Kadang kita ingin segera menyelesaikan langkah kita, kita selalu dihadapkan pada tugas-tugas yang terus dibebankan ke pundak kita. Ahh, sebentar lagi akan selesai…atau, ahh …tinggal sedikit lagi. Kita bersyukur jika perjalanan yang tinggal sedikit itu selamat sampai finish, tapi terkadang ada gangguan di jalan, membuat atau memaksa kita berhenti sejenak, mengatur nafas, atau kadang terpaksa menyusuri ulang lagi langkah jalan yang pernah di lalui.
Ya, saya juga sering seperti ini, bertahan tak tidur di malam-malam yang sepi, agar target tercapai. Begitu garis finish dilalui, badan sudah terkapar tiada daya. Masih bersyukur jika hanya mendapat flu ringan, terkadang terpaksa istirahat beberapa minggu hanya karena tak pernah menyeimbangkan antara kebutuhan istirahat dan kerja.
Kali ini si sulung, yang baru saja mengurus perpanjangan SIM A dan SIM C, (karena telah jatuh tempo) pada tanggal 7 Mei 2009, kehilangan dompet beserta isinya. Mungkin memang terlalu capek, sejak datang dari Amrik nyaris tak pernah istirahat, karena setelah seharian mengurus SIM besoknya langsung kerja. Hari Sabtu ada kopdar dengan teman-temannya, dan Minggu pagi ke Bandung menengok ayahnya, yang baru sembuh dari perawatan rumah sakit di Bandung.
Niat semula, anakku ingin menonton film “Angel and Demon“, untuk mengecek apakah film tersebut jika ditonton ibu, dan tak akan membuat ibu takut. Hehehe..anakku memang lucu, kalau dulu bagian saya yang menutup matanya, kalau ada adegan yang terlalu menyeramkan atau ada adegan yang belum sesuai di bawah umur, sekarang ganti dia yang menyeleksi, adegan mana yang kira2 tak membuat ibu jantungan. Saat nonton “The Dark Knight“, setiap kali dia memegang tanganku, dan berbisik…”Ibu, hati-hati..jangan terkejut, adegan nya bisa mengagetkan“. Saya geli, tapi juga memahami kenapa anakku kawatir, dia tahu persis apa yang disukai ibu.
Saat nonton film “Slumdog millionaire” bersama Yoga, saya harus menahan diri agar perutku tak terasa mual, terutama pada adegan kecebur di tempat kotoran manusia. Iya, saya tahu, itu bukan kotoran betulan, tapi tetap saja jijik…sehingga ada beberapa adegan yang terpaksa merem.
Jadi, Jumat malam tanggal 15 Mei 2009, sepulang dari kantor, dan biasa Jakarta macet sekali setiap Jumat sore s/d malam, anakku berniat mampir di Blok M Plaza untuk menonton film. Karena terburu-buru, dompet yang berisi segala macam KTP, SIM, ATM, terjatuh tak terasa. Terpaksa hari Sabtu Minggu yang rencananya mau mengajak ibu keluar, harus istirahat di rumah, berharap ada yang menemukannya dan mengabarkan ke rumah. Setelah sampai Minggu malam tak ada kabar berita, anakku melapor ke pos polisi terdekat, dan berniat Senin pagi ini mulai mengurus satu per satu, dimulai mengurus KTP ke Kelurahan, sekaligus mencocokkan apakah nama nya sudah terdaftar untuk ikut pemilu pilpres.
Syukurlah pagi ini, sebelum berangkat ke kantor, pintu pagarku di gedor orang, yang ternyata pak Satpam. Dia mengaku dititipi pesan oleh sopir taksi warna putih, yang mengatakan menemukan dompet anak sulungku, dan meninggalkan nomor telepon yang bisa dihubungi. Semoga dokumen penting masih ada, karena mengurus dokumen2 itu juga memerlukan waktu. Terimakasih pak sopir, ternyata di Jakarta ini masih banyak orang yang bersifat baik, ini membuat hati menjadi hangat.
Apa yang dapat dipelajari dari kasus ini? Kadang kita perlu waktu untuk beristirahat, kelelahan membuat gerakan kita tak terkontrol. Anakku menyadari, bahwa sebetulnya dia agak pusing, tapi memaksa menonton, karena besok ingin mengajak ibu jalan-jalan. Dan adanya kehilangan, juga membuatnya istirahat dua hari di rumah….padahal awalnya dia berniat pergi ke Bandung lagi bersama teman-teman nya, dan akan menginap di rumah kami di Bandung. Sayapun ikutan istirahat di rumah, mengobrol ngalor ngidul, dan ternyata istirahat di rumah, mengobrol bersama anak, merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan.
biar nggak kemana mana kalo sama anak di rumah saja sudah kayak liburan ya bu? apalagi anaknya baru dateng dari jauh.
Boyin,
Yup betul…dan malah terasa dekat….karena bisa mengobrol dan bercanda…
Istirahat walaupun sebentar sangat membantu, paling tidak bisa fokus dengan apa yang sedang dilakukan.
Aku kok baru tahu ya, kalau bunda penakut gini nonton film?.. hihihi..
Aku temenin deh bun, tapi siang hari 😀
Puak,
Iya, memang mesti istirahat…..sejak dua minggu ini mondar mandir Bandung-Jakarta terus, maklum usia bertambah, tak sekuat dulu.
Penakut? Hmm..tergantung, tapi memang saya tak suka film yang bernuansa gelap, perang dsb nya…lebih suka film yang happy end…hahaha…lha nonton kan untuk hiburan
hehe, sy juga penasaran sama angel and demon
anak2nya sayang sekali sama ibu,,
🙂
Denny,
Setelah anak-anak besar, mereka memang menjadi sahabat orangtua nya….dan menyenangkan bisa bersahabat dengan mereka, juga dengan teman-temannya.
hihi… pas slumdog adegan kecebur itu kan bikin ketawa ngkak… kok malah merem? 🙂
Wku,
Lha kan menjijikkan….?
benar bu, kadang badan juga mengirim sinyal, tapi tidak kita gubris.
Minggu lalu juga giliran saya tiduuurrr terus di pagi hari, setelah Riku dan Kai pergi. Bawaannya ngantuk dan tidak bisa dipakai konsentrasi. Tapi mungkin juga karena skr saya lebih banyak minum teh daripada kopi.
Di Jepang, ada penyakit (mental) yang dinamakan gogatsubyo, penyakit bulan Mei. Karena waktu April sangat bersemangat memulai tahun ajaran/fiskal shg kecapekan, dan masuk bulan Mei, terutama setelah Golden Week tgl 10 an mulai MALAS ngapa-ngapain. Penyakit malas ini yang disebut sakit bulan Mei heheheh
Salut juga dengan pak supir yang mengembalikan dompet itu.
EM
Ikkyu_san,
Benar, mungkin karena sebelumnya mondar-mandir Jakarta-Bandung terus…dan makin usia kan kekuatannya berbeda.
Pak sopirnya baik hati…dan hari ini anakku cerita, semuanya utuh dikembalikan. Tapi dompetnya diminta, padahal dompet anakku udah butut banget, dia sebetulnya udah beli baru, tapi belum sempat dipindahkan.
Pengalaman ini akan membuat hati-hati
Walah … ninggalinnya kok cuma nomor telp, bukan dompetnya sekalian ?
tapi syukur .. untung ada yg masih peduli 😀
Jamal el Ahdi,
Lha kan nggak ketemu orangnya. Maksudnya dengan meninggalkan nomor telepon di pak Satpam, anakku akan menghubunginya, sehingga pak sopir yakin bahwa barangnya sampai kepada pemilik yang sebenarnya.
Oh, si sulung sudah kembali, Bu? Selamanya atau kembali lg ke US?
Saya juga sering kehilangan dompet beserta isinya, makanya Joyce sekarang membelikan rantai untuk mengaitkan dompet dengan celana.
Orang bilang untuk bergaya, padahal ini memang benar2 saya butuhkan supaya ndak ilang2 lagi 🙂
DV,
Iya, kembali karena perubahan dari visa dependent ke visa student lebih mudah jika diurus dari Indonesia.
Tapi dia juga ingin menabung dulu, dengan bekerja di Indonesia, maklum kan kuliahnya model loan system, yang nanti harus bekerja di AS dulu untuk mencicil loan nya…padahal kondisi finansial AS lagi menurun sekali.
Idemu patut di tiru, cuma bentuk rantai nya bagaimana? Donny perlu memposting nih kayaknya…ntar baru dicari di Jakarta.
ahh… ternyata ada cerita bahagia di balik nasihat yang begitu keibuan ini. ibu enny sedang berbunga-bunga dengan kedatangan sang putra sulung.
benar, ibu. kadang-kadang kita memang perlu melambatkan langkah bahkan berhenti sejenak untuk mengatur langkah baru. jangan sampai jatuh karena terlalu buru-buru atau lupa beristirahat.
Marsmallow,
Iya, ada temannya greneng-greneng….
Jakarta ini memang membuat waktu 24 jam terasa kurang!! arrgghhh!!!
Zam,
Betul sekali….dan jika ada acara di dua atau tiga tempat bisa selesai dalam sehari, udah hebat sekali.
Apalagi hari Jumat, udah macet sejak siang sampai malam.
Kalau saya sedang jenuh, kadang saya biarkan saja pekerjaan menumpuk. Entah ini bisa jadi istirahat sejenak atau sekedar menunda pekerjaan ya … ?
Oemar Bakrie,
Kayaknya memang perlu pak, kalau dipaksakan hasilnya juga tak memuaskan. Setelah libur dua hari, memang agak enakan.
Waaah bu..
sama dengan saya dunk..
selalu takut and jijik kalo nonton adegan2 tidak biasa… hehehhe
anw tubuh pastilah mempunyai alarm sendiri, kita hanya perlu menurutinya ketika ia sudah mengirimkan sinyal2 mengharuskan kita istirahat..
ya tapi namanya juga manusia bunda…
bandel ehehhehe
Ekaria27,
Iya…memang harus istirahat dulu….
sesekali bersantai dulu….
Sebentar saya menengok sang bungsu. ….
Dariman,
Hmm…???
Istirahat sangat diperlukan karena tubuh kita pun punya hak untuk beristirahat setelah ia bekerja keras demi mencukupi kebutuhan diri sendiri dan keluarga. Apalagi kalau sampai ada target pekerjaan harus selesai dalam waktu tertentu dengan tingkat stres yang cukup tinggi pula. Perlu menjaga diri dengan serius agar tidak sampai ambruk atau sakit.
Mufti AM,
Yup…betul
Alhamdulillah dompetnya ketemu. Paling repot kalo dokumen-dokumen di dalamnya hilang..
hehe, memang harus istirahat tuh sepertinya
Utaminingtyazzzz,
Iya…alhamdulillah…
Pak sopir taksinya baik hati, tak membuang dompet itu. Semoga dia selalu dilindungi oleh Allah swt.
ayo bunda kita nonton rame2
kayaknya next KOPDAR seru juga ya kalo kita nonton di 21, pilih film yang asyik…pasti seru banget!
istirahat bisa memulihkan tenaga walaupun sedikit pasti membantu
Ria,
Nonton rame2….siapa takut? Asal bukan film horor….hehehe….
Paling suka saat nonton film musik….seerti “The sound of music” terus lupa kemarin, yang ada lagu2nya ABBA. Sepanjang film gembira terus. Tapi kalau komedi seperti film2 Indonesia, entah kenapa saya tak suka.
kau memang ibu yg bijak
aku menangkap itu 🙂
Achoey,
Pujianmu berlebihan
Btw, makasih, semoga saya bisa menjalankannya…
Dekat sekali ya hubungan si anak dengan ibunya. Dengan kedua orang tua, saya tak terlalu dekat. Ada tipsnya, bu?
Dony Alfan,
Saya beberapa kali telah menulis tentang bagaimana hubungan anak dan orangtua, pada posting sebelumnya. Mungkin bisa dicari dalam tag “keluarga & sharing pengalaman”
Prinsipnya sederhana…dengarkan, jangan memotong jika mereka sedang bicara, juga jangan terlalu mengatur….dan anggap anak sebagai sahabat, terus terang sangat menyenangkan bersahabat dengan anak.
Supirnya jujur dan lugu banget ntu..
Pantes dapet acungan jempol dan kagak bakal lupa di ingatan pastine..
Sang Bayang,
Iya, sopirnya baik hati…semoga dia diberi rejeki yang cukup untuk anak isterinya. Dan selalu dilindungi oleh Allah swt
widiw, masih ada juga orang baik dijakarta ini yaks…sip2 😀
Okta Sihotang,
Masih banyak kok…saya banyak menemukan dalam hidup keseharian…
ya. saya setuju. saya juga kadang2 selalu ngeribetin beberapa hal, jadinya lupa buat ngepause bentar buat istirahat. dan akibatnya, kadang2 ya.. kejadiannya sama.. bisa jadi dompet ketinggalan, jatoh, dll..
dan, soal orang2 baek.. saya juga pernah ngalamin begitu. tapi beda kasus, tempat, dan cerita..
Billy Koesoemadinata,
Betul…jika cape, maka kita bisa ketinggalan barang penting dan lupa menaruhnya
Hehehe tersenyum2 saya mbayangin acara nonton Ibu dan anak2, they’re all really care.. 🙂
Btw Ari udah balik dan kerja disini Bu?
Ida,
Udah balik ke Jakarta dan langsung kerja di tempat yang lama.
Sambil menunggu situasi dan tentunya menabung dulu….entah apakah ingin balik lagi kesana…biar anaknya yang memutuskan sendiri.
Bobo yuk…………………………
Indra1082,
Hehehe
Istirahat memang harus, atuh – disini, generator di kantor dan dirumah pun harus istirahat – makanya dia ada 2 set, satu genset malam dan satu untuk siang.. kalau nggak bisa-bisa kita dirundung dalam kegelapan..
Apalagi manusia.. yang kayaknya daya tahannya masih lebih ringkih dari genset :D. Salam buat pasukan dirumah, dari afrika barat!
mengobrol bersama anak memang menyenangkan,
tapi anak saya belum bisa diajak ngobrol, baru bisa bertanya dan menjawab, kemudian minta jajan…..
Komuter,
Kedekatan dengan anak bisa dibina sejak kecil, dengan main bersama, mendongeng…mengajak jalan-jalan sambil memperkenalkan lingkungan, nama-nama hewan, tanaman dll.
aseek yah klo dekat dengan anak..(saya ga punya anak)…
wah masih ada juga “orang yg baik” di metropolitan ….trus ditelp. ga pak sopir taxynya? dan kelanjutan critanya gimana?
Wieda,
Bersahabat dengan anak sangat menyenangkan, apalagi jika mereka telah dewasa…malah mereka lebih sering mengajari ayah ibunya hal-hal baru
Sopir taksinya mencoba antar ke rumah tapi tak ketemu, terus ninggalin nomor hape di pak Satpam , dan kemudian ketemu anak saya. Semua dokumen lengkap…..selain berterima kasih secara langsung, kami juga berdoa agar kebaikannya dicatat oleh Tuhan JME
semuanya memang harus ada porsinya; bekerja dan istirahat. bekerja terlalu banyak, bisa membuat tubuh kita sakit, tapi istirahat kebanyakan juga akan membuat kita semakin malas…
saya dapat merasakan bagaimana bahagianya seorang ibu atas kedatangan putranya, karena saya sering melihat rona bahagia itu di wajah ibu saya setiap kali saya pulang… duh, jadi kangen nih… 🙂
oya, kalau takut nonton angels and demons, ke blog saya aja bu… hehehe… saya dah nonton, ada reviewnya tuh
http://surauinyiak.wordpress.com/2009/05/19/angels-and-demons/
Vizon,
Wahh baca resensi nya Uda, jadi pengin nonton..bukankah menonton film termasuk juga rekreasi, mengistirahatkan pikiran?
Syukurlah, dompet Ari sudah kembali. Ikut bingung juga waktu Ibu cerita. Saya juga nggak ngeh, apa saja taksi yang warnanya putih di Jakarta ini selain Express. Soalnya sekarang begitu banyak “brand” taksi yang beredar di Jakarta ini. Keesokannya setelah Ibu cerita, pas saya lagi “nongkrong” di sekitar UKI, saya cermati setiap taksi, tapi yang warnanya putih selain Express nyaris tak ada yang lewat. Mungkin lain kali meski Ari ini cowok, lebih baik naik taksi yang lebih jelas. Supaya lebih mudah melacaknya jika terjadi hal yang nggak diinginkan.
Yoga,
Yahh Ari saat itu memang capek, maklum sejak pulang dari Amrik tak ada istirahatnya, dan langsung bekerja.
Dia cuma ingat taksi putih, jadi yang ditelepon adalah pool taksi yang berwarna putih…dan ingatnya namanya pak Nasrudin…ternyata pak Syamsudin dari taksi Eksekutif.
Orangnya baik, semua dokumen lengkap…..rasanya senang, ternyata di Jakarta masih banyak orang yang baik hati.
Bagus…
Adakalanya justru kita salah dalam beristrahat. Di hari libur kita justru pergi ke tempat keramaian atau macet di puncak. Pulang-pulang capek lagi..
Nusantaraku,
Berlibur ke Puncak tak selalu salah, hawa yang dingin membuat lebih nyaman. Dan capek fisik kan malah membuat tidur lebih nyenyak, kecuali jika capek karena terjebak kemacetan. Dan karena tahu kapan Puncak jalanan nya macet, orang sudah bisa mengantisipasinya
-aku jadi teringat mak ku.Beliau over protective terhadapku.
-Ibu pasti tertawa kalau tahu mak ku masih nyempeti ngasih amplop kepadaku,uang hasil panen sawah.Ketika kutolak beliau bilang ” Ben weruh rasane”. yaaa tak saut aja.
-Ahhhhh …mak mungkin kasihan padaku,walaupun anaknya jenderal tapi kan pensiunan
-blog ibu yahuud banget
-salam hormat bu.
Abdul Cholik,
Waduhh…makasih…pujiannya terlalu berlebihan.
Bersyukur jika ternyata blog ini bermanfaat bagi orang lain.
membaca tulisan ibu,…akhir2 ini kondisi badan memang kurang fit dan akhirnya memang harus istirahat bu karena flu sudah mulai meradang.
ada yang tahu no telp. taxi eksekutif tak?
kemarin saya naik taksi eksekutif terus dompet jatuh di taksi. setelah cari sana-sini nggak dapet-dapet ne.. thx.