Sulitnya memberi komentar saat blogwalking

Entah apakah ada pembaca yang merasakan seperti saya? Apabila ada yang berkunjung di blog ini, secara moral saya wajib berkunjung balik ke blognya, dan berusaha memberi komentar. Tapi tak semua blog dapat dikunjungi dan diberi komentar, terutama jika blognya isinya penawaran (jualan….tentu saya harus beli kan, kalau mau komentar?), atau tentang politik (bidang yang nggak saya kuasai, walau saya tetap aktif mencoblos di setiap pemilu), dan lain-lain. Jadi, mohon maaf jika saya paling hanya mengintip saja…bahkan ada komentar yang langsung di delete jika tak sopan.

Betapapun ngeblog membuat lebih sabar, lebih memahami orang lain, betapa banyak sekali perbedaan sifat dan karakter diantara para blogger yang terlihat dari tulisannya. Kadang ada komentar yang membuat saya terperangah, karena dari cerita yang sama, persepsi masing-masing orang ternyata sangat…sangat beragam sekali. Tentu mudah jika kita berkunjung pada blog yang isi tulisannya mudah dipahami, atau karena minat kita sama sehingga yang ditulis dalam blog dapat saya mengerti. Saya merasakan, blog saya isinya makin ringan, nggak penting, dan sebetulnya menulis di blog kok akhirnya jadi salah satu obat stres ya….jika kegiatan lagi banyak sekali, dan mestinya menyelesaikan kerjaan tersebut…ehh malah jadinya ngeblog. Dan setelah menulis, ada rasa lega di hati….wahh gawat, makin lama tulisan makin berlenggang lenggok ke kiri dan ke kanan, namun mudah2an visi blog ini yang merupakan sharing pengalaman, masih sesuai yang dicita-citakan sejak awal mulai ngeblog.

Saya ingin cerita, betapa akhirnya blogwalking ternyata menyita waktu dan tenaga. Saat saya cerita kepada YA, yang memang isi tulisannya berat-berat (maaf ya, tapi ini buatku lho, karena saya jadi sering salah komentar), ternyata dia bilang blogwalking maksimal hanya 5 blogger per hari, karena untuk membaca dan memberi komentar perlu waktu, apalagi dia masih bekerja dari pagi sampai malam. Dan saya makin paham, setelah kenal dekat, karena dia sering sms telah baca postinganku yang terbaru, tapi komentarnya nanti dulu ya bu. Wahh….padahal tulisanku itu ringan sekali….bukan filsafat, karya sastra atau apa. Apa saya yang salah selama ini? Dan saya juga mohon maaf pada pak Sawali, yang rajin menyambangi blogku, tapi komentar saya sering OOT di blog beliau, karena saya harus membaca dulu dengan tenang agar paham apa yang ditulis beliau. Dan belakangan ini blognya DM….sorry, ternyata komentarku sering jauh panggang daripada api…..hahaha, ga nyambung blass. Jika komentar ditempat EM, saya masih nyambung (semoga), begitu juga di tempat om trainer. Blog mas Iman, membuat hati saya sering tersentuh karena mas Iman suka memposting cerita yang baru saya dengar (payah ya)…blog paman Tyo membuat saya tersenyum, walau komentar saya kayaknya itu-itu aja…maaf ya paman. Tapi blog yang menulis puisi…aduhh ini benar-benar di luar bidangku, dan saya suka ikutan mencoba menulis komentar, yang mungkin menggelikan bagi penulisnya. Nahh pagi ini, saya ngakak, baca blognya teman (Gendhu gendhu rasa wong penginyongan ….apa pula artinya ini) yang baru datang berkunjung…kayaknya bahasanya ngapak-ngapak ya mbak…blognya bahasa Jawa Banyumasan, dan sumpah….saya geli setengah mati, tapi teteep….nggak mudeng.

Ahh ibu payah“, jadi ingat komentar si bungsu. Saat saya dikomentari seorang doktor filsafat pas awal ngeblog dan saya ketakutan (lha ga ngerti filsafat), suami saya cuma ketawa. “Lha…yang kok tulis itu ya filsafat…filsafat kehidupan,” kata suamiku, yang selalu siap mendorong isteri jika ragu- ragu. Gara-gara debatan ini, si sulung membeli buku dan menyuruh baca, judulnya “The name of the rose” karangan Umberto Eco….karena penasaran saya baca….dan pusiiing. Entah, apakah saya merasa mendapat berkah atau malah pusing, dikelilingi orang-orang yang selalu mendorong ku untuk terus belajar. Bahkan kemarin iseng-iseng mencoba menulis fiksi, yang jadinya amburadul…..ya sementara berhenti dulu deh, biarlah menjadi diri sendiri aja….mungkin kemarin lagi menganggur, jadi ingin kemana-mana.

Buat teman-teman yang tak saya sebutkan di atas, bukan berarti saya tak berkunjung, dan blogwalking yang saya prioritaskan adalah yang memberi komentar di tulisanku (nggak enak kan udah dikunjungi)….dan karena kesibukan akhir-akhir ini balasan kunjungan lama, akibatnya menumpuk. Dengan kapasitas kunjungan mampunya hanya 10-20 orang per hari…itupun perlu waktu lebih dari dua jam, maka tumpukan teman yang wajib dikunjungi makin banyak. Jadi maaf…sekali lagi maaf jika saya jadi jarang berkunjung.

Adakah usul, bagaimana sebaiknya? Saya pernah mendapat saran dari blogger yang blognya banyak pengunjungi (berkali lipat dari dari yang mengunjungi blog ku), bahwa yang penting adalah menjawab komentar yang datang ke blog kita, kemudian balik mengunjungi di kala sempat. Akhirnya, jangan sampai aktivitas kita sehari-hari menjadi kacau karena terlalu banyak di depan kompie untuk ngeblog….karena aktivitas di dunia nyata sangat penting, karena itulah ladang kita (meniru istilah Yoga).

Iklan

74 pemikiran pada “Sulitnya memberi komentar saat blogwalking

  1. Bu, kalo menurut saya sih berkunjung atau tidak diblog itu tidak menjadi keharusan. Karena kita masih punya tugas dan tanggung jawab yang lebih baik orang dekat dan tugas-tugas kantor. Dikomentari apalagi, bagi saya blog adalah tempat untuk sharing dan diskusi. dan tidak ada paksaan untuk memberikan komentar.

    Musa,
    Hehehe…betul…saya hanya mencoba bagaimana pendapat teman-teman….

  2. Saya jarang menulis (seperti ibu) dan tulisan saya tergolong remeh temeh saja. Tetapi saya sangat suka mengunjungi dan membaca tulisan teman blogger, walaupun setelah itu tidak meningggalkan komen.
    Ibu tahu? Salah satu blog yang wajib saya kunjungi adalah blog ibu lho. 🙂
    Jadi….. ya tetap semangat nulis bu untuk penggemar ibu yang satu ini.

    Irna,
    Makasih telah rajin berkunjung ke blog ini….
    Tentu tanggapanmu membuat semangat ngeblog makin tinggi…

  3. saya sepakat dengan pendapat teman bloger pada paragraf terakhir itu, bu enny. melakukan kunjungan balik dan meninggalkan jejak komentar jangan sampai menambah beban melakukan pekerjaan dan kesibukan. memberikan respon terhadap komentar pengunjung sudah merupakan salah satu bukti kalau ibu sangat friendly dan familiar terhadap temen2 yang memberikan komentar. mungkin hanya perasaan ibu saja yang merasa tak enak, sudah dikunjungi kok tidak melakukan kunjungan balik, hehehe …. apalagi kalau pas ketemu dg postingan yang agak berat. jadi, tidak “wajib” hukumnya ibu mesti memberikan komentar balik. bagi saya pribadi, bu enny berkenan membaca tulisan saya sudah merupakan kehormatan buat saya. intinya, jangan sampai perihal kunjungan balik jadi beban merasa tak enak. sugeng ngeblog malih, bu.

    Sawali Tuhusetya
    ,
    Betul pak….kalau nggak sibuk, paling tidak sempat ada waktu 2 jam sehari…tapi kadang pergi pagi dan pulang malam, atau harus ke luar kota….kalau seperti ini memang jadi tak mungkin.

  4. AL

    Kalau saya punya kebiasaannya beda. Ada yang komentar di blog saya, ya saya liat blognya. Tapi itu juga komentator yang paling terakhir saya liat. Kalau isinya cocok sama saya (kadang ada yang pemikirannya gak sejalan aja) saya komentarin. kalau udah, saya suka nyari komentar di blog komentator itu yang lucu, saya liat dan saya baca. Kalo mau komentar saya komentar, kalo gak ya gak komentar. Ini juga nyampe kesini dari blognya pak sawali

    AL,
    Berarti sebetulnya caranya sama…hanya kadang waktunya yang penuh, dan ga sempat blogwalking…..

  5. Bu .. ibu jangan merasa bersalah, memang tidak ada aturan baku, ketika orang memberikan kita komentar kita harus membalas di blog-nya. Itu hanya bentuk kesopan-santunan aja bu.

    Intinya adalah .. lebih baik kita memberikan komentar sesuai dengan suasana hati kita agar blog yang kita komentari menjadi lebih berarti dan bermakna .. tidak asal komentar.

    Duluuuu .. 2007, para blogger sedang demam Pertamax dan Nyampah — istilah teman² pada waktu itu. Sehingga ada blog yang isi komentarnya hanya beberapa kata saja.

    Bahkan saling ledek²an .. tapi apakah itu salah? .. tidak juga. Menurut saya, itu hanya sebagai trend bu. Nanti, pada satu masa, ketika kita sadar akan manfaatnya nge-blog, kita akan lebih menghargai pemberian komentar yang masuk.

    Jadi .. gpp koq bu .. nyantai aja. Jangan sampai ngeblog malah bikin kita stress loh bu .. bukankah ngeblog itu sebagai saluran alternatif agar tidak stress 🙂

    Erander,
    Hehehe..makasih pengertiannya….saya akhir2 ini jarang mengunjungi blognya bang Ebi. Ehh di Balikpapan ya…suami keponakanku yang baru menikah kerjanya di PLN Balikpapan….postingan sebelum ini

  6. aha mbak edratna….saya pun demikian….saya tak mungkin mengomentari blog yang saya kunjungi sejauh isinya di luar bidang saya,kecuali pengetahuan umum….begitu pula walau hanya menitip komen….. siiip…..hehehe…atau okeoke….atau kwwekekek…..saya pun tak bisa karena gaya komen yang itupun bukan bidang atau preferensi saya…..jadi memberi komen terhadap blog yang kita kunjungi tidak harus sebagai kewajiban….namun kalau tulisan kita dikomentari sebaiknya dijawab atau direspon…..maklum mereka juga kan ingin tanggapan dari kita……kalau komen dari pembaca juga terasa berat…..yang bisa diperbuat paling tidak ucapan atau respon “terimakasih atas perhatian anda….komen anda telah memerkaya artikel ini balabalabala”……semacam tatakrama tak tertulis ….. salam

    Syafri Mangkuprawira,
    Wahh ..hatur nuhun pak pencerahannya……
    Saya akan ikuti saran bapak….

  7. Ya, Bu. Terkadang ketika pekerjaan, baik kantor maupun pribadi, sedang menumpuk, jadinya sedikit “menelantarkan” acara nge-blog.

    Komentar yang masuk mau tak mau dibalas dengan mencicil satu per satu. Yang lebih tak enak lagi, kesempatan untuk membalas kunjungan. Tak jarang aku baru bisa betul-betul fokus membalas kunjungan nyaris selalu di atas jam 12 malam hingga menjelang subuh.

    Karena aku kurang begitu suka berkomentar di blog orang kalau sekadar menulis komentar sambil lalu begitu saja. Terkesan tidak membaca dan menyimak tulisannya. Terkesan hanya untuk basa-basi membalas kunjungan serta membalas komentar. Kalau waktunya cukup dan kondusif, sebisa mungkin aku menyimak tulisannya dengan correct.

    Tapi ternyata kegiatan seperti itu membutuhkan energi juga ya.

    Daniel Mahendra,
    Terus terang sebetulnya blogwalking bisa bermanfaat, kalau kita punya minat sama atau hal-hal yang menantang keingintahuan kita. Namun kita juga harus menyadari, mungkin banyak teman anakku, muridku, yang sekedar berkunjung, karena silaturahmi…saya mencoba untuk mengapresiasi semua. Dan saya juga tahu, tanggapan saya atas komentar masing-masing juga membuat senang pengunjung yang pernah datang ke sini.

    Waduhh kalau harus tengah malam, bisa sakit badannya….pantas kalau Subuh saya melihat DM baru saja kasih komentar di blog orang…saya juga bangunnya pagi, karena pagi adalah waktu yang paling menyenangkan, sambil menunggu sholat Subuh, saat itu cuaca juga biasanya cerah (tidak hujan). Musim hujan seperti sekarang juga menghambat aktivitas kerjaan yang menggunakan kompie, jadi harus pandai lagi menyiasati, terutama bagi orang yang bekerjanya di rumah seperti saya, hanya sekali-sekali keluar menyerahkan hasil tugas…atau langsung ke luar kota mengajar.

  8. Manusiawi Bu. Namanya manusia ada batasannya.
    Mesin yang otomatis pun ada batasannya.

    Salam kenal. Dari Pekanbaru.

    Sunardi,
    Salam kenal pak, makasih kunjungannya

  9. hmmm…
    inilah untungnya kalo berkunjung ke blog ibu…,
    ada saja yang dapat diambil jadi pelajaran.

    komennya juga keren-keren,
    membuka wawasan per-blog-an saya…

    open mind & keep on blogging…!

    [senyum] 🙂

    gbaiquni
    ,
    Justru disitulah letak senangnya ngeblog, yang memberi komentar juga menambah wawasan, memberi saran dan solusi. Dan jika cocok, dilanjutkan diskusi melalui email…..cuma waktu kadang yang membatasi, bahwa ada tugas juga di dunia nyata

  10. Assalamualikum Wr.Wb

    Akhirnya….saya dapat berjumpa juga dengan ibu….
    Saya baru aja bangun tidur, di dalam mimpi saya bertemu ibu… dan ibu memberi tahu nama ibu…
    tetapi nggak memberi alamat, setelah saya ublek2 nih dunia maya…..,akhirnya….

    Salam ibu….senag bisa bertemu dengan anda walau hanya di dunia maya.

    Semoga tuhan mempertemukan kita di dunia nyata.

    Salam sejahtera selalu untuk ibu sekeluarga

    Maaf yah…apa maksud mimpi saya, apakah kita sebelumnya pernah saling kenal, atau saling berkunjung.

    *Salam *

    “Sang pecinta sejati”

    mujahidahwanita,
    Wahh saya merasa terhormat, sampai menjadi mimpinya mbak…semoga mimpinya berarti baik ya.
    Terimakasih kunjungannya, semoga tulisanku ada manfaatnya

  11. yah, saya sangat sependapat dengan ibu..
    sebelumnya harus ada ‘niatan’ untuk membawa media blog ini kemana dengan tulisan2 kita, jangan sampai tulisan2 kita malah berpengaruh jelek terhadap orang yang membacanya..
    salam kenal.

    Dion,
    Visi blog ini memang sharing pengalaman dan pengetahuan, dan saya berharap yang berkunjung kesini juga mendapat manfaat dari blog saya ini.
    Dan saya mencoba untuk selalu memberi semangat dan mengajak berpikir positif, karena hanya itu yang bisa kita gunakan untuk mengatasi semua kesulitan.

  12. Sebisa mungkin saya balik berkunjung ke teman2 blogger yg telah mengunjungi blog saya, kalo saya suka dan sepaham dgn tulisannya saya akan meninggalkan komen (biasanya yg nulisnya ringan dan kejadian yg sedang mereka alami, bukan tulisan yg mengharuskan saya memutar otak, berusaha memahami apa yg sedang ditulisnya).

    Yg pasti saya memiliki beberapa blog yg mesti dikunjungi kl saya punya waktu luang di ktr, pas mo mkn siang ato selepas itu. Blog Bu Enny nih salah satunya. Makasih ya Bu sering berkunjung balik dan ninggalin komen di blog saya, mudah2an bisa menghibur dan ga bikin Ibu berkerut kening membaca tulisan saya hehehe

    Pimbem
    ,
    Saya juga suka berkunjung ketempatmu, walau kadang terlambat membaca postingan baru karena lagi banyak kegiatan (lha kalau pensiun, bukan sibuk kerja, tapi sibuk wara wiri kesana kesini ga jelas)…
    Dan saya surprised karena ditengah sibuknya pekerjaan, Ida, Mike(atau panggilannya Putri) masih bisa ngeblog…kayaknya saya dulu ga bisa gerak deh. Syukurlah kalau bisa menularkan virus menulis, karena selagi aktif, banyak sekali buku dan pengalaman yang dapat ditularkan ke rekan-rekan lain melalui blog.

  13. sesempatnya saja bu..jangan jadi beban. Buat blogger menulis postingan adalah tools sementara komen hanya fitur. Pelengkap. Bagi blogger yang blognya banyak kayak Paman Tyo..Saya aja ada 4 he he.. bisa bisa nggak posting posting kalau hanya membalas komen disetiap blog.

    Iman Brotoseno,
    Saya salut banget deh sama mas Iman, paman Tyo, ndoro kakung….udah blognya banyak, aktif sekali. Lha saya baru satu blog aja udah keter banget….
    Sebetulnya perasaan bersalah itu, karena pada dasarnya saya menghargai pembaca yang berkunjung kesini, terutama yang telah memberikan saran yang memberikan saya tambah wawasan, ataupun kadang hal sepele yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya.

  14. Ahahaaa…. saya jadi ketawa baca ini loh bu…

    Pokoe klo di blog saya ga papa ga komentar (^^,) Soalnya saya kebiasaan nulis nulis apa aja ditulis, entah ada yg baca atau enggak.

    Sebenernya ya seneng siy ada yg ngomentarin (bukan seneng siy, tapi seneng buangeut! weheheheee) tapi yg lebih seneng klo udah komentar di blog orglain trus komentarnya dijawab, hehe…Nah saya sering bolak-balik tuh untuk ngeliat di jawab ga ya, di jawab ga ya? Trus juga klo saya bales komentar di blog saya sendiri juga sukanya berpanjang2 ria tuh… Hihihiii..asumsinya org yg komentar pasti mau liat komentarnya ditanggepin ga (krn diri sendiri ya begitchu–hihihi)

    Lagipula, nge-blog itu kan hobi ya bu, jadi ya…gpp lah klo terpinggirkan (sedikit) dibandingkan dengan aktifitas yg lebih penting (lha kok jadi nasehatin! *pentung kepala sendiri*)

    Usul bu, klo ga bisa komentar karena masih harus di digest dulu, lebih baik say hi aja di shoutbox (^^,), saya gitu tuh soalnya, klo blum bisa komentar karena masih mikir, saya say hi aja di SB-nya… menjaga silaturahmi… (Tapi saya rajin mampri disini bukan silaturahmi loooh.. mmg suka aja baca2 tulisan ibu, plus baca komentar2 ‘penggemar’ ibu yg puanjang2, wekekee…seruuu..)

    Wah udah panjang niy… ditunggu tanggapannya loh bu, hahahaaa… Met sore dan semoga sedang santai (^_-)

    -G-
    Hehehe…sebetulnya ini bener-bener posting ga penting, tapi memang karena sibuk (ya kondangan, ya apa aja deh)….terus hujan, jadi akses internet ga bisa karena takut kena petir…akibatnya numpuk….dan saya sendiri kalau lihat rumah kotor, mesti beberes ga henti-henti…jadi akhirnya antara pengin bales komentar, berkunjung…tapi tenaga dan waktunya juga harus dibagi sama urusan lain. Jadilah posting ini…..dan ternyata seru ya, banyak juga yang mengalami kayak saya.
    Btw, saya juga belum sempat ketempatmu, ntar deh…mau tak print aja, jadi ceritanya bisa dinikmati…menikmati baca itu kalau bacanya sambil tidur….

    Usulmu mesti tanya orang dulu nih…soalnya aku nih gatek …hehehe…bisanya nulis doang…ntar kalau di bungsu ke Jakarta deh…

  15. Entah apakah ada pembaca yang merasakan seperti saya? Apabila ada yang berkunjung di blog ini, secara moral saya wajib berkunjung balik ke blognya, dan berusaha memberi komentar.

    Tidak sama. Tidak ada kewajiban untuk berkunjung balik ke blog pemberi komentar.

    Saran? Usul? Keep blogging with your own style.

    Arie
    ,
    Lama tak kelihatan, saya pikir kau udah keliling dunia dan sibuk banget.
    Hehehe…bener juga…kalau berkunjung ketempatmu juga ga pernah ninggalin komentar…lha bahasa mu bahasa high tech gitu…ehh tapi ini blog yang lain ya…ntar deh kapan-kapan ditengok.

  16. hehehe…saya sering blogwalking ke blog Ibu, tapi selalu silent reader. Membaca artikel ini malah menggerakkan saya untuk comment. Setuju dengan Mas Iman, comment hanya fitur.

    Prasabri,
    Iya, koment memang hanya fitur…sama pernikahan yang penting adalah akad nikahnya, untuk menyatakan sah atau tidaknya…yang lainnya embel2nya…lha tapi yang menggairahkan justru komentarnya itu lho….apalagi kalau makin kenal dengan para pemiliknya, dan punya rasa “klik”…hehehe kok kayak Klik BCA aja.

  17. emang begitu adanya lho bu. makanya suka ada ‘junker’ (penyampah :D), yang isinya ‘pertamax’, ‘keduax’, dan akhiran ‘x’ lainnya.

    tapi, tulisan ibu yang ini pasti bisa di komentari. hehe

    salam blogwalking bu’.

    Autisboy
    ,
    Hahaha…saya malah jarang dapat komentar “pertamax”…mungkin karena harga pertamax makin mahal ya.

  18. memang harus tetap “eling” begitu ya bu? 🙂 . saya juga masih belajar mengatur waktu .. prakteknya susah-susah gampang. sejauh ini sih kapan bisa ngeblog saya ya ngeblog, kalo ngga bisa yaa ngga. Tapi kalau sudah blogwalking, saya selalu usahakan membaca dengan benar lalu berkomentar. Yang jelas, buat saya terpenting , jangan sampai Zia terlantar gara-gara saya ngeblog 🙂

    Mascayo,
    Betul, harus ingat waktu…banyak juga kegiatan lain yang diurusin…..
    Dan memang sering keasyikan….lalu nubruk-nubruk kalau udah dikejar dead line

  19. Wah rajin blogwalking ya bu, klo saya paling sebulan 5 kali (bukan perhari). Klo utk meninggalkan jejak ya klo tulisannya menggelitik. Banyak silaturrahmi banyak rezeki ya Bu.

    mumtazanas,
    Kalau lagi ga banyak kesibukan memang menyenangkan, karena menjadi banyak belajar dari apa yang diposting teman-teman. Tapi kalau sibuk memang harus dibatasi…tulisan ini sekaligus menjelaskan, kenapa saya juga tak bisa aktif berkunjung ke teman-teman yang sudah mengunjungi saya.

  20. iya bu, kadang saya juga bingung untuk berkomentar…makanya beberapa waktu lalu jadi absen berblogwalking…
    tapi akhirnya kangen juga ;)) dan sekarang lagi mondar mandir lagi…walau memang hanya mampir, tanpa memberikan jejak…

    Verlita,
    Saya pernah kehilangan jejakmu…karena memang saya hanya memberi link untuk keluarga, supaya tak penuh….dan juga tampilan blog sederhana…..temapun nyaris tak berganti…hehehe

  21. Don’t worry, blogwalking adalah silaturahmi online, mungkin ada pintu yang tertutup, ada juga yang terbuka, atau juga sekedar say hello.. hehehe. Persahabatan bagai kempompong.. 😀

    Kalau udah kenal wajib mengenalkan nama dong.. seperti pada komentar temen2 terdahulu di blogku.. 🙂

    elwara,
    Apa maksud komentarmu yg ini?
    ————————————–

    Kalau udah kenal wajib mengenalkan nama dong.. seperti pada komentar temen2 terdahulu di blogku.. 🙂

    Justru tulisanku ini untuk memberitahu, bahwa kadang blogwalking menyita waktu…dan pilihannya apa kita hanya berkutat didunia maya, atau di dunia nyata? Dan saya akan memilih di dunia nyata, karena lebih riil, dan manfaatnya bisa langsung.

    Juga apa tujuan ngeblog? Jika ingin sharing pengalaman dan pengetahuan, yang penting justru membuat posting yang dapat bermanfaat (tentu tak bisa untuk semua orang…karena pasti ada pilihan siapa segmen yang dituju…). Dan saya sepaham dengan pernyataan mas Iman dalam komentarnya di atas.

  22. OB

    Sebenarnya nggak sulit koq Bu.. Santai aja, jgn dijadikan beban.. Klo memang bisa dilakukan ya lakukan, kalo nggak ya nggak papa.. Sesampainya saja.. Salam kenal..

    OB,
    Salam kenal..makasih telah berkunjung…
    Hmm dengan tulisan ini, saya memang menjadi lebih santai….karena telah mengeluarkan uneg-uneg, sehingga siapapun yang mengunjungi blog ini memang karena suka, bukan karena lainnya….

  23. iya ko bu… tenang… ibu kunjungi saya kalau sempat saja *ge er* heuehuheueh
    tapi saya pun sekarang agak jarang bw tuh… cuma ke yang memang saya mau aja… yang komen pun jarang disantroni semuanya…
    letak masalahnya ya di waktu itu, dan juga di ketidakadaan koneksi!! hm…
    ga di dunia nyata, ga di blogosphere, susah juga yah mau memaintain pertemanan kadang kadang…

    Natazya
    ,
    Betul…yang penting tak selalu jika berkunjung harus komentar kan? Dan kita juga tak boleh meninggalkan kegiatan di dunia nyata, yang lebih banyak mengharapkan uluran tangan…dan bisa berdampak positif secara riil?

  24. Saya rasa, kekuatiran dan sungkan harus di hilangkan bu…lebih baik ngak mengomentari, daripada mengomentari tapi jauh panggang dari pada api…nantinya malah keliatan seperti ngak membaca tuntas postingan sahabat blogger….

    Waduh…saya jadi introspeksi diri, jangan-jangan saya pernah seperti itu ? Ampunnn maafinnn

    Imoe
    ,
    Hahaha…justru itu maksud tulisanku….apapun budaya sungkan itu masih ada…dan karena akhir-akhir ini kesibukan menyita waktu, saya menulis postingan ini. Karena saya tahu, banyak juga yang mengharapkan kunjungan balik….padahal kadang untuk memberikan komentar sulit sekali, karena mesti konsentrasi, apalagi jika bidangnya bukan yang kita kuasai….

    Nggak kok Imoe, komentarmu tak ada masalah…justru aku suka tulisanmu tentang “Ananda” yang belum dilanjutkan oleh Uni Marsmallow karena kesibukannya.

  25. bunda….

    komen penting tidak penting bukanmasalah

    yang penting silaturahmi

    hihihihiihi

    i love you bunda..for posting this story 🙂

    Yessymuchtar,
    betul Yessy…kadang sulit banget membagi waktu….thanks untuk pengertiannya….

  26. Aku setuju untuk paragraf yang terakhir, bahwa komentar yang masuk itu sebisa mungkin dijawab. Walau judulnya adalah ‘komentar’, tapi seringnya berupa sebuah ajakan untuk berdiskusi… dan aku pikir justru di situ lah bagian yang menarik: sebuah diskusi; tidak hanya sekedar komunikasi satu arah.

    Hal ini juga yang membuatku jarang berkomentar di paparan-paparan yang udah dapet komentar bejibun…

    berdasarkan pengalaman, jadinya merasa percuma berkomentar ~ karena biasanya sama saja esensinya dengan komentar-komentar yang sudah ditulis pengunjung terdahulu…

    masih berdasarkan pengalaman, jadinya juga malas bertanya karena jarang sekali ditanggapi hehehe…

    Tapi mungkin juga itu semua karena komentar/pertanyaannya gak mutu sih :D…

    ah, sudahlah…

    .\Gojo,
    Maaf jika saya lama tak berkunjung ke blogmu…juga blognya Sakuralady, Wiku dan Sandy…mereka teman-teman lama, yang sekarang juga sedang bergelut untuk menyelesaikan kewajibannya agar kuliahnya selesai pada waktunya di Jepang.
    Thanks kunjunganmu….

  27. riauku

    hmm…ibu yang gundah..saya pemula di dunia blog, saya banyak baca sebaiknya kalo kita mengunjungi blog sempatkanlah mengisi comment, agar kita dikenal oleh blogger lain dan bisa mengkritisi blog kita dan tentunya meningkatkan hit count blog kita. regards -sw-

    Riauku,
    Justru disitulah problemnya…..seperti penyataanmu di atas, yang mengunjungi selalu berharap ada kunjungan balik dan menigkatkan hit count blog.

    Padahal…visi blog ini hanya untuk sharing, saya juga tak memasukkan unsur banyaknya kunjungan kesini…karena bagi saya blog ini dibuat agar bisa bermanfaat (walau akhirnya isinya bukan hanya manajemen dan keuangan, yang merupakan bidangku)….dan saling berbagi, untuk mendapatkan tambahan info ataupun hal yang menarik lainnya. Bukan urusan “hit”

  28. Sama, Bu Enny.
    Kalau saya nggak mudeng dengan isinya dan nggak ngerti musti komentar apa, saya jadi bingung mo nulis apa di situ…

    Kalau soal waktu, insyaAllah punya lebih banyak waktu luang. Yang repot itu kalau sudah berhadapan dengan mood, Bu. Benar-benar malas untuk melakukan apa saja.

    Cuman, kalau nggak bales berkunjung dan tidak segera membalas komentar, saya jadi nggak enak sendiri… Dan lagipula, kalau ditinggal agak lama, balesnya jadi terlalu banyak… *idih, Lala.. GR amat dirimuh…*

    Eniwei,
    Jangan sampai gara-gara memaksa untuk blogwalking, Ibu malah nggak istirahat… Kalau udah sakit, berarti blog bukan penghilang stress lagi jadinya… 🙂

    Jeunglala,
    hehehe…benar juga…
    Ehh bukumu udah dibawa anakku ke Bandung, mau ikutan baca, katanya…..belum-belum dia udah hahahihi

  29. wah ibu ratna rajin juga ya. ibu yang cerdas. bu, saya pikir ngeblog dan blogwalking adalah bentuk sosialisasi diri kita pada komunitas dan masyarakat. bahasa lainya silaturahim. silaturahim bisa menabah rezeki loh bu. Maslaahnya haruskah kita ngoyo?? keudanya sma penting tapi skala prioritaslah yang menentukan. semuanya tergantung ibu yang menentukan. saya sendiri selalu sempatkan komen jia blogwalking. tapi klo ga sempat setidaknya kita bisa tambah ilmu dari orang lain. nah ilmu itu juga rizki. betul ga bu?? oh ya kalo sempat ibu mampir kerumah maya kami.

    dwilovaniez,
    Thanks komentarnya….saya akan berkunjung jika kesibukan telah reda

  30. heheh..
    blog ibu adalah satu dari sekian blog yang pasti saya baca.
    kenapa? i could not explain. dulu saya mengunjungi blog ini karena ibu banyak menulis tentang bidang yang saya sangat tidak kuasai tapi merasa penting untuk menguasai : keuangan.
    sekarang? ngga tau. kadung jatuh cinta paling bu heheheh….

    tapi, toh saya jarang comment ditempat ibu 🙂
    ngga tau ya bu. saya sih lebih ngikutin hati aja.
    comment karena memang tergelitik, karena tergerak, atau bahkan, kl pengen comment aja.
    maklum, masih kelas “yang penting nulis”.

    saya boro2 comment bu. wong nulis aja ngga konsisten. di draft blog saya, ada 63 judul tulisan yang ingin saya tulis dan ngga sempet2 heheheh…

    tapi saya masih selalu blog walking. toh ada layanan reader yang memudahkan saya melisting berita2 di blog yang sering saya kunjungi, dan hanya membaca yang memang ingin saya baca.

    so, meski saya jarang comment, saya adalah pembaca setia blog ini 🙂

    Edo,
    Hmm iya memang…ternyata ngeblog juga menyita waktu…jadi memang harus dimanage, agar pekerjaan lain tak kacau. Tapi juga saya menyadari, kadang ngeblog juga bisa mengurangi stres…..asal disilin waktu…..

  31. terus terang, saya kadang kesulitan dalam memberi komentar. persoalan utamanya waktu. meski tak memberi komentar, beberapa blog saya kunjungi secara rutin, ingin tahu bagaimana lontaran ide yg disampaikan.

    mohon maaf kalau beberapa postingan saya membuat ibu tak mampu menyelami, terutama yg berbau puisi

    Zulmasri,
    Walau kadang tak paham, saya berusaha menyelami …cuma kadang jadi kawatir jangan-jangan komentarku jadi lucu atau yang berbahay menyinggung perasaan.
    Jika masih berupa tulisan, cerpen, saya lebih mudah memahami…tapi kalau udah puisi….waduhh…tapi saya termasuk senang mendengar pembacaan puisi (walau kadang tak tahu maksudnya…payah ya saya ini)

  32. Tetep semangat bu..!! selain memotivasi dan mencerdaskan para bloger muda , anggap aja ngeblog..sbg sarana untuk hiburan kita yg udah tua gini kali ya… SALAM.

    Embun
    ,
    Ehh saya kemungkinan besar lebih tua dari embun lho…..hahaha
    Tetap semangat….Yes….

  33. Saya yakin untuk blog yang rame seperti blog Bunda ini pasti memerlukan waktu yang lama untuk membalas kunjungan.

    Saya memang menikmati blog walking tetapi kadang tanpa sadar menghabiskan hampir setengah hari dari keseharian saya. Jadi silahkan berkunjung jika ada kesempatan Bunda, jangan memaksakan diri. thanks

    Yulism,
    Ngeblog sebetulnya menyenangkan, jadi ketemu Yuli dan kawan-kawan lainnya….tapi kalau diikuti kerjaan jadi cuma ngeblog aja…jadi memang harus me maintain.
    Dan karena kebiasaan saat masih aktif, saya tak suka meninggalkan pekerjaan yang belum selesai, saya berusaha membalas kunjungan, menanggapi komentar…lha lama-lama kok kurang waktu ya…apalagi jika balas mengunjungi…kadang ada teman yang blognya berat, untuk login aja susah…belum mesti baca dulu (dan kadang bingung jika tulisan bukan bidangku)….baru deh bisa komentar.
    Saya menulis postingan ini, karena saya tahu ada diantara para pemberi komentar yang selalu menginginkan kunjungan balik dan mengharapkan kita meninggalkan jejak…justru inilah akhirnya membuat kewalahan.

  34. Kecepatan blogwalking saya termasuk rendah, itulah sebabnya saya memasang thread comment untuk menjawab komentar yang masuk langsung di postingan saya. Sering juga, terlalu lama membaca tulisan yang asyik2 malah lupa komentar, termasuk di sini, hehehe

    Andy MSE,
    Sebetulnya yang bagus jika ngeblog menjadi media saling berbagi, silaturahmi, serta membuat hal-hal yang positif….
    Tapi itulah ada kendala waktu, karena sama-sama sibuk…

  35. wah, gapapa bu kalau ngasih komen ga nyambung. kadang aku suka kalo komennya rada melenceng dr yg dibahas, bisa jadi itu pertanda kalo tulisan kita kurang ‘membumi’, jd musti diperbaiki.

    (^_^)v

    Farijs van Java
    ,
    Lha kan ga semua orang kayak Farijs

  36. Bunda, kemarin ada yang ngomel ngomel di blog saya karena katanya saya sombong tidak mengunjungi blognya dia … padahal dia tidak melink blognya, hanya ada nama, jadi gimana saya mau mengunjungi blognya kalo gitu caranya yah?

    duh, mudahnya orang itu bilang saya sombong …

    Rindu,
    Jangan-jangan komentar sombong itu hanya gurauan Rindu…untuk mendapat perhatian dari Rindu lebih banyak..hal yang wajar kan?

  37. Mumpung saya masih sangat punya waktu luang, saya akan selalu melakukan pembalasan (halah bahasanya) komentar, Bu 🙂

    Hihihihi!

    Donny Verdian,
    Saya jadi suka akhir-akhir ini DV rajin posting…mudah2an pengobat kangen ayah bundamu ya….

  38. Pagi Bu.

    Ah ternyata bukan cuma saya saja yang merasa demikian. Malah akhir-akhir ini saya sulit fokus, membaca tuntas sekaligus benar-benar memahami isi tulisan di blog teman-teman. Jika saya paksakan juga, akhirnya keluar komentar yang nggak sesuai dengan konteks. Dan parahnya, baru sadar setelah kembali lagi dan membaca baik-baik komentar saya, atau paling parah ditegur sama empunya Blog ybs… Hhh malu-maluin.

    Saya putuskan tak terlalu memaksa diri, pelan-pelan dan nggak harus mengikuti arus, jika suatu blog ramai komentar saya nggak harus ikut berkomentar meski ybs pernah datang ke blog saya (apalagi kalau subyeknya nggak saya mengerti). Saya akan memilih jadi “phantom” di Blognya dan akan sesekali komentar jika ada topik yang sesuai.

    Jika kemudian punya kesempatan, saya biasa me-rapel komentar dan blogwalking. Ah nge-blog itu menyenangkan, Menambah teman dan mempererat silahturahmi, malah rasanya saya sudah addict, tapi saya mesti ingat masih ada ladang lain yang harus diurus. 😀

    Yoga
    ,
    Apalagi Yoga ya…yang selalu bacanya serius…bagi saya yang termasuk pembaca cepat…dan tak terlalu mendalam seperti Yoga, untuk memahami perlu waktu lama, apalagi karakter tulisan di blog kan sangat bervariasi…..

  39. omiyan

    hehehe ga usah jadi beban toh masih bisa kapan kapan kita berkunjung balik, toh terkadang ada blogger yang emang ga berkunjung sama sekali tergantung kitanya dan emang etika yang baik mustinya saling berkunjung…

    sempatin aja pas ada waktu kosong

    salam hangat and salam kenal ya bu

    Omiyan
    ,
    Salam kenal juga…makasih komentarnya…

  40. Kalau saya, dari dulu ada sistematika tersendiri dalam pemberian komentar. **halaah** Yang saya dahului beri komentar adalah blog2 yang sudah mengunjungi saya dulu, lalu jikalau masih ada waktu baru blog2 lainnya yang saya suka kunjungi. Walau terus terang juga saya tidak 100% konsisten, yah kira2 hanya 90% konsisten. Namun karena akhir2 ini waktu saya menyempit jadi blog2 yang sering saya kunjungi tidak sempat saya kasih komentar, hanya blog2 mereka yang sudah mengunjungi blog saya saja yang sempat saya beri komentar.

    Namun bagaimanapun juga, jikalau orang lain (seperti mas Eby dan prof Sjafri) yang memandang mengunjungi blog sebagai masalah kewajiban atau tidak, saya lebih memandangnya sebagai sebuah tantangan, ya saya harus bisa memberi komentar balik blog mereka yang sudah mengomentari blog saya sebisa mungkin. Sekali lagi, ‘harus’ di sini lebih kepada sebuah tantangan bukan sebuah kewajiban. Karena dari situlah saya juga belajar, bukan hanya belajar mengerti dengan membaca tetapi juga belajar memberi komentar yang sesuai, dari memberi komentar itulah, insya Allah, saya bisa belajar tentang artikel tersebut.

    Untungnya, saya orangnya dalam memberi komentar nothing to lose. Bisa kasih komentar yang serius 200% sampai bisa juga kasih komentar yang becanda 200%, namun yang alhamdulillah yang tidak pernah saya lakukan adalah berkomentar OOT. Sebenarnya saya paling senang berkomentar di blognya kang Jupri (mathematicse), di situ saya bisa berkomen serius 200% dan juga berkomen becanda 200%. Pokoknya seluruh spektrum gaya berkomen saya bisa ditampung oleh blognya kang Jupri. Di situ saya bisa serius menjawab soal2 matematikanya kang Jupri (sebagai tantangan dan iseng2) sekaligus bisa ber ‘wakakakakak’ ria…… Huehehehe…. :mrgreen:

    Yari NK,
    Hmm ya…sayapun dulu juga berharap selalu bisa berkunjung balik…untuk memenuhi tantangan, seperti kata kang Yari…kenyataannya sulit juga.
    Tapi betul, kadang kita lebih mudah mengunjungi blog2 tertentu yang karakternya sama dengan kita, karena memang jadi lebih nyambung, dan cepat memahaminya.

  41. Ini betul sekali Bu EDRatna …
    Memang dibutuhkan stamina konsentrasi yang tinggi untuk memberikan komentar .. juga membalas komentar …

    Yang jelas pengalaman pribadi nih …
    Dulu saya sering menjawab komentar sahabat di blog saya …
    namun akhir-akhir ini itu sudah agak jarang aku lakukan …

    Tapi yang kelas … setiap ada yang berkomentar ke tempat saya … pasti saya kunjungi balik … plus kalau bisa memberikan komentar di tempat mereka …

    Kadang saya suka merasa bersalah jika saya tidak meninggalkan komen di tempat orang yang saya kunjungi …

    Thanks Bu …

    Nh18,
    Perasaan saya juga seperti itu…justru itulah saya menulis postingan ini…mungkin ada yang memandang aneh…ngapain nulis seperti ini…
    Ini seperti anjuran untuk saling memahami, bahwa kita kadang bukan sombong, tapi memang lagi tak punya waktu untuk balas berkunjung, apalagi memberi komentar….
    Karena banyak blogger, terutama yang masih muda, ingin jika dia mengunjungi blog orang lain, kita juga segera membalas kunjungan tsb. Dan hambatannya bukan tak mau, tapi karena kita masih bergelut di dunia nyata, dengan berbagai aktivitas yang tak mungkin ditinggalkan….walau kadang aktivitas ini bukan bekerja untuk mencari uang (karena ada komentar blogger, mbok kerjaan nya dibagi untuk generasi yang muda…komentar yang menggelikan…tapi nyata….hehehe…jadi nyampah disini ya mas)

  42. En satu lagi bu …
    Yang jelas kalau kita melihat nama kita / blog kita di link ….

    Wedew … ini sungguh suatu penghargaan yang tak terhingga bu …

    Terima kasih ya Bu …

    NH18,
    Waduhh…padahal saya nggak nge-link siapa-siapa kecuali untuk keluarga…itupun sebetulnya untuk pengingat aja…maklum sudah tua, banyak lupanya. Itupun tampilan blog ini rasanya udah penuh banget….atau saya yang ga paham ya?

  43. omiyan

    nambah boleh kan…..ga sempet ngomentarin juga gpp bu yang penting add friend itu lebih sip heheheheh

    bener kata nh18

    hahaha maunya lho

    Omiyan,
    Apa maksudnya add friend? Ngelink?
    Sayangnya blog ini memang tampil sederhana, yang di link hanya anakku dan ponakan aja, biar ga penuh….

  44. Mang Kumlod

    Senasib kita Bu…

    Untuk ngasih 1 komentar aja, energinya minta ampun Bu.

    Harus baca seluruh tulisannya kemudian meninggalkan komentar yang bermutu.
    Ya seperti komentar saya di sini ini… 😛 (yg ga mutu)

    Kalau udah dipikirin tapi ga nemu komentar bagus, malah ga saya komentarin.

    Tulisan ini juga banyak komentarnya, Bu. Mana panjang2 lagi (kayak komentar ini) Hadooh… ya nasib yang banyak fans-nya.

    Kalau mau jujur, saya ga mau nambah blogroll lagi, tapi suka ada yg rikues, ya udah listnya bertambah terus.

    (udah ah kasian Ibu Edratna bacanya cape..)

    Mang Kumlod
    ,
    Blogroll memang saya batasi untuk anak-anak dan ponakan aja..
    Agar simple….dan bukankah kita punya catatannya..yang bisa dilihat sewaktu-waktu di inbox email kita…

  45. nulis komen gak sesulit posting kan, Bu.

    rezco,
    Bagi saya lebih sulit menulis komen….karena harus baca dulu dan memahami maksud penulisnya (yg kadang sulit dimengerti, terutama untuk bidang2 di luar kompetensi saya)…dan kemudian saya berusaha membuat komentar yang baik, tak asal nulis.

  46. menurut saya memberi komen adalah bentuk apresiasi terhadap tulisan yang disuguhkan.
    kalau memberi komen saja terasa sulit, tentu menulisnya lebih sulit lagi (sejatinya begitu ya, bu?).

    saya sendiri menikmati membaca tulisan para bloger, walaupun kadang-kadang bisa saja saya sekadar menjadi lurker. tapi jarang sekali begitu, terutama kalau tulisan tersebut menarik bagi saya.

    marshmallow,
    Kok saya menulis komen lebih sulit ya?
    Karena saat memposting tulisan, saya tak pernah berpikir apakah tulisan ini banyak dilihat apa tidak…karena niatnya berbagi. Dan jujur aja, banyak tulisan saya atas permintaan seseorang….jadi bahannya sudah ada, tinggal membuat bahasanya lebih ringan….
    Saya akui menulis postingan yang serius lebih sulit, karena saya harus merubah menjadi bahasa yang lebih sederhana, tak seperti bahasa untuk bahan presentasi.

    Jika menulis yang ringan…kadang perasaan malu ada…kok gini aja ditulis (seperti tulisan yang ga mutu ini…tapi terpaksa saya tulis, karena ada banyak orang yang berharap jika udah mengunjungi kita, harapannya kita mengunjungi balik dan meninggalkan komen…padahal meninggalkan komen ini yang sulit, karena keterbatasan pengetahuan saya).

  47. Maaf bu, saya sengaja menunggu saat yang tepat untuk menulis komentar, meskipun saya sebetulnya sudah 10 kali lebih baca postingan ibu hari ini. (ini salah satu alasan juga bu dalam berkomentar ;))

    Tanggapan saya yang sekarang bu, adalah tanggapan yang nomor 52 (mungkin sebetulnya sekitar 47 an orang karena ada yang dobel-hattrick)
    Ibu meluangkan waktu untuk membaca komentar dari 47 orang saja pasti sudah capek. Misal 1 komentar 30 detik jadi sekitar 25 menit deh. Apalagi sembari itu blogwalking ke 47 blogs. baca 47 posting, ada yang panjang ada yang pendek. pukul rata 1 posting ibu baca sekitar 2 menit (saya tidak tahu ibu pembaca cepat atau tidak :))

    Seluruhnya lets say 1,5 jam. Untuk baca komentar di blog ibu + blogwalking saja sudah 2 jam loh bu.
    Lalu kalau ibu menulis komentar jika dengan seksama mungkin 1 komentar butuh 1 menit deh. so 47 menit. Hampir 3 jam loh bu…. hehehehe. Begitulah sulitnya jadi blogger seleb bu.

    maaf bu, saya sengaja pakai angka-angka biar komentarnya panjang dan ingin memberitahukan pada ibu bahwa…. we all love you. Entah ibu sudah memberikan komentar di blog kita masing-masing atau tidak, ibu sudah punya komunitas sendiri. Yang tidak akan lari meskipun sesekali ibu melewatkan menulis komentar di posting dia. Kalaupun lari, tidak apa bu… karena berarti dia juga hanya sekedar “blogwalking”.

    Mungkin ada list yang “must go everyday”, ada yang “once a week”. Atau begini bu, ibu komentar di postingan yang pemberi komentarnya sedikit. (saya selalu senang pada minority —kalau sudah banyak yang komentar di tempat dia, tanpa saya komentari pun tidak apa-apa kan? Tapi kalau saya bisa komentar di tempat orang yang “sepi” rasanya saya juga membawa misi “Hey… semangat nulis ya!”)

    Selama komentar ibu bukan copypaste seperti “blog Anda bagus sekali, silakan kunjungi blog saya di blabla bla…” maka apapun yang ibu tulis pasti akan diterima. hehheehhe.

    Cuma, sudah sifat ibu kan untuk menanggapi segala sesuatu dengan serius. Mungkin sekarang perlu ada “becanda”nya sedikit. Seperti komentar ibu di AOE ada tuh yang pendek, dan bilang “aku ngga ngerti” heheheh. Kadang kala yang begitu saja sudah “kena di hati” loh .

    Ibu…. maaf komentar saya panjang (sengaja) tapi jaga kesehatan loh. Dan saya senang sekali bisa ketemu ibu di blogsphere dan di real. Karena saya sekarang bisa yakin, bahwa ada orang Indonesia yang sifat dan cara pandangnya seperti orang Jepang tapi bukan robot (orang Jepang kadang tidak pakai hati sih). Ya itulah ibu.
    (Anggap itu pujian ya bu).

    Terima kasih juga sudah selalu mengunjungi blog saya di Twilight Express.

    Sekarang pukul 5 pagi, pasti ibu sedang blogwalking dan mempersiapkan kerja satu hari ini. Selamat bekerja ya bu….

    peluk saya
    EM (a.k.a Ikkyu_san)

    Emiko,
    Nahh karena EM udah kenal saya, dari tulisan di blog dan kenal tatap muka, bisa membayangkan kan betapa sulitnya. Jadi sekarang saya batasi blogwalking maksimal 2 jam sehari….hehehe…ada banyak tugas lain yang menyita waktu…bukan hanya kerjaan lho… tapi saya punya temen curhat sekarang…yaitu YA….hahaha…indahnya ngeblog

  48. Memberi komen dan menjawab komen menurut saya memang bukan suatu kewajiban sih. Saya tidak selalu memberi komen atas blog yang pernah saya baca, bisa jadi saya kurang paham sehingga kadang saya tak tau apa yg mesti saya tulis.

    Saya pun pembaca blog Ibu, walau ini baru kali kedua memberi komen. (Bu, yang pertama masih dimoderasi nih :D)
    Salut buat Ibu yang masih bisa menyempatkan waktu menulis. Saya belum tentu bisa seperti itu.

    Jadi Bu jangan khawatir untuk tidak selalu menjawab komen, saya pun berpositif thinking saja mungkin Ibu sedang sibuk..:-)

    Buthe,
    makasih atas pengertiannya….

  49. bu saya mau komentar, dan komentar saya juga “itu-itu” saja. 🙂 terus ngeblog ya bu. 🙂

    saya sedang repot nggak bisa updating kayak biasanya. kejar setoran nih ceritanya.

    lho kok oot? ya ini salah bentuk komentar yang memperkaya blogs kita bu… 🙂

    maaf saya sudah mengacau di sini. 🙂

    Paman Tyo,
    Senang dapat kunjungan paman disini, ditengah kesibukan paman yang segudang……
    Sukses untuk PB 08 nya ya paman, Insya Allah saya akan hadir bersama anak dan ponakan…

  50. Pakde

    Bun, Saya malah lebih interest, untuk comment pada postingan yang simple dan nggak nguras pikiran, maklum capek pikiran nggak bikin enjoy blogwalking, baca sekilas, tapi nggak masuk di otak. repot dan membahayakan ketika comment. Tapi kalo postingannya simple dan ringan muatannya saya usahain comment, gatel kalo nggak coment tuh bun.
    (kegatelan comment Mode On)

    Pakde,
    hehehe…pada kenyataannya tak semua menulis simple kan?

  51. Betul, Bu. Perlu stamina dan konsentrasi dalam membalas komen maupun berkomen. Sebab kalau asal, suka menyesal di kemudian hari. Malunya bisa berhari-hari…
    Jadi saya seringnya jadi silent reader saja… Kalau balas komen di blog saya, sesempatnya saja 🙂

    Ratna
    ,
    Betul Ratna..makanya saya sering jadi silent reader di blog mu…..Niatnya mau balik lagi jika ada waktu, tapi terus tersita kesibukan lainnya

  52. Betul, Bu’, dunia nyata itu sangat penting. Tapi, kalo’ pekerjaannya udah emang di dunia maya sih ya ngga’ apa-apa.. 😀

    Hmm… Saya pun terkadang bingung mau berkomentar apa, takutnya ndak nyambung..

    HeLL-dA
    ,
    Yup…betul….

  53. oh bu keluhan saya juga hampir sama dengan ibu..
    beberapa saat sy tidak sempat berkunjung ke blog teman..
    emang harus ngeblog juga itu membuat kita harus besabar dan betul2 merasakan bagaimana kita menjadi orang yg bijak 🙂

    Arul,
    Betul…..ehh foto-fotomu tentang kota kelahiranmu indah sekali…..kapan ya bisa kesana?
    Saya cuma sampai Makale (Tana Toraja)…dan di Sulawesi Utara hanya sampai Tondano….

  54. pertama kali nge-blog, dan pertama2 mendapat komen. senengnya minta ampyun deh. dan saya selalu berusaha membalas komen secepatnya. kemudian blogwalking boleh dibilang setiap waktu saya bisa, membaca konten dan menulis komen di blog itu. begitu terus sampai beberapa waktu, karena saya juga memang senang membacanya. sampai akhirnya….akhirnya……hehe…saya keasyikan. dan, beberapa pekerjaan terbengkelai. nah, itu yg menyadarkan saya, dan menyusun jadwal untuk membalas kunjungan. katakan A-E hari senin, F-J hari selasa, dst. untuk posting blog, biasanya saya lakukan sambil walking2.
    begitulah…saya menyiasatinya, untuk membagi waktu dengan boss yg menggaji saya, kehidupan dan teman offline yg sangat mendambakan saya (hehe…), dan keluarga yg menghangatkan batin saya.
    oh ya, satu lagi bu Enny, terima kasih sudah disebut diatas sebagai ‘puisi’, dan karena komen saya ini jangan merasa terbebani untuk kunjungan balik, lho…(walaupun ngarep 😀 )

    goenoeng,
    Aduhh …iya nih….kalau udah puisi…nyerah deh…..hehehe
    Benar-benar nggak bakat….

  55. Saya juga merasakan banyaknya waktu yang tersita untuk menjawab komentar yang masuk ke blog saya, serta untuk blog walking. Saat blog walking, saya berusaha membaca tulisan dulu sebelum memberi komentar, supaya komentar saya tidak ‘asbun’. Kalau menjumpai postingan yang puanjaang …. wadouuw, mau nulis komentar saja harus baca bermenit-menit. Capek. Oleh sebab itu, saya selalu berusaha membatasi tulisan, antara 600 – 1000 kata, supaya tidak menyita waktu pembaca blog.

    Ohya, saya juga membaca dulu komentar orang-orang lain, supaya tidak menuliskan komentar yang sama. Tapi kalau komentatornya sudah berjibun seperti blog Mbak Enny, waduuuh …. capek deh.

    Iya, banyaknya komentar yang masuk memang menyenangkan karena berarti tulisan kita memperoleh banyak respon. Tapi kalau komentator blog sudah sangat banyak, jadi beban juga ya ….

    Tutinonka,
    Saya bisa membayangkan…karena mbak Tuti mirip saya, ingin memberi komentar secara personal…dan tanggapan mbak Tuti lucu, segar…membuat sayapun suka baca komentar dan tanggapanmu…tanpa disadari membuat kehidupan kita di dunia nyata keteteran ya….

  56. ngeblog itu untuk mengisi waktu senggang ya buk, bukan menggantikan waktu sibuk…

    Ndop,
    Yup…setuju…semoga teman blogger yang lain juga berpendapat seperti itu…

  57. Saya suka blogwalking, untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang baru. Saya mampir di Blog Ibu karena saya juga mendapatkan sesuatu yang menarik dan memberikan saya banyak manfaat, begitu juga dengan blog teman2 yang lain.

    Saya berkunjung (berkunjung) tanpa diundang kok, tapi dengan kesadaran sendiri masak mau diantar juga pulang (dikunjungi) … he he he.

    Salut benar buat Ibu, ditengah kesibukan dan kepadatan aktivitasnya, masih meluangkan waktu untuk berbagi dan bersilahturahmi.

    Salam

    David Pangaribuan
    ,
    Semoga semuanya juga berpandangan seperti David…..Thanks pengertiannya

  58. Benar bu Ratna…jujur saja, kepada teman teman blogger yang sering mengunjungi blog saya…saya punya tanggung jawab buat kunjung balik..E,,,e,,,isinya …kadang saya tidak dong alias gak menguasai…jadi suka suka tak intip sambil komen nggak nyambung…just..nyambung pertemanan..he..he..manusia itu sangat terbatas ya bu…

    Dyahsuminar
    ,
    Betul bu…jadi membuat komentar lebih sulit dari menulis …hehehe…
    Apalagi jika waktu kita juga terbatas…belum lagi ada blog yang masuknya susaaaah dan lamaaa banget…

  59. Lha, tulisan ibu ini jadi membuat saya terinspirasi untuk postingan terbaru Bu. Meski bagaimanapun sibuknya tapi saya tetap usahakan untuk posting. Meskipun untuk hal lain belum sempat saya lakukan. Ya, masing2 orang punya keterbatasan waktu dalam mengelola blog dan tetangga blognya sehingga perlu kiat tersendiri dalam mengatasi hal itu.

    Mufti AM,
    Sebenarnya, sesuai kata mas Iman Brotoseno di atas, bagi pembaca adalah yang penting adanya postingan bermanfaat…..dan kalaupun berkunjung balik tak harus meninggalkan komentar…..saya sepakat tentang itu.

  60. Saya malah banyakan gak komennya bu….
    kadang-kadang bingung harus komen apa.. di blog ibu juga kalau yang sudah menyangkut soal perbankan mendingan saya diam, saya gak ngerti apa-apa juga kok…
    dan saya juga gak masalah kalau ada yang tidak bisa komen di blog saya karena sibuk…
    urusan sehari-hari kan bukan cuma ngeblog 😀

    Itikkecil
    ,
    Betul…daripada komen ga nyambung ya…
    Tulisan saya ini sebetulnya, karena saya sering menemukan komentar, yang menginginkan kita juga ganti berkunjung balik dan meninggalkan komentar di blognya. Lha kalau ga mudeng, kan komentarnya malah keluar jalur.
    Saya sepakat dengan pendapatmu….

  61. pake jurus diriku aja bu

    gini nulisnya
    hmmmm (ambil mangut mangut)
    pasti dikira mudeng ama yang kita kunjungi -wakakakakaka-

    Suwung,
    Maaf…itu tak sesuai dengan karakterku….
    Karena tujuan ngeblog, bukan untuk menarik pengunjung atau meningkatkan “hit”…tapi untuk saling berbagi hal-hal positif, sharing ilmu dan pengalaman…

  62. Halo, Bu, pertama2, salam kenal ya, mampir ke sini dari blognya Daniel, saya tertarik dengan judul postingan terakhir Ibu karenanya saya mampir dhe ^o^

    Kadang saya juga mengalaminya. Berkunjung balik ke tempat orang yang telah komentar di blog tapi pas baca2 postingannya kok ga klik ya jadi berasa mati gaya ga tau mau komen apa di postingannya dia, ahahaha..

    Kalau udah benar2 ga tau mau bilang apa, paling saya komen : terima kasih atas kunjungannya, hihihi 😀

    Atau ngga saya bongkar2 koleksi postingan mereka and memilah mana yang kira2 bisa saya berikan komentar yang lebih ada ‘isi’-nya dikit dibanding sekedar numpang lewat.

    Tapi terkadang cape juga, Bu, buat blogwalking, terlebih kalau yang komen sudah banyak seperti blog Ibu ini.

    Saya terkadang juga malas untuk berkomen balik terhadap komentar pengunjung di blog saya, bukan saya tidak menghargai pendapat mereka tapi terkadang ada hal2 tertentu yang saya tuangkan dalam tulisan blog hanya sekedar supaya tidak memenuhi pikiran jadi yaa saya pikir tidak perlu juga dibahas oleh orang lain 😀

    Baiklah.. Maafkan komentar perdana yang panjang ya, Bu, selamat menikmati hari Kamis ini.

    Ciaoo..

    Indah,
    Thanks masukannya….menarik untuk diikuti….

  63. Btw,.. saya ucapkan banyak terimaksih,.. ditengah kesibukannya ibu masih sempat mengomentari tulisan saya,… komentar ibu telah menjadi bahan pembelajaran yang sangat berarti 🙂

    Avartara,
    Sebetulnya dikala ada waktu, betapapun sedikitnya, saya menyempatkan blogwalking….tapi kadang benar-benar udah terkuras tenaganya, seperti akhir-akhir ini.

  64. Klo saya dari dulu jarang banget maen2 ke blog orang2. Terakhir kali tu waktu lebaran kemarin buat ngucapin minal aidzin wal faidzin. Dan blog saya memang miskin komentar, traffic datang dari search engine. Semoga kebiasaan ini bisa berubah.

    Saya sepakat dg Erander di atas; jangan lantas ngeblog malah mbikin stress. Dan klo kasih komen sebaiknya pas suasana hati sdg baik (atau sbelum kasih komen, sbaiknya bikin suasana hati jadi baik). Orang sekelas Ibu ini soalnya kan komentarnya berdampak banget.

    Akhmad Guntar
    ,
    Tulisan saya ini, memang ditujukan pada orang tertentu, yang kadang menginginkan kita mengunjungi blognya dan meninggalkan komentar, padahal yang sulit adalah memberikan komentar, karena kita harus paham isi tulisannya (kalau bidangnya berbeda jadi sulit).
    Jadi walau mengunjungi blognya, kalau kompetensi tulisannya beda dengan kemampuanku, tentu tak bisa meninggalkan jejak komentar,

  65. Saya juga mengalami hal yang sama Tante…berhubung saya masih pendtang baru di dunia perblog an ini…sedang semangat semangatnya….setiap hari saya usahakan untuk Blog walking, meskipun untuk itu saya harus bangun jam tiga atau setengah empat pagi…berhubung saat itulah waktu yang saya punyai….sehingga kadang comment comment saya rada rada nggak nyambung dan bertentangan satu sama lainnya…semoga teman teman memakluminya.

    Michaelsiregar,
    Memberikan komentar juga bisa memberikan dampak positif atau negatif, karena orang juga akan menilai karakter kita dari komentar yang ada. Memang sebaiknya kita tetap berhati-hati memberikan komentar.

  66. Sayapun mengalami hal yang sama Bunda Enny, kadang memang sulit untuk memberikan komentar untuk beberapa artikel yang tidak kita kuasai, atau bahakan moodnya tidak sampai kesana. Cuma kadang rasa ingin tetap komentar selalu membuat saya berpikir keras yang hasilnya membuat komen yang kurang nyambung. jadinya saya memutuskan untuk menutup window dan menyerah untuk tidak memberi komentar. saya rasa para blogger juga sudah cukup mengerti bahwa silent reader juga ngetrend sekarang. bukan begitu? salam Bunda….

    -japs-

    japspress,
    Memang, blogwalking membuat kita belajar memahami tulisan para blogger yang beraneka warna…namun tetap ada yang kadang sulit dipahami, terutama jika hal-hal yang sudah menyangkut teknis.

  67. Hai, Salam kenal…

    Aku juga setuju, kadang kalo yang ngunjungin tuh isi blog-nya nggak nyambung sama kita, kok bingung ya mau komentar apa.
    Tapi kalo enggak komentar, enggak enak juga, ntar malah dibilang sombong, atau apalah.
    Tapi sebenernya sih emang bener juga, kalo mengunjungi balik atau komentar balik itu sebenernya enggak wajib.
    Sebisa kita lah. Sesanggupnya.

    Melisa

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s