Selama ini saya belum pernah menonton film Star Trek bahkan saat masih diputar di televisi. Namun terbujuk juga oleh si sulung, karena begitu inginnya dia mentraktir ibu menonton film ini di Teater Imax Keong Emas, Taman Mini Indonesia Indah.
Terakhir kali menonton di Teater Keong Emas adalah saat si sulung kelas 4 SD, saat itu menonton bersama keponakan-keponakan berjumlah 7 (tujuh) orang. Dan saat itu jika menonton di Teater Imax Keong Emas, antreannya mengular, sempat membuat patah semangat. Namun hasilnya benar-benar seimbang. Saat itu film yang ditayangkan adalah Indonesia Indah I (benarkah ini film pertama yang tayang?), yang menggambarkan keindahan negara Indonesia, lengkap dengan lautan serta ombak nya yang bergulung-gulung. Penggambarannya sangat indah, dilihat dari atas, terlihat sekali kalau bumi itu bulat, dan hal ini langsung membuat si sulung (yang memang berisik sejak kecil), langsung berteriak .” Allahu Akbar. Ya, Allah, aku baru benar-benar yakin kalau bumi itu bulat“. Dan dia langsung meneriakkan Adzan dengan kencang, sampai semua orang menengok ke arah rombongan kami. Adik ipar saya sampai menjawil tangannya dan bilang…”Sssst…mas Ari, suaranya dipelankan ya…” Itulah menonton film yang mengesankan buatku, walau air mukaku merah padam karena malu, untung tertutupi oleh ruangan yang gelap. Sejak itu saya belum pernah ke Taman Mini lagi, karena kesibukan kerja, dan jika liburan Lebaran (yang semua si mbak pulang kampung), maka adik2ku kumpul di Jakarta bersama keluarganya, dan saya lebih memilih menikmati menunggu rumah, sedang anakku bersama sepupunya, ikutan adik-adik ku menjelajah Jakarta.
Sebetulnya si sulung ingin menonton acara “nonton bareng” pada pagi hari, sayang dia tahu terlambat dan karcis untuk menonton bareng sudah habis. Dan karena sudah lama tak pergi ke Keong Emas, kami benar-benar buta, dan membayangkan antrean masih mengular seperti dulu, sehingga kami siap-siap kecewa jika tak mendapatkan karcis untuk pertunjukan jam 15.00 wib. Kami berangkat dari rumah jam 12.30 wib, dan sampai Keong Mas tak lama kemudian. Saat itu sudah terlihat antrean, dan saya melihat ada petugas yang berada dibelakang meja dengan tulisan VIP. “Coba nak, kita tanya kesana dulu,” saya mengajak anakku. Karcis VIP untuk pertunjukkan jam 15.00 wib sudah bisa dibeli, walau harganya cukup mahal. Saya ingin mencoba, seperti apa rasanya menonton dari VIP. Ternyata untuk VIP tempat duduk nya di balkon, dan khusus untuk kursi yang ditengah tak dijual, karena diperuntukkan untuk tamu negara.
Kami lama juga menunggu acara, dan syukurlah ruang tunggu nya cukup dingin, bisa menunggu sambil membaca dan mengobrol. Si sulung tanya, “Ibu ingat enggak cerita keong Emas?” Setelah kami berdua berpikir, baru teringat, bahwa keong Emas adalah jelmaan dari seorang puteri cantik yang terkena kutukan, yang nantinya akan ketemu seorang Pangeran yang kebetulan tersesat saat berburu ke hutan. Dalam dunia nyata, keong emas merupakan hama tanaman pertanian. Yahh, acara seperti ini, adalah kesempatan untuk saling menjajagi hati antara ibu dan anak, kami banyak mengingat cerita masa kecilnya (yang rupanya si sulung lupa pernah adzan kencang saat menonton pertama kalinya di Keong Emas).
Sebenarnya menarik menonton film di Teater Keong Emas, namun saya melihat ternyata film Star Trek kurang lebar, karena tak semua gambarnya memenuhi layar lebar di teater Keong Emas. Saya membayangkan, andaikata film “The Dark Knight” di putar di Keong Emas, pasti seru sekali. Dan yang saya perhatikan, penjaga nya banyak sekali, sehingga saya juga berpikir apakah Keong Emas setiap bulan bisa menutupi biaya operasionalnya, hanya dari pendapatan pemutaran film nya. Walau di sekeliling teater Keong Emas ada arena permainan, tapi itu lebih banyak dikhususkan untuk anak-anak sampai remaja, yang kalau cuaca panas, tak semuanya tertarik untuk mengikuti. Untuk itu teater Keong Emas perlu juga melakukan terobosan untuk lebih banyak menayangkan film menarik, apalagi sekarang TMII lebih mudah dijangkau dari mana-mana, dan banyak akses masuk yang mudah jika naik kendaraan umum. Saat keluar dari teater Keong Emas, saya melihat taksi BB berjejeran, sehingga kekawatiran saya jika suatu ketika nggak bawa kendaraan pribadi, telah dapat diatasi. Keong Emas juga perlu selalu meng up date web nya, karena saat mencari informasi tentang film yang akan dimainkan di Keong Emas, data nya masih bulan April 2009. Betapapun, ide pembuatan teater Imax Keong Emas menarik, namun perlu ada perbaikan dan juga peningkatan mutu, agar para pengunjung yang pernah datang ke sana ingin selalu datang kembali.
Wah, Ari (si sulung) baru pulang ke Indonesia ya Mbak? Senangnya bisa berkumpul kembali.
Saya nonton di Keong Emas waktu masih remaja (lupa umur berapa), filmnya ya Indonesia Indah itu. Wah, memang bagus sekali, apa lagi waktu itu, teknologi Imax masih tergolong paling baru.
Kemarin bulan Februari ke Taman Mini lagi, tapi nggak sempat nonton di Keong Emas. Saya malah asyik masuk ke Museum Transportasi, Museum Listrik, dan Istana Boneka. Kalau ke anjungan-anjungan, sudah pada kunjungan saya terdahulu. Tidak cukup sehari untuk memasuki semua obyek yang ada di TMII. Memang betul, TMII adalah potret Indonesia yang seharusnya dikunjungi oleh setiap warga negara.
Tutinonka,
Lain kali mencoba nonton di Keong Mas mbak, katanya sih akan selalu diputar film bisoskop…walau agak ketinggalan judulnya. Mungkin sudah waktunya Keong Mas menyesuaikan dengan pilihan Film yang lagi diputar di bioskop, pasti penonton akan suka nonton di Keong Mas karena layarnya lebar….
Trakhir nontong 5 tahun lalu nemenin adik yg dapat tugas dari sekolah 🙂
Tapi memang Bun, kereeeen bgt !
3 D nya terasa banget 🙂
Eka Situmorang,
Iya memang…..tapi Keong Mas harus lebih promosi dan melakukan perbaikan serta peningkatan pelayanan, agar pencinta film suka nonton ke sana
jangan bilang siapa2 ya bu…
meski saya sudah sering ke tmii, tapi belum pernah sekalipun dalam hidup saya nonton di keong mas, hehehe…. 🙂
kapan ya saya bisa ke sana?
*menunggu undangan dari bu enny*
Vizon,
Ha! Wahh coba deh Uda…nanti kalau uda ke Jakarta kasih tahu, biar bisa nonton rame-rame. Mudah2an waktunya bisa sesuai…mesti janjian dulu…..maklum saya juga kadang dapat tugas dadakan, tapi kalau udah janjian, tentu saya akan memilih yang udah ada janji.
Wah pastinya Bunda seneng deh anaknya dateng dari jauh….
seperti uda vizon…aku juga ndak pernah nonton di keong emas ^_^
Ria,
Berarti lain kali, kita bikin acara nonton bareng di Keong Mas ya…
Ibu, saya bbrp hari yg lalu jg ntn Star Trek di Plaza Semanggi. Filmnya menurut saya bagus, ga perlu mikir ribet dan happy ending.
Hehehe meski udah 4 tahun di jkt tp sekalipun saya belum pernah ke teater keong emas, ke tmii pun krn ada undangan nikahan.
Idawy,
Saya juga baru nonton Star Trek kali itu, dan si sulung rajin menjelaskan, sehingga saya bisa mengikuti film nya
kerennn bun, aku nonton di XXI di pejaten vilage pasar minggu beberapa hari lalu…
Imoe,
Lho…Imoe dari Jakarta ya, kok nggak ngomong-ngomong?
keong emas? kayanya pernah nonton sekali tuh jaman duluuuu buanget, waktu masih baru, film ttg Indonesia
Wieda,
Iya, sekarang Keong Mas mencoba menayangkan beberapa film yang diputar di bioskop…dan memang menarik karena bisa menonton dengan lebih lega.
nonton di keong emas? duh sudah lama sekali bu, saya sekali nonton di sana. saat masih kuliah dulu. ya tahun 1995. film yang diputar adalah film indonesia (lupa saya judulnya)
Zulmasri,
Iya…dulu kalau ke Keong Mas, film yang diputar hanya film dokumenter…
Hi Bu, di Sydney juga ada namanya IMAX juga…
Besarnya luar biasa layarnya dan filmnya up-to-date.
Kalau Ibu bilang pengen nonton Dark Night diputer di IMAX, wah di sini kemarin diputer dan memang jadi terlihat lebih bagus Bu, hehehe…
Saya ndak ngomong bahwa teknologi keong mas lebih buruk ketimbang sini, tapi sebenarnya kalau menurut saya kok soal managementnya saja.
Kalau managementnya bagus pasti bisa muter film-film 3D lainnya…
DV,
Saya terbayang bagaimana Donny akan senang sekali menonton di Sidney…karena anakku saat di Florida juga senang sekali bisa menonton Film 3 D di teater Imax.
Keong Mas memang perlu meningkatkan mutu dan pelayanan, pemutaran film-film bioskop layak di coba.
Star trek emang keren..
Ke keong mas belum pernah 🙂
Septarius,
Ntar kalau ke Jakarta, layak mencoba menonton di Keong Mas
aku juga pas masih kecil banget, mungkin 20 taun yang lalu..padahal sering banget lewat TMII
Boyin,
Ternyata pengalamannya sama ya….
ide yang bagus nih “nobar”
nonton bareng anak….
biasanya berenang bareng
Komuter,
Sekarang Keong Mas berusaha menampilkan film yang umum di putar di bioskop….jadi layak di coba selain kegiatan renang bareng. Memang penonton nya rata-rata keluarga (ibu, bapak dan anak-anak)
Teater keong Mas itu bagus ya Bu …
Kalau saya tidak mengantar anak-anak study wisata mungkin saya tidak akan pernah menonton di keong mas itu …
Dan … sssstttt Bu …
Jangan bilang sapa-sapa ya …
Ketika saya nonton film … saya kok malah mual-mual ya Bu …
Salam saya
NH18,
Mual? jangan-jangan karena belum makan mas…karena memang kita merasa seperti ikut didalamnya……
Wah saya gak jadi nonton di sana bu,…baru duduk sebentar si kakak (waktu itu baru 4 th) minta pulang, soalnya gelap…terpaksa gak jadi nonton d…sampe sekarang.
Lain kali mungkin harus di coba ya bun
Tini,
Memang menonton dengan anak, sebelumnya si anak harus dipersiapkan dulu, biar nggak kaget….
hahahaha cerita ttg Ari itu lucu sekali Bu …
saya kebetulan sekali terakhir ke KM pas baru diangkat, Ibunya aldi lagi pengen maen2 ke Jakarta, keliling2 TMII deh, di TMII ngasonya di KM ituh … waktu itu nonton apa ya? tentang bumi gitu, hahahah dan lucunya buat aldi itu perdana masuk KM ….
waktu itu liat poster2nya, ternyata KM juga udah mulai muter2 film2 bioskop (dulu kan katanya KM cuman muter2 film2 dokumenter & pendidikan) sayangnya film2 yg ditayangkan film jadul smuah (bbrp bahkan udah tayang di TV)
ada jadwal KM yg akurat ga ya Bu?
saya kok liat di PDF-nya ga ada jadwal tayang Star Trek?
Aldi,
Sayangnya memang Keong Mas web sitenya lambat…jadi mesti menilpon lebih dulu, saat menonton kemarin saya juga komentar pada mereka dan menyarankan untuk diperbaiki.
Padahal asyik banget lho, menonton film bioskop disana.
Strar Trek film favorit, jaman SMA.
Di keong mas ada star trek juga? Berdoa lagi ah, biar dapat panggilan diklat di Jakarta jadi nontonnya rombongan dengan guru-guru seluruh Indonesia. Asyik sekali.
Puspita,
Sekarang Keong Mas tak hanya menayangkan film dokumenter, tapi juga film yang biasa diputar di bioskop.
Wah, saya kira Keong Emas cuma memutar film-film dokumenter tentang Indonesia aja… maklum terakhir kesana puluhan tahun yang lalu.. waktu masih SD.. hihihi…
Tapi saya menangkap momen yang lebih ‘indah’ dari tontonan di Keong Emas di posting ini, yaitu kebersamaan ibu dan anak tercinta, yang ini lebih indah dan tak ternilai harganya.. 🙂
Tanti,
sebetulnya memang yang utama adalah punya kegiatan bersama anak, mengobrol bareng, sambil jalan-jalan dan makan…
hehehe.. perasaan dah lama banget yaaa.. gak maen sana..
KangBoed,
Dicoba lagi….asyik kok…
Hhmm….Salut sekali sama si Sulung Bunda……
pengalalaman yang sangat berharga bersama keong Mas yawh…..
Bocahbancar,
Dan lebih berharga lagi karena bisa dinikmati bersama anak…
Belum pernah nonton di keong emas, bu..
^_^
Putri,
Patut dicoba…
itu star trek yang lama kan ya bu?
ah terakhir ke sana waktu nganter adek saya nonton 3D dinosaurus 😀
Wennyaulia,
Entahlah…itu pertama kalinya saya nonton Star Trek…komandan kapalnya Jim…..berarti masih yang awal ya?
Wah ibu nih selalu mesra sama keluarga … belajar dai Ibu nih saya.
btw, jadi keingetan nih ..
terakhir dan sekali-kalinya ke Keong Mas waktu tour sekolah SMP.
Hmm rasanya kepingin ngajak Zia ke Keong Mas ..
jarang banget nnt film di bioskop bu, bersama suami lebih suka nnt di rumah. kalau ada film yang bagus, nunggu dvdnya 😀
tapi sepertinya ide bu eni layak dicoba nih. nontong bareng…
Fety,
Ada beda rasa menonton di bioskop dan di rumah.
Menonton di bioskop, kita juga sekaligus melihat suasana nya, orang-orang yang menontonnya, sambil menebak siapa ya segmen penonton film ini.
Dan juga setelah itu, kita bisa berkeliling, sambil mengobrol, yang akan beda suasananya jika mengobrolnya di rumah
bener banget Bun
taman mini dan keong mas adalah kebanggaanku, berharap tetap jadi ikon dan diperhatikan
Reallylife,
Betul…mesti kita jaga, tapi juga tetap harus memperhatikan mutu dan pelayanan.
setau saya, cmiiw, tidak semua film bisa tayang di IMAX. hanya film yang diambil dengan kamera 3D semacam star trek, transformer, the dark knight, yang saat menontonnya akan memberi kesan tiga dimensi. itu pun sebenarnya tidak untuk semua scene. makanya pada beberapa bagian, layar tak terisi penuh.
sayangnya, saya belum pernah menonton di IMAX keong mas. namun saat “the dark knight” tayang di IMAX sydney harbour tahun lalu, saya sempat menyaksikan. begitu pun saat “transformer” main di IMAX berjaya bukit bintang. apa harus tinggal lama di jakarta baru bisa nonton IMAX di sana ya, bu? abis kalau ke jakarta, menonton tak pernah jadi agenda. musti dicoba deh sesekali.
Marmallow,
Betul…tak semua film bisa ditayangkan di teater Imax. Bahkan film Star Trek pun rasanya hanya layarnya atau filmnya yang bertambah besar. Kata anakku, ini beda dengan The Dark Knight yang pakai kamera jenis tertentu (nggak tahu jenisnya), dia sempat nonton The Dark Knight di teater Imax saat di Miami….yang terlihat se-olah-olah hidup.
Tentang legenda Keong Emas, saya kok malah berasa gak nyambung yaa ..
Udah dari kecil saya penasaran, kenapa Keong bisa diidentikkan dengan Putri ?
Saya bilang sama Ibu saya waktu itu, berarti mungkin Putri-nya jahat Bu, makanya dikutuk.
Hehee 🙂
Muzda,
Kutukan tak berarti yang dikutuk jahat, karena legenda Putri yang dikutuk karena pengutuknya adalah penyihir yang iri pada keberuntungan putri tersebut.
Pendongeng memang harus memahami filosofi di balik setiap cerita, agar anak-anak yang didongengi tak salah menerima pemahamannya
aku belum pernah ke TMII.. 😦
keong mas? dagingnya enak banget. empok-empuk alot kayak kerang, tapi lebih besar.
setelah berburu keong di sawah-sawah, atau paling banyak di seputara dam irigasi, keong direbus dulu dengan air garam untuk membersihkan dan membuat daging keong agak sedikit keluar supaya bisa dicukil dengan mudah..
paling enak kalo dibuat oseng-oseng.. atau kalo di angkringan (hik) di Solo, cukup dibuat sate..
weh.. asem.. dadi ngencess..
hwaaa!!! tiddaaaaakkkk!!!!
Zam,
Jangan-jangan yang kok makan bukan keong mas (karena dalam dunia nyata keong mas ini termasuk hama pertanian)…
Tapi entahlah…mungkin juga ini keong yang sama ya…saya belum pernah makan keong….
keong emas itu layarnya 100mm, dan imax itu 70mm, jadi wajarlah kalau tidak memenuhi seluruh layar.
dark knight, saya nonton imax-nya di pathe arena, amsterdam. dan memang sangat seru.
Ekky,
Yahh….memang belum bisa dibandingkan dengan di luar negeri.
Saya dulu bersama teman pernah nonton film 3 D di Amsterdam, memang terasa sekali bedanya. Namun apapun, sebaiknya di Indonesia mulai ada ya fasilitas seperti itu (mungkin mahal ya…)
Kapan ya bisa nonton di sana. Pernah sih beli tiket nonton di keong mas…sayangnya itu cuma mimpi waktu kecilku, hehe…..
Mas8nur,
Kapan-kapan kalau ke Jakarta bisa kok nonton kesana…pasti suatu ketika akan nyampe juga di Jakarta
Oooo…lha kami yang dari daerah..kalau ke TMII…lengkap dengan nonton di Keong mas mbak.
Anak anak pasti mengajak kesana mbak….nah,sekarang giliran mbak Eni, karena putranya yang mengajak…eh..nonton lah Ibunya.
Apa kabar mbak ??/
Dyahsuminar,
Iya nih…hehehe…sekarang ganti anakku yang setiap kali menawarkan diri mengajak nonton…minggu depanpun ibu udah di booking…hahaha
Soalnya kalau nonton dengan ibu, dapat makan gratis (walau dia udah kerja, tetap aja seneng ditraktir makan ibu…tapi film nya dia yang bayarin…)
saya sudah nonton keong mas 2 kali, terakhir bersama Riku waktu dia umur 3-4 tahun bersama murid Jepang. Riku nangis-nangis jadi saya tutup mata dia deh.
Kalau taman mini? udah puluhan kali, karena wajib jika mengantar tamu org jepang.
EM
Ikkyu_san,
Anak-anak saat mau nonton di bioskop memang harus diberi penjelasan, karena terbiasa nonton TV di rumah dalam kondisi lampu menyala.
Tapi seneng juga ke Keong Mas, setelah belasan tahun tak menginjakkan kaki ke sana.
bu edratna.. benar. keong mas yang biasa jadi hama itu.. hehehe..
makanya kalo pas serangan hama keong mas, berarti panen buat kami (yg saat itu suka berburu keong mas)
Zam,
Berarti sekali-sekali saya mesti mencoba makanan keong mas ini ya (belum pernah soalnya)..
Dan tentu perburuan di sawah juga merupakan hal yang mengasyikkan
aku belum pernah nonton di keong mas.. waktu itu sempet mampir bareng aca..
tapi lupa.. kenapa ga jadi ya..
mungkin karena kami melihat harga, hehe..
*dasar mahasiswa!*
Narpen,
Kapan ke Jakarta? Setelah pemilu pilpres? Ntar nonton Keong Mas…dan ada Blok M Square lho, yang saya juga belum pernah ke sana…
Pernah nonton di sana sekali, entah mengapa kok saya belum sampai merasakan kehebatanya ya Bu. Mungkin filmnya kurang bagus, entah.
Yoga,
Kadang saat menonton tak hanya film yang dilihat, juga bagaimana suasananya, siapa teman kita dll.
Justru itulah yang membedakan saat kita menghabiskan waktu, hal yang sepele pun terlihat indah jika kita bersama teman-teman atau orang yang kita sayangi..
Hahaha…berarti liputanku sangat subyektif ya….