Dua kali “diusir” dari resto

Sebuah pertemuan selalu membuat perasaan campur aduk, ada rasa haru, senang, deg-deg an, dan sebagainya, terutama jika pertemuan tersebut, terjadi diantara teman yang belum pernah bertemu, dan hanya berteman melalui dunia maya. Saya memang pernah beberapa kali bertemu dengan rekan blogger, dan semuanya menyisakan kenangan yang berbeda, ada pertemuan yang serius membahas suatu persoalan, ada yang hanya sekedar merayakan kelulusan anak saya, dan lain-lain. Dari beberapa kali pertemuan tersebut, ternyata pertemuan yang hasilnya optimal adalah jika ketemu dengan orang-orang yang minatnya sama, sehingga bisa sharing experiences.

Dari hasil berselancar di dunia maya, secara tak langsung kita akan punya beberapa teman, yang entah kenapa, merasa punya minat sama, dan juga ada perasaan tertentu yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Jadi, suatu ketika saya bersama dua orang blogger berniat ketemu, yang sayangnya salah seorang tak jadi ketemu karena ada acara keluarga yang tak mungkin ditinggalkan. Sebetulnya agak gamang juga, karena pertemuan ini benar-benar lintas generasi, antara blogger tua dan blogger muda, dan beda umur lebih dari 20 tahun. Ternyata kekawatiran itu tak terbukti, karena begitu ketemu langsung cocok, dan obrolan tak terasa telah berjalan 5 (lima) jam, dan terpaksa berhenti karena “diusir” secara halus oleh petugas resto karena restonya mau tutup.

Pertemuan ini membuat saya sadar, bahwa pertemanan di dunia maya, tak sekadar berlangsung di ruang maya saja, namun juga masuk ke relung hati dan dapat dilanjutkan ke pertemuan selanjutnya di dunia nyata. Pertemuan ini memberikan inspirasi untuk melaksanakan pertemuan berikutnya, dan kebetulan sekali salah seorang teman blogger, yang selama ini telah berdomisili belasan tahun di negara lain akan pulang ke Indonesia. Rencana di susun dan disambut oleh teman lainnya, jadilah kami berempat merencanakan pertemuan. Awalnya pertemuan mau dilaksanakan di rumahku, biar tak perlu mengalami pengusiran, dan tak membuat si bungsu kawatir ibunya tak pulang-pulang. Sayangnya waktu tersebut bertepatan dengan menikahnya putri sulung adik bungsuku, dan tentu saja rumahku dijadikan sarana penginapan saudara dari luar kota. Akhirnya pertemuan ditetapkan di suatu Mal di jakarta Selatan, dan pertemuan dijadualkan dari jam 12.30 wib, karena salah satu rekan blogger rumahnya di Bandung. Ternyata teman yang dari Bandung datangnya terlambat, apalagi hujan deras saat melewati jalan Tol antara Cikampek-Jakarta sehingga tak berani ngebut. Salah satu teman membawa putra sulungnya (Riku) yang masih balita dan lucu sekali, yang sempat tertidur karena menunggu si om yang belum datang juga dari Bandung. Walau demikian, obrolan ketiga perempuan yang berbeda generasi ini tetap mengasyikkan, ibarat sahabat yang lama tak ketemu, dari yang lucu, konyol dan tabu, yang tak mungkin di tulis disini karena bisa melanggar uu pornografi.

Akhirnya teman yang dari Bandung datang, dan betapa gembiranya Riku karena punya teman laki-laki, dan langsung lengket dengan si om, sampai kami menggoda teman tadi bahwa itu artinya dia sudah cocok jika menjadi seorang ayah…dan mudah2an doa kami terkabul. Dan ternyata, para blogger ini lebih cantik dan lebih ganteng dari fotonya yang selama ini tampil di blognya (atau berarti tak fotogenic ya?). Sayang, saya tak bisa menampilkan foto disini, biarkan nanti salah seorang dari teman yang ketemu tadi akan memajang foto kami berlima di blognya. Dan sungguh menyenangkan, kami masing-masing mendapat hadiah lukisan kartun dari YA, yang melukis dengan tangannya sendiri. Thanks YA, lukisanmu sungguh indah, dan jika ke rumahku, engkau akan melihat telah dipajang di ruang keluarga. Juga thanks buat EM, yang telah membawa oleh-oleh keberuntungan buat kami bertiga, sungguh indah. Saya jadi malu, karena tak punya apa-apa yang bisa dibanggakan, dan bisa diberikan pada teman-teman.

EM dan putranya terpaksa pulang duluan, dan kami bertiga melanjutkan obrolan, yang makin tak jelas, karena tak ada titik komanya, dan bisa meloncat dari topik satu ke topik lainnya. Hmm…sebuah pertemuan yang indah, menyenangkan, dan entah kenapa perbedaan generasi tak membuat canggung. Jadi, siapa bilang bahwa pertemanan di dunia maya tidak indah? Dan kembali pertemuan terpaksa bubar karena resto mau tutup, mula-mula lampu diredupkan, dan sadarlah kami bahwa pertemuan harus diakhiri. Mal telah gelap, dan hanya satu dua lampu yang masih hidup, eskalator pun sudah dimatikan, begitu juga toilet sudah dikunci. Kami malas untuk naik lagi ke lantai atas, karena yang masih buka kemungkinan toilet di dekat bioskop yang masih menayangkan film.

Kami turun ke lantai bawah, keluar dari pintu utama yang lampunya telah remang-remang, dan menyusuri tempat parkir yang hanya tinggal beberapa mobil menunggu pemiliknya. DM ngotot mengantarkan saya, sekaligus agar tahu rumah saya, kemudian baru mengantarkan YA. Sekali lagi, terimakasih buat teman-teman yang telah membuat persahabatan terasa begitu indah. Dan semoga lain kali bisa ketemu lagi, terutama jika EM akan kembali menengok Indonesia. Tak terasa jam telah menunjukkan pukul 11 malam saat saya sampai di rumah, padahal DM masih harus melanjutkan perjalanan menyetir mobil sendirian ke Bandung. Malam terasa sejuk, dan saya tersenyum membayangkan obrolan bersama teman-teman tadi….dan tak terasa matapun mulai mengantuk.

Iklan

60 pemikiran pada “Dua kali “diusir” dari resto

  1. ibu benar. kesamaan dalam visi bisa membuat dunia tak berjarak. persahabatan indah antarbloger tercipta begitu saja seolah sudah kenal lama.

    ah, kapan ya bisa jumpa dg bu enny….

    Zulmasri,
    Lha kapan bapak ke Jakarta….? Ntar sms an dulu……
    Saya juga pengin ketemu pak Zul

  2. Wahhhhh ketemu mas DM ya bu…pasti seru tuhhhhh kapan-kapan kalo ke bandung saya kontak ibu dan yang lain ya…..sekalian tempat nginap gratis hehehehehe

    Imoe,
    Iya…DM yang konon katanya pendiam, ternyata seru dan lucu…..dan tentu saja “ngganteng”…ini pengumuman buat teman-teman cewek….hehehe
    Kalau di Bandung, diusir, mudah pak, bisa nongkrong di rumah DM (yang ternyata tetangga rumahku)…..

  3. Bener, Bu.
    Seperti yang pernah dibilang sama EmiChan, ada nyawa di balik tiap avatar… Jadi memang kebetulan saja media pertemuan pertama kali adalah di cyber…

    Eniwei..
    It’s nice to put a face in a name ya, Bu…
    Senangnyaaa…

    Psstt.. kemarin nggak diapa-apain sama DM kan? Sudah periksa dompet nggak Bu? Ada yang kurang nggak? HIhihi…

    DM memang sudah siap menikah, Bu. Paksa aja dia buat menikahi kekasihnya yang nun jauh di sana itu… *Lala mulai bergosip! hihihi*

    Jeunglala,
    Kemarin udah digangguin soal paragraf terakhir itu……dan kita menemukan rahasianya. Apa itu? Tanya Emichan….hehehe…”Ikutan ngegosip”

  4. Saya juga sudah ketemu blogger yg putrinya diwisuda di ITB seminggu yg lalu. Sayang cuma sempat ngobrol sebentar, mudah-mudahan lain kesempatan bisa lebih kenal dengan seluruh keluarga besar blogger … hehehe.

    Oemar Bakrie,
    Ketemu Ditta dan Tri Djoko ya pak? Kok dia nggak cerita? Saya pas Tridjoko mantu Sabtu kemarin, ketemu pak Wayan, yang alumni ITB (yang kedua putranya juga di ITB…dan salah satunya udah lulus dari Teknik Geofisika).
    Wahh kalau ke Bandung, dan hari kerja…bisa main ke ruang bapak nih…..

  5. pasti senang bisa kopdar dengan bu edratna ….
    wah moga bisa suatu saat ketemu..
    di pesta blogger pengennya sih ikut, tapi liat ntar cukup modal ke sana ngak yakz 😀 hehee

    Arul,
    Pokoknya kalau Arul ke Jakarta mesti ngabari ya…..
    Mudah2an bisa ketemu di PB08……

  6. Mang Kumlod

    waduh… saking asyiknya kopdar sampai diusir begitu…

    Mang Kumlod,
    Itulah…padahal baru pertama ketemu…..tapi udah sering ber email ria….

  7. dunia maya ngga terlalu jauh beda seperti yang dikira ya bu, … pasti rame yaa

    Mascayo
    ,
    Kadang malah lebih seru lho…..
    Karena kita pakai cari-cari an dulu, dan lucunya udah saling bertelepon, ternyata orangnya udah berhadapan…hahaha

  8. Gileeee! DM sampai berani keluar kandang?
    Wah ini cerita baru namanya!

    Donny Verdian,
    Ahh yang bener….kayaknya dia suka keluar kok (tapi ga ngomong-ngomong)….lha saat ketemu kemarin, dapat telepon terus dan senyum-senyum misterius, entah dari siapa…..
    Tunggu aja…sebentar lagi tahu-tahu udah ada didepan pintu apartemenmu…..
    Sidney…tunggulah aku disana (ini kata hati DM)….sama juga dengan aku, tapi kalau yang ini sudah tak bisa diharapkan karena Sidney Sheldon sudah meninggal, jadi tak ada lagi buku baru yang keluar.

  9. Pagii Bu… semalam jaringan ditempat tinggal saya buruk tiada tara, jadi cuma sempat melongok itupun dini hari, dan tak bisa meninggalkan komentar.

    Pagi ini disini cerah, udara nyaman, sama seperti kemarin pagi, saya masih bisa merasakan euforia pertemuan kita minggu kemarin. Masih tersenyum membayangkan asyiknya tempo hari, masih kangen dengan Riku. Masih ingin berlama-lama dengan semuanya. Masih terbayang kepuasan menggolok-olok Daniel habis-habisan… (tapi ya kok masih bisa ngelak).

    Satu hal yang ingin saya sampaikan ke teman-teman semua, bahwasanya pertemanan tak pernah memandang virtual atau nyata. Orang-orang dengan chemistry yang sama bisa saja “bersentuhan” dan menemukan “klik”-nya. Siapa nyana, dalam hitungan minggu, saya, Ibu, Daniel dan Mbak Imelda yang “..dulu pada kemana aja”, ternyata menemukan klik dan akhirnya terwujudlah sebuah pertemuan yang indah, terimakasih semuanya.

    Nanti, inshaAllah saya akan tuliskan juga pertemuan itu disalah satu blog saya, atau bahkan dua-duanya, tentu dengan sentuhan yang berbeda, seperti yang Ibu minta via sms tadi pagi. Hanya saja saya belum tahu kapan akan siap tayang.

    @ Donny Verdian,
    Daniel berani keluar kandang itu karena kita-kita ini (Ibu Enny, mbak Imelda dan saya) special dan istimewa dihatinya. Uhui!! 😉

    Yoga,
    Saya jadi geli membaca komentarnya DV….jadi, DM selama ini senang dikandangnya sendiri?…hehehe…entah siapa yang spesial dan bisa menggerakkan hati DM untuk menempuh perjalanan 5 jam Bandung-Jakarta pp, di tengah hujan deras….mungkin Riku ya.
    Ahh jadi kangen…Riku lucu sekali….

  10. belum pernah kopdar… 😦

    apalagi saya masih newbie…,
    jadi merasa minder gitu…

    btw…, kopdar kayaknya asik ya bu…?

    gbaiquni
    ,
    Kopdar tak hanya untuk blogger kok…saya pernah kopdar antar orangtua anggota milis IOM-ITB. Kopdarnya di Kebun Raya malam hari, di “Cafe Dedaunan”, gara-gara terkena bujukan teman yang rumahnya di Bogor, yang katanya akan romantis sekali, makan malam di cafe dengan pohon bergoyang dan lampu menyorot dari bawah…mirip film tutur tinular…hehehe.
    Dan begitulan, para ortu (10 pasang), bergandengan tangan menyusuri jalanan Kebun Raya Bogor di tengah malam….sampai satpamnya geli….

  11. Bersatunya kesamaan dan juga toleransi kepada perbedaan membuat pertemuan dua pihak menjadi menyenangkan untuk waktu yang lama. Buktinya Ibu sudah menikah dengan Bapak bertahun-tahun lamanya, meskipun dengan sedikit persamaan dan banyak perbedaan. Ya?

    Iwan Awaludin,
    Hahaha…mungkin orang lain melihatnya begitu…tapi rasanya tidak juga…walau kadang terpisah kota…atau suami ke Jakarta, dan saya harus tugas ke daerah….tapi kenyataannya semakin membuat erat….karena seperti pacaran terus sepanjang masa.

  12. Wah asyik bener yang baru kopdar an ya..?!
    Saya jadi kepengen pulang ke Indonesia nih…kalau saya pulang, apa kira kira ada yang mau kopdar an dengan saya tidak ya…?
    Salam dari Amerika.

    michaelsiregar,
    Pasti banyak yang mau….pasang dulu fotonya dan statusnya…hehehe….
    Banyak juga lho blogger dari Indonesia yang bermukim di Amerika…salah satunya anak dan menantuku, juga mbak Yulism.

  13. Wah keliatannya kenal bu eny seru ya… Salam kenal dari orang sragen bu…

    Farida,
    Salam kenal juga…..saya punya saudara di Sragen, rumahnya dekat stadion…..

  14. senangnya bisa kopdar ya bu… saya selalu senang tiap kali kopdar karena bisa bertemu langsung dengan orang yang selama ini hanya bisa dikenal lewat blog atau lewat YM saja 😀

    Itikkecil,
    Betul…kapan ya ketemu Itikkecil…semoga tidak ada halangan untuk datang ke PB08 ya….

  15. Ping-balik: Preamble of “Pada Sebuah Pertemuan” (In a Very Special Gathering) « Agoyyoga’s Weblog

  16. ahhhh ibu katanya sibuk seminggu ini. Tak disangka sudah membuat laporannya. Memang ibu hebat!!!

    Saya take off malam ini, (dan kalau hujan saya berangkat siang dari rumah— semoga tidak) dan begitu ada waktu akan tulis laporan, lengkap dengan foto tentunya. Juga bukti-bukti bahwa “para blogger ini lebih cantik dan lebih ganteng dari fotonya yang selama ini tampil di blognya” biarlah pembaca yang menentukannya hahahaha.

    Till next time
    Imelda a.k.a Emiko a.k.a Ikkyu_san
    EM

    Ikkyu_san,
    Iya….justru karena hanya laporan, postingannya cepat…..
    Dan jika ditunda, malah tak sempat lagi, maklum ngenetnya harus waktu tertentu, karena semakin sering hujan bercampur petir…
    Fotonya jangan lupa ya….terutama yang terlihat Yoga….

  17. Ah ini indah sekali EDRatna-Agoyoga-EM-dan DM bertemu …
    Beda semua latarbelakangnya … tapi kok nyambung ya …

    But once again …
    This is the beauty of Blogging …
    Sukses dan sehat untuk semua

    Salam saya

    NH18,
    Lha kan om trainer diajak ketemuan sama Yessy di soto Bangkong….
    Hahaha…ada singkatan baru ya….ED, EM, DM, YA

    Betul…latar belakang dan karakter masing-masing sangat beda, tapi begitu ketemu malah ketawa melulu……apalagi Riku lucu sekali dan bikin gemes.

  18. setiap silaturahmi itu menyehatkan tubuh dan memperbanyak rejeki ya Bunda …

    PASTI karena ALLAH tidak pernah ingkar janji.

    Rindu,
    Yup…setuju…

  19. sebenarnya kuantitas ketemu atau ngobrol itu tak kalah pentingnya ama kualitas ketemu atau ngobrol. kan ada istilah “cinlok” yang membuktikan bahwa kuantitas atau kekerapan bertemu juga amat berpengaruh terhadap suatu hubungan. hubungan akan lebih intim dan akrab kalau dilakukan lebih sering, meski hanya sekadar bertemu di dunia maya.

    (^_^)v

    Farijs van Java,
    Wahh kok ada cinlok segala……lha kasihan DM dong, dikeroyok tiga perempuan…hehehe

  20. aduh, sayangnya momen penting dan amat bersahabat ini tak bisa saya ikuti, bu enny. ada bung DM, ada juga Bu Ikkyu, dua sahabat maya yang selama ini ingin sekali saya temui. ini sebuah pertemuan yang tak bisa diukur dengan apa pun. pertemuan di darat selalu saja menyisakan kenangan yang tak terlupakan. ada sisi2 menarik yang layak dikuak dan dikenang. semoga saja semua sahabat bloger bisa membangun jejaring komunitas yang bersahabat semacam ini sehingga keberadaan kita sebagai bloger menjadi lebih bermakna dan berarti. selamat atas kopdarnya, bu. suatu ketika mudah2an kita bisa bertemu di darat juga. salam hangat buat teman2.

    Sawali Tuhusetya,
    Saya berharap suatu ketika dapat ketemu pak Sawali….sayang pas launching buku, saya ada meeting …..

  21. wah bu enny bisa diajak ngobrol apa aja termasuk yg tabu 😉

    bu balik lg dunk kesini trus jd atasan saya hehehe
    *dijitak sm org sdm

    Pimbem,
    Kita kopdarnya di Daily Bread aja…atau di Starbucks…sambil istirahat siang.
    Saya masih suka ke KCK kok….

  22. Waduuh seru banget… (^_^) Saya baru ktemu 1 orang temen blogger, waktu ke Semarang, blum pernah ktemu sama siapapun lagi yg lain.

    -G-,
    Kalau kita ketemu, obrolannya juga pasti seru deh…..hehehe

  23. erikachumon

    wah, bisa ya ngobrol ampe 5 jam ^^.. saya orangnya agak diem sih jadi agak susah juga mau kopdar begitu..

    erikachumon,
    Kan dulu saya suka mampir di Comlabs…terus rame-rame makan di Geulis, pernah juga di Savoy (ada Dina, Ani, Malik, Anto, Azi dan entah siapa lagi, lupa namanya)….tapi kok Eric ga pernah ikut ya…yang sering ketemu, Malik dan Anto.
    Padahal Eric suka ke Kayu Agung kan?

  24. arifrahmanlubis

    wah senangnya..

    bang DM memang ganteng 🙂 dulu pertama kali kenal waktu masih di himpunan (MTI), beliau ngisi diskusi lesehan tentang Pak Pram.

    arifrahmanlubis
    ,
    Wahh berarti kenal DM udah lama?

  25. Bunda Blogger itu tidak mengenal umur semua adalah keluarga. wahhhh bunda kopdar yahhhhhhhhhh pengen kopdar ma bunda………………..

    Gelandangan,
    Doakan saya dapat tugas ke Makassar ya…ntar bisa ketemu…

  26. pakde

    Saya alhamdulillah kopdar masih dilokal bun…baru 6 orang. situasi belum memungkinkan kopdar dengan yang lain. Terus terang pengen banget bisa kopdar dengan semua-mua. Kapan tapi ya…?

    Pakde,
    Iya nih…coba saya seperti dulu, masih sering dapat tugas ke Jambi….

  27. Kalo dah cocok dan bisa adaptasi, tema obrolan kadang malah meluas sampai tak kentara lagi juntrungannya. Awalnya memang karena kesamaan pada satu minat saja namun buntutnya jadi panjang. Saya pun sering mengalami hal ini Bu, misalnya saja hanya karena sama-sama menyukai TTS obrolan jadi melebar hingga ke masalah keluarga dll.

    Mufti AM,
    Memang menarik obrolannya jika kita punya minat yang sama…

  28. Iya sambil nungguin Ditta diwisuda ITB minggu kemarin, sebelum acara wisuda dimulai saya sempat ngobrol dengan Pak Oemar Bakri (Pak Hendra Grandis) selama sekitar 10 menit. Intinya saya berterima kasih kepada beliau yang telah mengasuh anak saya hingga lulus ITB. Lalu obrolan sedikit tentang Madiun, dan kapan Pak Grandis masuk ITB, ternyata beliau angkatan 81 padahal kalau saya masuk ITB mestinya angkatan 76…

    Ralat : Pak Wayan Paster itu SD, SMP dan SMA 3-nya di Bandung, tapi lulus FE Unud Denpasar. Putra pertama lulusan Teknik Fisika (sudah bekerja di sebuah oil company Amerika), yang kedua sedang menempuh pendidikan di Teknik Geofisika semester 5. Pak Wayan teman latihan Karate-nya Pak De Dwi..

    OOo…pantas kopdar ya…..saya tungguin di rumah dari jam 19.00 sampai 21.30 kok belum pulang-pulang, padahal steak Abuba delivery sudah habis dari tadi…

    (masih capek di punggung ngurus pernikahan Dessa kemarin)..penginnya berlibur dan berjemur di pantai Waikiki….hihihihi…

    Tridjoko
    ,
    Aku masih harus akrobat urusan lain-lain….
    Huhh…nguantuk banget…..

  29. Membayangkan kopdar seperti itu sangat indah dan menyenangkan sekali. Saya pernah kopdar sama anak yang nyasar di blog saya dan kebetulan lagi Pertukaran Pelajar di Co Spgs. Dan sekarang malah jadi teman baik. thanks

    Yulism,
    memang menyenangkan ketemu teman baru….

  30. weit dah pada mau kopdar? lah nasib saya yang bloger baru ne gmana? kan blum kenal spa sapa tho?

    Roy,
    Nanti juga akan kenal teman lainnya…

  31. Saya termasuk newbie dalam dunia per-bloggeran, tapi arahnya memang baik bu… persahabatan di dunia maya bisa menjadi jembatan buat persaudaraan bahkan di dunia nyata sekalipun… mudah2an bisa ikut PB08 neh 🙂

    Parvian,
    Cobalah ikutan PB08…biasanya teman-teman berombongan, sehingga transportasi dan penginapan bisa sharing….dari ITS banyak kok..

  32. heryazwan

    Bu Enny,
    Ntar kita ketemuan yuk di peluncuran bukunya Jeung Lala.
    Catat tanggalnya ya Bu…
    Jumat, 14 November 2008 di Jakarta Convention Center, pukul 10.30.
    Bisa ya Bu…

    Heryazwan
    ,
    Saya udah balas japri.
    Jakarta Convention Center itu sama dengan JHCC ya.
    Mudah2an bisa datang dan tak ada tugas dadakan……
    Saya suka bukunya Lala, ketawa melulu bacanya….stresnya jadi ilang

  33. Kadang ketika kopdar dunia seakan menyempit. A kenal temannya B, lalu ada hubungannya dengan C, dsb. Hal semacam itulah terkadang yang bisa cepat mencairkan suasana.

    Indra KH,
    Iya…blogging memang ajaib kok….

  34. wah…bu..kopdar dong ma saya..ntar saya bawa si kecil….ntar anak saya manggil ibu apa yah???? bunda, uak, oma/ nenek atau tante???????hehehe…

    Cutemom cantik
    ,
    Panggilnya boleh siapa aja,,,,,,

  35. tini

    wah asyik juga ya bu kop darnya, betul bu lintas generasi gak masalah, ternyata juga membawa manfaatkan bu. Alhamdulillah, semoga silaturahminya dapat tetap dijaga

    Tini,
    Betul…ternyata untuk berteman tak harus dibatasi perbedaan umur…

  36. edel

    Wah, semalam saya baru mimpi pulang ke Jakarta trus nyamperin ke rumah Tante. Eh pas buka blog ini isinya tentang pertemuan juga. Jangan2 pertanda akan ktemuan lagi nih 🙂

    Edel
    ,
    Ayolah…kalau ke Jakarta, jangan lupa mampir, kan udah tahu alamatnya…..
    Teman-teman anakku suka main kerumah, walau anakku sendiri tak ada di rumah.

  37. wow…betul bu….saya di Jogja…nemu sahabat,anak dan saya sudah dikirimi kue…karena Mama vino pinter buat kue. Sayangnya kami belum sempat ketemu…tapi hati rasanya sudah dekat

    Dyahsuminar
    ,
    Betul bu, persahabatan tak mengenal usia….

  38. prameswari

    Melihat foto-foto pertemuan kemaren (ehem….ada yang ngasiy sharing fotonya), saya bisa membayangkan betapa sangat menyenangkan…..
    meski baru pertamakali bertemu keliatannya sangat akrab..

    Prameswari
    ,
    Memang asyik kok….andai kata jadi dilaksanakan dirumahku, jangan-jangan DM tak pulang-pulang dan malah semua tidur di rumahku…..saya juga nggak ngerti kok semua bisa langsung kayak udah teman lama…

  39. Awalnya adalah rasa penasaran karena begitu bertebaran nama Edratna di berbagai blog kawan-kawan. Lama-lama jadi ingin berkunjung ke blog yang dimaksud.

    Setelah melahap dua-tiga tulisannya, olala!!! Gerangan siapa beliau ini?! Tak aneh bila kalimat pertama komentarku di blog ini adalah: “Ibu, Ibu ini siapa?” Karena jujur saja: aku terpukau pada tulisan-tulisannya.

    Rasanya seru jika bisa berdiskusi secara langsung dengan orangnya. Sejak saat itu aku ingin membuat afirmasi: “Aku mesti bertemu dengannya. Secara langsung.”

    Dan semua itu sudah terjawan dengan postingan ini.

    Terima kasih Ibu Enny. Ibu lebih muda dari foto yang Ibu pasang. Hehe. Ganti dong fotonya. Biar tampak lebih gesit, seperti kenyataannya 😉

    Daniel Mahendra,
    Semua yang pernah ketemu saya bilang begitu….mungkin karena saya tak bisa menulis, jadi tulisannya kayak resmi banget (padahal udah mencoba setengah mati lho)
    Terus saya kalau foto suka diiledeki suami, tak ada satupun foto saya yang bagus.
    ada satu foto yang bagus (difoto di Yonas…pakai di atur-atur gitu)…..tapi kan foto jadul…dan selesai foto, saya rasanya kayak habis meeting dengan bos besar yang galak…..ternyata sulit ya jadi foto model…

    Catt: Pantas saat saya sms soal kehabisan gas….reaksinya cepet sekali. Dan ternyata DM udah pernah lewat rumahku di Bdg yang tak pernah selesai itu ya…..?? Kapan-kapan mesti mampir sana…jangan-jangan malah DM keasyikan diskusi sama suamiku.

  40. Bu Enny, ada RALAT di paragraf terakhir komentarku:

    Kalimat: “Ibu lebih mudah dari foto yang Ibu pasang.”

    Seharusnya: “Ibu lebih muda dari foto yang Ibu pasang.”

    Thanx ya.

    Daniel Mahendra,
    Udah saya koreksi…thanks…..

  41. Hahahaha…!!!
    Aku ngakak mbaca balasan komentar Ibu soal foto di Jonas itu. Haha!!
    Ngguyu ngekel aku! 😀

    Daniel Mahendra,
    Jangan membayangkan aku bisa jadi foto model kayak EM…
    Duhh capek dan stres berat…..tapi kalau saat menjepret orangnya tak tahu, lumayan juga.
    Lihat aja saat di PIM, yang lain ketawa..lha rasanya aku udah senyum kok ga terlihat ya…hehehe…udah ah, nggak bakat….

  42. eric

    dulu saya jarang sampe malam bu di kampusnya, kalau maliki dsb anak kos semua jd memang suka di comlabs sampai malam..
    mungkin kapan2x bs bertemu bu 🙂

    Eric,
    Padahal dulu saya suka menjemput si bungsu sampai depan Comlabs lho…
    Iya deh, ntar kapan-kapan kalau lagi ke Bandung ya, ntar janjian sama Narpen, dan Bagus juga.

  43. Chandra

    Bu Enny saya mampir,
    abis kasih komen di blognya mas Daniel trus ke sini…salam kenal, jadi mupeng baca laporan kopdarnya..hehe..

    Chandra,
    Salam kenal juga….
    Kopdar kalau antara orang-orang yang punya Visi sama…ternyata malah jadi lupa waktu….hehehe
    Chandra barengan sama Marsmallow ya, di Sidney juga?

  44. Regina Tilaar

    Wah saya setuju sekali, bu.
    Saya punya banyak kenalan dari dunia maya. Bahkan ada beberapa dari mereka yang saya kenal sudah sekitar 4 tahun. Persahabatan pun terjalin hehe. Dengan mereka, entah kenapa saya bisa menceritakan apa saja. Mulai dari curhatan sampai ide-ide gila saya, ataupun sekedar banyolan 😛

    Sayangnya kami belum bisa bertemu secara langsung karena kebanyakan dari mereka berada di luar negeri. semoga saja suatu saat nanti bisa bertemu 😛

    Regina Tilaar
    ,
    Saat ada seminar ke London, saya dan teman-teman mampir Perancis…dan disana dijemput oleh temannya teman (baru ketemu sekali itu). Nggak terbayangkan jika tak ada dia, karena rata-rata orang Paris sulit diajak bicara dengan bahasa Inggris.

  45. Chandra

    Iya bu Enny, ama Donny juga…
    Cuma lom ketemuana…hehe

    Chandra,
    Kira-kira ada berapa blogger Indonesia ya yang tinggal di Sidney? Jangan-jangan lebih dari 3 (tiga) orang…. pasti asyik kalau ketemu.

  46. mulai disempatkan jalan-jalan berhubung tugas saya udah kelar satu persatu.
    wah, pasti asyik perjumpaannya ya, bu?
    “seru seperti ketemu teman lama” itu adalah manfaat dari komunikasi yang sudah terjalin selama ini, hanya tinggal put the names on faces aja toh?

    lintas generasi? kenapa harus berpikir bahwa para partisipannya beda generasi, bu?
    we can be as old as we may, but we can still be young forever in spirit, can’t we?
    dan sepertinya ibu enny ini bener-bener young in spirit deh!

    Marsmallow,
    Kalau ikutan, mungkin lebih konyol lagi…memang rencana semula pengin di rumah saya…tapi kebetulan rumahku lagi jadi penginepan saudara-saudara, karena adik bungsuku mantu pada tanggal 1 Nop 08. Tapi kalau dirumahku, kasihan Riku…kalau di PIM dia bisa keluar untuk beli mainan, balik lagi…dan kita asyik ngobrol sambil main bersama Riku.

  47. Ping-balik: Kopi Darat tanpa Kopi | Twilight Express

  48. Ping-balik: Pada Sebuah Pertemuan* « Amalia (On Earth)

  49. alexandratian

    Saya masih baru di dunia blogger, dan suka sekali dengan tulisan ibu. Aura keibuannya sungguh terasa, anak-anak pasti bahagia punya orangtua seperti ibu ^_^ saya jadi kangen pulang kampoong..

    alexandratian,
    Wahh kok jadi kangen pulang kampung?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s