Minggu keempat bulan Desember saat itu cuaca masih terasa panas, maklum sudah berbulan-bulan tidak turun hujan. Padahal umumnya, memasuki bulan Oktober, hujan telah mulai turun membasahi bumi. Kemungkinan karena siklus kemarau panjang 10 tahunan. Namun, sampai dengan bulan Desember ini, hujan baru sesekali turun, dan tidak membuat cuaca menjadi sejuk. Sejak semalam ibu tidak bisa tidur, badan terasa pegal semua. Tadi malam, ayah baru saja pulang dari tugas ke luar kota.
Pagi ini, setelah makan ibu memperhatikan ayah yang mondar mandir ke kamar kecil.
“Ada apa yah,” tanya ibu
“Entahlah, mungkin agak masuk angin, ” jawab ayah
Telah seminggu ini ayah sibuk, dan pulang malam. Kemudian ibu berdebar, dan baru menyadari….hmm..jangan-jangan…?? Selama ini, sejak merasakan engkau di dalam kandungan ibu, ayahlah yang sering merasa tidak enak badan, gampang masuk angin, dan suka makan yang asam-asam. Kalau ada teman yang bertanya, ayah beralasan karena ingin membeli pesanan isterinya. Padahal diam-diam ayah suka memakannya, kalau tidak ada orang.
Ibu langsung ke kamar mandi, dan betapa kagetnya, ternyata ada “flek”…..tapi kenapa tanda-tanda kontraksi nya masih lemah? Ibu tidak berani berspekulasi, segera memberitahu ayah, agar sebaiknya mengantar ibu ke rumah sakit. Rumah Sakit yang terletak di bilangan Menteng masih sepi di pagi hari Minggu jam 7 pagi, namun ibu ketemu dokter yang selama ini telah merawat ibu.
“Ahh, nyonya, kenapa sudah kesini, bukankah ingin tanggal 1 Januari? ” sambutnya sambil tersenyum. Setelah diadakan pemeriksaan, kembali dokter berpesan. “Nyonya, ini yang pertama kali, biasanya akan berlangsung lama pembukaannya. Saya tennis dulu ya, ” kata dokter.
Ibu segera di bawa ke ruang perawatan, suster memompa air seni dll, kemudian meminta ibu untuk meminum sejenis pil. “Ini akan mempercepat pembukaan nyonya, tapi paling cepat baru nanti malam atau besok pagi,” kata suster. Tak lama kemudian diantarkan segelas teh manis dan croissant. Ibu memakan croissant, kemudian merasakan kontraksi. Tenang, pikir ibu. Tarik nafas panjang, embuskan pelan-pelan…tarik nafas panjang…embuskan pelan-pelan. Kontraksi agak reda, tapi segera mulai lagi, dan ibu mulai sibuk mengatur pernafasan.
Kemudian ibu merasakan dorongan yang sangat kuat di bawah perut, seperti ingin mengejan, mula-mula di kira mau buang air besar. Waduhh celaka, pada situasi seperti ini. Kemudian ibu sadar bahwa tadi isi perut sudah dikuras, berarti….? Segera ibu memberi tahu suster, yang setelah melakukan pemeriksaan kelihatan kaget.
“Aduhh nyonya, kenapa kok baru memberitahu sekarang, ” katanya. Terus bilang ke temannya, “Cepat, segera hubungi dokter NK.”
Ibu segera dibawa ke ruang operasi, rasa sakit semakin bergulung-gulung, dan rasanya semakin sulit mengatur pernafasan. Rasanya kesal sekali, karena suster mengajak ngobrol terus, mengatakan bahwa kemungkinan ibu suka jalan kaki, sehingga prosesnya cepat, yang maksudnya untuk membuat ibu lebih santai. Dorongan untuk mengejan semakin kuat, tapi suster mengatakan bahwa pembukaan belum penuh, nanti akan membuat sakit, dan ada risiko berbagai macam. Belakangan baru ibu tahu, karena saat itu dokter masih di dalam perjalanan.
Tak lama kemudian dokter datang sambil berlari-lari, dan masih berpakaian tennis. Setelah mencuci tangan, dokter segera mendekati ibu.
“Aduhh nyonya, anaknya kok nggak sabaran sih,” katanya sambil tersenyum. “Ayo, letakkan kaki dipinggangku, biar kuat mengejannya, dan dengarkan instruksiku” kata dokter lagi. Pada saat kontraksi lagi, dokter menyuruh ibu mengejan, terus….terus….katanya…. Dan lahirlah engkau nak, dengan tengkurap dan kemudian engkau mulai memutar tubuhmu menghadap ibu. Ya, Allah, betapa bahagia ibu, penantian selama ini usai sudah. Engkau menangis dengan keras, kemudian ayah menghampirimu untuk mengumandangkan azan di telinga kecilmu.
Tak lama terdengar azan untuk mulai sholat Dhuhur. Engkau begitu kecil, namun semuanya sempurna. Terimakasih ya Allah, Engkau telah memberi karunia yang tak terkira bagi hamba Mu ini.
Kini, duapuluh enam tahun sudah, umurmu. Dan tepat 26 Desember pada 26 tahun yang lalu, engkau menghirup dunia ini. Banyak hal yang telah terjadi, engkau telah dewasa, dan telah berani melangkah untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Semoga panjang umur nak, semoga engkau berhasil meraih cita-cita mu, dan bisa menjadi pemimpin yang baik dalam rumah tanggamu. Jika ada suatu perbedaan, sikapilah dengan arif dan bijaksana, karena betapapun akan tetap selalu ada perbedaan. Bersatunya kedua orang, bukan berarti melebur menjadi satu, tetap ada “room” masing-masing, dan selalu hormat menghormati dengan pasanganmu.
Ibu … ternyata 26 tahun terasa bentar ya bu.
Salam saya buat anaknya yg lagi ulang tahun.
Bon Anniversaire
Musa,
Betul…rasanya baru kemarin saya menggendongnya, melihatnya belajar jalan…
Happy Birthday Nar
Seandainya bisa kirim kue ke Miami :), Jakarta hari ini cerah namun sepi
Priandoyo,
Kangen jalan dan gila-gilaan ya Andjar?
Jadi ingat saat kita ke Bandung, akhir tahun 2005….udah 3 tahun yang lalu ya.
uhuy si pektong ultah…
wah sayang jauh…ga bisa malakin makan2 neh hehehe
Si bulet,
Hehehe…pasti dia bersyukur soal ini….
Hadiah untuk Ari rupanya. Selamat memperingati hari lahirmu Ri, semoga bertambahnya usia biologis, akan membuatmu bertambah semangat untuk berbuat dan bekerja dengan lebih baik. Sukses selalu.
Yoga,
Iya…semoga dia makin sabar…
Ari pasti senyum-senyum tuh bun. Bagaimana kondisinya sekarang? masih tidak sabaran seperti saat masih dalam kandungan ndak?
Salam dari kami di Jambi Bun and say Happy Birthday To Ari….wishing you lot of luck and all the best in health into 2009.
Pakde,
Kayaknya masih nggak sabaran…..tapi kadang juga jadi anak manis…
kasih ibu memang sepanjang masa. selamat ultah buat anaknya bu. sayang gak bisa ikut makan2 saya ya 😀
Mantan Kyai,
Nggak pake makan-makan kok…anaknya jauh di seberang lautan…
alhamdulilah
Wa…kado manis untuk sang buah hati
Manis karena ibu menuliskannya dengan sangat manis…..terasa olehku sayang, cinta, dan rindu ibu…
Salam saya untuk yang berulang tahun
Prameswari,
Karena dia jauh…..dan kalau nelepon sulit cocok waktunya….
Makasih ya…nanti saya sampaikan
Selamat Ulang Tahun buat anak Ibu. Panjang umur dan tambah bahagia selalu.
Perjuangan hebat dan tak terlukiskan begitulah kasih Ibu kepada anaknya.
Singal,
Makasih pak doanya…
Selamat ulang tahun untuk sang buah hati. Semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Resi Bismo,
Makasih ucapan selamat dan doanya…
Selamat ulang tahun untuk Ari tgl 26 desember. Juga untuk Bapak tgl 23 desember ya bu. Semoga ibu sekeluarga selalu bahagia meskipun tidak berada di satu tempat yang sama.
EM
Ikkyu san,
Makasih ucapan selamat dan doanya.
Iya nih, liburan ini 4 orang, terbagi pada empat penjuru dunia (mungkin kalau udah besar2 begitu ya). Si sulung ke Miami, si bungsu jalan-jalan sama temannya ke Yogya-Magetan-Madiun dll. Saya di Jakarta karena kebetulan kerjaan lagi banyak, dan suami di Bandung. Mudah2an pas tahun Baru, minimal 3 orang bisa ngumpul.
Saya sudah sms langsung ke Miami…tapi ini masih belum subuh di sono… hehehehe….
alias masih tengah malem banget…
Tridjoko,
Iya, bedanya 12 jam….jadi agak sulit kalau mau saling berkabar lewat telepon…
wah, pengalaman melahirkan ya bu. Memang mendebarkan proses melahirkan itu. Alhamdulillah saya juga bisa mendampingi di samping istri saat melahirkan ketiga-tiga anak saya.
Iwan Awaludin,
Iya, supaya dia memahami….dan sayang sama isterinya..
saya juga turut mengucapkan selamat ulang tahun buat anaknya bu..wah keren yah..ibunda ngucapin selamat lewat blog..semoga saya bisa sperti ibu saat anak saya besar nanti.
Boyin,
Makasih ucapannya…..
nice post, bu.
v(^_^)
tulisan yg indah.
selamat ulang tahun buat anak tercinta. semoga panjang umur, umur yg barakah.
v(^_^)
jadi merasa ndak enak ama ibu. postingan kemarin agak ‘iseng’. hwehe.
Farijs van Java,
Makasih ucapan dan doanya?
Tulisan yang mana?
utk saya mana bu???
heuheu…
Myryani,
Hehehe….lha saya nggak tahu ulang tahunmu.
Waktu berjalan terus ya bu. Tanpa bisa dihentikan oleh umat manusia. Sebuah pertarungan waktu yang tidak berimbang antara sang waktu dah umat manusia, di mana sang waktu tidak mungkin dihentikan oleh manusia.
Dua puluh enam tahun untuk seorang anak manusia sudah merupakan waktu yang cukup untuk bertransformasi menjadi manusia dewasa, fisik dan mental. Namun untuk perbaikan diri tidak ada istilah waktu yang cukup, karena setiap orang harus tetap dinamis dalam memperbaiki diri…..
Ya, dengan berhasil memanfaatkan waktu untuk memperbaiki diri, nampaknya itulah sedikit kemenangan yang bisa diraih manusia untuk melawan lajunya waktu…..
joyeux anniversaire
Yari NK,
Betul kang Yari, waktu cepat sekali berlalu.
Sebagai orangtua, saya berharap semakin bertambahnya umur, anak makin dewasa dan semakin bijaksana dalam menyikapi kehidupan.
jadi kangen ma ibuku,,,, klau liat cerita di atas betapa susahnya melahirkan..
Zoel,
Setiap kelahiran,memberikan pengalaman yang berbeda, dan ternyata nanti ada pengaruh juga pada karakternya anak. Karakter ini ditunjukkan sejak bayi dalam kandungan, proses kelahiran, dan perkembangan selanjutnya.
Mungkin itu yang menyebabkan orangtua sejak dulu mengatakan bahwa ibu harus bersikap hati-hati sejak hamil….
Bahagianya .. bisa tahu proses kelahiran diri kita sehingga menjadi lebih dapat memahami bahwa kita hadir di dunia ini tidak boleh disia-siakan.
*jadi terharu bu*
Erander,
Semoga benar seperti itu, mas Ebi….
Walaupun sudah puluhan tahun, ternyata melahirkan anak ‘terasa baru kemarin’ bagi seorang Ibu. Betapa penting peristiwa itu baginya, pantesan aja dikakinya ada syurga. I love U Mom:)
Yunie,
Bagi ibu, tentu saat kelahiran anaknya merupakan peristiwa yang tak terlupakan seumur hidupnya, bahkan rasanya baru kemarin menggendong bayi yang masih merah itu.
Wa.. that is so sweet Bunda. Mengingatkan Ari dan juga kita semua awal dan arti suatu kehidupan. 🙂
Nug,
Betul mas, agar anakku jika membaca blog ini, dapat merasakan betapa kelahirannya sangat ditunggu kedua orangtua, dan orangtua tetap menyayanginya, walau dia telah dewasa.
Nantinya dia juga akan menjadi seorang ayah, yang menjadi panutan bagi anak-anaknya.
to : siapapun yang berulang tahun dan dikirim surat oleh Bunda Enny..
How lucky you are. Im not her son but i can feel the love. really…
*miss my mom, suddenly…
Edo,
Mudah2an cerita ini bisa untuk berbagi, betapa sebetulnya sebuah proses kelahiran, yang betapapun sulitnya tetap merupakan proses yang ditunggu kaum ibu.
Wah, si sulung ulang tahun ya Mbak? Usia 26 pada tanggal 26, sungguh angka yang unik. Semoga Ari dan isteri segera dikaruniai putera, yang tentu akan menambah kebahagiaan bagi seluruh keluarga (terutama neneknya … hehe). Semoga juga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia kepada mereka berdua, yang sedang berjuang jauh di negeri orang.
Tutinonka.
Makasih mbak, atas ucapan selamat dan doanya….
Selamat ulang tahun buat Ari dan selamat buat Bunda telah menjadi ibu…
semoga bunda sekeluarga, Ari dan keluarga baru, selalu dimudahkan…dalam segala hal! 😀
Kweklina,
Makasih ucapan selamat dan doanya….
Seneng deh baca posting ini. Mungkin nanti ibu dari anak saya musti bikin surat seperti ini juga, atau mungkin bapaknya aja yang nulis? Hehe
Donny Alfan,
Hahaha…..jadi suratnya sekarang sudah mulai ditulis ya…..nanti mungkin caranya udah lain lagi…..
Apa internet masih sama ya…pasti udah banyak perkembangannya
Aih, ulang tahunnya ternyata berdekatan dengan tanggalku 🙂
Sampaikan selamat ulang tahun padanya, Ibu!
Tetap berjuang di negeri orang hahaha!
Donny Verdian,
Iya, bulan Desember ini anak dan suamiku yang ulang tahun. Suami tanggal 23 Des dan si sulung 2008.
Salammu akan kusampaikan, makasih ya, atau dia mungkin juga baca blog ini….
selamat ulang tahun untuk nya bu..selamat untuk ibu yang telah membesarkannya hingga 26 tahun
Imoe,
Makasih ya….hmm.. tak terasa ternyata sudah 26 tahun ya…
sebuah memori, ya, bu, semoga putra-putri bu enny senentiasa berada dalam lindungan Allah SWT, diberikan nikmat kesehatan, dan diberikan limpahan rezeki yang berkah dan terus mengalir, serta bisa hidup rukun bersama di tengah2 keluarga, amiiin.
Sawali Tuhusetya,
Makasih doanya….Amien…
Ibu… basah mata saya membacanya.. Tulisan ini indah.
-G-
Kata teman dan saudaraku, si sulung itu anak mahal, karena sepanjang sebelum kehamilan sampai kelahiran, ada aja masalahnya….
Ibuku….
kau sangat berarti untukku…