Saya tak pernah membayangkan betapa perkembangan blog begitu pesatnya, dan banyak sekali kegunaannya. Selain mengenal banyak teman, menambah ilmu dan wawasan, juga banyak diantara teman yang akhirnya menjadi sahabat di dunia nyata. Terbayang masa beberapa belas tahun lalu, yang cara berhubungan melalui surat menyurat dan melalui jasa pak pos. Masih terbayang, betapa ayah setiap hari menunggu pak pos lewat, untuk mendapatkan kabar anaknya.
Pada keluargaku, adik bungsuku (laki-laki) yang paling rajin menulis surat, dengan gaya tulisan yang sering membuat ayah terbahak-bahak saat membaca suratnya. Kondisi ini berbeda dengan anak-anakku, anak sulungku yang laki-laki paling malas menulis surat, atau mengirim sms. Dia hanya mengirim sms untuk hal yang penting saja. Berbeda dengan si bungsu, yang lebih suka mengirim sms kepada ibu, hanya sekedar sms gurauan atau apa, sehingga kalau sehari tak ada kabar, perasaan menjadi ada yang masih kurang. Sejak kepergian si sulung pada akhir Agustus 2008 menyusul isterinya, hanya sesekali dia mengirim sms. Syukurlah sekarang ada blog. Kalau dari sisi tulisan di Blog, si sulung lebih sering menulis, walau menurut saya, tulisannya tak selalu mudah dipahami. Tulisan si bungsu lebih mudah dipahami dan membuat tersenyum, namun dia jarang menulis.
Syukurlah, isteri anak sulungku sekarang lagi rajin mengisi blognya, sehingga saya dan suami bisa mengetahui perkembangannya lewat blog isterinya. Saya bisa mengikuti, mereka berdua pergi ke Orlando, melihat Universal Studio. Dan punya kenalan orang Indonesia gara-gara saat belanja di Wallmart bercakap-cakap menggunakan bahasa Indonesia, dan akhirnya Lebaran diundang untuk menikmati ketupat. Juga bagaimana perjalanan si sulung dari Miami ke Fairfield (Iowa) menggunakan bis Greyhound, agar bisa menikmati alam Amerika. Saat ini, si sulung akan memulai kuliah, yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal isterinya, sehingga untuk sementara mereka berpisah kota.
Memang, membaca blog berbeda dengan membaca surat, karena melalui surat terasa lebih pribadi, dan saya ingat kalau lagi kangen pada ibu, saya sering membuka kembali surat beliau yang tetap saya simpan rapih. Dulu, saya punya kotak surat, untuk menyimpan surat, ada surat yang dari teman pena, ada dari keluarga, maupun dari pacar…..dan surat-surat ini lah yang menemaniku saat merasa kesepian, saat semangat sedang turun. Yahh, zaman sudah berubah, sekarang komunikasi lebih mudah, bisa melalui YM, melalui telepon, sms, atau bahkan melalui tulisan-tulisan di blog. Dari pengalaman, akhirnya membaca isi blog anak-anak, juga terasa nuansanya, apakah penulisnya lagi pada saat sedih, rindu atau lagi gembira. Bagaimana dengan anda, apa pengaruh blog bagi anda?
Sampai dengan saat ini e-mail masih menjadi media utama untukku berkomunikasi dengan keluarga berhubung tinggalnya berjauhan semua. Kalau dengan istri (yang tinggal di negeri jauh sonoh) sih lebih di-intens-kan dengan penggunaan skype dan YM…
aku merasa blog masih kurang cocok untuk media komunikasi (tentang kabar) kami karena beberapa hal… yang paling utama karena tidak semua anggota keluarga ngeblog… dan juga karena kami jarang ngeblog mengenai kejadian sehari-hari :)…
oh iya… selamat lebaran bu… mohon maaf lahir batin 🙂
.\Gojo,
Email memang lebih private, sehingga sebetulnya lebih tepat sebagai pengganti surat. Sedang kalau menulis di blog, walau keadaan sehari-hari, tapi kita tetap berusaha agar isinya juga bermanfaat pada orang lain, dan yang jelas lebih terbuka.
Saya juga mohon maaf lahir batin, jika ada kata atau komentar yang kurang berkenan di hati.
iya mbak, saya sekarang mempunyai banyak teman, meski belum pernah bertemu secara fisik, menambah wawasan, dan membicarakan isi hati untuk kebaikan, anak-anak, keluarga, daaann negeri tercinta.
Sayapun merasa kenal mbak dari tulisan dalam blog ini. wawasan luas dan saya mendapat benefit..hmmm..gratis lagi…hehehe..ga bayar. maaf mbak, becanda…
Singal,
Blog memang bisa berfungsi menambah wawasan, dan juga pertemanan.
bener, bu enny!
blog bisa bercerita lebih banyak.
tapi isinya mungkin tak bisa yang bersifat pribadi sekali, itu saja kekurangannya dibandingkan surat.
tapi setuju bahwa dengan blog kita dapat mengetahui isi hati dan perasaan penulisnya saat itu.
tulisan itu memang menggambarkan emosi, ya?
makanya harus berhati-hati juga kalau mau menuangkan tulisan, apalagi di blog yang sifatnya sangat terpublikasi.
pengalaman saya dengan blog sangat beragam, saya suka menambah kenalan dari sana.
dan bagi saya teman-teman itu tidak maya, mereka sangat nyata karena mereka memang ada di kehidupan saya dan turut memberi kontribusi bagi perjalanan hidup saya.
Marshmallow,
Betul, dan kalau ketemu di dunia nyata kita berasa sudah teman lama.
Dan makin lama kita berasa makin mengenal karakter masing-masing….
Banyak hal yang tidak saya duga, saya dapatkan dari Blog. Seperti membuka kotak ajaib, ketika kita buka, kita menemukan banyak kejutan, yang awalnya hanya untuk menampung pikiran-pikiran yang terserak, perasaan-perasaan yang ingin di ekspresikan ternyata dari Blog, saya jadi menambah teman, sahabat, wawasan dan persaudaraan. Uniknya saya dan mungkin banyak teman yang lain merasa bahwa Blog bukan semata urusan virtual atau nyata, Blog sama nyatanya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dalam perjalanannya bisa terselip rasa sayang, hormat, marah, bahkan cemburu dan diskusi dalam ranah Blog memperkaya diri dalam mengambil keputusan di ranah manapun.
Yang dialami keluarga Ibu, andaikan laporan perjalanan dan untaian kalimat dari putra dan putri itu tersimpan di dalam diary (hard copy) dan tidak di publish di dalam Blog, sungguh menyulitkan Ibu memantau keluarga ya. Blog ini, seperti diary yang boleh dibaca semua orang, beberapa orang memang diharapkan membacanya, yang lainnya bisa melihat, membaca bahkan memetik manfaat tanpa membuat sang pemilik merasa ditelanjangi sebagimana halnya terjadi jika buku diary kita dibaca orang lain yang tidak berkepentingan.
Bu, saya tetap bisa merasakan kejutan dengan surat tertulis, semisal ketika mendapati Ayah saya menyelipkan surat dalam bungkusan paket yang dikirimnya untuk saya. Sungguh manis.
Yoga,
Surat ataupun email memang lebih private…dan menurut saya surat lebih mengena, apalagi ditulis tangan. Dan saat kita pulang ke rumah, dan mendapati sepucuk surat, ada rasa deg2an nya, apalagi jika surat tadi memang sudah di tunggu-tunggu. Email bisa menjadi substitusi, tapi rasanya tetap lain.
Sedang blog, adalah sarana berbagi, dan bagi saya adalah juga latihan menulis, yang bisa mendapat saran, komentar, kritikan yang ternyata besar sekali manfaatnya untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan, serta membuat tulisna kita diharapkan makin bagus. Komentar di blog, membuat kita merasa lebih pede untuk terus menulis….
sebuah kemajuan teknologi yang perlu di maksimalkan dan dimanfaatkan dengan srif dan bijak. Mohon maaf lahir bathin.
ubadbmarko,
Betul sekali, dan dengan niat dan pikiran positif.
Saya jugamohon maaf lahir dan batin
“Bagaimana dengan anda, apa pengaruh blog bagi anda?”
Meski belum bekeluarga dan sangat sedikit anggota keluarga besar yang melek IT, blog sangat membantu saya untuk menuangkan isi kepala, dan isi hati saya. Meskipun tidak semua dituangkan, tapi ini menjadi pemecahan permasalahan yang sedang saya hadapi.
Menulis blog dapat menjadi semacam penyimpan memori diluar kepala sehingga kepala dapat diisi oleh ide-ide baru. Sedangkan ide-ide lama, tetap dapat dinikmati sewaktu-waktu melalui membaca kembali blog yang terdahulu. Ini juga menjadi sarana evaluasi diri juga, dan pengukuran perkembangan diri.
wah…, kalo bisa seperti ibu…, asyik juga yah.., kalo begitu sebaiknya mulai mentradisikan blog kepada orang-orang terdekat… 🙂
gbaiquni,
Sekarang di keluarga tinggal suami yang belum punya waktu untuk negblog, mudah2an sebentar lagi bersedia memulai, apalagi setiap kali mengintip blog isterinya, anak-anaknya dan menantunya.
Betul, menulis di blog, sekaligus menyimpan memori, cerita lama, yang sebetulnya bagus sekali untuk diceritakan kembali.
Blog memberi pengaruh banyak ke saya, saya jadi terbiasa menerima kalau tidak semua orang punya cara berpikir yang sama dengan saya. selain itu saya jadi punya banyak teman melalui blog.
Itikkecil,
Betul, ngeblog, membuat kita belajar memahami pemikiran dan persepsi orang yang beragam. Dan membuat saya memahami, menjadi wartawan ternyata tidak mudah, bagaimana menuturkan sesuatu agar tak dipersepsi lain oleh pembaca…
maaf bu sampai lupa… (keasyikan mbaca blog ibu
)
selamat idul fithr 1 Syawal 1429 H,
mohon maaf lahir batin
Gbaiquni,
Saya juga mohon maaf lahir batin
Bu Enny,
Salam kenal ya…semoga diterima…
Saya sudah merasakan sendiri bagaimana asyik dan bermanfaatnya nge blog inih. Secara saya adalah kebetulan dilahirkan sebagai anak tunggal, tinggal dikota kecil dan hampir tak punya kesempatan berinteraksi dengan banyak teman dilain kota bahkan lain negara. Tapi melalui komunitas blog ini, rasanya dunia menjadi tak berbatas, teman saya jadi banyak seketika, kadang mereka melebihi sodara sendiri. meskipun interaksi ini hanya didunia maya…
Ayik,
Salam kenal, makasih telah berkunjung. Sejak awal ngeblog, saya juga tak membayangkan bagaimana komunitas blogger bisa menjadi seperti saudara, saling mengenal, saling berbagi….
Dan yang menyenangkan banyak juga blogger perempuan, sehingga kita semakin memahami beragamnya pemikiran dan karakter dari setiap insan blogger. Apalagi di dunia kerja saya bergaul dengan lebih banyak pria daripada perempuan, sehingga kadang justru cenderung lebih memahami dunia pria dari sisi pekerjaan.
blog jadi tempat saya belajar nulis. Dulu susah sekali mengeluarkan isi kepala. Sekarang sudah ada pelampiasannya.
Iwan Awaludin,
Betul pak, dan awalnya malu-malu untuk memulai, akhirnya makin pede. Kadang juga ragu, apakah tulisan ini layak dipublikasikan…..entah apa semua merasakan seperti saya atau tidak.
Bagi saya, blog sudah menjadi dunia kedua (dunia pertama tentu saja kehidupan nyata yang dihadapi sehari-hari). Di blog lah saya bisa menuliskan berbagai isi kepala, yang selama ini hanya menjadi percakapan saya dengan suami, atau renungan diri sendiri. Fakta bahwa tulisan saya dibaca oleh orang lain memberikan kepuasan dan kebahagiaan yang lebih lagi, karena pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan untuk mengekspresikan diri sendiri.
Di sisi lain, membaca blog orang lain memberi manfaat yang besar bagi saya untuk menambah wawasan, mengetahui kehidupan dan kepribadian orang lain.
Tutinonka,
Betul mbak Tuti, dengan ngeblog saya jadi kenal mbak Tuti, yang dulu cerpen atau cerber nya suka saya baca di Femina…..coba siapa sangka ya. Bahkan kemarin saya sempat dikunjungi mbak Pipiet Senja, yang bukunya juga suka saya baca. Ternyata dunia blogger memang indah, semoga kaum blogger bisa menjaga keindahan ini, tanpa dirusak oleh hal-hal yang negatif.
hmmm senang sekali kalau kita bisa mengetahui perkembangan keluarga lewat blog. Sayangnya keluarga saya sama sekali tidak suka menulis. Papa suka menulis, tapi soal kerjaan hehehe. Di antara kami email, sms, dan chat tidak menjadi sarana yang bagus, meskipun pernah suatu waktu 6 anggota berada di 4 negara/kota berbeda. TELEPON masih memegang peranan deh. Tapi yang saya lihat kecenderungannya, karena hanya saya yang menulis, semua teman-teman adik-adik saya mencari adik2 saya lewat saya, dan mengetahui perkembangan keluarga saya malah lewat blog saya. Semoga nanti blog juga bisa menjadi wadah komunikasi untuk keluarga saya.
EM
Ikkyu_san,
Saya juga tak membayangkan berani menulis di blog, hal yang tak terbayangkan jika saya masih aktif bekerja. Dan ternyata dunia ini menjadi makin menyenangkan….
Kebetulan memang saya sekeluarga dari dulu suka membaca…tapi menulis baru mencoba akhir-akhir ini, dan mudah2an tulisanku tak membosankan pembacanya, karena hanya hal yang ringan-ringan saja, tanpa perlu kening berkerut.
blog memang sudah jadi kebutuhan. sayangnya blom satupun keluarga saya yang bisa ngeblog:D semoga segera !!!
Mantan Kyai,
Semoga virus blog nya menular….saya tunggu tulisan mantan Kyai sekeluarga.
keluarga blogger yah bu? 😀
FaNZ,
Belum semua sih, mudah2an semakin menjalar virus blog nya.
benar juga ya Ibu…blog juga sangat bermanfaat untuk kehidupan kita sendiri. Positif,karena uneg uneg,pengalaman bisa ditulis, kita juga tambah kawan…hiburan sekaligus tambah ilmu.
Anak anak kita saat ini diuntungkan adanya teknologi informasi yang demikian maju….mudah mudahan banyak anak anak Indonesia yang lain, juga dapat memanfaatkan kemajuan ini dengan baik.
Dyah suminar,
Dengan membaca tulisan anak-anak, kita menjadi tahu mereka sedang apa, susah, senang atau lagi repot banget. Teknologi informasi kalau dimanfaatkan secara baik, memang menjadi sangat berguna, dan yang jelas menjadi banyak kawan.
wah, ide bagus bu…
saya rayu adek saya bikin blog juga ah…
Selamat Idul Fitri 1429H
Mohon maaf lahir bathin…
Septy,
Betul….ayo sebarkan virus blog yang positif…
Saya juga mohon maaf lahir dan batin
Senangnya jika satu keluarga semua hoby ngblog.. gimana gitu..
Asyik donk. Setiap cerita bisa dibuat dg versi masing2….
Lalu akan ditanyakan secara detil ketika bertemu.. Wah tak bisa dibayangkan senangnya…
Tapi perlu hati2 loh.. sebab kalo kebablasan menulis bisa2 ada yg tersinggung. Sbb sy pernah, buat tulisan ttg keseharian sy saat menulis tidak ada niat untuk mengeritik siapa saja.. Eh ngak tahunya ada teman yg merasa bahwa tulisan tuh nyinggung dirinya…
Jay,
Dalam menulis, kita harus juga memikirkan bagaimana pandangan atau persepsi orang yang namanya kita sebutkan dalam tulisan tersebut. Jika tidak kenal baik, sebaiknya memang tidak menyinggung orang lain, paling aman menulis yang umum.
Dalam keluarga sebetulnya perlu dilatih menghargai pendapat orang lain, sehingga tak mudah tersinggung, dan tulisan pun bukan yang area pribadi, namun hal yang bisa menambah wawasan buat orang lain.
Ibu, sebelum berangkat kemarin saya pun sudah mengajarkan kepada ibu saya cara membuka internet, just in case kalau beliau kangen saya tinggal buka blog saya.
Hal ini sekaligus bisa memacu saya untuk tetap menulis, mengabarkan apa yang saya alami bagi para pengunjung juga ibu saya serta Ibu sendiri 🙂
Donny Verdian,
Saya membayangkan betapa bangganya ibu terhadap Donny. Saya ingat teman anakku, sebelum berangkat ke Amerika, dia mengajarkan ibunya membuat dan mengirim email agar bisa saling berkabar. Dan mengenalkan orangtuanya pada saya agar bisa saling bertukar cerita. Justru karena itu, saya banyak membuat tulisan yang mungkin remeh bagi orang lain, tapi saya melihat ada nilainya jika dibaca anak-anakku dan menantuku.
Jujur saja, saya banyak menulis postingan yang sebetulnya dibuat untuk dibaca oleh anak-anakku, dan teman-teman anakku…..yang umurannya juga seusia Donny dan kawan-kawan.
intinya.. budayakan menulis dan berani berekspresi saja ya,bu?
Saya juga banyak mendapat teman baik dari blog. kemudian keluarga di rumah juga tau kabar saya dari blog saya.
I can’t be more grateful for being a blogger 😀
Darnia,
Betul….minimal berani menulis dulu, dan mencoba agar tulisan kita juga ada manfaatnya (walau sedikiiiit) bagi orang lain.
saya suka karena blog adalah buku harian saya … dan untuk ketemua blogger di blog gak perlu mandi dulu rapi rapi untuk ngeblog, kan gak ada yang tahu 🙂
Rindu,
Tapi kalau ngeblognya udah mandi dan pake parfum, tercium lho, kalau blogger nya punya penciuman tajam alias paranormal.
Memang sih ngeblog, kita bisa menulis apa saja yang diinginkan, dan itu justru yang membedakan karakter satu orang dengan lainnya, yang dapat dilihat dari gaya tulisannya.
Wahhh… ini informasi baru nih tentang manfaat blog. Sayang isteri dan anakku nggak ngeblog!
qizinklaziva,
Isteri boleh dipengaruhi mas….biar tambah seru dunia pengeblog an
klo aku mah, masih lewat HP doang 😉
Okta Sihotang,
Tapi yang penting kan hasilnya…..prosesnya bisa menggunakan apa saja…
Sewaktu di kuliah Bandung rata-rata seminggu sekali saya nelpon ke orangtua di Madiun. Tahun segitu punya telpon rumah masih susah minta ampun. Jadinya saya nelpon ke tetangga yg punya telpon lalu orangtua saya dipanggil pakai interkom (aiphone)antar rumah di kompleks.
Sewaktu sekolah di luar selain nelpon saya juga kirim surat yg semingu sampai 10 harian baru nyampe. Sampai saya pulang e-mail cuma orang kampus yg punya, itupun masih jarang.
Wah pokoknya jaman itu masih susah komunikasi yg mungkin nggak kebayang oleh anak sekarang yg ke mana2 sudah bawa HP. Sekarang kedua anak saya sudah nge-blog meskipun masih jarang up-date.
Ah .. betapa jaman cepat sekali berubah ya Bu ?
Oemar Bakrie,
Betul pak, zaman cepat berubah. Dulu, kalau mau nelpon ibu, saya juga harus lewat tetangga disebelah kiri rumah, nanti baru dipanggilkan. Sekarang telepon kabel nyaris tak dipake, karena lebih mudah melalui sms atau hape. Bahkan sekarang kita berada dimanapun, tetap bisa berkabar melalui sms…entah di Eropa, Amerika, ataupun Jepang, Korea Selatan.
Tapi rasa menerima surat tetap lebih indah kan pak, menunggu pak pos….atau harap cemas menunggu email. Ngeblog bisa membuat perasaan tak sendiri, kalau lagi tak ada acara kemana-mana, melalui dunia maya kita bisa berhubungan dengan siapa saja.
Memang e-mail lebih terkesan private dibandingkan dengan blog. Tetapi blog juga punya banyak kekuatan2 sendiri, misalnya lebih ‘fun’ dan tidak cepat mudah bosan, apalagi bagi mereka yang suka menulis.
Zaman sekarang hubungan lebih mudah lagi dengan adanya SMS dan juga MMS. Namun pengalaman saya 8 tahun yang lalu, servis SMS (waktu itu MMS belum ada) di Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada) masih sangat tertinggal dibandingkan servis SMS di Asia apalagi Eropa. Sewaktu kita mulai enjoy ngirim SMS antaroperator bahkan ke luar negeri, mereka dulu nerima SMS aja masih bayar!! Belum lagi sinyal HP-nya yang jarang coverage nasional, kebanyakan bahkan antarnegara bagian saja masih roaming dengan operator lain. Yang dulu coverage-nya lumayan cuma VoiceStream yang sekarang kayaknya udah berubah jadi T-Mobile USA.
Sekarang aja ngirim SMS ke Amerika aja masih suka rese, masih jauh lebih banyak berhasil SMS ke Eropa atau Asia….. 😦
Yari NK,
Sekarang di Amerika pun tak masalah untuk kirim sms. Dulu, beberapa tahun lalu, saat mau menghubungi bos yang lagi ke Amerika, harus memikirkan beliau sudah kembali ke hotel dulu baru menelepon…lha sekarang bisa sms anak saya setiap saat. Bahkan hape dia dari Indonesia dengan provider pro Xl bisa dibawa kesana, dan tetap bisa berhubungan dengan isterinya untuk mengetahui dia sudah berada dimana, dan memudahkan penjemputan. Setelah dia menetap, maka nanti baru pro Xl nya dipindahkan lagi ke Indonesia, dan dia bisa menggunakan hape dan provider di Amerika.
Entah kenapa memang ke Asia dan Eropa, sms nya lebih mudah, suara telepon juga lebih jernih (atau perasaan ya?)
itulah kelebihan sebuah blog, bu enny. perkembangan terakhir, blog ternyata bisa digunakan sbg media alternatif utk saling berkomunikasi dan bersilaturahmi dg pengunjung dari beragam latar belakang secara maya. lewat blog pula kita bisa mengetahui kondisi sang pemilik blog. dalam ranah keluarga, blog pun ternyata bisa dimanfaatkan untuk saling berkabar dengan menggunakan bahasa yang tentunya bisa di-sahre ke publik. alangkah senangnya kalau punya sanak-kerabat yang sama-sama jadi bloger. dengan memberikan komentar, sama saja berdialog seperti di dunia nyata.
Sawali Tuhusetya,
Betul pak Sawali, cuma menulis di blog tetap harus dijaga agar ada manfaatnya bagi pembaca yang lain.
Saya juga berharap suami mau juga menulis di blog (sekarang lagi baca bukunya)……dan dari tulisan masing-masing di blog akan terlihat juga bagaimana perbedaan karakter masing-masing, yang terlihat dari gaya penulisnya. Mungkin suatu ketika bisa dilakukan penelitian, apakah seseorang humanis, atau seorang yang praktis, atau seorang yang berjiwa seni dan lain-lain. Dengan blog, kita juga dipaksa memahami orang lain, karena secara tak langsung ada etika/moral untuk berbalas kunjungan ke blog teman yang sudah bersusah payah mengunjungi kita. Dan membaca blog orang lain, yang karakternya berbeda, juga tulisannya bidang yang tak terlalu kita pahami, akan memaksa kita untuk terus membaca dan mencoba mengerti, agar bisa memberikan komentar…..dan inilah indahnya. Terus terang, awalnya sulit sekali memahami blog beberapa teman tertentu, tapi lama kelamaan lebih bisa lebih paham (walau kadang masih ga mudeng juga)
Blog merupakan media lintas agama, geografis, status sosial, usia dll. Melalui blog pula kita bisa mengetahui pikiran dan perasaan orang lain. Banyak orang menjadi kreatif karena blog dan karena blog pula orang mendadak bisa menjadi seniman yang pandai berpuisi. Blog bisa menjadi media yang tepat untuk menyimpan dan mempublikasikan karya-karya kita.
Mufti AM,
Betul, begitu banyak manfaatnya sebuah blog, kita bisa menggunakan sebagai media untuk berbagi.
Berharap, suatu ketika bisa menghasilkan karya yang serius…..apa mungkin ya???
Blog bisa dijadikan sarana menulis sejarah, walaupun “sejarah sambil lalu”. Di Blog saya misalnya, saya sudah menulis tentang sejarah berdirinya sebuah universitas walaupun masih dari sudut pandang kacamata saya. Penggemarnya cukup banyak, walau masih kalah banyak dengan yang mencari informasi tentang “raket badminton” dan “judul skripsi”..
Kalau dari Blog saya ternyata teman2 lama pada bergabung, mengintip atau meninggalkan komentar, serta teman2 baru pada mengenalkan diri (ditandai dengan warna merah di Comments)…wah itulah saatnya untuk berbahagia…. saudara-saudara se bangsa dan se tanah air….(Lho, kok jadi pidato ?)..
Tridjoko,
Ini adalah adik bungsuku, dan karena jaraknya lima tahun di bawah umurku, saya tak terlalu mengikuti masa kecilnya, karena dia masih kecil, saat saya udah usia remaja dan mulai pacaran. Dan dulu rasanya adikku ini baik, dan anak manis….setelah baca blognya ternyata dia usil dan bandel juga….hahaha
Bahkan saya tertawa ngakak, saat dia cerita di blog nya, bahwa sepulang kursus pandu (pramuka), saya menirukan apa yang diajarkan guru, dan kedua adik saya menjadi pendengar setia….hal yang benar-benar saya sudah lupa.
Sekarang saya sadar, kenapa anak sulungku suka ngoceh, plus cerita apa yang dilaukannya, entah dari bacaan atau pengalaman lainnya, dan si adik begitu mengagumi kakaknya (saat masih kecil)….. ternyata menurun dari saya ya…hahaha
Bertambah lagi deh satu lagi kenalan saya yang punya keluarga blogger 😀
Enak ya, jadi selalu update kabar terbaru, jadi mengenal teman2nya keluarga dan punya cerita seru yang bisa dibahas bersama. Adik saya baru bikin blog lho, semoga dia tertarik dan mau konsisten ngeblog 😀
Nonadita,
Ternyata blog memang bikin seru, walau hubungan antar anggota keluarga dekat, tetap saja ada cerita yang berserak, yang tak terlalu dipahami sebelumnya. Saya jadi lebih memahami anakku, setelah membaca blognya, dan makin mengerti perbedaan karakter antara keduanya. Begitu pula, membaca blog adikku, ternyata banyak hal yang selama ini luput dari perhatian saya, dan saya makin mengenalnya. Juga tulisan menantuku, membuatku makin memahami kepribadiannya.
Saya sedang berpikir bagaimana blog dapat hasilkan uang!
Ariyadi,
Wahh kalau itu saya tak tahu jawabannya, karena misi blog ini tidak mengarah kesana…..
seru bgt ya bu…
Myryani,
Hehehe…tergantung dari sudut pandang mana melihatnya….
bukan hanya anak bu, tapi teman dan seluruh blogger bisa ketahui kondisinya dari blognya itu.
bukan tidak mungkin suatu saat kita akan mengetahui tentang dunia dari blog juga..
Arul,
Betul…. membaca buku tulisan Guntur, yang menulis kenangan dengan ayahnya (Bung Karno), membuat kita memahami bagaimana Bung Karno sebagai ayah dan dimata anak-anaknya.
Dari blog seseorang, kita bisa mengerti pandangan hidupnya, minatnya dan lain-lain.
Buat saya blog lumayan penting, Bu.
Kadang saya kangen dengan kampung kelahiran. Saya tuliskan di blog pengalaman saya waktu masih di kampung dahulu.
Ada kalanya saya berfikir, apakah mungkin blog tetap membuat saya waras. Hehe.
Sebab saya kebetulan sering hidup di alam yang berbeda dengan tempat saya dibesarkan dan dilahirkan. Kadang blog pun dapat membunuh sepi juga.
Di sisi lain, menyalurkan pendapat melalui tulisan di dunia maya, melatih diri untuk tidak sombong.
Maklum Bu, saya ini orangnya angkuh. Mudah arogan. Tapi kalau sudah blogwalking di blog Indonesia, sadarlah saya bahwa di dunia ini banyak sekali orang-orang Indonesia yang cerdas-cerdas.
Jadi, saya belajar untuk tidak belagu gitu. Hehe.
Kalau sekarang, sejak ada ‘ layanan seperti blog sekejap’ Twitter dan Plurk, teknologi lebih memudahkan lagi. Sebab ketika putri saya sakit, perkembangan per-jam nya dapat dipantau dokter kami melalui layanan itu.
Bangaip,
Saya belum mencoba plurk dan twitter..
Menarik sekali membaca komentar bangaip, jangan-jangan saya juga dipersepsikan angkuh, karena suka menulis cerita tentang keseharian dan seputar keluarga. Tapi memang menulis di blog seperti mengobati rasa kangen, dan tulisan kita harus hati-hati agar tak seperti menggurui, dan awalnya memang sulit… seperti apa sebaiknya tulisan yang baik. Terus terang, nilai mengarangku dii sekolah dulu pas-pas an, walau saya suka membaca. Dan juga tak paham, seperti apa sebetulnya tulisan yang diharapkan dan disukai pembaca.
Blog buat saya pribadi sangat mengasyikkan. Selain belajar menulis, menambah wawasan dan bertambah teman. Bersyukur sekali dengan adanya blog, saya bisa mendapatkan ilmu dengan mudahnya. Dan semua orang saling berbagi Ilmu dan pengalaman dengan maksud dan tujuan yang baik.
Beruntung sekali Bunda ini, semua anggota keluarganya punya Blog. Bisa dilihat apa yang sedang dialami di kehidupan sehari harinya orang tercinta. Terimakasih
Yulism,
Wahh saya juga beruntung, karena bisa kenal Yuli melalui blog, dan teman-teman yang lain. Membaca cerita Yuli, dapat membayangkan bagaimana kehidupan di Amerika, dan kita serasa diajak jalan-jalan ke sana.
hehehe iyah sabtu minggu kemarin karena sendiri dan memang gak ada badminton juga jadi bisa nulis banyak…:-p
Aku tadinya mikir apa ngasih kabar nya lewat SMS ya.. tapi karena panjang di taruh di blog ajah dech :-p. Sebenarnya bnyk bgt yg mau ditulis, cuma memang gak selalu bisa… *sok sibuk mode = on
Klo blog buat ku, buat nulis suka2 hati :-p belum bisa terlalu banyak blogwalking .. ya itu sok sibuk mode = on lagi :-p
Lis,
Saya justru bersyukur, karena akhir-akhir ini saya lihat Lis rajin menulis blog, jadi saya bisa mengikuti kehidupan kalian di sana, dan hati tenteram kalau melihat kalian baik-baik saja.
Kalau masih sibuk, tak perlu dipaksakan, tulislah cerita keseharian saja, yang tak memerlukan waktu lama, berbeda jika tulisannya serius, yang perlu baca referensi terlebih dulu. Akhir-akhir ini tulisanku juga ringan-ringan saja, entah kenapa kok rasanya masih malas2an aja…kebanyakan liburan kali ya.
asyik ya…
dengan blog memang membuat yang jauh menjadi dekat.
Sudah coba plurk blom?? hehhehe….
yang ini apalagi? bisa bikin orang malah malas ngeblog kalo dah kecanduan
Antown,
Saya belum mencoba plurk, mungkin juga karena masih bingung, apakah itu?
Dan katanya juga bikin kecanduan ya?
sekeluara ngeblog… wow
sudah tiga manusia yang saya racuni. septy, pandu, dan handoko. saya pun diracuni, oleh ndorokakung dan ryogatra.
Kishandono,
Saya diracuni anak-anakku, agar ibu tak stres setelah pensiun…hahaha
Lha orang tua kok malah ngeblog, dan karena orangtua, jadi ya seperti gaya mendongeng aja…..dan anak-anak yang baca blogku (rata-rata seumur anakku), dianggap seperti sedang mendengarkan dongeng.
Maaf…maaf…padahal ada pak Oemar Bakrie yang dosen keponakanku, ada bu Dyah yang nyonya walikota dan ada bangaip top…..
Pengaruh blog bagi saya? Huah, tak terkatakan, Bu Enny. Semua yang Ibu katakan di tulisan, barangkali tak jauh beda dengan apa yang saya rasakan. Tapi satu hal yang pasti, sebagai orang yang introvert, blog benar-benar menjadi sarana saya untuk mencurahkan segala apa yang dirasakan.
Namun menariknya, karena blog dibaca orang banyak, maka pa yang saya curahkan menjadi lebih santun dan terjaga. Dalam arti tidak asal keluar, sembarangan, atau berisi sumpah serapah semata. Jadinya membuat diri terukur juga, serta bisa lebih mengendapkan segala persoalan. Itu yang menarik, Bu Enny.
Daniel Mahendra,
Dulu saya tak pede menulis, karena tulisanku hanya berupa approval, yang lebih banyak analisis dan angka-angka. Juga presentasi lebih banyak untuk meyakinkan orang lain, tentu semua didukung angka, fakta dan analisis.
Sedang menulis di blog harus punya gaya yang lain, gaya yang lebih umum, agar bisa dipahami pembaca yang kita sendiri tak tahu segmen pembacaku seperti apa (kecuali yg menulis komentar)….apakah anak muda, remaja, dewasa atau berumur seperti saya…. pelan tapi pasti akhirnya saya bisa lebih memahami perasaan-perasaan pembaca, bahkan banyak ide tulisan, saya peroleh dari komentar teman-teman atau tulisan di blog teman…..sangat menarik sekali.
Dan saat saya kesepian ditinggal si sulung, saya mencoba sering mondar mandir ke Bandung, meluapkan perasaan kasih sayang sama si bungsu (yang lebih suka sibuk di lab, dibanding di rumah), ternyata fisik saya tak mendukung. Akhirnya saya mencoba menuangkan rasa rindu itu melalui blog, dengan harapan dibaca anak-anak..bahkan lucunya banyak ternyata yang berkunjung teman anakku, dan kunjungannya tanpa sengaja, dan baru tahu saya ibu temannya.
Sebetulnya saya ingin mencoba mulai menulis hal lain…banyak sekali pikiran yang berkecamuk di kepala…mudah2an ada waktu dan mood untuk memulainya….sehingga cita-citaku…saat tua, menulis didepan mesin tik (kalau sekarang kompie), di lantai 2 rumah, sambil memandang jalanan, dan menuangkan daya imaginasi disana….hahaha, mimpi kali ya….tapi, siapa tahu???
Betul bu, ternyata GOBLOG itu suatu aktivitas yang sangat membantu kita untuk lebih mengenal sisi intelektual, perasaan bakat2nya. Apalagi jika GOBLOG itu dikerjakan oleh anggota keluarga pasti seru satu sama lain saling komentar di dunia blog 😀
saya harus menunggu cukup lama agar anak2 ku bisa goblog bersama ayahnya.. 😀 mumpung masih lebaran, maaf lahir batin bu.
Santribuntet,
Yang menarik, ngeblog adalah mencoba menuliskan isi hati…dan karena terbuka dan dibaca orang lain, ada rambu-rambu yang harus dipenuhi. Tulisan tsb hendaknya juga bermanfaat untuk orang lain…..dan tak sekedar dinikmati anggota keluarga saja. Saya percaya jika putra putrinya kang Kurt sudah besar, akan pintar menulis seperti ayahnya.
Saya juga mohon maaf lahir batin….
Aih, bukan mimpi, Bu. Ibu pasti bisa. Ayoh!
Bukankah segalanya pun dimulai dari sebuah impian, Bu…
Ya siapa tahu.
Daniel Mahendra,
Kita lihat aja nanti…hehehe
Banyak kok…
Bisa ketemu banyak teman, dan banyak pemikiran yang beda…
Bisa juga Bertemu saudara jauuuh… hehehe…
Ardianto,
Ternyata keponakannya Prihadi? Berarti masih saudara denganku dong…saat Prihadi mau test masuk ITB, dia bareng adikku, dan tidur di asrama ITB, yang saat itu dekat kompleks Ganesha.
Ahh dunia benar-benar sempit ya….
Hai Ibu…
Blog buat saya adalah sarana mencapai mimpi! Saya sudah cerita soal Role Model saya kan? Ibu masih ingat?
Saya ini orang yang extrovert jadi-jadian, Bu. Lah, kenapa begitu? Karena biar extrovert, tapi saya paling nggak pede dengan tulisan-tulisan saya. Paling takut dibaca orang, takut dengan reaksinya.
Sampai akhirnya seorang teman menganjurkan saya untuk ngeblog saja daripada nggak punya wadah untuk menulis. Dan saya menuruti sarannya 28 Februari kemarin.
Bu… alhamdulillah… blog menjadikan saya seorang penulis yang akan melahirkan sebuah buku! Ini benar-benar mimpi, Bu.. Mimpi yang jadi kenyataan…
Blog adalah kecanggihan teknologi yang sangat hebat di mata saya. Dan semoga, kelak, anak-anak dan suami saya juga blogger.. hihihi…
Jeunglala,
Wahh jelas ingat dong…role modelmu adalah Carrie Bradshaw….
Agak berbeda dengan dunia saya, yang sejak mulai sekolah di SMA, temanku sebagian besar cowok (dulu bagian ilmu Pasti ceweknya sedikit)…semakin masuk ke dunia kerja, saya sering menjadi cewek satu2nya dalam setiap rapat. Baru setelah 2 tahun sebelum pensiun, pindah ke Divisi Pendidikan, disinilah baru merasakan nyamannya bisa turne dengan cewek…..
Temanmu benar Lala, karena Lala semakin canggih dan malah sudah menelurkan sebuah buku…..(wahh mesti beli nih).
Saya malah baru belajar menulis, saat mencoba ngeblog…dulunya hanya tulisan serius, untuk kalangan terbatas, dan untuk dipresentasikan. Di satu sisi saya sering mengagumi orang lain, yang bisa menulis novel…..apalagi yang tulisannya memerlukan riset seperti Sidney Sheldon, John Grisham.… dan juga saya menyenangi tulisan NH Dini, dan memahami konflik-konflik dalam kehidupan rumah tangganya. Ngeblog membuat kita menambah teman dan wawasan…juga menemukan saudara jauh (lihat komentar Ardianto di atas).
senangnya ada blog, saya bisa membayangkan bagaimana seorang ibu yg jauh dr anaknya tetapi tetap bisa memonitor keadaan si anak, apa yg telah dialaminya, bagaimana suasana hatinya skrg. thanks to technology. untuk saya saat ini pengaruh blog adalah menambah banyak teman, sementara dgn keluarga di kampung dilakukan by phone aja, biasanya saya yg menelpon duluan. sekali lagi terimakasih teknologi 🙂
Pimbem,
Tapi kalau anaknya males nulis, ya bingung juga. Syukurlah, paling tidak menantuku lumayan mau up date blognya….
hohoho, fungsinya sampai sebegitu jauhnya rupanya
Zulfikar Hakim,
Iya, ternyata banyak manfaatnya ya….
Bagi saya, ngeblog untuk refreshing. 90% saya beraktivitas di dunia blog tengah malam, setelah anak-anak tidur dan rumah rapi. Blog bisa bikin saya segar lagi, setelah lelah dan suntuk dengan rutinitas seharian.
Blog juga bagi saya merupakan media penambah ilmu yang menyenangkan. Fun learning. Membuat saya ‘merasa gaul’ meski sehari-hari berkutat di dalam rumah. Saya juga merasa terpacu untuk selalu membaca dan mengapresiasi buah pikiran orang lain. Menyenangkan!
Ratna,
Memang terasa ngeblog banyak manfaatnya, kita menjadi terbiasa memahami orang lain melalui tulisannya, dan melatih lebih sabar, menanggapi berbagai macam komentar….
Aku termasuk rajin membuat artikel dalam blog-ku. Sedangkan menulis surat ke orang tua paling malas. Habisnya bagaimana ya kalau mereka pilihannya tinggal di kampung nun jauh di sana, tak ada lah internet. Jadi aku lebih suka menelpon. Hampir setiap hari aku menelpon. Memang menelpon dari Perancis, masih bisa murah. Tapi aku juga sering marang-marah karena sering tak diangkat itu telpon. Mami hanya senyum-senyum. Katanya sinyalnya ketiup angin dan ngapain telpon tiap hari. “Mami harus mendengarkan Ines main piano dong!!!!” Teriakku dan Ines (dia juga memanggil ibuku “Mami”)
Sedang saudaraku yg lain, aku biarkan saja menengok blog-ku. Memang praktis, kalau mereka kangen aku biarin aja mencetak sendiri foto-fotoku.
Juliach,
Saya kalau menelepon, selain mahal (tapi kalau dari Amerika lebih murah), waktunya yang suka sulit. Saat di Indonesia malam hari, di sana mereka sibuk kuliah atau kerja. Memang blog lebih terbuka, bisa dibaca siapa saja, tapi minimal kita mengerti bahwa disana mereka baik-baik saja, dengan adanya postingan baru. Kalau ada yang dibicarakan tersendiri, biasanya kirim email.
Klan blogger ini nama nya bu …
Muda Bentara,
Hmm…iya…
salam kenal bos….
sak keluargo ngeblog……, asyik kali yaaaa
Mudah2an ajah blog tidak di salahgunakan. Saya sangat setuju dengan blog edratna….selain untuk monitor keluarga setidaknya waktu buat nge-blog lebih baik dari pada ngomomgin tetangga yang ga jelas.
Kita juga dapat menuangkan apa yang ada dalam pikiran, bahkan pengalaman kehidupan berkeluarga dll.
Kita dengan mudah menjalin hubungan keluarga meski tidak harus bertatap muka.
iyaa..jadi agar orangtua bia mengontrol perkembangan anak dengan baik, orangtua jg harus bisa menggunakan berbagai media yang ada, termasuk penggunaan blog..