Kalau dulu, saat saya masih di kampung halaman, masa-masa mendekati Lebaran adalah masa yang menyenangkan. Membayangkan memakai baju baru, ketemu saudara sepupu yang mulai berdatangan dari seluruh penjuru tanah air, untuk sowan dan sungkem pada nenek di hari Lebaran. Juga ibu yang sibuk memasak, dibantu anak-anaknya untuk acara maleman. Bulan puasa di kampung kami, penuh acara selamatan, sejak awal sebelum memasuki puasa, slametannya dinamakan “Megengan”. Nanti setelah melewati hari ke dua puluh puasa, di sebut “Malem selikuran” (selikur dalam bahasa Jawa adalah nomor setelah 20 ke atas, sebelum 30), dan kemudian menjelang hari Lebaran adalam “Maleman”….dan seminggu setelah Lebaran adalah “Bakda kecil” (Lebaran kecil)…yang diselenggarakan dengan membuat ketupat.
Setelah menikah dan hidup di Jakarta, suasana seperti di kampung halaman jauh berbeda. Awal bulan puasa, sholat tarawih masih banyak orang, setelah mulai tanggal 20 an mulai berkurang, apalagi menjelang Lebaran, karena penghuni kompleks rumah dinas sudah mulai pulang kampung. Karena kedua ayah ibu dan ayah ibu mertua telah tiada, maka kami termasuk penghuni kompleks yang menjadi bagian dititipi kunci rumah tetangga, apalagi saat Lebaran justru rumah kami ramai karena berkumpulnya adik-adik (saya dan suami tertua di keluarga).
Setelah pindah ke rumah sendiri, yang rata-rata penghuninya orangtua, dan malah anak-anaknya sudah banyak tinggal di luar kota atau di luar negeri, tak ada beda antara hari biasa, bulan puasa dan hari Lebaran. Hanya sesekali terdengar suara mercon, jika ada cucunya tetangga yang lagi berkunjung. Karena tinggal keluarga kecil, kami tak melakukan persiapan apa-apa. Tiga hari menjelang Lebaran, Jakarta semakin sepi, ditinggalkan penduduknya yang sebagian besar mudik. Hari Minggu siang, saya dan si bungsu (yang sudah mulai libur kuliah dan balik ke Jakarta) mencoba jalan-jalan ke Pondok Indah, untuk membeli buku, yang telah sekian lama tertunda terus. Sekaligus saya ingin makan bubur ayam saat berbuka puasa, dan bubur ayam yang saya senangi adalah di ” American Grill” (dulu bernama Sizzler), meskipun mesti pesan tempat kalau saat bulan puasa. Entahlah, saya senang sekali dengan bubur ayam di American Grill, kalau anak-anak suka pesan steak dan yang lain-lain, saya hanya pesan salad bar (termasuk bebas makan bubur ayam, dll) plus hot lemon tea. Makanan kebangsaan ibu, kata anakku.
Begitu sampai PIM (Pondok Indah Mall), kami mencari karcis untuk nonton film, dan karena hanya dapat tempat duduk paling depan untuk nonton “Laskar pelangi”, akhirnya saya memutuskan untuk menonton “Mamma Mia“, film musikal yang dibintangi Merryl Streep dan Pierce Brosnan. Setelah dapat karcis film, yang masih menunggu satu jam lagi, kami pesan tempat dulu untuk makan, kemudian ke Gramedia. Ternyata acara mencari buku tak dapat berlangsung lama, saya merasa berkunang-kunang saat mulai mencari buku. Segera saya memilih buku, mencari kursi untuk duduk, dan syukurlah ada tempat kosong.
PIM penuh sesak, banyak keluarga berjalan-jalan di mal ini. Bahkan saya ketemu seorang kakek yang didorong di kursi roda oleh seorang suster dan nenek yang ditemani seorang suster juga, sedang menikmati Mall PIM II, usianya sekitar 70-80 tahun. Mereka menikmati hiruk pikuknya PIM didekat eskalator, mungkin sambil membayangkan andaikata saat mereka muda, sudah ada Mal seperti ini. Banyak juga anak usia ABG berbondong-bondong, dengan berbagai gayanya. Saya memperkirakan, mereka yang mengunjungi PIM adalah orang-orang yang tak mudik, dan ditinggalkan oleh para pembantunya mudik. Bapak-bapak mendorong kursi roda, ada ibu yang menggendong bayi usia belum 6 bulan, beragam manusia tumplek bleg di mal PIM ini. Saya jadi teringat saat anak-anak kecil, dan si mbak pulang kampung, Mal adalah tempat favorit kami sekeluarga, terutama mal yang luas dan ada toko bukunya. Kami bisa seharian di sana, dari pagi sampai malam, dan makan dua kali di Mal. Memang tidak beli apa-apa, selain buku, yang juga masih dapat dinikmati sambil duduk-duduk di kursi yang disediakan sambil melihat orang berlalu lalang.
Di PIM yang menarik adalah mushola nya bersih, dan jika kita lupa membawa mukena disediakan mukena yang bersih, tempat sholat cukup luas, dan ada penitipan sepatu. Mal di Bandung, yang menyediakan tempat sholat yang bersih, beserta mukena yang diganti setiap minggu adalah Ciwalk. Hal ini berbeda dengan Paris Van Java, Malnya begitu megah, tapi tempat sholat atau mushola hanya disediakan di satu lantai, dan sempit sekali.
Tak lupa, setelah sekian lama ngeblog, mungkin banyak sekali kesalahan yang saya buat, baik sengaja atau tidak, oleh karena itu perkenankan saya mengucapkan
Selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1429 H.
Mohon maaf lahir dan batin. Semoga amal ibadah kita selama bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah swt.. Amien.
Memang suasana dikampung akan lebih semarak pada saat mendekati lebaran. Kebalikan dengan di kota. Semoga lebarannya tetap berkesan walaupun tidak mudik Bunda. Selamat Idul Fitri 1429 H, Mohon Maaf lahir dan bathin apabila ada kata kata yang tidak berkenan pada saat berkomentar dan berinteraksi dalam blogsphere selama ini. terimakasih
Yulism,
Iya….saya juga mohon maaf lahir batin
waaaah nanti saya musti coba bubur ayam di American Grill nih bu.. Thanks infonya…
Selamat berhari Raya bu…
Ikkyu_san,
hehehe…..dasar saya penyuka bubur ayam, juga segala macam mie. Ntar kalau pulang ke Indonesia, jangan lupa mampir ke PIM, mencoba bubur ayam.
Terimakasih, mohon maaf lahir batin
Selamat Hari Raya Idul Ftri…
Mohon maaf lahir bathin, dari saya yang masih muda…
Dari Sufimuda
Sufimuda,
Makasih…mohon maaf lahir batin juga, orangtua banyak lupa dan banyak berbuat kesalahan…..
Selamat Hari Raya Idul Fitri, pak
Ita mohon maaf lahir n bathin jika ada salah2 kata selama ngblog 🙂
eNPe,
Saya seorang ibu, mbak. Btw, Selamat Idul Fitri…maaf lahir dan batin
Di Bandung ada American Grill ngga ya? Jadi kpingin coba…. Saya paling makan bubur ayam Mang H.Oyo 🙂
O iya. Tentang mushala, memang di mal-mal Bandung ini saya juga belum nemu yang enak tuh, Bu. Mukenanya saja dekil dan bau. Terkadang karpetnya juga lembab, ngga enak dipakai sujud. Jadi ngga khusyu shalatnya. Makanya saya menghindari ke mall pas jam-jam shalat. Mending di rumah aja.
Selamat Lebaran Ibu. Mohon maaf lahir batin. Salam untuk keluarga di rumah 🙂
Ratna,
Dimanakah bubur mang H. Oyo? Betul Ratna, kita tetap lebih nyaman sholat di rumah, tapi kadang ada hal-hal yang harus dibeli dan memaksa kita melewatkan waktu sholat di perjalanan. Dan tempat sholat yang bersih, walau kecil, juga membuat sholat kita lebih khusuk.
Saya juga mohon maaf lahir batin.
mohon maaf, mau siap2 mudik, bu, ndak sempat membaca postingan seluruhnya. Kami sekeluarga mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1429 H, mohon maaf lahie dan batin terhadap semua kesalahan yang saya lakukanm, baik ketika berkomentar, merespon komentar, atau kesalahan yang lain selama berinteraksi di dunia maya. Salam sejahtera buat keluarga Bu Enny. Matur nuwun.
Sawali Tuhusetya,
Bapak mudik kemana? Selamat mudik pak, hati-hati dijalan, semoga keluarga bisa ketemu dan berbahagia.
Terimakasih, saya juga mohon maaf lahir batin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin untuk Ibu & keluarga, juga untuk teman2 yang merayakan.
Qutilang,
Saya juga mohon maaf lahir batin……semoga kita bisa saling mengisi hari-hari kemenangan ini dengan kebaikan.
Dari pengalaman berlebaran, rata2 mereka yang sudah berkeluarga akan mudik rumah orangtua suami dulu.
Maaf lahir batin bu, jika ada tulisan2 saya atau komen yang tak berkenan. Selamat berlebaran bersama keluarga.
Mufti AM,
Selamat berlebaran, salam buat keluarga. Mohon maaf lahir dan batin….
Huehehe… iya heran…. saya juga kenapa saya akhir2 ini juga kurang suka steak bu. Apalagi hamburger2 macam McDonald’s. Kalau saya beli paling2 cheeseburger, itupun hanya saya makan kejunya, dagingnya saya kasih si Pedro (gukguk saya yang bulunya coklat), anak2 saya juga nggak saya biasakan untuk makan di McDonald’s dan sebangsanya….
O iya bu, selamat hari raya Idul Fitri ya, mohon maaf lahir batin kalau ada kesalahan kata2 dari saya, maklum saya dibesarkan di lingkungan yang suka ceplas-ceplos bicaranya walau saya sadar mungkin banyak juga kata2 saya yang kurang berkenan. Sekali lagi mohon maaf lahir batin. 🙂
Yari NK,
Sama-sama kang, saya juga mohon maaf…saya justru senang kok komentar kang Yari, yang suka out of the box…justru itu seninya, kita bisa mendapatkan komentar dari sudut pandang yang beragam, yang memperkaya wawasan kita.
ngabuburit jelang buka?….mengingatkan saya ketika di saat masih kecil di kampung Kemayoran dan sekitarnya……kerjaannya hampir setiap hari mancing dan ngobak (mandi) di kali Sindang dan Sumur Batu….sore hari baru pulang bawa hasil pancingan beberapa ekor ikan betok,tawes,sepat,lele, dan mujair….buat santapan buka shaum……indahnya mengenang masa-masa seperti itu……
Sjafri mangkuprawira,
Lho, ternyata bapak masa kecilnya di Kemayoran ya? Pasti saat itu kemayoran masih sepi, indah, dekat bandara….kenyataannya bapak masih bisa memancing ikan dan mendapatkan hasilnya.
Saya teringat saat pertama kalinya datang di Bogor tahun 1970, Bogor masih sepi, indah, jalannya meliuk-liuk, naik turun, apalagi saya sempat tinggal di Sempur selama sebulan, sebelum pindah ke rumah om Hidir, di Rumah sakit II.
Selamat berlebaran bu .. maaf lahir dan bathin ya 🙂
Elys Welt,
Sama-sama……selamat berlebaran di rantau orang….
Mohon maaf lahir batin
Wah…
Film Laskar Pelangi sudah diputar yah?
Aku pengen nonton “Doa Yang Mengancam” hiks.. hiks..
Kunderemp.,
Ntar kalau udah ada CD nya dibelikan….Doa yang mengancam? Malah belum tahu.
Tapi mengirimnya pasti mahal sekali, atau tunggu siapa tahu ada anak Fasilkom UI yang pergi ke Fairfield.
Saya sering sekali berkata kata yang tidak semuanya indah, kadang saya salah, mungkin riya, mungkin sedikit dusta … dan saya mohon untuk dimaafkan segala kesalahan saya yah 🙂
Minal aidin wal faidzin … maafkan saya lahir dan batin karena beginilah kewajiban kita sebagai hamba untuk meminta maaf dan memberi maaf.
Rindu [a.k.a -Ade-]
Rindu,
Saya mungkin juga banyak membuat kesalahan, atas komentar yang tak berguna, atau membuat tak berkenan.
Mohon maaf lahir dan batin….
Ibu, tak terasa malam ini malam Ramadhan terakhir…Ah, saya merasa ibadah saya kurang maksimal Ramadhan ini, dan tahu-tahu sudah akan berganti bulan.
Maaf Bu, jadi curhat. 😀
Membaca cerita Ibu di atas sungguh menyenangkan. Saya tidak mengenal kebudayaan yang Ibu ceritakan, tapi saya bisa memahami keasyikan dan maknanya dari tulisan Ibu. Di penghujung Ramadhan ini perkenankan saya menghaturkan ucapan : Selamat merayakan hari raya Iduel fitri, mohon maaf lahir bathin atas segala kesalahan, semoga amal ibadah Ibu sekeluarga mendapat balasan yang terbaik dariNya.
Yoga,
Memang kita selalu merasa tak maksimal, tapi jika semuanya dilakukan dengan tulus, saya yakin Allah Maha mendengar dan Maha Mengampuni.
Saya juga mohon maaf lahir batin…selamat berlebaran bersama keluarga.
Ibu, selamat menyambut Lebaran ya… Salam untuk keluarga!
Donny Verdian,
Terimakasih, semoga Donny juga kerasan di Aussie….salam untuk Joice.
Minal Aidin Wal faidzin, maaf lahir bathin ya bu, seandainya ada kesalahan kata atau sikap..salam buat keluarga
Iman Brotoseno,
Sama-sama mas Iman, selamat berlebaran bersama keluarga, mohon maaf lahir batin.
Waaah, jadi pengen mudik ke Ngebel….Megengan, Selikuran, Maleman, Badan…
Sugeng Riyadin….
Rabbani,
Hmm memang masa kecil yang menggembirakan….sugeng Riyadi, nyuwun gungging pangaksami….
Happy Lebaran Bu Endratna.. 😀
Oia..di Kampung halaman sy ngabuburit namanya ‘Anten2 nunggu buko’..hihihi..memang seru sekali saat menjelang lebaran.
Asyafe,
Setiap daerah memang mempunyai budaya sendiri untuk menyambut waktu berbuka. Selamat Lebaran, mohon maaf lahir dan batin.
Selamat Idul Fitri, Bu. Maafkan saya. Salam untuk keluarga.
Paman Tyo,
Saya juga mohn maaf lahir batin, paman….
Perhatian-perhatian…..
Diberitahukan kepada para penumpang RAL (Ramadhan Air Line) dg nomor penerbangan 1429H
Bhw perjalanan akan ditempuh dalam waktu satu hari lagi.
Ketinggian jelajah amal DILIPATGANDAKAN. Dengan 7an taqwa.
Para penumpang diharap tetap mengenakan sabuk AMANAH & menegakkan kursi IMAN & IKHLAS.
Penerbangan ini bebas asap DENGKI.
Atas nama awak kabin yang bertugas,
Kami ucapkan “SELAMAT MENIKMATI BONUS-BONUS PAHALA. SEMOGA SELAMAT SAMPAI TUJUAN”
MINAL AIDIN WALFAIDZIN.
Rafki RS,
Terimakasih pak, semoga kita termasuk orang yang mendapat pahala selama beribadah di bulan Ramadhan ini.
Mohon maaf lahir dan batin
Ah, Ibu Enny sungguh menikmati lebaran kali ini sepertinya, ya?
Setali tiga uang dengan entry DM, sepertinya memang manusianya yang berubah dalam bersikap dan memaknai lebaran.
Bagi anak-anak, lebaran tentu saja sangat menyenangkan, libur panjang, mendapat pakaian baru, bertandang, makan penganan istimewa, dan terlebih lagi dapat angpau.
Bagi orang dewasa yang sudah puas dengan semua itu, memaknai lebaran tentu jadi berbeda lagi. Dan yang pasti, semua aktivitas pasif bagi anak-anak menjadi aktif bagi orang tua: membelikan pakaian baru, menyediakan penganan, dan memberi angpau.
Tiap langkah dalam kehidupan pasti akan memberi makna baru dan berbeda, walaupun dalam subyek yang serupa.
Jadi kenapa tidak kita nikmati saja semua pengalaman ini sambil tak lupa mengambil hikmah?
Marshmallow,
Sebagai anak yang dilahirkan dari ibu anak sulung dan ayah nomor dua diantara 9 bersaudara, anak-anak saya tak pernah mendapat angpau, karena kami yang mendapat kunjungan dari adik-adik. Akibatnya hakekat Lebaran juga dimaknai berbeda….apalagi saat saya masih aktif bekerja, berlebaran artinya bisa ketemu ibu seharian karena ibu mendapat jatah cuti, atau diajak ke kantor jika cuti sudah habis dan si mbak belum balik ke Jakarta.
Setelah besar, mereka merasakan kedekatan antara anggota keluarga, karena hanya saat Lebaran keluarga bisa berkumpul, sejenak melupakan pekerjaan…walau kali ini si sulung sedang di Amerika beserta isterinya, sehingga hanya ada ayah ibu dan si bungsu.
Sampai lupa.
Ibu, selamat merayakan Idul Fitri bersama keluarga tercinta.
Mohon saya dimaafkan lahir dan batin.
Walaupun belum lama kenal, kesalahan bisa saja tak sengaja saya lakukan.
Ied Mubarak, Ibu!
Marshmallow,
Saya juga mohon maaf lahir dan batin…..
Selamat Idul Fitri, semoga damai selalu ada di bumi.
Salam kenal, bu. Mudik dulu yak 😀
Dony,
Terimakasih, kami juga mengucapkan selamat idul fitri….semoga dunia ini semakin damai.
Mohon maaf lahir batin
Memang benar…suasana sulit sekali di BELI, dia harus dicari.Apa yang ibu tuliskan benar benar riil,konkrit,sebuah dinamika sekelompok masyarakat yang lagi pada repot karena ditinggal mudik atau yang lain. Suasana tersebut juga pernah saya cari,,ketika kami tinggal di Rumah Dinas ( Rumah Rakyat ),saya tidak ketemu dengan tetangga kalau mau ke masjid untuk tarawih, saya tidak bisa rutin Ngaji dengan kelompok Tadarusan yang sudah lama ada di sekitar kompleks saya tinggal. Oleh karenanya saya putuskan ..tinggal di rumah sendiri untuk mencari suasana nyaman.
Taqobballalahu minna wa Minkum..maaf lahir batin
Dyah suminar,
Betul ibu, setiap kompleks mempunyai plus minusnya sendiri…..saat ini, kami telah tinggal di rumah sendiri….tapi entah kenapa, kebetulan kompleks kami banyak ditinggali orang yang sudah sepuh…jadi seperti kemarin, ramenya hanya sampai siang hari, setelah itu sepi sekali. Tapi Jakarta tetap macet (cerita adik-adik yang datang ke rumah kami), atau kemungkinan masih banyak yang di Jakarta, ber salam-salaman dulu dengan para bos..baru kembali ke kampung halaman.
Mohon maaf lahir batin, bu.
Selamat Idul- Fitri,
Mohon maaf lahir dan batin
Aki Herry,
Saya juga mohon maaf lahir dan batin….
Minal Aidin Wal Faidzin ,
Mohon maaf lahir bathin atas salah dan khilaf
Selamat Idul Fitri 1429 H
Mascayo,
Terimakasih, saya juga mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang tak disengaja, walaupun kita belum pernah ketemu.
mohon maaf lahir dan bathin jika ada salah ucap dalam tulisan2 saya.
Aminhers,
Sama-sama pak…saya juga mohon maaf lahir batin
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
saya mungkin bisa menghitung jumlah titik-titik ini, sebagaimana halnya saya mungkin bisa memperkirakan jumlah butiran pasir dalam genggaman tanganku,
namun, bisakah saya menghitung jumlah titik-titik dosa
berapa juta sakit hati saudara karena perilaku saya
berapa laksa luka yang tersayat oleh kata-kata saya?
seluruh bintang yang terbentang di gugus bima sakti mungkin tak mampu mewakilinya
setak mampunya buih-buih ombak di lautan membilangkannya
sebulan laku diri
semoga mampu membakar sebagian daripadanya
dan
sepatah kata maaf
terikrar dari lisan
sebagai ungkapan ketulusan hati
semoga mampu membenamkan sebagian yang lainnya
ke dalam samudera permaafan sesama saudara
“Selamat Idul Fitri 1429 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin”
Dewa-Dewi-Jasmine
Nayantaka,
Titik-titiknya banyak banget mas, apalagi buat saya yang lebih dulu lahir di dunia ini.
Saya juga mohon maaf lahir dan batin….salam buat keluarga.
Memang begitulah Bu, perkembangan atau perubahan suasana kita menghadapi ramadhan dan lebaran, bergantung usia dan situasi yg juga ikut berubah.
Selamat hari raya Iedul Fitri 1 Syawal 1429H. Maaf lahir dan batin. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah Ramadhan kita dan kita memperoleh kemenangan dengan kembali ke fitrah. Amin.
Oemar Bakrie,
Terimakasih pak, saya juga mohon maaf lahir dan batin.
Dunia memang selalu berubah, tergantung bagaimana kita menyikapinya…..
ngabuburit sy keliling sby juga bu.. tapi kalo ke mall ngak 😀 hehe
bu maaf yah bu, kalo ada salah2 dari saya… 🙂
met lebaran..
Arul,
Saya juga mohon maaf lahir dan batin, jika ada salah kata atau komentar selama kita berhubungan dalam dunia blogsphere ini.
Selamat Idul Fitri 1429H Bu, maafkan saya atas segala khilaf.
Gajah kurus,
Saya juga mohon maaf lahir dan batin….
Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri 1429 H. Mohon ma’af lahir dan batin bunda 🙂
Inos,
Mohon maaf lahir dan batin, jika ada salah kata dalam memberikan komentar selama berhubungan dalam dunia maya ini.
mohon maaf lahir dan bathin 😀
Mantan Kyai,
Sama-sama, saya juga mohon maaf lahir dan batin….
Wah, sama Bu Enny. Komplek rumah orangtuaku rata-rata isinya sepuh semua. Sudah pensiun semua. Jadi adem ayem. Nggak ramai. Biasanya rumah tetangga ramai di saat-saat lebaran. Apalagi kalau bukan berkumpulnya anak cucu. Tapi paling sebel kalau bertemu mereka-mereka yang sudah sepuh itu, pertanyaannya selalu sama: “Jadi kapan Daniel…” Hehehe. Tiap tahun nggak pernah berubah pertanyaannya. Dan jawabanku juga nggak berubah-ubah. Hihihi.
Bu Enny, maaf lahir batin. Maaf baru sempat berkunjung sekarang. Maaf jika ada komentar, kata-kata, maupun sikapku yang dirasa kurang berkenan. Mohon dimaafkan.
Semoga cerah hari Ibu beserta keluarga.
Salam hangat selalu.
Daniel Mahendra,
Sama-sama, saya juga mohon maaf lahir dan batin…..
Nggak udah kawatir dengan pertanyaan tersebut Daniel, itu adalah salah satu bentuk perhatian mereka….
Semoga Daniel bersama mama dan adik bisa merayakan Lebaran dengan bahagia….
Maafkan jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati kalian semua selama ini, itu semua tak pernah saya niatkan sedikitpun untuk melakukanya.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H.
Heddy,
Sama-sama, saya juga mohon maaf lahir dan batin, jika ada salah kata atau komentar selama berhubungan di dunia maya ini.
Bu Enny, dari Sleman saya ucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1429H. Saya mohon dibukakan pintu maaf atas segala salah dan khilaf. Tidak lupa saya berdoa untuk kesehatan dan keselamatan Bu Enny sekeluarga. Saya juga berdoa agar Allah mengabulkan hajat dan cita-cita yang masih dikejar oleh Bu Enny.
Moh arif widarto,
Saya juga mohon maaf lahir dan batin.
Hati-hati di jalan….jalanan macet ya….
Salam untuk ibu dan nyonya, semoga Lebaran ini Kang Kombor mendapat kebahagiaan dan keselamatan.
selamat idul fitri 1429H juga bu,
mohon maaf lahir bathin atas semua kekhilafan yang pernah ada. Semoga kita termasuk dalam golongan orang2 yang pandai bersyukur atas karunia Allah SWT, amin…
Pratanti,
Sama-sama…semoga kita golongan orang, yang amal ibadahnya selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah swt. Amien.
Mengapa ya, rata-rata dari kita selalu mengenang masa kecil sebagai masa-masa yang lebih mengesankan dibandingkan masa sekarang? Apakah mungkin karena unsur ‘waktu’ yang telah lama lewat dan tidak mungkin kembali itu, yang membuat kita lalu diliputi rasa rindu?
Ah, tapi sebenarnya setiap masa memiliki keindahannya sendiri. Ketika Mbak Enny jalan-jalan ke PIM dengan si Bungsu, pasti juga sangat indah, meskipun keindahannya berbeda dengan keindahan masa kecil ketika membantu ibu di kampung memasak untuk Maleman.
Beruntunglah orang yang selalu bisa menikmati keindahan di setiap masa yang dilewatinya.
Tutinonka,
Mungkin karena ada unsur nostalgia ya? Padahal yang jelas kehidupan saya zaman dulu lebih sulit, tapi sekarang kan terasa manisnya. Dan sekarang, rasanya nyaman sekali jalan-jalan sama si bungsu, hal yang telah menjadi mahal, karena sehari-hari si bungsu juga sudah sibuk sekali. Jadi, kesempatan, libur Lebaran ini nyaris tiap hari jalan-jalan berdua, kalau nggak ngobrol dan gulung-gulung di kasur berdua.
selamat Idul Fitri 1429 H, Mohon maaf lahir bathin BU,…. salam untuk keluarga
Avartara,
Sama-sama mas, salam kami untuk mas Avartara sekeluarga.
Mohon maaf lahir dan batin, jika selama berhubungan di dunia maya ini ada banyak kesalahan yang saya buat, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Selamat berlebaran bersama keluarga.
terkenang masa lalu dan kampung halaman ya bu. sama juga di daerah kami pun ada budaya ‘malem likuran’ yang di atas hitungan malam 20 itu, pada hitungan ganjil mis: 21 atau ‘salikur’, dst selalu disajikan ‘nasi tumpeng/uduk’ di mesjid2 dan disantap rame2 setelah sholat tarawih. salam kenal bu, mohon maaf lahir dan batin (ikut mampir di sini).
Atepjs,
Betul, kenangan masalalu terasa indah…makasih kunjungannya
Mohon maaf lahir dan bathin, semoga doa kita semua selama ramadhan dikabulkan oleh Allah. Semoga kita semua mendapatkan rahmat, kesehatan, rejeki yang baik, kemudahan urusan, perlindungan dari kejahatan makhluk, dan nasib yang baik.
Aamiin.
Iwan Awaludin.
Saya juga mohon maaf lahir batin…..
whualah..waktu memang berubah ya bu..
saya yang tinggal di ndeso terus saja kok ya lain suasananya..
dulu saat kecil, maunya ikut2an anak2 lain..
gak taunya kini jadi pengurus masjid, saat menjelang lebaran ngurusi zakat dan nyiapin anak2 yg mau takbiran keliling 🙂
salam kenal dari wong ndeso, bu..
Kang Nur,
Salam kenal juga, makasih telah berkunjung
hehehe jd pingin nyobain bubur ayam di American Grill 😆
Minal Aidin ya Bu, maapin kl ada kata/komen saya yg ga berkenan.
Pimbem,
Sama-sama, saya juga mohon maaf lahir dan batin.
Kalau ke American Grill saya lebih suka pesan salad bar, bisa memilih sampai puas…ada bubur ayam, nasi goreng, spageti, salad, es cream, asinan, bermacam buah, puding dsb nya…sampai kenyang dan sulit berdiri. Kalau pesan makanan utama seperti steak dsb nya, ga bisa menikmati salad bar…karena perut udah penuh duluan, kecuali jika yang diajak cowok, seperti si sulung…kita makan bisa sampai 3 jam…dan ada toilet di dalam lho, jadi bisa lama disitu, sampai perut turun.
Ibu, mohon maaf lahir batin ya bu.
Semoga kita bisa lebih meningkatkan ketakwaan dan keimanan sesudah merayakan hari nan fitri ya bu.
Tini,
Saya juga mohon maaf lahir dan batin, atas komentar atau kata-kata yang kurang berkenan di hati