Bandara Frans Kaisiepo, Bandara Sentani dan Bandara Mozes Kilangin, di Papua

Perjalanan dari Jakarta ke Jayapura kali ini, saya berangkat pada tanggal 30 Nopember 2008, Minggu malam sekitar jam 21.30 wib, agak terlambat dibanding waktu yang ditentukan. Kemungkinan karena itu, para penumpang tidak boleh turun saat transit di bandara Makassar pukul 00.40 Waktu Indonesia Tengah, karena transit hanya 15 menit. Sebetulnya sayang, karena saya jadi tak sempat melihat bandara Hasanudin yang baru (terakhir kali ke Makassar tahun 2007 masih bandara lama). Dari Makassar, diberitahukan ada kemungkinan pesawat akan mengalami goncangan karena cuaca dalam perjalanan ke Biak diperkirakan berawan. Baru beberapa menit terbang dari Makassar terasa guncangan dalam pesawat, beruntung saya mengantuk sekali sehingga kawatirnya kalah dengan rasa kantuk. Namun baru saja enak tidur mulai ada bau makanan, rupanya pramugari mulai mengedarkan makanan bagi para penumpang. Saya melihat jam, masih jam 2.30 am atau jam 3.30 WIT (Waktu Indonesia Timur). Mata yang mengantuk dan sulit dibuka, perut yang masih terasa kenyang, membuat saya hanya minta kopi susu.

Pesawat mendarat di bandara Frans Kaisiepo, Biak, pada pukul 5.15 WIT, disini awak pesawat akan diganti dengan yang baru.

Bandara Frans Kaisiepo, Biak, pagi hari  1 Des 08
Bandara Frans Kaisiepo, Biak, pagi hari 1 Des 08

Penumpang dipersilahkan turun di ruang tunggu, dan saya sempat membuat foto suasana Bandara Biak di pagi hari.

Mendung di atas landasan bandara Biak di pagi hari 1 Des 08
Mendung di atas landasan bandara Biak di pagi hari 1 Des 08

Bandara Biak terasa lengang, namun toko “Kencana Putri” yang menjual souvenir, dimiliki oleh John T. Bangri (asal Sulawesi), berlokasi di ruang tunggu bandara sudah buka, dan kebetulan ibu John sendiri yang menunggu tokonya.

Ibu John, di tokonya, di ruang tunggu bandara Frans Kaisiepo
Ibu John, di tokonya, di ruang tunggu bandara Frans Kaisiepo

Saat penumpang dipanggil untuk menaiki pesawat pada jam 5.45 WIT terdengar sirine, dan dari kejauhan terlihat lampu pesawat yang akan mendarat. Rupanya sirine tadi merupakan tanda akan ada pesawat mendarat. Perjalanan dari Biak ke Jayapura dicapai dalam waktu 55 menit.

Pertemuan dua insan di bandar udara Sentani
Pertemuan dua insan di bandar udara Sentani

Merupakan saat yang menyenangkan melihat pertemuan dua insan di bandara Sentani, rupanya sang suami sedang menjemput isterinya, dan kaget saat merasakan lampu blitz dari kamera saya.

Bandar udara Sentani dengan latar belakang pegunungan
Bandar udara Sentani dengan latar belakang pegunungan

Bandara Sentani terasa makin sempit dengan semakin banyaknya pesawat yang berlalu lalang di bandara ini.

Pulang dari Jayapura, saya mengambil rute Jayapura-Timika-Bali-Jakarta. Awalnya saya mendapat tiket untuk rute melalui Biak, untung dapat ditukar sehingga saya mendapat kesempatan melihat bandara Timika yang baru (setahun yang lalu bandara Mozes Kilangin, Timika, masih yang lama, dan sangat jelek). Bandingkan foto bandara yang lama (diambil awal Agustus 2007) dengan yang baru.

Bandara Mozes Kilangin, Timika (yang lama)
Bandara Mozes Kilangin, Timika (yang lama)
Di ruang tunggu bandara Mozes Kilangin yang lama (foto diambil awal Agustus 2007)
Di ruang tunggu bandara Mozes Kilangin yang lama (foto diambil awal Agustus 2007)
Bandar udara Mozes Kilangin, Timika
Bandar udara Mozes Kilangin, Timika

Bandara Timika yang baru terlihat kukuh, bagus, yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia.

Patung di lobi bandara Timika
Patung di lobi bandara Timika
Narsis di lobi bandara Mozes Kilangin
Narsis di lobi bandara Mozes Kilangin

Transit di Timika hanya 20 menit, sehingga tak sempat membuat foto banyak. Namun mudah2an foto ini dapat menunjukkan perbedaannya foto bandara Timika yang lama dan yang baru.

Iklan

35 pemikiran pada “Bandara Frans Kaisiepo, Bandara Sentani dan Bandara Mozes Kilangin, di Papua

  1. hehehe… ibu bisa narsis juga… 😛

    terima kasih buat oleh-olehnya…

    [senyum] 🙂

    gbaiquni,
    hahaha….itu yang ambil fotonya petugas bandara…dia ikut gembira melihat saya ambil foto…sayang waktu transit hanya sebentar….

  2. bu, maaf… mungkin maksutnya 30 nov 2008?
    trus sempet ktemu bang fertob ga 😀

    Edy,
    Makasih koreksinya…yang betul 30 Nopember 2008.
    Fertob adanya di Sorong…..sedang saya ke Jayapura….Berharap suatu ketika bisa nyampe Sorong (dulu pas kesana bandaranya masih di pulau kecil, sekarang sudah didaratan).

  3. rizal619

    nice travel..foto-fotonya juga bagus,,senang sekali bisa melihat kondisi wilayah bagian timur negeri ini.:)

    rizal619
    ,
    Syukurlah jika tulisanku bisa mempunyai manfaat bagi orang lain.

  4. nanti saya posting foto2 bandara makassar bu hehehe… sekarang tampilan bandara hasanuddin minimalis elegan, keren pokoknya…
    salah satu cita2 petualangan saya adalah mengunjungi semua daerah di Indonesia..
    moga suatu saat terwujud

    Arul,
    Iya deh coba ditulis di blogmu…dulu terakhir kesana, bandara Hasanudin masih sederhana….
    Mudah2an mimpi Arul terwujud, saya dulu juga bercita-cita untuk bekerja yang bisa keliling Indonesia…

  5. bun…..koq nggak ajak2 bun?……ada satu obat yang cukup terkenal disana. namanya buah merah. bubun sempet beli nggak?

    Dekry,
    Buah merah udah banyak kok di Jakarta….saya malah belum mencoba…..
    Selain buah merah, yang terkenal adalah tangkur buaya, banyak dijual di PTC(Papua Trade center)

  6. selamat bertugas di tanah papua, bu enny, semoga saudara2 kita di sana semakin bersemangat dalam membangun daerahnya. saya tunggu oleh2 berikutnya, bu, hehehe …

    Sawali Tuhusetya,
    Nanti akan saya laporkan dalam bentuk tulisan pak….

  7. “Perjalanan dari Jakarta ke Jayapura kali ini, saya berangkat pada tanggal 30 Desember 2008,”

    Ibu… Kalimat pertama pada paragraf pertama kok bulannya Desember? Belum terjadi dunk, Bu… 🙂

    Daniel Mahendra,
    Hehehe….sudah saya betulkan.
    Makasih koreksinya…..

  8. Photoblogging… 😀
    Terakhir ke Timika, Juli lalu, saya sempat berkeliling bandara yang baru sebelum resmi dibuka, karena kenal baik kontraktornya, dan ketika melewati jalan tembus menuju Sheraton Timika, saya baru sadar selama ini saya tak pernah memperhatikan ada beberapa makam, yang ternyata makam Moses dan keluarga dekat, di jalan itu. Maklum, banyak semak-semak disekitarnya.

    Yoga,
    Mungkin itu sebabnya nama bandaranya Mozes Kilangin….

  9. wah bu, bakat alami jadi reporter nusantara nih…
    jadi tau suasana saudara sebangsa di seberang sana ..

    Mascayo,
    Latihan mas…kan blogger juga bisa jadi reporter….

  10. Wah, sepertinya perjalanan yang menyenangkan ya Bu… dan ternyata bandara Timika-nya memang jauh lebih baik dari yang sebelumnya…sempat narsis pula. mantep dan pol deh liputannya hehehe… salam bu -japs-

    Japspress,
    Hehehe…..saya suka melihat bandara-bandara dalam perjalanan keliling Indonesia, dengan berbagai ciri khasnya……

  11. Sedang bandara Makasar, seperti pernah saya ceritakan pada Ibu, saya yang tak sengaja pada hari pertama, ketiga dan keempat operasionalnya, berada di sana. Terus terang saya senang dengan kesan bersih, modern, minimalis yang tampak. Beberapa fotonya ada di Agoyyoga, namun karena saya terlatih melihat defect pekerjaan interior & eksterior, segera nampak oleh saya, banyaknya defect pekerjaan, termasuk sound system yang buruk kualitasnya. Sehingga kesan awal hilang, dan berganti dengan kesan bahwasanya pembukaan bandara baru ini dipaksakan, ditambah nampak jelas ketidaksiapan petugas. Kemudian saya ketahui, JK akan pulang ke Makasar untuk menghadiri pernikahan putri Bupati Goa, sehingga momennya dipas-paskan. Pada hari ketiga operasional bandara, saya yang mendarat di sana saat magrib, terkejut dengan joroknya toilet wanita yang notabene baru tiga hari dioperasikan. Rupanya, petugas kebersihan tak tahu cara membersihkan toilet. Ampun deh. Mudah-mudahan sekarang sudah lebih baik.

  12. Ibu, foto bandara Makasar baru ada di Agoyyoga. Sekadar sharing Bu, dari berbagai bandara di Indonesia yang pernah saya singgahi, rata-rata tidak memiliki maintenance progam yang baik, service quality masih standar, bahkan rendah, kebersihan sangat kurang, terutama di toilet. Ini berlaku untuk semua bandara. Dari pengamatan saya toilet di Bandara Sorong yang paling jorok, masih lebih baik di bandara lama Timika, meski banyak kodok didalamnya 😀 Sangat disayangkan, padahal bandara adalah beranda suatu kota bahkan negara.

    Yoga
    ,
    Memang masalah kebersihan dinegara kita masih kurang digalakkan. Kita bisa mendapatkan toilet bersih jika kita menunggu di executive lounge, karena rata-rata pengunjungnya sudah mapan dan berpendidikan. Dulu saya juga suka sedih, jika mesti ke toilet di bandara Juanda (yang lama)…tapi sekarang terlihat bersih.
    Kebetulan saat menunggu pesawat, di bandara Sentani saya menunggu di executive lounge, hanya ada 3 (tiga) orang yang menunggu disitu, agak lumayan juga…tapi di ruang tunggu duasana hiruk pikuk….

  13. Wah, jadi merasa ikut di perjalanan ini, walaupun singgah hanya di bandaranya saja! Terimakasih bu karena sudah bisa ikut mengintip sedikit ttg Papua melalui jepretan kameranya!

    -G-
    Walau jepretan kameranya masih asal njepret ya…kayaknya mesti belajar nih menggunakan kamera agar diperoleh hasil baik.

  14. Mozes Kilangin dianggap sesepuh di Timika. Beliau berasal dari suku Amungme, yang memandu tim ekspedi yang dipimpin Forbes Wilson-seorang geologis, hingga berhasil menemukan Ertsberg (Gunung Bijih), 1960.

    Mozes Kilangin, rupanya memberi kesan yang cukup mendalam di dalam hati Forbes Wilson, hal ini disebutkan didalam buku “Conquest of Copper Mountain”. Kedua orang inilah yang membuka jalan atas pertambangan yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia (PTFI), hingga kini. Sehingga tak mengherankan jika PTFI menghargai jasa-jasa Mozes dengan mengabadikan namanya pada bandara yang dibangunnya tersebut.

    Istri dan anak Mozes masih hidup di Timika hingga kini.

    Yoga,
    Hmm…andai sempat menginap di Timika…..pasti menyenangkan jika bisa ketemu keluarganya Mozes…..

  15. Benar Bu, kadang kalau sudah terlampau lelah, karena tak jarang saya pulang hari dan kadang mesti menempuh waktu setengah hari-sekali jalan untuk sebuah meeting 3 jam, mau tak mau saya menunggu di executive lounge. Bukan bermaksud sok, toh kantor yang membiayai, tapi di-lounge tersebut saya bisa mendapatkan rasa nyaman, dan aman. Bisa sholat dengan nyaman, ke toilet yang bersih, dan tak khawatir jika meninggalkan bawaan. Hanya di kota-kota bisnis dan wisata populer, yang memiliki lounge yang baik, di kota-kota kecil, tentu tak bisa mengharap ada lounge dibandaranya. Kalau sudah demikian ya dibawa happy saja, mesti penat dan payah.

    So where’s our next destination? 😉

    Yoga,
    Memang kita harus siap menghadapi berbagai hal saat bepergian…dulu saya terbiasa mendapatkan hotel yang nyaman, karena fasilitas dari kantor lebih jelas. Namun belakangan ini sangat tergantung pada klien yang memilihkan, akhirnya menjadi terlatih menggunakan jenis fasilitas apapun…dan selalu sedia roti mari agar maag nya nggak kambuh.

    Next destination?…..

  16. Harya

    Mampir nih liat blog ……

    Kalo ke sorong, aku beberapa kali ke sana (karena emang mertua di sana hehehehe)

    Bangunannya pertama ke sana masih bagus, tapi masalah utamanya ya itu di pinggir runaway masih bisa tuh warga masuk dari luar.

    Tp Sorong emang terbilang lebih maju dibanding kota lain di Papua

    Harya,
    Saya ke Sorong udah 13 tahun yang lalu…jadi tak bisa membayangkan keadaan sekarang. Saat itu pangkalan udaranya masih di pulau Jeffman, yang perlu perjalanan 20 menit naik perahu agar dapat mencapai daratan Sorong.

  17. bu makanan yang enak disana apaan bu? hee..kalo saya kepikirannya makanan terus.

    Boyin,
    Yang jelas dari hasil olahan ikan…baik ikan laut maupun ikan tawar (dari danau Sentani).
    Makan papeda (makanan khas Papua) dengan kuah ikan kuning sangat sedaap….

  18. wah ibu asik ihh jalan2 ke papua

    Novnov,
    Sebetulnya tugasnya lumayan capek..saya baru pulang dari Surabaya tengah malam…besoknya terbang lagi ke Papua.
    Capek tapi mengasyikkan

  19. penerbangan yang panjang ya, bu? luasnya indonesia. butuh berjam-jam untuk terbang dari satu kota ke kota lainnya.
    ceritanya menarik, bu. apalagi dengan perbandingan kondisi saat ini dan dulu saat itu tandangi.
    miris memang dengan kondisi ruang publik kita. kesadaran memang musti dimulai dari diri sendiri agar senantiasa menjaga kebersihan.

    Marsmallow,
    Iya…penerbangannya panjang, dan konyolnya saya selalu sulit tidur dalam perjalanan…akibatnya jet lag. Sebetulnya enak penerbangan pagi, cuma kemarin dapat tiketnya malam hari.

    Keberssihan memang harus dibudayakan, di dengung-dengungkan… saya iri dengan Malaysia, pas kesana seminar Debt Restructuring selama 2 minggu di Bank Pertanian Malaysia…sempat jalan-jalan sampai Melaka…disana sampai ke ujung pelabuhan, bahkan pasar, toilet selalu bersih dan kita bisa sholat dengan nyaman di mushola yang bersih.

  20. Ya…bandara diindonesia,paling menyedihkan kebersihan dan keamanannya,dari beberapa negara yang saya kunjungi.

    Bandara adalah citra sebuah negara,kalau bandara tidak menawarkan keamanan,kebersihan,pengunjung pertama kali masuk kesana sudah memiliki nilai yang minus.

    Semoga mendapat tanggapan yang baik dari pemerintahan khususnya bagian pariwisata,dan seluruh rakyat Indonesia.

    Kweklina,
    Betul….mudah2an komentar teman-teman disini menjadi perhatian Angkasapura, yang pekerjaannya mengelola bandara….

  21. Nampaknya bandara-bandara di wilayah Indonesia Timur banyak yang sudah dibangun baru. Ketika saya mendarat di bandara Ambon bulanJuni 2008 lalu, saya surprised melihat bandaranya yang bagus dan lumayan megah. Kayaknya lebih bagus dari bandara Yogya deh …. 😦 (sedih sebagai warga Yogya …)

    Tutinonka,
    Saya suka bandara Yogya…terasa friendly gitu.
    Bandara Surabaya sekarang juga bagus, indah…tapi menurutku ada yang kurang…dulu saya suka jalan-jalan di pertokoannya sambil menunggu pesawat. Sekarang toko di lantai dua, setelah kita check in hanya beberapa dan lebih banyak restoran…..rasanya ada yang kurang…jadi akhirnya menunggu pesawatnya sambil baca buku aja.

  22. Bandara Mosez Kilangin yang baru kelihatan jauh lebih bagus dibanding yang lama. Bahkan ada semacam patung manusia di atas perahunya sangat menaik.. 🙂 Thanks

    Yulism,
    Iya betul…dulu jelek banget…..

  23. Sedih saya sekarang tahunya cuma Soekarno Hatta saja. Dulu masih sering ke Makassar, sekarang opa dan oma sudah meninggal jadi tidak ada alasan untuk ke sana.

    Semoga Februari bisa namu ke Adi Soetjipto.

    Saya suka foto terakhirnya ibu yang (mulai) narsis heheheh. Itu pasti pengaruh nge-blog deh.

    EM

    Ikkyu san,
    Ke Yogya Imel…disana kan ada mbak Tutinonka, bu Dyah suminar…juga teman2 dari cahandong…pasti seru deh, dan mereka pasti mau memberi tahu makanan yang enak di Yogya….pasti anak2 senang sekali, dan murah lho harga makanan di Yogya.

  24. waa..setiap daerah punya keunikan masing2 ya bu.. humm, kapan ya saya punya kesempatan mengunjungi Papua.. :d

    Pipiew,
    Saat masih aktif, saya beberapa kali berkesempatan mengunjungi Pontianak….tapi karena belum ngeblog, ya foto2nya entah ada dimana….
    Semoga Pipiew suatu ketika sampai di Papua.

  25. Tri Setyo Wijanarko

    nice trip bu’..

    hmm.. ngeliat dari beberapa trip tentang Papua, saya jadi semakin tertarik untuk pergi kesana terutama di daerah pedalamannya

  26. ignaskribe

    salam knal,mbak.saya asli wongsolo tapi urip neng samarinda.mo tanya klo mo ke timika lewat balikpapan pke pesawat apa n gmana jalur sampai kesana.suwun.

    Waduhh mas, lha saya kalau pergi karena tugas, bahkan tiket pun udah terima jadi

  27. ignaskribe

    sy ada sedulur di timika,ktx tinggale di apartemen salsabila/SP II. kl ga slh itu daerah trans ato,to? apa sampeyan th daerah itu,soale awal tahn ini sy mo ke timika ada tgs kantor skalian ketmu sodara sy,tp sy buta sama sekali timika.maklum daerah edar sy cm di tanah borneo.

  28. benny kaisiepo

    Terimakasih ibu sdh memberikan info /berbagi info tetang bandara di papua dgn segala kelebihan dan kekurangannya walau tdk terlalu lengkap.
    Kalau boleh ibu juga bisa berbagi tentang daerah wisata yg dikunjungi agar bisa menarik wistawan ke lokasi yg sdh ibu kunjungi.
    Ma’af sy punya sedikit foto obyek Wisata di Kabupaten Raja Ampat.Silahkan kalau ibu mau lihat bisa akses ke album RAJA AMPAT fb sy bennykaisiepo@yahoo.com.
    Ok.mksih bu..salam sukses selalu..& selamat beraktifitas.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s