Light Stroke

Malam itu saya sulit tidur, entah beberapa hari terakhir perasaan tak nyaman terus melingkupi hati. Apalagi sejak seminggu terakhir, burung bence (atau burung gereja ?) yang bersarang di pohon besar seberang rumah setiap malam selalu mencicit, membuat perasaan terasa aneh. Saya mengabaikan perasaan itu, dan menyalakan radio untuk menemaniku kerja, karena burung itu rumahnya memang di pohon seberang rumah. Bahkan burung gereja sering terjebak masuk dalam rumahku, jika pintu rumah terbuka.

Jumat dini hari, saya bangun untuk sholat Tahajud, berdoa sambil menunggu waktu sholat Subuh datang. Jam 4 pagi alarm berbunyi, saya teringat kalau si bungsu pagi ini mau berangkat ke Belitung bersama teman dan salah satu dosen nya. Saya telepon ke rumah Bandung, lama tak ada yang mengangkat. Si bungsu sudah bangun, tapi ayahnya sedang dikeroki, padahal rencana semula ayah mau mengantar si bungsu ke terminal bis Primajasa, yang akan berangkat ke Sukarno Hatta jam 5.30 wib. Saya meminta si bungsu untuk menilpon Blue Bird.

Tak lama kemudian, si bungsu sms akan membatalkan kepergian ke Belitung, karena memilih mengantar ayahnya ke UGD di Rumah Sakit terdekat dari rumah. Saya berpesan, sebetulnya ayah bisa diantar tantenya, dan ibu akan segera berangkat dari Jakarta ke Bandung, sehingga si bungsu bisa tetap berangkat ke Belitung. Tapi si bungsu memilih untuk membatalkan kepergiannya ke Belitung, karena kawatir menyesal, dan memilih untuk mengantar ayahnya ke UGD. Pagi itu saya berangkat naik travel ke Bandung dan terus menunju Rumah Sakit, tempat suami di rawat. Disitu si bungsu dan Popy sedang menemani suami. Saat dokter spesialis mengunjungi suami, kami diskusi dan meminta pemeriksaan selengkapnya, termasuk MRI.

Karena di RS tersebut tak ada alat MRI, dengan ambulans Rumah Sakit tersebut, saya mengantar suami ke RS Sentosa di Kebon jati, dan ternyata dari hasil MRI, memang ada jejak terkena stroke ringan (saya lupa istilah kedokterannya). Jadi saya sejak Jumat menemani suami, tapi karena tugas2 yang menumpuk, suami juga gelisah dan ingin segera pulang ke rumah. Setelah tiga hari, dokter memperbolehkan pulang ke rumah, dengan pesan agar menjaga pola makan, dan istirahat yang cukup. Dan hari ini saya baru bisa mengakses internet, setelah kesibukan agak mereda, dan masih berada di Bandung. Mudah2an, semuanya sehat kembali, mohon maaf jika beberapa hari ini tak sempat membalas komentar maupun blogwalking.

Iklan

30 pemikiran pada “Light Stroke

  1. iya bu..fokus merawat suami dulu. Sya doakan suami ibu cepat pulih kembali.

    Boyin,
    Iya, sekarang udah baikan.
    Makasih doanya

  2. Ya udah bu. Yang penting keluarga dulu diutamakan. Semoga lekas sembuh ya. Iya tuh dietnya harus dijaga, harus disiplin biarpun cuma mild stroke juga (Mungkin istilahnya ischemic stroke kali) jangan diremehkan.

    Sekali lagi saya doakan semoga cepat sembuh deh. Soal blogwalking nggak usah dipikirin dulu……. itu sih sama sekali bukan prioritas.

    Yari NK,
    Menurut dokter memang pola makan yang harus dijaga…dan yang sulit jika harus bepergian dan terpaksa makan di luar.
    Makasih doanya..

  3. Setahu saya stroke ringan bisa sembuh total asal asupan makanan dan keseimbangan antara kesibukan dan istirahat dijaga.

    Semoga bapak cepat sembuh total ya bu…

    Ekaria27,
    Betul…memang pola makan dan cukup istirahat, pikiran tenang
    Makasih doanya

  4. Semoga cepat sembuh ya bu..

    Bapak saya pernah mengalami hal yang sama, beliau mengatakan dorongan keluargalah yang menjadi obat paling mujarab.. apalagi biasanya mulai aga sensitif gitu.

    Ruku,
    Makasih doanya…
    Kemarin memang kelelahan, selama dua bulan kurang tidur…dan juga mungkin makannya menjadi tak terjaga jika bepergian

  5. ibuuuuuu….jangan pikirin blog dulu. Selain musti perhatikan makanan bapak (ngga boleh bergaram biasanya tuh), ibu juga harus jaga kesehatan sendiri. Semoga bisa cepat sembuh ya bu.

    EM

  6. semoga bapak lekas sehat kembali, bu.

    v(^_^)

    awalnya kirain light stroke = pukulan cahaya. hwehe…

    minta bapak jangan terlalu sibuk dulu, bu.

    Farijs van Java,
    Makasih doanya…
    Yang sulit adalah menyuruh tak sibuk..lha sama dokter menawar agar bisa segera pulang, karena ada kerjaan mendesak. Dan karena dokternya, juga dosen di UNPAD, memahami juga….jadilah malah mereka mengobrol kerjaan….

  7. Wah Ibu, semoga Bapak cepat sembuh…
    Setuju dengan EM, hindari garam dan tetap semangat!

    DV,
    Makasih doanya….
    Hmm ya, kurangi garam (kadang suka curi-curi untuk ditambahkan sendiri…ini yang susah…)

  8. Salam kenal! Mau numpang komen…Mama saya jg kena stroke ringan atau bahasa kedokterannya (klo ga salah) TIA=Transcient Ischemic Attack. Katanya sih itu sama kyk klo kita lg minum es dawet pake sedotan, trs dawetnya nyangkut di sedotan, tentu kuah santannya ga bisa lewat menuju mulut kita. Tp begitu dawet sdh hilang, lancar lg deh minumnya…

    Menurut pengalaman mama, sekali kena TIA, kecenderungan tuk kumat lg selalu ada. Jd hrs ekstra-ekstra jaga mknan, kami sekeluarga pake mentega, migor dan susu low fat, krgi santan.

    Semoga suami cepat sembuh ya!

    Fanda,
    Kemungkinan karena kelelahan, dan juga garam….perlu dikurangi.
    Juga pikiran, karena ada beberapa kerjaan yang harus dikerjakan.
    Kalau susu memang low fat (dan malah berhenti setelah tekanan naik)..juga mentega dan gorengan sebetulnya sudah tak pernah makan, kecuali rebusan, pepes dll.
    Makasih doanya…salam kenal juga

  9. mas8nur

    Yang tak kalah penting selalu menghibur bapak dan memberi semangat, karena pikiran positif akan mempercepat kesembuhan. Semoga semuanya kembali baik-baik saja Bu.

    mas8nur,
    Betu;…mesti berpikir positif dan cukup istirahat.
    Makasih doanya

  10. salut deh sama si bungsu yang memilih mengantarkan bapaknya daripada ikut ke belitung. dan semoga bapak cepat sembuh ya bu! 🙂

    Krismariana,
    Saya juga bangga atas keputusan si bungsu, semoga dia mendapatkan kesempatan yang lebih baik
    Makasih doanya

  11. Ibu, tak perlu meminta maaf, keluarga selalu nomor satu. Blog tak akan kemana Bu. 🙂

    Mudah-mudahan Bapak segera pulih kembali. Dan seperti pesan EM, saya berharap Ibu sehat selalu.

    Yoga,
    Iya…kemarin juga sekedar posting
    Makasih dukungan dan doanya, Yoga

  12. Waktu hendak ke RS Muhammadiyah, sempat ngobrol dengan si bungsu dulu. Menurutnya kalau datang saat itu pun pasti Ibu dan Bapak tidak ada. Karena sedang periksa MRI. Kalau datang siang, giliran Ibu yang istirahat pulang ke rumah (lho, sebetulnya aku ini hendak besuk Bapak atau Ibu tho? Hihihi).

    Tapi syukurlah, menurut si bungsu Bapak sudah mendingan saat ini.

    Blog bukan segalanya, Ibu. Bisa nanti-nanti toh. Yang penting kan Ibu tetap sehat untuk terus mendampingi Bapak.

    Semoga semua lancar ya…

    Daniel Mahendra,
    Dari Jakarta, saya langsung menuju RS dan tidur di sana, sampai waktunya suami boleh pulang. Ya makan, tidur, di RS terus.
    Hehehe…..soalnya si bungsu kawatir ketemu pakliknya…takut dikomentari macam-macam.
    Btw, tak apa-apa kok, karena kelelahan, jadi saya di RS juga cuma tidur aja, hanya sekali ke MRI di RS Santosa.
    Makasih doanya

  13. Semoga sang suami lekas sembuh, ya, Bu.
    Hm… saya jadi teringat ibu mertua yang juga belum sembuh. Besok, saya harus siap-siap menjadi duda lagi. Ha..ha…

    Racheedus,
    Makasih doanya

  14. Semoga Sembuh dan diberi kesehatan. amien.
    saya bangga sama sibungsu,membatalkan untuk kepentingan lebih baik. soalnya saya ga bisa menemani ibu saat tidak ada.

    Jamal el Ahdi,
    Makasih doanya

  15. pas saya menulis komen ini, semoga bapak sudah sehat dan ceria lagi, bu!

    Zam,
    Alhamdulillah, sudah baik, hanya pola makan memang harus dijaga

  16. menghadapi sanak keluarga dan orang yang dikasihi sakit memang membuat kita jadi lebih sakit lagi: fisik karena isitirahat kurang, mental sudah pasti lelah karena tekanan rasa sedih dan kuatir.

    semoga ibu sekeluarga dilimpahi kesehatan seterusnya. hmm… saatnya ada yang bermanja-manja sama istri tuuuh… 😀

    Marsmallow,
    Jika ada keluarga sakit, harus berbagi tugas, agar jangan ada yang ikut sakit.
    Jadi, yang jaga juga harus diatur, yang kuliah ya tetap belajar.
    Makasih doanya, sekarang sudah sehat dan berobat jalan, yang penting dijaga pola makan dan istirahatnya

  17. Semoga Bapak sepat sembuh Bunda..

    Nug,
    Makasih doanya..sekarang sudah membaik dan bekerja kembali, cuma harus dikontrol pola makannya

  18. endah

    Hallo Bunda.. Salam kenal.

    Maaf bunda mo numpang share pengalaman :
    Stroke ringan Insya Allah bisa ditanggulangi. Untuk cegah resiko kambuh, perlu perhatian pola hidup baik & sehat.

    Jika ada gejala stroke (gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan tubuh, setengah wajah tidak berfungsi, bicara tdk jelas/pelo, ba’al, lemas tiba-2 dll) disarankan segera bawa ke RS/dokter, jgn sampe terlambat (lbh baik kurang dari 8 jam). Hal itu terjadi krn ada penyumbatan atau masalah aliran darah ke otak.

    Krn stroke bisa juga bersifat ‘vegetatif’.. syaraf yg terkena ‘menjalar’ sedikit demi sedikit. Penanggulangan yg cepat &tepat insya allah pasien akan lbh dpt diselamatkan, artinya stroke tdk memburuk.

    Pd umumnya penderita stroke akan mengalami ‘kemunduran’, cth: lbh sensitif. Namun, untuk memulihkan kesehatan selain menjaga pola hidup sehat yang tak kalah penting adalah dukungan keluarga yg penuh perhatian dan kasih sayang niscaya akan menambah semangat hidup dan kesembuhan Bapak.

    ANyway, bunda.. ini ada website kesehatan yg Insya Allah bermanfaat: http://www.homecare.griyakami.com atau kalo Bunda punya Facebook bisa search ke GRIYAKAMI HOMECARE.

    Endah,
    Thanks informasinya

    OK, Bunda salam buat keluarga.
    Semoga Bapak lekas sembuh.
    Take care…
    Wassalam,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s