Saya mendengar istilah itu pertama kalinya, saat kuliah di IPB, Bogor. Ngabuburit yang bisa diartikan menunggu saat berbuka puasa, bisa sekedar jalan-jalan, maupun mengobrol atau membaca. Saya malah tahu arti ngabuburit dari blog ini, yang bila saya kutip, arti ngabuburit sebetulnya berasal dari kata burit, yang berari sore. Jadi ngabuburit adalah menunggu sore. Karena buka puasa adalah di sore hari, saat Maghrib, maka menunggu buka puasa akhirnya menjadi dikenal “ngabuburit”
Akhir minggu kemarin saya menengok si bungsu di Bandung, yang lagi sibuk berkutat menyelesaikan thesis nya. Saya berangkat dari Jakarta hari Jumat, namun tak berani mengganggu si bungsu, hanya sekedar menemani dia bekerja di depan komputer, dan saya tiduran sambil membaca di dekatnya.
Minggu siang si bungsu tanya, mau ketemu mbak R nggak? Mbak R ini adalah teman baik si bungsu, dia lah yang mengenalkan si bungsu pada dokter gigi di Bandung, suka jalan-jalan bersama, dan banyak hal lain. Memang sudah lama saya ingin ketemu R, mengucapkan terimakasih telah menjadi teman si bungsu selama ini.
Kami berjanji ketemu di toko buku Gramedia. Janji ketemu di toko buku sangat menyenangkan, karena jika salah satu belum datang, maka kita bisa berjalan-jalan sambil melihat-lihat buku, dan siapa tahu ada yang cocok. Dan betul…akhirnya saya membeli dua buku, karangan Sidney Sheldon yang sedang dicetak ulang lagi, untuk melengkapi koleksiku, dan novel terbitan Harlequin. Sedang si bunsgu membeli dua buku, keduanya karangan Bara Patirajawane (?)…..entahlah mungkin dia mau belajar memasak, untuk persiapan….. Tak lama R datang, terlihat cantik dengan blouse kaos lengan panjang warna hitam dan gaun panjang, serta berjilbab.
Kami segera menuju ke Bandoengsche Melk Centrale (BMC), yang berada persis dibelakang masjid Al Ukhuwah, di jl. Aceh no.30 Bandung. Sampai di sana masih sepi karena belum jam 5 sore, dan memang disengaja, karena kawatir tak mendapat tempat. Mumpung masih sepi kami mengambil foto dulu untuk kenang-kenangan.
Rita-Narpen-Enny

Tak lama pelayan datang, menanyakan pesanan kami, yang akan disiapkan menjelang berbuka puasa.

Dan sambil menunggu waktu buka, kami mengobrol berbagai hal, juga membaca bukunya Bara, yang narsis habis…..tapi menyenangkan baca bukunya. Pantesan Narpen suka, karena komentar Bara, sangat mirip celetukan dia sehari-hari.
Tak lama kemudian, para pengunjung berdatangan, bahkan akhirnya banyak yang tak kebagian tempat duduk, dan terpaksa menunggu antrian. Waktu buka tiba, dan kami segera melahap makanan setelah berdoa, dan rasanya…sungguh nikmat. Mengapa kami makan disini? Gara-gara resto ini pernah diperkenalkan oleh Bara di acara TV, jadi kemungkinan rasanya enak. Setelah selesai makan, kami segera berdiri, dan ada pengunjung yang buru-buru mendatangi, rupanya dia belum kebagian tempat. Terlihat di wajahnya …sangat senang, rupanya dia membawa rombongan cukup besar…padahal waktu itu mendekati jam 7 malam. Kami berpisah di jalan, R pulang ke rumahnya di jalan Rajawali, sedang kami bertiga memanggil taksi ke arah Bubat. Sopir taksinya benar-benar slebor, sepanjang jalan ngomong terus menyatakan tak puas, dari jalanan yang rusak dan macam-macam, yang ujung-ujungnya minta jalannya agak memutar karena kalau lewat jl. Buah Batu macet, sedang kalau lewat jl Karawitan, jalannya rusak parah. Kami ikuti aja kemauannya, agar cepat sampai rumah, dan begitu tahu kita minta dari jalan Kliningan belok kiri ke Kayu Agung, dia mengomel lagi, katanya rugi…lho, kok bisa rugi? Kan menggunakan argo?
Duhh saya kangen naik BB di jakarta, yang sopirnya santun, dan berdedikasi mengantarkan penumpang. Jumlah taksi BB di Bandung sangat dibatasi, karena mendapat tentangan dari taksi lain, tapi saya melihat bahwa pemilik perusahaan taksi lain kurang meningkatkan pelayanan, yang membuat penumpang akan memilih taksi BB.
Pagi2 ada pingback, ternyata dari ibu.
Sop buntutnya enak tapi sayang udah dingin.
Dan… apa itu.. foto si jaket pink tampak belum sisiran saja.. Ckck..
Hehehe….biar fotonya nggak terlupakan…..Kayaknya kita berdua memang agak kurang fit
Wah jadi kangen Bandung Bun, padahal saya pernah kesana cuma 10hari th. 2008 tp sangat berkesan. Btw. Putrinya lagi tesis ya, sama dong denganku….nih lg mumet2nya. Semoga lekas kelar dan lulus cumlaude.
Lagi thesis juga ya…semoga sukses
wew! acara berbuka yang mengasyikkan tentunya ya Bu Enny… Saya juga baru tahu arti ngabuburit itu dari tulisan Ibu ini. Terima kasih sudah membaginya…
buat Narpen, semoga sukses yang lekas beraih gelar master-nya π
Istilah ngabuburit umum digunakan di tlatah Pasundan, yang kemudian menjadi istilah yang menasional. Dan ternyata berasal dari kata burit….
Iya, doakan Uda, karena nasib dia selanjutnya kayaknya didasarkan atas keberhasilannya disitu
wah. BlueBird kadang ngehe juga bu. bukan jaminan. Sopir-sopir BlueBird banyak yg gak tau jalan, jadi harus kita yang ngasih arah.
Pernah naek taksi BlueBird, sopirnya baru 3 minggu di Jakarta, padahal dulunya supir angkot di Sukabumi.
Belum lagi kalo BB-nya pangkalannya bukan di daerah kekuasaann, misalnya pangkalan di Pondok Gede tapi kita nyegat dan minta anter di daerah JakBar.
Salah satu ciri yg saya ingat kalo naik BB, perhatikan dashboardnya. Kalo tidak menemukan radio panggil, berarti itu sopir masih baru. Sopir yg lama (senior) selalu ada radio panggilnya dan digunakan untuk layanan pesan taksi.
Sopir-sopir taksi ini “ditraining” ngapalin Jakarta dengan mengikuti “naluri”. Harusnya sopir-sopir beginian ini ditraining utk ngapalin jalan dulu.. π
yang parah, paman tyo. dapet taksi yg sopirnya baru 3 hari di jakarta. jadilah paman tyo yg memperkenalkan jakarta (sekaligus jadi pemandu) kepada si sopir taksi. π
memang harus pinter-pinternya kita sih.. π
kalo saya lebih cenderung nyari taksi exress. sopirnya lebih tau jalan, asal gak salah pake naik taksi “koperasi” express yg bentuk dan warnanya dimirip-miripin.. π
Saya juga pernah kepergok sopir taksi BB, yang rupanya wilayahnya di Bekasi, namun sejak saya membuka pintu dia sudah mengaku kalau dari Bekasi mengantar tamu ke arah Sudirman Jakarta, kemudian saya memandunya. Dulu saya juga berlangganan E, namun karena pernah kecentok, ada yang minta tambahan uang saat naik dari bandara, habis itu nggak mau lagi…..biasalah, jadi ilfil
BB memang seperti jadi jawaban atas ruwetnya transportasi di Jakarta ya, Bu…
Saya yang orang daerah ini, kalau ke Jakarta pokoknya cuma sreg dengan BB….
Saya malah baru tau di Bandung ada BB juga tho…
Liputannya menarik!
BB sekarang ada di Bandung, Semarang baru saja, dan Surabaya. Maklum saya nggak bisa nyopir, jadi taksi BB merupakan jawaban atas kebutuhan saya. Saat masih kerja full time, saya punya sopir pribadi, lha sekarang kan hanya part time.
ya ampuuun, kita ke Bandung di hari yg sama ternyata… hehehe. tapi saya sabtu sudah balik ke Jkt.
pas mau ke pool travel, saya sempat naik taxi BB. nyaman sekali. dan rasanya di Bandung itu ke mana2 dekat…
Hehehe…kok nggak ketemu ya. Soalnya kali ini saya banyak ngendon di rumah, menemani si bungsu menulis….
hehehehe…aseek buka puasanya, bikin tambah mbayangin hiruk pikuknya “Semarang”…hehehehe
Kayanya di Indonesia tuh kemana mana jauh..di Bandung juga sangat macet sekarang ini…..di Semarang ya macet serta polution
Kangen pulang ya….ya udah, kalau baca blognya temen2 kan terasa menikmati suasana Puasa di Indonesia
Wah, repot juga ya Bu kalau sampai telat dan tak kebagian tempat duduk. Padahal nunggu waktu berbuka puasa, tentu lebih tenang sambil duduk manis.
Btw, saya punya award untuk ibu di bulan Ramadhan ini. Silahkan diterima Bu, semoga berkenan…
Iya, itu awal-awal saat belum punya pengalaman. Sesudah kejadian itu, saya jadi mempertimbangkan waktunya. Makasih award nya, cuma saya tak terlalu memahami bahasa komputer, tentang SEO dll.
Lagipula, saya ngeblog untuk seneng2 aja kok.
hehe… kuatir kayak ngabuburit lalu yang kesulitan dapat tempat ya, bu?
menunggu ngabuburit di toko buku? wah, bisa batal pahala puasa karena over-excited tuh, bu. hihi…
Hehehe….menunggu di toko buku sih, biar berjam-jam tak terasa, tapi kantong bisa bocor
waaahhhh…
main ke bandung nengokin anak ya mbak?
Yup…betul
Jadi kangen ke Bandung. Semoga dalam waktu dekat bisa menikmati suasana Bandung lagi. Amin. Jangan hanya baca cerita mBak Ratna saja. Bikin iri hati.
Semoga mBak Ratna sekeluarga selalu bahagia. Amin.
Bandung memang selalu menyenangkan
Mbak R, tapi di foto ada tulisannya Mbak Rita
hehehe
Wahh iya ya…..tapi gpp, kan tak menyangkut rahasia yang bisa dituntut
selama ini penasaran dengan istilah ngabuburit tapi sekarang jadi plong.