Jangan pernah menunda pekerjaan

Judul di atas sangat ingin saya jadikan moto kehidupanku sehari-hari, niatnya sih semua dilakukan berdasar perencanaan dan telah disiapkan jauh hari. Sejak merasakan kehidupan di tempat kost, yang kadang mendadak ada tamu yang ikut menginap, dan mengajak mengobrol pada saat sebetulnya besok lusa sudah menjelang ujian, maka secara tak langsung memaksa saya untuk merencanakan semuanya. Setelah pindah ke asrama, moto di atas harus benar-benar ditaati kalau tidak ingin menyesal. Kehidupan di asrama putri, yang terdiri atas 50 orang, dengan beraneka ragam kepercayaan, maka setiap kali ada hari besar agama, disepakati untuk dirayakan jika penghuni yang menganut agama tersebut lebih dari dua orang. Akibatnya acara-acara seperti ini sering diadakan, demikian juga undangan ultah, yang kadang menjadikan kesulitan disaat akan ujian, maklum sebagai penghuni asrama, maka secara moral penghuni diharapkan terlibat dalam acara.

Syukurlah dulu Fakultas tempatku kuliah letaknya hanya sekitar 50 m dari asrama, dan di perpustakaan ada meja yang menghadap kedinding, sehingga kalau mau belajar tak terganggu. Disinilah tempatku belajar jika tak ingin terganggu, atau sekadar membaca buku. Sejak 2 (dua) minggu yang lalu sampai dengan akhir bulan kesibukanku sangat padat. Bulan Juni banyak jadual training, bulan dilakukannya pertanggung jawaban keuangan (RUPS), serta bulan untuk mereview apakah target tahun ini akan tercapai. Saya sadari, pada saat-saat seperti ini, saya harus mempersiapkan segala sesuatunya dari jauh hari. Entah karena memang semakin berumur, sehingga fisik tak sekuat dulu lagi, apalagi pada akhir-akhir ini Jakarta cuacanya berubah-ubah, setelah panas menyengat, kemudian hujan cukup deras…maka badan rasanya mulai panas dingin. Akhirnya setelah hari Jumat rapat seharian, saya memutuskan hari Sabtu dan Minggu istirahat, sekedar jalan-jalan keluar, Minggu menghadiri kopdarnya Fertob, menonton “Kungfu Panda”, dengan harapan bisa fresh dan besoknya mulai bekerja kembali untuk membuat materi pembelajaran, studi kasus dan soal ujian. Walaupun ini sudah ketiga kalinya mengajar materi yang sama pada kelas yang berbeda, rasanya kalau studi kasusnya tak diubah kok terasa membosankan.

Pagi-pagi saya sudah bangun, setelah berolah raga, saya mulai mandi, ditengah-tengah mandi…blep, listrik padam. Celaka, padahal si mbak lagi merendam cucian seember besar. Jadi akhirnya saya minta diteruskan mencuci, dengan harapan listrik padamnya nggak lama, karena selama setahun tinggal di daerah Cilandak listrik padam paling lama hanya 2 (dua) jam. Ternyata sampai siang belum menyala, dan entah kenapa, saya malah sakit perut dan bolak balik pengin buang air kecil. Akhirnya saya berhenti bekerja, pakai kaos kaki agar kaki hangat (saat itu agak mendung sehingga cuaca “agak dingin”….padahal rumahku tanpa AC, tapi lubang anginnya banyak sekali)…terus berselimut di atas tempat tidur….dan akhirnya hari Senin itu hanya dihabiskan dengan membaca dan tidur, rencana mau menulis dan sebagainya berantakan. Syukurlah jam 5 sore listrik menyala, dan saya terpaksa menyelesaikan pekerjaan yang tertunda, mengirim email…dan baru selesai jam 12 malam. Dan karena sudah terlanjur melek, saya malah sulit tidur dan baru jam 3 pagi terlelap. Padahal hari Selasa ada rencana meeting, yang diadakan di ruangan dingin….lebih celaka lagi salah satu yang hadir lagi kena flu. Saya berdoa semoga tak ketularan, karena hari Kamis harus mengajar seharian dan hari Jumat ada RUPS. Benar saja, sore itu tenggorokan mulai gatal, dan sebelum tidur saya berkumur pakai listerin, dan segera tidur sore. Namun besoknya tetap harus menyelesaikan dulu pekerjaan membuat laporan kinerja keuangan perusahaan. Syukurlah sore hari tugas selesai, dan saya mulai nge print…minta tolong si mbak untuk memfotokopi dan siap dikirim. Besoknya saat mengajar saya merasa “agak melayang” syukurlah masih bisa bertahan sampai sesi terakhir selesai.

Pembelajarannya, jangan pernah mencoba menunda pekerjaan, karena pada saat ini ada hal-hal yang mungkin menganggu rencana anda, antara lain:

  • Cuaca yang tak menentu, terutama jika terjadi hujan bercampur angin, akan membuat jaringan internet terganggu. Dan untuk perbaikan memerlukan waktu. Selain itu, terkadang koneksi internet “lelet”, dan ini akan mempengaruhi kecepatan menyelesaikan pekerjaan
  • PLN saat ini sering menjadi kendala, karena listrik jadi sering padam, entah karena alasan pemeliharaan jaringan atau alasan lain
  • Dan ini adalah faktor dari diri sendiri, yaitu bahwa bekerja dirumah memerlukan kedisiplinan yang tinggi, bahkan harus lebih disiplin dibanding jika masih bekerja di kantor. Di kantor, kita berangkat pagi-pagi dan bisa langsung bekerja. Namun jika jenis pekerjaan seperti saya, yang dikerjakan di rumah, kemudian dikirim lewat email, serta baru nantinya ada pertemuan, atau langsung mengajar, maka kedisiplinan adalah sangat penting. Apalagi orang lain sering berpikir bahwa kalau di rumah pastinya sedang tidak bekerja. Ini pula yang membuatku tak berada di luar rumah, pada jam-jam harus bekerja, agar tak harus merasakan kesulitan jika ketemu tetangga dan ingin mengajak mengobrol.

Menunda memang biasa dilakukan, namun cobalah untuk tetap fokus pada rencana semula. Karena dengan menunda, akan semakin banyak yang harus dilakukan, dan penyelesaian satu tugas yang terlambat akan mempengaruhi tugas berikutnya. Di sisi lain, banyak hal-hal yang diluar kontrol kita, seperti koneksi internet, energi listrik dan sebagainya. Mudah-mudahan saya bisa lebih disiplin, walau terkadang hidup yang penuh keteraturan juga “agak” membosankan. Bagaimana dengan anda, pernahkan menunda? Atau semua dilakukan secara teratur?

Iklan

38 pemikiran pada “Jangan pernah menunda pekerjaan

  1. Iya bu…
    Saya juga ingin sekali menerapkan prinsip itu…
    Sayang, sulit sekali…
    Maklum deadliner sejati :mrgreen:

    Ardianto,
    Betul…dan kalau tak mendekati deadline, inspirasinya belum muncul…..

  2. iya, bu
    bener banget
    godaan yang lain adalah otak itu seringkali bis akerja paling ampuh saat detik-detik terakhir 😆

    Wenny,
    Iya…inspirasi muncul, tapi juga deg2an kalau lewat dead line.

  3. hehehe
    bekerja dari rumah emang agak sulit
    kadang2 dibarengi dengan browsing2 yang laen, nge-game dan yg gak ada hubungannya sama pekerjaan

    tapi malah hal2 yg kayak gitu yang bikin fresh
    jadi dapet ide lagi 😀

    Sigit,
    Betul….padahal menyenangkan andaikata masih punya anak kecil. Tapi saya terbalik, malah setelah anak besar, dan udah lulus S1…hehehe

  4. terima kasih, bu enny telah mengingatkan, betapa pentingnya bekerja tepat waktu itu. saya sendiri belakangan ini sedang menghadapi tugas yang menumpuk, bu, khususnya menyelesaikan naskah buku. repot. saking banyaknya kadang2 malah malas mau memulai dari mana, haks. dengan membaca postingan bu enny ini setidaknya saya harus mulai konsentrasi utk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda.

    Pak Sawali,
    Betul pak, akhir-akhir ini saya agak keteteran….tapi masalahnya juga lebih rumit.

  5. Terkadang yang membuat repot orang yang sering menunda pekerjaannya, jikalau ia tidak bisa tepat waktu menyelesaikannya, biasanya ia dapat menghambat pekerjaan orang lain. Karena pekerjaan tentu banyak yang saling kait mengait dan pekerjaan yang satu belum bisa dimulai kalau pekerjaan yang lain belum selesai. Belum lagi biasanya pekerjaan yang dibuat terburu2, kualitasnya biasanya kurang memuaskan… dan terkadang memerlukan rework. Wah kalau sudah begitu benar2 bencana deh… apalagi kalau kerjanya di proyek…..

    Kang Yari,
    Syukurlah kalau kerja tim saya tak pernah menunda, bisa dipukuli orang banyak. Paling aman kerjanya di tempat tertentu, entah di kantor atau dimana, sesekali harus ketemu dan dikerjakan sampai selesai walau kalau perlu tak pulang. Yang sulit adalah disiplin sendiri, dan pekerjaan tergantung kita sendiri, padahal kalau ditelateni lumayan juga hasilnya.

  6. “Jangan pernah menunda pekerjaan” Tapi belakangan sejak aku ngeblog banyak pekerjaan yang tertunda… ah manusia malas…. Terimakasih sudah membuat tulisan ini untuk mengingatkan Bu.

    Salam

    Coretan pinggir,
    Ini juga mengingatkan saya sendiri kok, apalagi tambah tua…harus makin punya ancang-ancang jauh hari.

  7. Dilla

    Hehe..skrg jadwal saya msh amburadul, Bu. Msh bnyk rencana2 yg tertunda. Si Baby msh blm teratur jadwal tidurnya. Euh.. Dah 15 hr krg tidur. Pdhl saya ga bs mgganti tidur mlm dgn tidur siang.
    Apa Syauqia mw nyaingin putra sulung ibu yg ngajak ortu begadang 40 hr ya? Hehehe

    Dilla,
    Katanya sih kalau bayi tak tidur dan senyum sendiri, karena lagi diajak bercanda sama bidadari.
    O,iya si sulung dulu setiap malam lek-lekan sampai umur 40 hari…..
    Tapi pastinya Syauqia seneng ngajak bercanda mamanya……pasti udah lucu ya….

  8. wakidi

    kalo saya kecanduan urgensi bu..
    kalo blm keadaan dlm kondisi urgent or dikejar deadline..rasanya ga da gairah buat ngerjainnya Bu..
    well, thank bgt buat pencrahannya Bu.

    Wakidi,
    Kayaknya kita semua gitu deh….emang sulit kok…..ntar..ntar terus.

  9. kena pemadaman bergilir ya bu… memang jadi agak menghambat aktivitas ya..

    Wulan,
    Iya nih, hidup menjadi harus berhitung….kalau mau mencuci baju…bak air dipenuhi dulu, siapa tahu mendadak listrik padam. Mengerjakan tugas juga harus jauh hari…belum internet juga ikutan ngadat, kemarin sampai sore internet ngadat….

  10. ya bu, rasanya sport jantung kalo terus menerus jadi deadliner. sepakat dengan ibu, 100%, tinggal menjalankannya itu yang memang sarat dengan ujian. kalo bahasa arabnya yang saya tahu adalah munazham lighairihi artinya teratur semua urusannya. semoga kita bisa istiqomah dalam profesionalitas ya Bu…:)

    Dika,
    Betul sekali…setuju…

  11. Jangan pernah menunda MENGERJAKAN SKRIPSI

    –saran buat diriku sendiri, hahaha….–

    Zoel,
    Skripsi udah sampai mana….atau udah mau sidang?

  12. Jangan pernah menunda pekerjaan yayayayay,,, saya pernah ngalami juga ni,,, karena nunda² kerjaan,, e malah mati lampu,,, besoknya kelabakan

    zoel chaniago,
    Seringnya pemadaman akan membuat kita terpaksa siap jauh sebelumnya…atau malah untuk alasan jika tak selesai pada waktunya?

  13. setuju… waktu terus berlalu, belum tentu kesempatan yg sama datang lagi kpd kita, jangan tunda segala sesuatu.
    btw, kalau butuh baju atau kain batik yg murah2/ harga grosir bisa berkunjung ke site Jeng Batique ya..

    Jeng batique,
    Betul…thanks kunjungannya
    Saya telah mampir ke blog batiknya…kok ga bisa komentar ya?

  14. hehehe… iya bu saya setuju jangan menunda pekerjaan. Akibatnya kayak saya ini sekarang. lagi ngejar deadline, sampai jam segini (jam 04.30 dini hari) belum tiduur… hiks… mana belanda kalah lagi lawan rusia, ah sial bener… tapi untung listrik nggak mati.

    Kris tasrin,
    Hehehe…terbayang ngejar tugas…jagoannya kalah pula….

  15. Apa yang tengah saya hadapi akhir-akhir ini adalah menunda-nunda tidur. Ini ditimbulkan karena adanya beberapa deadline yang bertumpuk akibat saya sempat juga menunda beberapa pekerjaan sebelumnya. Belum lagi setelah siap tidur ada pertandingan Piala Eropa 2008 -_-
    Jadi yang terjadi adalah semacam “chain reaction” penundaan pekerjaan.
    Perlu suatu mekanisme untuk mereset keadaan yang telah menyimpang tersebut. Nah itu dia, menurut saya yang mesti dilakukan tentulah membereskan hal-hal tertunda itu. Dan ini jelas membutuhkan suatu akselerasi dalam beberapa aspek.
    Dan, bolehkah sebenarnya manusia itu mengeluh Bu, pada manusia yang lain tentunya?

    Ade Bayu,
    Boleh aja mengeluh, terutama pada pacar…sekalian untuk ngetest kesabarannya dalam menghadapi Ade Bayu…hehehe

  16. Wkt kos di Cipinang dulu salah satu teman kos ada yg bekerja di rumah. Wah saya lihat mbak ini harus extra effort buat menjaga kedisiplinan (dan mungkin kebosanan?). Ia pasang peralatan bantu dan alat-alat olahraga di kamar, sehingga tiap jeda bisa langsung olahraga. Tapi godaannya luar biasa juga, ia jadi punya banyak waktu untuk membaca (hobinya) diluar materi yg sdg ia tulis, menonton film dsb, belum lagi telpon dari teman/kolega, pas mau kerja tau-tau listrik padam. Rasanya kalau diingat-ingat tantangan Mbak di kos tsb sama dengan cerita Ibu di atas. 😀

    Yoga,
    ternyata paling sulit adalah menahan godaan dari diri sendiri….

  17. ini salah satu penyakit saya…. akhirnya saya bikin dedlen duluan sebelum dedlen yang sebenarnya.

    Itik kecil,
    Saya juga begitu….bahkan kalau pasang alarm ada bertahap…hahaha

  18. Bener bgt tuh..jgn nunda kerjaan.. Tp aku jug belum bisa sih… Habis kalo gak ditunda dikit kayaknya jad kerjaaaa terusss, capeeek deeh

    Nina,
    Hidup ini memang tak lepas dari kerjaan, tugas dll….memang harus dibuat keseimbangan.

  19. pernah buat postingan seperti ini dengan maksud mengingatkan diri sendiri, yang terjadi kemudian? reminder tetaplah menjadi reminder 😀

    Iway,
    Iya nih…..wahh saya beberapa minggu ini memang agak kacau…ditambah listrik padam, internet lambat, jalanan macet….orangnya malas…klop deh.

  20. Saya selalu ingat lagunya Raihan bu .. Demi Masa .. tentang lima perkara.

    Salah satunya ingat kelapangan waktu yang diberikan Allah sebelum datangnya waktu yang sempit.

    Ketika sedang punya banyak waktu, kita gunakan sebaik² sehingga ketika datang waktu yang sempit kita sudah siap dan tidak kelabakan.

    Erander,
    Betul itu, ajaran kita sebetulnya udah baik banget….

  21. agh iya bu…
    dulu saya suka menunda pekerjaan, sampai saatnya deadline ternyata kerjaannya belom kelar 😦
    tapi mudah-mudahan sekarang berubah 🙂

    apa karena kita terlalu menganggap mudah pekerjaan itu ya??

    Waterbomm,
    Kalau saya karena idenya belum muncul, dan muculnya di detik terakhir….

  22. Wah… kerjaan saya masih banyak kok malah blogging…

    Salam
    foto di fs bagus2

    Jagrag,
    Thanks kunjungannya…..saya dua minggu terakhir ini sulit untuk blogwalking, hanya menulis dan menjawab komentar aja keteteran….

  23. Ardianto,
    Betul…dan kalau tak mendekati deadline, inspirasinya belum muncul…..

    Ah, iya…
    Entah kenapa saat dekat-dekat deadline otak menjadi sakti mandraguna buat berfikir.
    Ditambah adrenalin yang bikin jantung kerja cepat…
    😆

    Ardianto,
    Penyakit mahasiswa tuh…kayak anakku…

  24. saya suka hidup teratur, bu… 🙂
    emang kadang terasa membosankan sih… 🙂

    setuju dengan ibu, jangan pernah menunda pekerjaan…

    Fairuzdarin,
    Bersyukurlah kalau terbiasa teratur, tapi sekali-kali perlu juga bersikap spontan biar tak jenuh.

  25. memang harus ada prioritas.. pandai2 memilah mana yang harus didahulukan dan mana yang masih bisa dikesampingkan. yang penting eksyennya dulu deh.. hehehe

    salam bu..

    Biyung Nana,
    Sepakat….tapi kadang bingung juga kalau ada beberapa kerjaan yang deadlinenya sama….

  26. Terima kasih sudah diingatkan bu..

    Masih sulit juga melakukannya karena godaan rasa malas lebih besar. Biasanya kalo udah deadline di depan mata baru kelar itu kerjaan hehehe…

    Tapi mulai belajar buat nyicil kerjaan kok. Daripada susah sendiri kalo bertumpuk tugas di belakang hari 😀

    Emyou,
    Emang sebaiknya dicicil, biar ga kalangkabut…

  27. hehe nyindir deadliners ni 😀

    Biasanya aku menunda pekerjaan bukan krn nganggur, tapi lebih disebabkan karena pengen ngerjain yg lain2 he3…makanya suka bilang ke diri sendiri…fokus…fokus!!!! habis gimana yaa…banyak hal2 yg lebih menarik, kadang lebih kubutuhkan 🙂

    Poppy,
    Ini juga alasannya, banyak hal diluar sana yang menarik…tapi tetap harus fokus biar tak kehilangan arah….

  28. merny

    setuju banget….nanti kalo kerjaannya udah numpuk malah bingung mana yang mau dikerjain dulu…

    banyak orang merasa mulai nyaman kerja itu sekitar jam 3 sore…itu waktu yang paling santai dan nyaman buat kerja. karna kalo dari jam 8-11 pasti banyak ganguan nya:)

    Merny,
    Tiap orang punya waktu dimana mood nya paling baik untuk kerja…saya bisa konsentrasi kalau rumah sepi….

  29. Betul bu, deadline itu mengerikan kalo :

    pas H-1 mati lampu !

    wah jadi susah buat saya yang kerjaannya harus pake komputer.

    Solusinya : tilpun PLN! hehe salah deng, jangan nunda ya bu 🙂 .

    Dimaz Arno,
    Jadi memang sehari sebelumnya pekerjaan sebaiknya udah siap, dan ada back upnya. terus bagaimana kalau dapat tugasnya baru jam 5 sore untuk dipakai besok pagi? Kalau dulu, saya mendingan nggak pulang, dikerjakan dikantor…jadi besok pagi sudah nyaman.

  30. My friend once said all job is stressful but no matter how stressful it is, it’s about how we love our job, so it’s all about fun and joyfull. For IT Guys when we think our job is fun and joyfull it can affect to products we develop.

    But the guy who said that is not an Indonesian, for me as I’m in Indonesia right now, I have to be patient, no matter how worse it is, this is the country I always miss if I’m outside of it.

    Arie,
    Memang yang utama, kita harus bekerja pada bidang yang kita senangi, sehingga kreativitas akan muncul terus. Jika asal bekerja untuk mendapatkan gaji, maka cepat atau lambat, karir akan jalan ditempat… juga badan bisa terkena jika secara tak sadar kita mengalami stres.

  31. Kerap menunda pekerjaan adalah persoalan terbesar saya selama ini. Terlampau melankolis sehingga kerap mencari waktu paling tepat untuk betul-betul bisa mengerjakan suatu pekerjaan. Meski pada dasarnya bisa selesai dengan tuntas, tapi menunda-nunda masih menjadi persoalan.

    Daniel Mahendra
    ,
    Menunda kayaknya memang sifat dasar manusia….sebetulnya tak masalah jika waktunya masih lama. Cuma kondisi sekarng yang sering membuat jadual kacau, misalnya: listrik mati, internet lamban atau off, terus jalanan macet seperti hari Selasa tanggal 24 Juni 08 kemarin (yang harusnya jam 5 udah di rumah, menjadi jam 7 malam, dan badan lelah…akibatnya cuma nonton dan terus tidurr).

    Saya udah dapat jadual tagl. 8 dan Juni 08 harus mengajar…dan karena harus buat studi kasus baru (maklum setiap angkatan, latar belakang peserta berbeda kali ini in house training)….maka sejak sekarang saya harus sudah menyusun latihan…karena entah kenapa setiap Sabtu Minggu acara padat dengan undangan, kalau nggak sunatan ya pernikahan.

  32. udah ada plesetan yang banyak membuat orang-orang terpleset, bahkan sampai terpeleset beberapa kali.

    Kalo bisa dikerjakan nanti, buat apa dikerjakan sekarang ??

    Semoga kita smua tidak terjerumus lagi

    Sagung
    ,
    Memang sebaiknya tidak dibiasakan untuk menunda tugas dan pekerjaan….

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s