Musim libur sekolah, nonton Film anak-anak dan ke Pesta Buku

Judul di atas sebetulnya tak tepat buat saya, yang anaknya sudah besar-besar. Namun kesibukan yang akhir-akhir ini bertambah, maklum saya menambah kegiatan dua kali seminggu dengan menerima tawaran seorang teman untuk membantunya, membuat libur akhir pekan yang dua hari menjadi bermakna. Si sulung sudah pesan sejak dua minggu sebelumnya, ingin mengajak nonton Film anak-anak yang saat itu diprediksi bakalan menarik, yaitu “Garuda di Dadaku” dan “King”.

Kedua film tadi mengisahkan sebuah persahabatan dan perjuangan seorang anak, dalam mencapai cita-cita nya. Kedua anak sebagai tokoh utama dalam kedua film tersebut, mempunyai seorang sahabat yang juga berfungsi sebagai motivator, yang setiap kali mendorong semangat teman karib nya jika sudah nyaris patah semangat. Film yang menarik dan layak ditonton oleh keluarga. Setelah menonton film ini, saya terhenyak, mengapa tak banyak film anak-anak yang dibuat, padahal kedua film ini membuatku benar-benar tersentuh. Dan melihat, betapa penuh sesaknya gedung bioskop, sampai banyak yang menunggu sambil duduk di gang-gang nya, ayah ibu dan anak-anak, bahkan ada yang berikut kakek neneknya. Salut buat Ari Sihasale (sutradara) yang setiap kali menyuguhkan film anak-anak bermutu, sejak saya melihat film “Denias” dengan gambar-gambar pemandangan alam Papua yang indah itu. Juga buat Ifa Isfansyah (sutradara), yang kata anakku sebelumnya dia bergerak di film independen. Saat menonton film ini berkali-kali saya menyeka mata, antara terharu, bangga, sayang dan perasaan yang campur aduk.

Dan saya mencoba menonton di Blok M Square yang harga karcisnya lebih murah (Rp.15.000,-), dibanding tempat lain, namun tempatnya tak kalah keren dengan bioskop di Mal terkemuka lain, entah karena masih promosi atau akan seterusnya. Yang jelas saya sudah bertahun-tahun tak ke blok M (kecuali ke tukang jahit di belakang Adiron Plaza alm). Sayang saya hanya sempat berkeliling sambil sekalian naik eskalator ke lantai 5 (lima), tempat bioskop berada, sehingga belum bisa menilai, apakah Blok M Square ini akan laku keras, seperti sebelumnya, yang merupakan tempat orang-orang, baik dari Jakarta maupun luar kota berbelanja. Saya teringat teman saya dari Bali, yang setiap kali ke Jakarta memborong baju untuk dipakai ke kantor sampai ber dus-dus di Pasar Blok M, yang katanya harga murah dan tak terlalu macet sebagaimana jika berbelanja di Tanah Abang.

Selesai menonton dua film, kami (saya dan si sulung) segera berangkat ke Istora Senayan karena sejak tanggal 27 Juni 2009 s/d 5 Juli 2009 di gelar Pesta Buku. Sebagaimana biasanya, begitu melihat buku langsung kalap, apalagi ada diskon yang sampai 55%. Kapan lagi dapat buku murah, jika tak ada Pesta Buku seperti ini. Saya sempat sms DM dan Yoga, kalau mau mencari buku karangan Gola Gong dimana, soalnya saya sudah berkeliling Mizan, tak ketemu buku nya. Dulu, pertama kali mendapat buku karangan Gola Gong saat ada pesta diskon di Gramedia Grand Indonesia. Kali ini saya mendapatkan “Musafir”, “The Journey: From Jakarta to Himalaya”, “Aku Anak Matahari” di stan Penerbit Salamadani. Sayang buku “Balada si Roy” yang legendaris itu, sekaligus Yoga juga titip untuk beli jika ada, tak termasuk yang dipamerkan, dan jika berminat bisa mencari langsung di tempatnya di Serang. Kalau begitu, saya perlu menitip ke DM kalau suatu ketika pergi ke Serang untuk membelinya. Saya juga beli buku karangan “Dan Brown ” dan “Ridwan Saidi”. Saya harus banyak menahan diri, karena seminggu sebelumnya si sulung kehilangan dompet lagi, yang berisi KTP, SIM A dan C, serta kartu ATM…dan lagi-lagi hilangnya ditaksi, sehingga kali ini dia mesti pinjam uang ibunya.

Sayang, pada saat Pesta Buku, hanya penerbit Gramedia dan beberapa penerbit besar yang membolehkan bayar pakai Kartu Kredit, padahal banyak penerbit lain yang bukunya juga bagus-bagus. Si sulung begitu gembira ketemu komik yang harganya Rp.10.000,- (padahal biasanya Rp.50.000,-) sehingga rela membawa seluruh belanjaan kami buku di pundak dan kedua tangan nya.

Malam makin larut dan saya mesti segera pulang, untuk mempersiapkan koper, karena Senin mesti pergi ke luar kota untuk mengajar dan si sulung harus bekerja esok harinya. Masih ada kesempatan sampai tanggal 5 Juli 2009 (sayang saya masih ada di luar kota), bagi siapapun yang ingin memborong buku, dan diskonnya lumayan, bahkan ada yang sampai 70%. Mencari taksi dari Istora lumayan lama dan agak sulit, syukurlah setelah menunggu ada taksi Patra yang lewat, dan….karena kehabisan uang saya terpaksa minta pak sopir mampir sebentar, agar saya bisa ke ATM di depan kantor cabang di Fatmawati untuk ambil uang buat belanja si mbak.

Iklan

45 pemikiran pada “Musim libur sekolah, nonton Film anak-anak dan ke Pesta Buku

  1. Wah Bu, saya ndak bisa membayangkan kalo saya pulang nanti dan ke Gramedia … haduh bakal penuh kabin saya barangkali … 🙂

    DV,
    Selain buku, banyak film Indonesia yang layak ronton….minta adikmu untuk mulai koleksi, agar sewaktu-waktu Donny datang mudah, karena terkadang stok nya nggak ada.

  2. Selalu saya dambakan film inspiratif. Saya pasti nonton kedua filmya kalau sdh sampai di pekalongan bu.

    Zulmasri,
    Film nya bagus pak, dan layak ditonton juga untuk anak-anak, untuk mendorong semangatnya.

  3. Kedengarannya semua kegiatan ibu asyik semua. Senang juga membaca ibu punya waktu yang berkualitas dengan Ari. Jangan lupa jaga kesehatan ya Bu dan minum vitamin. Oh ya, beberapa waktu yang lalu Buku Balada si Roy sempat dilelang waktu ada kegiatan apa ya? Saya lupa, tujuannya untuk membeli tanah untuk perluasan Rumah Dunia.

    Yoga,
    Kemarin si mbak yang jaga Salamadani juga cerita tentang pelelangan buku tadi.
    Waktu sekarang harus benar-benar diatur, karena menyesuaikan dengan anak-anak, terutama di akhir pekan.
    Semoga akhir pekan ini bisa jalan-jalan dengan si bungsu….paling tidak bisa ngrumpi bareng

  4. Saya terpaksa gigit jari bunda !
    Lagi diluar kota sampai minggu dpn hiks, gak bisa borong buku deh

    Eka,
    Saya tahu nya juga gara2 beli buku pas ada acara dihalaman museum Fatahillah. Dan memaksakan ke sana kemarin, karena Senin siang mau keluar kota seminggu.

  5. adipati kademangan

    saya juga kesana kemarin.
    Sebenernya mau kalap melihat buku-buku sebanyak itu, namun apa daya kantong saya kurang dalam. Saya hanya berhasil membawa 6 buku saja.

    Adipati Kademangan,
    Enam buku udah banyak sekali lho…..saya malah cuma lima buku, yang lain bukunya si sulung…dan entah kapan punya waktu untuk membacanya

  6. Belum sempat liburan dengan anak-anak … Soalnya nggak ada sistem “cuti” seperti di kebanyakan kantor lain. Banyak hal nggak jelas masih menggantung yg bisa tiba-tiba perlu diselesaikan … (loh kok malah curhat?) Tapi dengan info seperti ini mudah-mudahan nanti sudah tidak terlalu bingung mau ke mana dan ngapain …

    Oemar Bakrie,
    Lho! Bukannya liburnya mengikuti liburan mahasiswa pak?

  7. bu luar biasa sampe nontonnya 2 film dan liat pameran buku lagi. wah pasti seneng dah si anak ya bu.bu aku dulu sering beli buku sekarang udah nggak.

    kawanlama95,
    Hmm….anak pasti seneng karena gratis….hehehe

  8. vizon

    saya sudah “cicil” liburan sama anak2 dg menonton kedua film itu. di jogja tiketnya juga 15.000. lumayanlah, ada hiburan yg bagus buat anak2 di musim liburan. semoga ini bisa menjadi trend ke depannya, sehingga semakin banyak film sejenis yg diproduksi… 🙂

    Vizon,
    Betul…film anak-anak kalau dibuat serius bisa menghibur…..dan menarik penikmat perfilman

  9. hahahaaa… serangan panik!
    bisa ngebayangin deh, ibu. pasti seru banget berburu buku seperti itu. hm… iri. kapan ya di kota saya diadakan pameran buku serupa? biasanya kalau ada pun tak lengkap, kurang mengakomodasi selera.

    dua film yang ibu sebutkan telah pula saya baca di blog uda vizon. jadi penasaran banget. sayang kesempatan saya masih sempit sekali buat nonton. hiks.

    Marsmallow,
    Di Medan kan?
    Betulkah tak pernah ada pameran buku?
    Padahal Medan termasuk kota propinsi dan pasti banyak peminat yang akan beli jika ada pameran

  10. hmmm saya musti tunggu ke dua film itu jadi dvd dulu, dan bawa ke sini. Karena di sini saya cuma punya dua stok film yang layak untuk diputar pada murid Jepang saya (karena ada subtitle bahasa Jepangnya) yaitu AADC dan Langitku Rumahku. Film anak-anak perlu dibuat lebih banyak. Yang saya ingat cuma petualangan sherina dan ceritanya Josua (lupa judulnya).

    Memang benar kalau mau membeli buku di Indonesia, harus beli waktu melihat. Karena susah sekali mencarinya lagi kalau ingin. (sama halnya dengan CD musik). Waktu februari kemarin pulang ke jkt, ada org dekat saya mencari “Gadis Pantai” nya PAT dan tidak ada, padahal dia perlu sekali. Sambil senyum saya cuma bilang, “Saya ada tapi jauh sih, ngga bisa minjemin” hihihi. Masak saya musti kirim dari Jepang?

    Ah rindu ke pameran buku.

    EM

    Ikkyu_san,
    Ntar kalau DVD nya udah keluar, tak belikan aja sekalian, saya lagi mencoba untuk koleksi film-film Indonesia

  11. wow .. 22nya udah nonton Bu?
    hehehe rajin banged Ibu ni … niat nonton film Indonesia-nya aldi masi kalah sama kemunculan Transformers sih Bu ^^

    mungkin weekend ini klo sempat bareng adik2 di Bandung ….. mnurut Ibu mana yg paling bagus, menggugah dan mengharukan?
    klo aldi sih tertarik sama KING sih sbtulnya (inspired dari cerita King sendiri, ada Mamiek yg tukang ngelawak maen serius, yg maennya atlet beneran) gara2 nonton Kick Andy! kemaren …
    sayang ya film ini diprotes sama Komnas Perlindungan Anak cuman karena rokok (even penghasil pahlawan2 bulutangkis datengnya dari klub rokok)

    Aldi,
    Saya memang suka menonton, cuma kadang waktu yang kurang…..
    Dan saya suka film Indonesia, kecuali yang horor aneh-aneh…tapi paling nggak suka sama sinetron yang bertele-tele…

  12. ian

    saia pengen tuh ke pesta buku…

    sayang saia gak tinggal jauh di nganjuk 😦

    Ian,
    Iya, sayangnya pesta buku hanya sering diadakan di kota besar….

  13. Dengan bangga saya persembahkan “Bertuah Award 2009” kepada Mbakyu.Mohon di lihat di blog saya.Terima kasih dan selamat berkarya.Salam

    Abdul Cholik,
    Terimakasih…

  14. Di Bandung juga ada lagi ada pesta buku di Gramedia Merdeka. Saya beli buku anak-anak Bahasa Inggris aja. Buat saya sendiri sih nggak, soalnya bulan lalu udah ngeboyong buku, di Gramedia juga. Lagian pesta buku di Gramedia Merdeka kali ini bukunya juga kurang cocok sama selera saya.

    Saya akhir Mei lalu baru aja juga ke Blok M Square, penggantinya Aldiron Plaza ya?? Kebetulan ada undangan pernikahan saudara, saya lupa bawa batik dari Bandung, karena di Jakarta saya nggak punya baju batik, akhirnya beli batik deh di Blok M square, batik yang murahan yang harganya cuma Rp. 60 ribuan… huehehehe….. biarin nggak ada yang merhatiin ini apakah itu batik murahan atau nggak….. :mrgreen:

    Yari NK,
    Ternyata saya malah keduluan kang Yari ya, ke Blok M Square nya?

  15. Wah nggak sengaja aku bisa mampir lagi ke blog sini, dulu aku sering ke sini dan jadiin referensi buat skripsiku yang bahas tentang akuntansi manajemen. Sepertinya dulu belum bahas tentang mylife-nya mbak edratna ya.. *maaf kalo saya salah*

    Huang,
    Makasih telah berkunjung ke sini

  16. hoho. akhir pekan kemarin aku juga nonton Garuda di Dadaku ama pergi ke jakarta book fair, bu. wuih, semangat sekali, meski badan masih “sang ibu” (demam).

    wuih, padahal ada kesempatan nonton Garuda di Dadaku pekan kemarinnya, ama temen2. udah siap sedia tuh, pake kaos dengan gambar Garuda Pancasila besar di dada, berharap bisa nonton film itu. eh, temen2 pada kagak suka dan lebih memilih film Star Trek. ya udah, aku ngalah.

    seru banget tuh film, bu. mantap! jadi ngiri ama anak2 jaman sekarang. dulu waktu masih kanak2 kagak ada film2 anak2 kek ginian soalnya.

    belum nonton yang King nih, bu. gimana ceritanya, bu? bagus kagak? pernah liat cuplikan filmnya waktu di Kick Andy. bagus banget keknya. pengen nonton banget.

    dari book fair kemarin cuma dapet bukunya BKF, “Era Baru Kebijakan Fiskal”. dan pas di situ musti megangin kantong mati2an biar uang yang cuma seiprit ini kagak “ilang” diambil mbak2 kasir. huh, benar2 godaan yang luar biasa!

    Farijs van Java,
    Jawabku agak terlambat nih, maklum lagi sibuk banget.
    Mungkin sekarang udah nonton “King” ya?

    v(^_^)

  17. saya sudah baca Aku Anak Matahari tahun lalu, waktu masih bekerja di Salamadani, juga sempat membantu teman melakukan proofreading terhadap naskahnya. Isinya sederhana, tapi meresap ke hati.
    ^_^

    Mississma,
    Biasanya baca bukunya juga tergantung waktu luang yang ada

  18. discount buku…waduh ngarep banget nih saya…sekarang bkekurangan bahan bacaan disini

    Boyin,
    Hehehe….bacaan dalam bahasa setempat mungkin banyak kan?

  19. narpen

    Wah lagi banyak film bagus, tumbeeenn, ada empat film yang mau aku tonton, jadi bingung sendiri *_*
    Moso ditonton keempat2nya??

    Narpen,
    Akhirnya yang tiga film udah ditonton kan?

  20. blok m square emang lagi promo, makanya murah..

    saya juga kemaren pergi ke pesta buku bu,, dan baru sempet nandain aja buku2 mana aja yang mau dibeli.. mudah2an pas penutupan nanti diskonnya makin gede.. 😛

    Billy Koesoemadinata,
    Saya belum sempat berkeliling dan memantau harga di Blok M Square…karena langsung ke Pesta Buku

  21. Akh.. sepertinya ada beberapa film bagus akhir2 ini tapi aku kali ini gak sempet nemenin anak2ku nonton. Untuk istriku bisa dan nonton bareng mereka.

    Tapi lusa aku compensate, liburan ke Bali beberapa hari dengan mereka.. 🙂

    Nug,
    Yang penting kita bisa menyempatkan waktu bersama mereka, dimanapun….

  22. saya ke JBF tapi kok rasanya kurang semarak ya dibandingkan book fair tahun2 kemarin? atau saya saja yang sudah jenuh? hehehe. tapi biar begitu, sempet jg nyari diskonan buku hihi.

    Krismariana,
    Memang “agak kurang semarak”….atau karena promosi yang kurang?

  23. Saya belum nonton dua2nya. Tapi banyak yang bilang, film King lebih bagus sinematografinya karena banyak mengekspose keindahan alam Indonesia ya? 😀

    GoenRock,
    Film King emang lebih bagus dari keindahan alamnya, sedang film Garuda didadaku dari permainan yang mengharu birukan penonton….

  24. Saya bener-bener iri lho pada Mbak Enny, selalu bisa dan punya waktu untuk menikmati jalan-jalan, nonton film, beli buku, dll … padahal sibuknya nggak kurang-kurang.

    Setuju dengan Mbak Imelda, kalau lihat buku yang bagus, langsung dibeli saja (nggak usah mikir : “wah, di rumah masih banyak buku yang belum terbaca” ), soalnya kalau sudah lewat, sering kali susah menemukannya lagi. Tapi agak nyesel juga, kalau kita beli pas harga normal, lalu tahu-tahu belakangan didiskon gede … hihihi … 😀

    Tutinonka,
    Kalau mikirin badan, emang sibuk dan capek banget, tapi saya berusaha meluangkan hari Minggu atau Sabtu untuk bersama anak…kadang hanya di rumah saja, yang penting kebersamaannya.
    Dan karena yang satu di Bandung, ya di bagi tugas….

  25. hari yang indah bersama keluarga, bersyukurlah bisa menikmati suasana bahagia seperti itu dengan keluarga..krna banyak keluarga tidak bisa melakukan hal yg sama…..

    Iwan Setiawan,
    Memang setiap ada kesempatan berkumpul keluarga, harus dinikmati

  26. omiyan

    buku seabreg…tapi saya lagi ngeburu buku MS Office terutama acces…eh bu kalau ada info kasih tahu ya..maklum diserang nyari buku acces susah setengah tiang heheheheh

    siapa tahu disana ada

    Omiyan,
    Kan selera kita beda?

  27. Wah, nggak pusing, Bu, nonton dua film berturut-turut? Kalo saya, pasti pusing, Bu. Dan sampai sekarang, saya belum membayar hutang janji dengan anak untuk menonton Garuda di Dadaku. Mudahan besok Sabtu, ada kesempatan untuk nonton.

    Racheedus,
    Kalau film nya bagus, kenapa tidak?
    Om tempat kost saya dulu, semasa mahasiswa, jika udah hari Sabtu bisa nonton film di bioskop lebih dari 3 film

  28. Kalau saya, setiap mau belanja buku buat Perpus sekolah maupun buat perpus pribadi selalu berdoa dulu semoga ada diskon 70%, dan terbukti selalu ada. Alhamdulillah.

    Saya yakin semua itu berkat doa siswa-siswa ku. Subhanallah.

    Belanja bukunya di beberapa toko buku di Surabaya.

    Semoga garuda di dadaku ada DVDnya, saya mau ngajak anak-anak nonton bareng di perpustakaan sekolah. Pasti siswa-siswaku senang sekali. Amin.

    Puspita,
    DVD biasanya baru muncul setelah lewat 6 bulan..

  29. Senang dech kalau mendengar ada film Indonesia yang bagus, apalagi film anak2. Soalnya sekarang banyak sekali film horor yang nggak jelas gitu. Belum lagi sinetron2 yang menurutku kurang mendidik.

    Endang,
    Saya juga senang semakin banyak film bagus…

  30. serunya liburan,..orang tua harus mengalokasikan waktu buat anak..
    * ya sudah nonton Ice Aged bareng anak lanangku

    Iman Brotoseno
    ,
    Terbayang betapa senangnya si anak, jalan-jalan sama bokap..dan pasti ditambah makan-makan….(ini yang disukai anakku, walau dua2nya udah kerja, bareng ibu selalu dapat makan gratis)

  31. Pasti seru ya bun liburan bersama anak2..
    kalau disini sih biasanya temen2 pada pulang kampung mumpung anak2 mereka lagi pada libur…tapi aku dan temen2 lain ya terpaksa nunggu giliran cuti….

    Ria,
    Saat anak-anak masih kecil, saya lagi sibuk2nya kerja..kalau liburan, mereka ke Bandung bersama ayah…ditanya dulu, kegiatan apa yang diinginkan selama libur.
    Jadi kursus sambil bersenang-senang….kursus piano, kursus renang, bahasa Inggris dll…tapi masih banayk lagi waktu untuk bermain. Dan si mbak pun senang, dia tinggal bawa makanan, pulang kursus bisa jalan-jalan ke toko buku, nonton film anak-anak (biasanya selalu ada film anak2 yang diputar saat liburan sekolah)

  32. Ih.. gak terlalu napsu ama pesta buku yang kemaren bu.. entah deh.. buku2 sastra indonesia diskonya terlalu sedikit (halah.. yg namanya manusia mah emang gak pernah cukup ya..)
    KING keren ya bu! Two thumbs up for that movie!! 😀

    Titiw,
    Saya kebetulan buru2 aja…jadi berkeliling, beli yang terlihat di mata dan aku suka, dan cepat2 pulang, karena selain udah malam, mesti beres2 kopor, besoknya ada tugas mengajar di luar kota

  33. tini

    Ibuuuu…kangen rasanya lama tak membaca tulisan ibu…ternyata ada ulasan film anak2.

    Setuju banget tuh bu…garuda di dadaku bagus sekali, sampe2 nunggu kosong saya, nonton malem-malem bu.

    Sayang belum sempat nonton King, karena si kakak sedang khitan.

    Tini,
    Memang film anak-anak untuk libur sekolah kali ini keren….

  34. bioskop Blok M Suare emang keren. tapi lebih banyak digunakan utk film Indonesia. di Blok M Plaza? beberapa kali kecewa karena filmnya bisa mati di tengah-tengah, atau ada masalah di proyektornya pas pemutaran film.

    sekarang lebih suka nonton di MPX Pasaraya Grande. sepi, bahkan sangat sepi, tapi teaternya tetep keren. bangku nyaman dan sound dahsyat. mungkin kalah pamor sama jaringan 21 kali, ya? padahal dulu termasuk bioskop mewah di jakarta, ya? sekarang ongkosnya cuma 15 rebu, lebih murah daripada bioskop XXI. 😀

    Zam,
    Di Pasar Raya lebih murah? Lha itu dulu kan direncanakan untuk kalangan bos, yang bisa sekaligus menjamu rekan bisnis, mengobrol bisnis sambil menonton..dan karcisnya Rp.100.000,-
    Kapan2 nyoba ahh…selama ini saya melarang anakku ngajak nonton di sana, soalnya dalam pikiran masih terstigma cerita lama.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s