Hadiah buku dari pengarang yang juga seorang blogger

Saya mengenal Mbak Tuti secara tak sengaja, diawali setiap kali saya membaca komentar beliau yang selalu menggelitik, dan renyah pada postingan yang ditulis adikku. Saat itu saya memang merasa sepertinya mengenal nama ini di masa lalu, tapi perasaan ini saya abaikan, setelah membaca bahwa beliau seorang dosen di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Ternyata dari berbalas komentar di blog, yang kemudian mengirim email, beliau memang seperti yang saya perkirakan. Ternyata mbak Tuti ini, orang yang tulisannya sering saya nikmati, dan dimuat secara bersambung di majalah Femina (saya dulu langganan Femina dan Ayah Bunda). Pada suatu postingan beliau tentang bermacam-macam beranda rumah, saya tertarik pada rumah merpati, yang merupakan berandanya rumah mbak Tuti di Yogya. Berandanya mungil, diisi dua kursi, dengan latar belakang tanaman suplier, serta anggrek yang sedang berbunga. Saya memilih beranda mungil yang dijuluki rumah merpati ini dan tak diduga saya mendapat hadiah buku sebagai visitor pertama yang memberi komentar.

Terimakasih mbak Tuti, novelnya langsung saya baca dalam semalam. Novel ini disertai catatan kecil penulisnya, yang tulisannya rapih, dan kalau melihat gambar sampulnya sepertinya gambar gadis berbaju biru ini mirip fotonya mbak Tuti Nonka.

Mbak Tuti Nonka yang nama aslinya Tuti Sumarningsih, lulus dari Teknik Geodesi UGM tahun 86, dan tahun 87 masuk menjadi dosen UII di Fakultas Teknik Sipil. Mbak Tuti kemudian kuliah lagi di S1 Teknik Sipil UMY, dan melanjutkan S2 di Magister Teknik Sipil UII, sekarang sedang menempuh S3 di Undip, bidang Manajemen Konstruksi. Mbak Tuti memang aktif, beliau senang menyanyi, melukis, fotografi, dansa, menjahit baju (dan mbak Tuti sudah bisa menjahit baju sendiri sejak kelas 6 SD), mendisain rumah, membaca buku-buku (di luar buku Teknik Sipil), jalan-jalan ke berbagai tempat di dalam dan di luar negeri sambil mempelajari budaya mereka.

Mbak Tuti banyak menulis cerpen dan novel antara tahun 77 sampai tahun 87. Kebanyakan dimuat di majalah wanita seperti Gadis, Femina, Kartini, Pertiwi, Aneka, dsb. Setelah menikah pada tahun 1985 dan mengajar di UII, konsentrasinya beralih ke rumah tangga dan pekerjaan (juga ke kuliah yang sambung menyambung). Beliau masih ingin menulis lagi, tapi hal-hal yang berdasarkan riset, dan yang informatif, yang lebih sesuai dengan bidang tugas beliau.

Rasanya melihat mbak Tuti membuat saya berpikir, bahwa sebetulnya kita bisa melakukan berbagai macam pekerjaan yang membahagiakan. Bagi teman-teman yang senang menikmati cerita, saat ini di blog nya mbak Tuti sedang dimuat cerita bersambung dengan judul “Dikejar bayang-bayang” yang sudah bagian ke-8, yang makin membuat saya deg-deg an membaca nya. Mbak Tuti pintar membuat pembaca penasaran, cerita tadi akan dimuat setiap hari Rabu….hmm tambah bikin deg-deg an. Silahkan teman-teman menikmati tulisan mbak Tuti yang ceria, renyah, kadang kalem…..dan bikin penasaran.

Terimakasih mbak Tuti yang mau berbagi cerita dengan saya, mudah2an kita sempat ketemu di dunia nyata, bisa mengobrol sampai puas (Thanks Kunderemp untuk perbaikan fotonya…..).

Catatan:

Ini ada tambahan komentar mbak Tuti Nonka

“Buat Nenyok (dan pembaca blog Bu Edratna yang lain), novel tersebut masih bisa dimiliki kok. Syaratnya memilih salah satu dari 4 foto beranda di blog saya (artikel “Ganti Image Header” dan “Pilih Beranda Dapet Novel”). Saya menyediakan 25 novel, dan masih ada stok beberapa eksemplar.
Terimakasih Mbak Enny, numpang promo nih … hehehe ….”

Iklan

37 pemikiran pada “Hadiah buku dari pengarang yang juga seorang blogger

  1. itu gambarnya ga fokus bu terlalu dekat mungkin, korantempo hari minggu kapan itu mengulas trend blogger yang bikin buku (blook) dan di indonesia dah lumayan banyak 😀

    Iway,
    Saya juga sadar gambarnya kurang bagus…hehehe…soalnya pake Hp.
    Masih dicoba pake tustel, batereinya lagi di charge……dan nanti masukkan ke komputer juga mesti nunggu si sulung…..payah ya….:P

  2. wah komentar pertama ternyata **ngarep dapat apa ya dari bu eny hihihi**

    Iway,
    Mana berani sama Iway….BI….hehehe
    Apa ya, lha saya ga punya apa-apa, kalau mau ngasih harusnya yang spesifik kayak mbak Tuti Nonka itu. Orang kok kemampuannya banyak banget ya…..

  3. Mbak, kalau buku saya jadi terbit … mau kan memiliki satu, nanti saya kasih yang ada tanda tangan saya … halah. Mari berdoa semoga terbit 🙂

    Rindu,
    Betulkah? waduhh senengnya….saya doakan segera terbit ya…..

  4. aminhers

    Wh ikut senang Bu, dapat Novel langsung dari penulisnya.

    Aminhers,
    Dunia blog memang membuat banyak hal tak terduga….

  5. bener sekali, bu, dunia maya merupakan dunia yang unik. bisa membangun interaksi dengan saudara2 kita yang selama ini sama sekali tak dikenal. salah satu upaya utk menjalin interaksi yang lebih intens, di antaranya adalah dengan memberikan hasiah buku. kok jadi kepikiran juga utk bisa berbagi. sayang sekali buku saya yang pernah terbit hingga kini belum juga terkirim ke rumah.

    Pak Sawali,
    Benar pak, dan juga akhirnya terlihat siapa saja yang akhirnya mempunyai kesamaan pikiran, minat, itu yang sering saling kunjung mengunjungi. Masalahnya tinggal waktu yang terbatas. Kapan itu tak terasa saya blogwalking nyaris 5 jam……waduhh, hal ini kan tidak mungkin dilakukan setiap hari, karena ada pekerjaan lain yang harus juga diselesaikan.

  6. Ikut seneng bu, pengalaman Ibu sama dengan saya. Nggak nyangka teman blog saya ternyata pengarang juga. Saya dapat hadiah 2 buku dari beliau duh seneng sekali.

    Gajah kurus,
    Betul sekali…apalagi sebetulnya berbagai cerita bersambung mbak Tuti sudah saya nikmati dari dulu, melalui majalah Femina langgananku….

  7. Iko

    Waaahhh… senang banget dapat hadiah. Apalagi sebuah karya tulis….

    Iko,
    Betul seneng sekali…..saya tetap tak bisa memberi komentar di blogmu, ada tulisannya (saya kirim via email) yang saya nggak ngeri…kelihatannya pake bahasa Jerman.

  8. kalau tak salah ingat, tuti nonka juga sering nulis di KR atau Minggu Pagi ya?

    Ndorokakung,
    Betul….membaca nama Tuti Nonka mengingatkanku ke masa lalu….saya pernah tinggal di Yogya setahun, jadi suka baca KR. Dan kemudian langganan Femina…..disitulah sering dimuat tulisannya secara bersambung, padahal saat itu mbak Tuti masih remaja, masih anak SMA…..

  9. hehehe asik sekali Bu…
    *membayangkan sohiban via bloger sama Soebronto Laras.. dapet Suzuki Swift deh..
    hihihi .. mimpi kali yee ^^

    ga nulis resensinya Bu? 😉

    Aldi,
    Memang asyik…tak terbayang beliau menulis sejak umur belasan tahun, dan masih remaja.
    Resensinya? Ntar malah salah…bisa kunjungi blognya beliau, disitu ada cerita bersambung yang lagi seru.

  10. Salam kenal Ibu …
    Duhh senengnya dapet hadiah buku.
    jadi ngiri nih … he he

    Banyu,
    Salam kenal juga, makasih telah berkunjung…..

  11. saya mbayangin bu tuti itu seorang pekerja keras dan mandiri. betulkan bu ed? jadi spt bu ed juga tentunya

    Zulmasri,
    Bu Tuti kemampuannya lebih banyak, dari hal-hal yang bersifat kewanitaan sampai hal riil dilapangan, dan profesi beliau sekarang dosen Teknik. Kalau kemampuan saya terbatas pada hal-hal tertentu.

  12. Tenang saudara2….
    saya baru saja dimintai memfoto oleh ibu saya.. Jadi mungkin dalam waktu dua hari, fotonya bakal diganti dengan foto yang lebih jelas 😛

    Kunderemp,
    Thanks fotonya….jadi layak dilihat…tak kabur seperti sebelumnya.

  13. Ah, pengen baca novelnya…
    kayaknya menarik…

    Ardianto,
    Baca tanggapan mbak Tuti di bawah ini…..
    Novelnya menarik kok…dan halus….jadi ingat novelnya Clara Ng.

  14. Nggak di-scanner aja bu, biar lebih jelas gitu daripada difoto hehehe…..

    Btw…. memang paling suka kalau dapet hadiah buku….. meski saya sebenarnya termasuk orang yang jarang membaca novel…. soalnya kalau baca novel biar afdol harus dibaca dari awal sampai akhir… apalagi akhir2 ini waktu banyak tersita oleh pekerjaan, keluarga dan juga blogging hehehe…… lagian sekarang saya sudah harus pakai kaca mata baca kalau membaca… maklum sudah hampir memasuki usia kepala 4 dan juga banyak baca baik di media kertas ataupun di layar komputer….

    Kang Yari NK,
    Wahh iya kok nggak kepikir ya, padahal ada scanner di rumah. Tapi akhirnya sulungku penasaran, menggunakan kamera kok nggak fokus terus….pake akal, dia menyorot baterei pas di tengah buku…ternyata kamera menyesuaikan cahayanya….dan kemudian baru di klik. Nahh ini hasilnya, memfotonya malam hari.

    Saya lebih suka baca daripada nonton TV, soalnya kacamata saya minusnya lebih banyak daripada plus. Kalau nonton film, TV harus pake kacamata. Tapi menjahit, baca buku… tanpa kacamata. Saya lagi membaca Roro Mendut (trilogi) karangan Romo Mangun, yang dulu bersambung di Kompas…dibelikan anakku dari gajinya, duhh seneng banget…

  15. Mbak Enny,

    Waduh, waduh …. terimakasih sekali saya diperkenalkan di blog Mbak Enny yang hebat dan begitu banyak pengunjungnya. Jadi malu nih … he he. Saya belum ada apa-apanya kok, buanyaaak yang jauh lebih berprestasi dari saya, cuma belum ‘go public’ saja.

    Novel “Keberangkatan” itu jadul banget, saya tulis 24 tahun yang lalu. Novelnya sendiri diterbitkan tahun 1997 (sudah berulangtahun yang ke 11 … he he). Iseng-iseng saja, karena suami saya seorang penerbit. Kayaknya sih novel saya nggak ada di toko buku. Beberapa novel saya dulu oernah diterbitkan juga oleh penerbit dari Jakarta, tapi saya sendiri tidak punya arsipnya, soalnya selalu saja ada teman yang memaksa meminjam arsip terakhir yang saya punyai, dan tak pernah dikembalikan. Kata orang, “Mengembalikan buku pinjaman itu adalah perbuatan bodoh, dan lebih bodoh lagi orang yang meminjamkan buku” hehehe ….

    Saya yakin, Mbak Enny sendiri bisa menulis buku yang hebat. Ayo Mbak, kita rame-rame nulis …. (atau mungkin sudah ya? bagi dong untuk saya …)

    Mbak Tuti,
    Wahh seneng nih dapat kunjungan pengarangnya… Kata orang saya suka mendongeng, dan dari dongengan itu mempengaruhi orang lain untuk ikutan berbuat…syukurlah masih untuk hal-hal positif. Belajar menulis baru setelah mulai ngeblog, dulu menulis yang serius terus dan tidak dipublikasikan, karena hanya berupa makalah, laporan, dan hal-hal yang terkait bidang pekerjaan.
    Dulu, saya ingin bisa seperti Nh Dini, yang pergi kemana-mana menghasilkan tulisan…..hmm siapa tahu nanti bisa….Dan belakangan kenal mbak Tuti, yang ternyata di sela kesibukannya yang segudang masih bisa melakukan hal-hal yang membahagiakan seperti memotret, dll.

  16. Wah hebat beliau termasuk multitalented person. Memang dari blog terkadang kita mendapat sahabat atau bahkan saudara baru dan katanya kalau memanjangkan silahturahmi sama artinya dengan memanjangkan rejeki. 🙂

    Yoga,
    Betul Yoga, dan teman-teman tadi memberikan inspirasi, dan juga motivasi untuk melakukan hal-hal yang positif.

  17. itu belum diganti skrinsyutnya yaa

    Anggara,
    Maksudnya skrinsyut yang mana…penunggang kuda?…hehehe…itu menunjukkan masih ingin bergerak kedepan…..

  18. asl.

    wah dihadiahi oleh pengarang buku sekaligus blogger….uasik dong bu…..bagi2 dong.hehehe

    segera meluncur…….

    Alex,
    Komentar mbak Tuti, hadiah buku masih berlangsung…. lihat komentar beliau menanggapi pertanyaan Nenyok di bawah ini….

  19. hari ini saya menemukan 2 blog yang bertemu dengan teman lamanya .. 🙂 congrats .. bu anda yang ke dua .. 🙂

    Tintin,
    Iya…seneng banget….

  20. foto nya ndak terlihat jelas..tapi cempluk ikutan seneng..hehehe 😀

    Cempluk,
    Belum jelas juga ya….entahlah…..atau mungkin harus pake scan..?

  21. Wah beruntung sekali tante, sudah dapet info baru plus mendapat buku gratis, memang menjadi blogger dijaman moderen adalah sebuah kebutuhan ynag tidak bisa ditawar2 lagi.

    Resi Bismo
    ,
    Undian dari mbak Tuti masih berlangsung kok…baca komentar beliau di bawah ini….

  22. Nice blog
    please visit me back
    and ayo tukeran link

    Adi,
    Silahkan…cuma saya nggak ngerti caranya….hehehe…bisanya cuma nulis doang….

  23. Salam
    Hmm jadi penasaran pengen baca, bikin sinopsisnya dong Bu 🙂

    Nenyok,
    Menurut mbak Tuti, undian masih berlangsung….buruan kunjungi blog beliau dan pilih artikel, untuk memilih 4 dari beranda di blognya beliau.

  24. Buat Nenyok (dan pembaca blog Bu Edratna yang lain), novel tersebut masih bisa dimiliki kok. Syaratnya memilih salah satu dari 4 foto beranda di blog saya (artikel “Ganti Image Header” dan “Pilih Beranda Dapet Novel”). Saya menyediakan 25 novel, dan masih ada stok beberapa eksemplar.
    Terimakasih Mbak Enny, numpang promo nih … hehehe …. Itulah untungnya kenal dengan pemilik blog hebat.

    Mbak Tuti,
    Karena ada lagi yang menulis komentar tanpa membaca komentar mbak Tuti di sini, jadi pesan ini saya tambahkan pada catatan di artikel saya. Thanks telah berbagi.

  25. Eh, judul novelnya sama dengan novelnya NH Dini : Keberangkatan. 🙂 Mudah-mudahan bisa sekaliber NH Dini atau Mira W, 2 pengarang perempuan Indonesia yang luar biasa, menurut saya.

    Goldfriend,
    Nh Dini dari sastra, dulunya sempat jadi penyiar, penari Jawa, ikut perkumpulan “Wayang Wong”, Pramugari darat….dan kumpulan cerpennya pertama kali diterbitkan saat Nh Dini kelas 2 SMA.
    Mira W kalau tak salah dokter, ceritanya ada unsur detektifnya….menarik untuk diikuti.
    Tuti Nonka latar belakangnya Teknik Geodesi UGM, sekarang mengajar di Fak Teknik UII, tulisannya diterbitkan pertama kali umur 17 tahun (duhh saya umur segitu masih bermain-main)…..

  26. Yang pasti kalau soal buku pengen deh … bisa dibeli dimana Bu?

    Pak Ersis Warmansyah Abbas
    ,
    Nggak usah beli pak, kunjungi blog mbak Tuti, baca artikel tentang memilih beranda rumah…beliau masih menyediakan 25 buku.

  27. Iko

    Ibu,… komentar Ibu ternyata masuk ke mesin spam… tapi sudah Iko approve 2 komentar ibu. 😀

    Iko,
    Kenapa ya…….nama saya kayak spam???

  28. wedew,,,asyikna dapet novel gretongan, bu 😀

    ayo bloger rame-rame bikin buku aja..ato novel deh…
    ntar saya minta gretongannya jugak 😆

    Wennyaulia,
    Wahh mbak Tuti ini bikin bukunya malah saat masih remaja dulu, saat masih umur belasan tahun….hebat ya..
    Sekarang beliau sibuk menyelesaikan S3, dan kegiatan lain, dan beliau masih ingin menulis, namun tentu saja sudah bukan seperti novel remaja…tapi lebih bersifat ilmiah….

  29. salam bu Enny, apa kabar nya?
    udah selesai baca bukunya, saya juga mau tuh

    Hadi arr,
    Kabar baik…bukunya langsung habis di baca…..(saya termasuk pembaca cepat, tapi bukan untuk buku ilmiah)

  30. Mbak Enny,

    Mohon maaf ada koreksi sedikit. Yang saya maksud dengan “menulis dengan riset” adalah menulis berdasarkan data. Tulisannya sendiri bisa berupa tulisan ilmiah populer, bisa juga fiksi. Seperti Sidney Sheldon dan John Grisham, mereka melakukan riset sebagai bahan penulisan novel, sehingga novel-novel mereka menjadi informatif, me’mintar’kan pembaca. Membaca novel John Grisham kita jadi tahu seluk-beluk dunia peradilan, membaca Sidney Sheldon kita lalu paham bagaimana proses penambangan berlian di Afrika Selatan hingga penggosokan menjadi perhiasan di Amsterdam, lika-liku perdagangannya di dunia, dsb.

    Di Indonesia, Andrea Hirata dengan tetraloginya (Lasykar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov) juga membuat kita jadi pintar, dan memperoleh banyak informasi. Jadi bukan sekedar tulisan yang berisi permainan kata dan eksplorasi emosi belaka (meskipun itu juga sangat penting dalam sebuah novel). Maksud saya, bukan sekedar problem cinta segitiga, perselingkuhan, dsb (seperti isi cerita sinetron Indonesia).

    Di blog, saya sudah mencoba menulis berdasarkan referensi. Ketika saya bercerita tentang sakit mata, saya lalu mencari referensi tentang glaukoma dan katarak. Demikian juga ketika saya menulis tentang Pyramida, Cleopatra, Monalisa, Archimedes, Stephen Hawking, dll, saya mendasarkan pada referensi.

    Nah, saya ingin suatu saat bisa menulis novel yang berdasarkan riset. Misalnya kehidupan penyelam mutiara di wilayah Indonesia Timur, atau tentang para karyawan di anjungan minyak lepas pantai, kan berarti saya harus melakukan riset. Begitu.

    Terimakasih atas segala perhatian dan dukungan Mbak Enny. Sungguh sangat membesarkan hati saya.

    Mbak Tuti,
    Makasih koreksinya…semoga dibaca oleh teman-teman yang lain. Saya tunggu buku selanjutnya.

  31. Ping-balik: Pertemuan di PIM «

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s