Jakarta saat itu masih musim hujan, saya terbangun karena anjing tetangga menggonggong. Sejak sore saya gelisah, sulit tidur, mungkin selain capek bekerja, juga banyak hal yang masih harus dipikirkan. Tak lama kemudian saya merasa mendengar ketukan pintu di lantai bawah, perasaanku makin tak enak, entah kenapa hati berdebar-debar tak karuan. Kemudian terdengar ketukan pintu kamarku, kubuka pintu, dan di depanku terlihat wajah si mbak tempat kost saya. Perasaanku makin tak nyaman, apalagi dibelakangnya terlihat bayangan adik bungsuku. Saya langsung menebak “Ayah?”, tanya saya berbisik. Adik saya mengangguk.
Saya terdiam, tapi kami harus bergegas. Ayah memang sudah sejak beberapa minggu ini terserang stroke, di hari menjelang pernikahanku. Saya dan adik segera mengabari calon suamiku, dan langsung menghubungi keluarga di kotaku. Tanpa perjanjian, tanpa kata, kami tahu apa yang ada di depan kami, bahwa pernikahan akan dipercepat.
Syukurlah tiket pesawat Garuda jurusan Solo bisa didapat untuk tiga orang, dan sampai rumah saya hanya bisa memeluk ibu. Ibu menghiburku, karena anak-anak ibu sudah keluar rumah, hanya ibu yang bisa menunggu ayah selama sakit. Semua sudah siap, dan kami menikah, tanpa pesta, diiringi tatapan sendu para tamu yang sebagian besar kerabat dan teman terdekat keluarga. Tapi saya percaya, ayah bahagia di alam sana, betapa ayah mendambakan hari-hari seperti ini, namun takdir berbicara lain.
Kini, tepat 28 tahun yang lalu, pada hari Kamis yang juga sama. Kemarin suami dan saya mengobrol, betapa banyak yang telah kami lalui bersama. Perjuangan meletakkan pondasi rumah tangga yang tidak mudah, pencampuran budaya keluarga yang berbeda, karakter yang sebetulnya jauh berbeda, tapi semua bisa disatukan untuk mencapai tujuan bersama. Masih kuingat, betapa malam-malam saya membawa si sulung yang megap-megap sulit bernafas karena sakit, dan suami sedang di luar kota. Terpaksa saya mencari taksi dan membawa si sulung mondar mandir jam 4 dini hari mencari dokter, dan baru berhasil menemui dokter jam 6 pagi.
Kadang semua tak berjalan mulus, kadang kekeras kepalaan salah satu pihak, membuat kami bertengkar, namun di kala hati tenang dan kepala mendingin, kami berusaha kembali pada tujuan semula, mengapa kami mengambil keputusan hidup bersama. Perjuangan membesarkan anak juga merupakan perjuangan yang penuh air mata, apalagi kami dikaruniai anak yang “istimewa“, syukurlah setiap kali ada persoalan, kami berpaling kembali pada Tuhan, berdoa memohon ampunan dan jalan keluarnya, dan itulah yang menguatkan kami.
Kami bersyukur, telah dapat mengantarkan anak-anak menyelesaikan kuliah, namun perjuangan dan doa orangtua tak pernah selesai. masih ada yang kami harapkan, semoga Tuhan memberikan perkenan Nya, karena betapapun besarnya usaha manusia, pada akhirnya Tuhan yang akan menentukan.
Akankah kami mendapatkan kabar gembira itu?
Jakarta, 5 Maret 2009
semoga semuanya kembali menjadi baik-baik saja
Sunarnosahlan,
Hmm ….semoga
Selamat atas anniversary yang ke-28, Bu!
Doaku menyertai keluargamu selalu…
DV,
Makasih ucapan dan doanya
Insya Allah…
Duh…, rasa bagaimana ya punya anak-anak sudah besar.
Hade,
Orangtua tetap aja kawatir, tapi penanganannya udah berbeda…
Hanya bisa mendoakan dari jauh…
Happy Aniversary Bu …
Sehat dan Bahagia selalu …
Salam saya …
NH18,
Makasih…makasih….
selamat ya Bu! sudah 28 tahun perjalanan bahtera rumah tangganya. hebat ya! 🙂
Krismariana,
Dan melalui gelombang yang naik turun…kadang malah udah gelombang besar…tapi kemudian reda, memang harus pandai-pandai mengelolanya.
Selamat, bu. 28 tahun itu bukan perjalanan yang singkat.
Nofie Iman,
Iya..kalau ditulis bisa jadi berapa buku ya…..
Terimakasih ucapannya…
happy 28th anniversary, bu enny.
saya hanya tahu ibu enny dan keluarga bahagia, namun ternyata banyak kenangan istimewa saat memulai bahtera rumah tangga dulu.
semoga keluarga ibu semakin dipenuhi berkah dan kebahagiaan.
Marsmallow,
Makasih ucapan dan doanya…
Walau melalui grafik yang naik turun, yang penting arahnya meningkat….
Dan semakin lama memang menjadi makin sabar dan ikhlas…..mungkin ini kunci utamanya…
My congratulations to you! 🙂
Si bulet,
Makasih Popy……
wahhhh salut buk…mudah-mudahan bisa mencapai 50 tahun dehhhh
Imoe,
Makasih doanya
28 tahun bukan sebentar, selalu terkesan dengan kesuksesan seperti pada Ibu dan Bapak. Selamat Ibu. Doa, dan peluk cium saya untuk Ibu.
Kamis sudah beranjak jadi gelap, apakah kabar baik yang dinanti telah tiba?
🙂
Agoyyoga,
Makasih ya….hmm kabar baik belum pasti, tapi berharap pada akhirnya mendengar kabar baik…
28 tahun, suatu fase yang lama ya Bu….
dan 28 tahun itu setapak demi setapak Ibu bersama Bapak melampaui dalam mencapai tujuan dengan perjuangan dan harapan yang dilalui bersama….
Selamat Ibu…
bahagia selalu dalam lindungan-Nya
Prameswari,
Makasih…memang yang penting adalah masing-masing pasangan bisa saling menguatkan…
uh, so sweeeeeeeeet…. jadi ngiri.
v(^_^)
ultah pernikahan, ya bu? selamat, ya. semoga ibu dan suami serta anak-anak beserta menantu senantiasa diberi keberkahan dari Allâh SWT. amin.
Farijs van Java,
Makasih selamat dan doanya….
hepi anniperseri ya buwk.. hmmm, nA juga lagi belajar jadi ibu & istri yang baik niiih bu.. dan memang semua butuh perjuangan… dan setiap titik perjuangan itu menuai rasa istimewa & luar biasa.. betul kan bu?
nA,
Makasih…semuanya memang butuh perjuangan….
Selamat atas perjalanan cinta kasih yang sudah 28 tahun Bun… Semoga keluarga Bunda selalu diberikan kebahagian, kedamaian serta kelancaran dalam semua hal..
Upik,
Makasih ucapan dan doanya….
Setelah saya pikir-pikir lagi …
Kira-kira apa yang di tunggu ibu EDRatna ya ???
Hmmm … cucu sepertinya ?
Betulkan bu ?
Saya doakan semoga cepet dapet ya
Salam saya
NH18,
Yang ditunggu? Karena masih remang-remang, belum berani cerita….
Makasih doanya
happy anniversary ibu. selamat kepada seluruh keluarga. semoga yang diharapkan segera datang
Ami,
Makasih ucapan selamat dan doanya….
wah…selamat yah bu..semoga langgeng..:)
salam,
bonar
http://sihotang407.wordpress.com
Bonar,
Makasih…makasih…
happy anniversarry, bu!
moga-moga saya bisa mengambil teladan dari kisah ini..
Zam,
Makasih…
Saya yakin Zam bisa, kuncinya sederhana kok, saling memahami…dan jangan teriak pada saat bersamaan, kecuali dalam keadaan darurat, seperti: kebakaran, banjir mendadak dsb nya.
Selamat Ulang Tahun pernikahan, bu Enny..
Mudah-mudahan keluarga ibu selalu diberkahi dan dilindungi Allah SWT!
Selamat ya..
Chandra,
Makasih ucapan selamat dan doanya….semoga buat Chandra begitu juga…
Aaaargghhhh… kenapa aku lupaaaaaaaa….
Padahal waktu akhir2 Februari masih ingat…
Selamat ulang tahun pernikahan, Bu!
Kunderemp,
Nggak apa-apa nak…..terimakasih banyak….semoga kamu juga bisa memanage keluargamu, dan memahami bahwa kehidupan itu penuh perjuangan.
Sebentar lagi berangkat ke Iowa?
@ kunderemp : hehehe dasar gendut… makanya punya hape di set remindernya …
Happy Wedding Anniversary Ibu, semoga bapak dan Ibu bahagia dan sehat selalu, menikmati kehidupan yg dibangun selama 28 tahun!.. anak2 yg sehat dan membanggakan!..gak ketinggalan menantu yg baik hati dan cantik huehehe…
Lis,
Makasih banyak
Lumayan kunderemp baca blog ini…lha adiknya malah lama ga buka-buka…
Nggak apa-apa kok Lis, sekedar introspeksi (saat ngobrol dengan suami), kami diskusi apa yang telah kita capai selama ini, apakah masih sesuai dengan tujuan awal saat komitmen mau menikah?
Saya bersyukur akhirnya anakku memilih Lis, karena sifat Lis yang tak kenal menyerah, tegar, dan selalu mau belajar (secara ilmu maupun kondisi orang dan budaya sekitarnya). Itu sangat diperlukan dalam kondisi dunia yang makin meng global ini.
Happy Anniversary 28th, bu
Nengingat kembali masa2 penuh kenangan, ya, bu
Putri,
Terimakasih…..kita kadang perlu mengenang masa lalu untuk introspeksi
wahhh 28 thn bersama2…bukan sebentar ya bunda…
semoga bunda dan suami senantiasa dalam lindunganNYA…dan yang terpenting tetap bersama2 sampai akhir hayat 😀
Peluk Cium…
Ria
Ria,
Makasih ucapan dan doanya
Alhamdulillah ya Bu… turut bersyukur, semangat dan doa dalam membina rumah tangga yg tak kenal putus….smg langgeng dan berkah selalu tuk Ibu sekeluarga….amin.
Salam,
Wi
Wiwik,
Makasih ucapan dan doanya….
Juga makasih ya kemarin udah diantar kemana-mana……dan akan sering aku ganggu.
Btw, kapan ni blog nya mulai?
Happy Aniversary Bunda, Semoga langgeng selalu. 28 tahun bukan hal yang singkat, pasti banyak kenagan manisnya. Sekali lagi Selamat dan Semoga Bahagia selalu. Thanks
Yulism,
Makasih ucapan selamat dan doanya
Bu…saya terlambat…
tapi tidak ada kata terlambat untuk memberikan sejumput doa ya bu
selamat ya bu,…..semoga ibu selalu diberikan kesehatan, keberkahan dan selalu bersyukur atas karuniaNya.
Tini,
Tidak apa-apa ….makasih banyak ucapan dan doanya…
selamat milad pernikahan ibu:)
Fety,
Makasih banyak ucapannya….
Mbak Enny, maaf … terlambat banget mengucapkan selamat. Maklum, akhir-akhir ini sedang agak sibuk … (apologi, hehehe)
Saya selalu kagum pada Mbak Enny, yang sibuk dengan karier, tetapi anak-anak tumbuh baik dan sukses, serta hubungan dengan anak-anak pun sangat akrab. Termasuk juga kagum pada pola pernikahan Mbak Enny dan Bapak, yang hidup berpisah kota tetapi selalu bisa menjaga keutuhan pernikahan. Lha yang hidup serumah saja bisa terlanda bencana lho mbak …
Sekali lagi selamat dan doa saya, semoga kekal abadi selamanya.
Tutinonka,
Makasih mbak, ucapan selamat dan doanya. Yang penting kan saling menjaga komitmen, ya kan mbak, dan itu tak hanya salah satu saja, tapi masing-masing pasangan tetap harus menjaga komitmennya sejak awal.
Happy Aniversary Bunda,
28 tahun bukan waktu yang singkat, semoga saya dapat memetik makna dari cerita Bunda.
Sekali lagi selamat yah Bun.
IndahJuli,
Makasih ucapan dan doanya