Mencoba makanan Korea di “Chaesundang”

Hujan yang mengguyur Jakarta akhir-akhir ini membuat badan menjadi kurang sehat, terutama bagi orang seusia saya. Walau sudah pakai baju rangkap, tebal, namun tetesan air hujan sering membuat pusing kepala. Jadi, saat ke kantor dan waktunya makan siang, penginnya makan yang segar dan hangat. Tentang urusan makan sebetulnya tak ada masalah karena kantor saya menjadi satu dengan Mal, yang menyediakan berbagai jenis makanan, tinggal memilih sesuai selera dan uang  yang ada di kantong. Makan di Eat & Eat sudah bosen, karena nyaris dua kali seminggu makan di situ,  rasanya semua jenis makanan di Eat & Eat telah dijelajahi. Kemana ya? Kami bertiga menyelusuri Mal GC, dan mata ini langsung terarah pada makanan Korea. Saya bertanya pada teman, pernah coba makanan Korea? Dan yang jelas ada nasinya…jadi perut pasti kenyang deh.

Well being Shabu, yang kami pesan

Kami setuju untuk berbelok ke restoran “Chaesundang“, di pintu masuk tertulis bahwa makanan di sini disajikan 100% halal. Bagi pemegang KK BNI akan mendapat potongan harga 40%…wahh kebetulan, walau saya tak punya KK BNI, kebetulan teman saya punya KK BNI. Kami pun berbelok ke Chaesundang, memilih menu apa yang kira-kira cocok dengan selera dan sesuai dengan kapasitas perut. Jelas tidak memilih bulgogi, karena pasti nggak habis, dan kami cenderung memilih makanan yang banyak sayurnya. Pilihan akhirnya jatuh pada “Well Being Shabu“, dan sambil menunggu kami pesan camilan berupa tahu isi. Minuman, kami memilih Chinese Tea, yang dipercaya bisa melarutkan lemak, entah benar apa tidak. Chaesundang, artinya rumah dimana sayuran segar berada

Penataan sayuran yang menarik

Kami mengobrol sambil mencicipi tahu isi, tak lama kemudian si mbak membawa berbagai perlengkapan bahan yang akan dimasak. Pertama-tama yang dimasak adalah sayuran, baru kemudian daging, paling belakang mie dan bakso. Sedangkan nasi akan dimasak belakangan dan dibuat bubur, jadilah bubur ayam.  Setelah air yang telah diberi bumbu mendidih, kami mulai memasukkan sayuran, tak perlu lama, agar sayuran masih banyak vitaminnya. Makannya boleh memilih dua jenis saus, justru saus inilah yang menurut saya membuat rasa sayur maupun daging yang dicelupkan pada saus menjadi lezat. Kami makan sambil mengobrol,  ternyata sudah sangat kenyang, sebelum semua bahan dimasukkan. Padahal masih ada nasi yang akan dibuat bubur ayam. Cara membuat bubur ayam: nasi dimasak dalam air yang telah diberi bumbu, kemudian ditambah telur.  Karena sudah kenyang, akhirnya bubur ayam saya minta untuk di pak, ditambahkan lagi kuah dagingnya, agar nanti bisa dihangatkan lagi,  untuk saya bawa pulang, siapa tahu Ara (cucu saya) suka.

Chaesundang

Makanan di Chaesundang ini memang enak,  kenyangnya juga cukup, tak membuat perut terasa “begah” (hmm…apa ya bahasa Indonesianya?), atau terlalu penuh. Sorenya sepulang dari kantor, saya mencoba memberikan bubur ayam pada Ara, ternyata dia suka sekali.

Bahan untuk membuat bubur ayam

Rasanya memang enak, dan rasa enaknya berbeda dengan bubur ayam di American Grill kesukaan saya. Jadi, jika ingin bubur ayam, restoran ini bisa jadi pilihan, masalahnya saya tak tahu apakah bisa pesan bubur ayam saja? Ini yang masih perlu ditanyakan.

Iklan

27 pemikiran pada “Mencoba makanan Korea di “Chaesundang”

  1. Bu, saya belum pernah makan di restoran Korea. Tapi baca tulisan Bu Enny ini, kok tampaknya enak ya? Saya dan suami suka coba-coba makanan dari daerah lain sih. Semoga kapan-kapan bisa mencoba makanan Korea. Harganya mahal nggak Bu?

    Untuk well being Shabu ini, harganya Rp.140.000,- untuk dua orang….sekarang lagi diskon 40% bagi pemegang kartu kredit.

  2. Salah satu yg menyenangkan dari kantor dekat Mall yg beginian ya Mbak, gonta-ganti menu tiap hari. Namu menunya saja Well being shabu membuat saya pasti juga akan jatuh cinta padanya…:)

    Betul mbak Evi….cuma mesti pandai-pandai mengelola keuangan, agar honor tak habis hanya untuk makan….hehehe
    Dan pinter cari kesempatan, dimana yang memberi diskon besar….hahaha

  3. Di daerah saya belum ada yg beginian mbak…, jangankan masakan korea, resto aja ga ada.. hehehe
    Tapi setidaknya saya sudah membayangkan cara makan masakan korea tuh gimana. Jadi pengen nyoba.. entah kapan… 😦

    Siapa tahu suatu ketika sempat mencoba mbak

  4. Saya ngga terlalu senang masakan Korea, Bu… Di sini banyak bener tapi bagiku tetep lebih enak masakan Jepang entah kenapa…

    Rasanya memang ada bedanya, tapi saya senang semuanya

  5. Ibu masih orang Indonesia tulen berarti..
    makan kenyang = nasi
    hehehe 😀

    oya Bu, kuahnya sama kaya kuah shabu resto Jepang ga?
    apa ada opsi kuah kari ala Little Lamb? ^^

    Memang mirip kuah shabu di restoran Jepang

  6. wah itu makanan sehat itu bu…dan pastinya lezat…mudah2an ada promo bca nih..soalnya saya gak punya KK BNI….

    Hehehe saya juga nggak punya KKBNI

  7. wah kelihatannya enak sekali ya Bu,.. dan 100% halal pula… 😀
    makanan Korea dan Jepang ini sehat2 ya rata2 dibakar dan direbus saja 😀

    Memang enak…dan semua direbus….

  8. Ibuuuuuu..
    maap baru mampir lagi ya buuuuuu…

    gimana di haji nya buuuu *pertanyaan yang sangat basi…hihihi..*

    waduh bikin ngiler gini deh…
    tapi sistem nya bukan all you can eat ya bu? *gak mau rugi…takut gak kebagian…soalnya abah makan nya banyak sih…hihihi…*
    mirip kayak sabu sabu di hanamasa gitu ya kelihatannya?

    Nggak apa-apa Erry, sama-sama sibuk….
    Sayangnya nggak all you can eat, tapi porsinya besaaar…sehingga pasti kenyang sekali

  9. Saya ngga pernah makan masakan Korea, karena kayaknya mirip sama makanan Jepang, yang memang saya ngga begitu suka. Ooo…kantornya di GC toh Bu Enny? Emang banyak makanan enak disana..

    Jadi sukanya makanan apakah?
    Mungkin karena rasa nya tak terlalu pedas (saya tak bisa makan makanan pedas) dan terlalu asam, saya suka makanan Korea dan Jepang.

  10. wah aku kalau disuruh pilih resto Cina atau Korea, pasti pilih Korea!
    Coba Bibimbab dan Kuppa deh bu….enak! Dan aku suka Korea karena pedasnya seperti Indonesia, Kalau Thailand pedas kecut.

    Iya…..masakan Korea agak mirip-mirip masakan Jepang. Makanan Thailand juga enak, cuma kalau maag lagi kambuh harus pilih-pilih makanan yang tak terlalu asam.

  11. Selamat siang bu Enny…
    Saya dari resto Chaesundang. Saya mewakili restoran Chaesundang, sangat berterima kasih sekali atas artikel ini. Kalau Ibu Enny tidak keberatan, saya boleh minta alamat email bu Enny ? Atau mungkin contact phone yang bisa kami hubungi ? Kami sangat berharap ibu bisa terus menjadi pelanggan setia kami.
    Regards
    Mei (mei@chaesundang.co.id)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s