Menunggu itu memang “lelah”

Dalam beberapa bulan ini, saya mondar mandir ke bandara dengan perhatian yang berbeda. Biasanya saya pergi ke bandara karena ada tugas ke luar kota, tanpa diantar dan sampai di bandara segera check in, walau nanti bisa beberapa jam duduk di lounge sambil membaca. Sejak awal Oktober, anak-anakku mulai mempunyai kesibukan di luar kota, sehingga saya dan suami beberapa kali ke bandara mengantar atau menjemput mereka. Dan kota Jakarta yang makin macet ini, semakin tak dapat diperkirakan, sehingga pada akhirnya terpaksa memilih untuk datang lebih awal, walau risikonya lama menunggu di bandara.

Lanjutkan membaca “Menunggu itu memang “lelah””