, karena akan sangat memalukan jika sampai terjadi tamu kehabisan makanan. Pada umumnya gedung yang disewa meminta kita memilih salah satu katering yang telah menjadi langganan gedung tersebut, jika menggunakan katering luar akan terkena service charge. Karena katering ini sangat menentukan, perlu menanyakan referensi dari teman atau keluarga yang pengalaman, dan katering yang dipilih adalah pada saat acara telah selesai, makanan masih bersisa banyak.
6. Dokumentasi
Tentunya pengantin ingin mempunyai kenangan atas acara yang diselenggarakan, sehingga pemilihan orang yang melakukan dokumentasi (foto, video dsb nya) harus benar-benar diseleksi, agar hasilnya bisa dinikmati sebagai kenang-kenangan.
7. Musik pengiring acara
Ini disesuaikan dengan tema pestanya, apakah secara adat, yang menggunakan musik pengiring berupa karawitan (sesuai adat yang digunakan), ataukah acaranya modern sehingga menggunakan musik pengiring berupa band lengkap dengan penyanyi nya.
Walaupun telah dipersiapkan dengan baik, pada saat acara ternyata masih banyak kekurangan, dan hal ini sangat wajar. Pesta yang melibatkan orang banyak, dengan beragam sifat, membutuhkan kemampuan untuk mengelola. Kalaupun ada kekurangan sedikit, tak perlu disesali, tapi kita berusaha memberikan pelayanan pada para tamu sebaik-baiknya.
Bu Enny, ini makin membuktikan kalau kota menjadi pusat membengkaknya segala macam kebutuhan, termasuk pernikahan pun berbiaya tinggi. utk cari tempat saja mesti harus pesan setahun sebelumnya. jadi inget orang2 kampung yang hendak menikah. mereka paling cuma menyiapkan uba rampenya sekitar sebulan karena ada solidaritas tetangga dan sanak saudara utk ikut membantu. di kota, waduh, semuanya serba duwit, hehehehe
kok jadi ngelantur nih.
Pak Sawali,
Karena perlu ruangan dan tempat parkir luas pak. Lha kalau dulu, kan rata-rata rumah dikampung besar, dapurnya besar, jadi cukup untuk memasak plus orang yang bantu masak. Dan biasanya kan naik becak, jadi tamunya tak butuh tempat parkir.
Menyewa tenda juga mahal lho…apalagi tenda ber AC..bisa sampai Rp.80 juta…padahal menyewa gedung jauh lebih murah (tergantung juga sama gedungnya sih….masih banyak kok yang bisa sekitar Rp.10 juta). Tapi sekarang banyak yang kembali menginginkan pesta yang sederhana, tamunya sedikit dan sakral.
Btw, rumah saya ga bisa untuk acara pak, rumahnya kecil, di jalan buntu, tetangganya ga bisa lewat kalau acaranya di rumah. Tapi dekat kemana-mana…..
mmm…saya belum penah dan belum akan menjalaninya. cuma kalo menurut saya, bukan persiapan resepsinya yang ribet…tapi nikahnya itu.
keknya saya harus baca postingan kemarin ya… :d
Yati,
Calon pengantinnya tak usah pusing, bisa pake EO dan didelegasikan. Yang tak bisa didelegasikan hanya baju pengantin…lha iya, kan harus pake di pas.
Trimakasih sudah informasinya.
Saya juga akan menyiapkan acara pernihan putri saya yang Insya Allah diselenggarakan tahun depan.
Kedua calon pengantin masih di German, jadi saya mesti jauh jauh hari memikirkan.
Maturnuwun
Mbak Jullie,
Asal pengantinnya menurut, tak masalah kok. Teman saya menyiapkan acara, hanya sebulan sebelumnya, pengantinnya bekerja di China, dan hanya bisa cuti 2 (dua) hari sehingga begitu selesai acara siang hari, malamnya langsung terbang lagi ke China.
maaf mbak, plafond itu apa yah ? maklum belum pernah menikah 🙂
Uwiuw,
Plafond itu batas maksimal dana yang bisa disediakan untuk membiayai pernikahan (untuk case ini).
aduh..bicara yang nikah-nikah ya….
Jontri,
Sekedar berbagi pengalaman….
Sebuah artkel yang bagus dan menarik 🙂
Terima kasih sudah berbagi
Pelaminan Minang</em>,
Sama-sama
Belum pernah sih, bahkan belum berani mencoba.
ups gimana mo tau, deketin cew aja masih bingung ,hehehee
kayaknya zaman siti nurbaya bakal terulang lagi nih 🙂 he2
intinya g perlu persiapan laaah. berani ngga ngambil tanggung jawab? klo berani yaa langsung deh ke penghulu dengan izin kedua ortu…:D
Hafidzi,
Memang sahnya pernikahan adalah saat pembacaan akad nikah dan dicatat oleh petugas KUA. Yang lain hanya tambahan. Mengapa perlu resepsi, agar pernikahan diketahui orang banyak supaya tak timbul fitnah….kalau tak sempat, bisa dilakukan dengan memasang iklan bahwa telah terjadi pernikahan antara A dan B, kalau sekarang sih bisa melalui email.
Wah, ibu dengan pengalaman kemaren ngurus pernikahan dalam waktu singkat, bisa bikin WO neh bu.. hehehe
Sakuralady,
Hehehe…mumpung masih ingat, karena saya banyak mendapatkan pengalaman menarik, yang sayang bila tak dibagi. Apalagi pada tahun ini kedua keponakanku (dari masing-masing adikku) akan menikah…betapa senangnya jika alm ibu masih ada, karena cucu dari masing-masing anaknya telah menemukan pasangan hidupnya.
Mengenai biaya gimana ya Bu?
Ade,
Nggak sabar ya…padahal masih ada postingan tersendiri.
Tergantung kemampuan, jadi yang penting adalah berapa kemampuan maksimal (plafond), tapi jangan lupa perhitungkan biaya tak terduga….setelah ini, baru survey segala macam….terus tentukan akan seperti apa dan dimana.
Waduh jadi pengen cepet2 nih 🙂
Landy,
Tak perlu cepat-cepat…tapi semua sudah dipertimbangkan.
Tapi bila semua sudah siap…kenapa tidak?
wah..nanti saya kirim artikel ini pada ibu saya…kali aja butuh…
Cewek tulen,
Hehehe….ini tulisan orang amatir lho….jarang menjadi panitia, tahu-tahu dipaksa menyiapkan pernikahan dalam waktu 2 minggu…jadi berkesan sekali. Terus kalau nggak dituliskan, sayang kan?
Baik Bu.. saya tunggu postingan tentang hitung-hitungan biayanya. Sama itu bu, desain pestanya.
^_^ saya tetep bersabar dan ikhlas kok Bu.. Tapi ya diupayakan as soon as possible… hehehehe..
Ade,
Wahh sulit, tergantung dari plafond nya dan jumlah tamu yang diundang juga, kriteria tamu nya seperti apa, tema pestanya dsb nya. Ntar kalau ketemu aja…masalah uang sih, nggak etis kalau disini, lagipula saya kan baru sekali mantu, sedang yang lain hanya ikut mendengar aja.
Desain pesta…nggak usah dipikirin sekarang, pertama kali tema dulu…baru mau dekorasi seperti apa. Serahkan aja pada ahlinya….kalau di Jakarta, dan mungkin juga Bandung, udah banyak sekali dan pintar-pintar, tinggal Ade memilih dari gambar. Biasanya (kalau waktu cukup), mereka menyesuaikan dengan karakter pasangan pengantin dan keluarganya. Undangan? Ini modelnya berubah terus…jadi mikirnya juga nanti aja…
Wah, kalau saya dulu ngga tau apa-apa, Bu. Tau-tau tinggal salaman aja jadi pengantin di pelaminan. Hehe.
Ratna,
Berarti malah enak kan….karena biasanya pasangan menginginkan suatu pesta sesuai impan pasangan tsb. Tapi memang ada yang menyerahkan kepada EO, karena terbatasnya waktu (cuti terbatas dsb nya)
wah… bisa cetak kartu undangannya dalam 5 hari? Bisa kasi kontak ama alamatnya? Di mana tokonya? Hasilnya bagus apa ngak? Harganya? Kalo butuh waktu segera kayak gitew, toko kartu itu minta tokok harga tambahan apa ngak?
balas pertanyaan gw lewat emel ya, gw nungguin reply dari kamu.
Bagus banget bu artikelnya dan sangat membantu sekali bagi yang lagi bingung persiapan. Btw…. kalo ada yang butuh souvenir pernikahan boleh nih ngintip punyaku… thx
Bisa ngak mohon info di mana bisa pesan kebaya pengantin (sederhana, elegan, modern).
Rencananya utk bulan Mei, tetapi kami ada rencana pula untuk bikin anak lagi bulan ini/januari/febuari maksi
trima kasih
Juliach,
Kebetulan saat menantu (Lis) dan ponakanku (Dessa) menikah, menggunakan adat Jawa lengkap (foto-foto dapat dilihat di http://edratna.multiply.cm)
Kalau mereka berdua alamatnya disini:
a. Rumah Kebaya (pengantinnya anak dan menantuku)
alamat: Wisma Mampang Asri
jl. Mampang Prapatan XV Kav.1
Jakarta-12790
Telepon : 021-7981815
Ibu Eva (pemiliknya) : 0855 102 0075
b. Salon Haji Surya (pernikahan Dessa & Nanu)
Hubungi : Hj. Nunik
Jl. Petojo Binatu III
Hp. 0818 798 532
wah bagus…memang ini yang selama ini saya tunggu2…thanks yaa…
artikel yang menarik..
Saya mau tanya aja gimana kalau saya n pasangan sudah berencana menikah tapi dananya masih belum cukup..jadi kami memutuskan untuk menikan jika sudah mempunyai cukup dana..masalahnya kan kalau mau pesan gedung harus setahun sebelumnya..nah itu kan jadi makin lama lagi bu nikahnya…kalo masalahnya kaya gitu..solusinya gimana???
Thank’s
Irlhet,
Kalau urusan dana, jelas bukan kompetensi saya
Salam kenal sobat,tulisan yang bagus, saya suka dengan ulasan dan gaya penulisan anda yang santai namun berbobot, jadi inget waktu jadi pengatin adat setahun silam, betapa indahnya 🙂