Mengapa setiap jenis usaha memerlukan SOP?

SOP atau Standard Operating Procedure, adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. Perusahaan yang telah memahami kebutuhan suatu standar acuan, agar para karyawan dapat memahami dan melakukan tugasnya sesuai standar yang digariskan perusahaan, menyadari akan pentingnya pembuatan SOP ini. Bahkan perusahaan juga membuat SOP untuk produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, agar konsumen dapat mengetahui cara untuk menggunakan produk tersebut tanpa salah.

Lanjutkan membaca “Mengapa setiap jenis usaha memerlukan SOP?”

Iklan

“The Panadol Problem”

Saat menghadiri seminar pada akhir Desember 2010 dengan judul “Risks and Challenges: Global Economy, Indonesia and Indonesian Banking” dengan pembicara  Prof. Dr. John Vong, PhD (Bradfort), CPA,  Director of TLCA and World Bank, IFC Senior Advisor, New York, saya mengenal istilah “The Panadol Problem” ini. Ceramah ini antara lain membahas tentang: 1) Gambaran kondisi ekonomi global, regional dan nasional yang terkini dan berbagai prediksinya.  2)Kondisi ekonomi global tidak terlepas dari situasi ekonomi dan perkembangannya di Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, Asia, Amerika Latin, dan negara berkembang lainnya.  3) Aspek yang dibahas terutama adalah perkembangan mata uang US dan mata uang asing yang dominan lainnya,  harga emas, tingkat dan pertumbuhan inflasi,  harga minyak, GDP,  dan terutama masa depan perekonomian Indonesia yang dinilai pembicara cukup cerah prospeknya. 4)Pemicu pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang disimpulkan dari konsumsi individu dan investasi. 5)Nilai Risiko Indonesia dilihat dari berbagai indikator, antara lain: Keamanan, Stabilitas Politik, Efektivitas Pemerintah, Regulasi dan Hukum, Makroekonomi, Keuangan, Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran, Kebijakan Perpajakan, Pasar Tenaga Kerja, Infrastruktur, dan Risiko secara keseluruhan. 6)Gambaran Risiko Infrasruktur di Indonesia, Energi, Komunikasi dan Transportasi, dan Perkiraan Cadangan untuk kejadian risiko di Indonesia. 7)Arsitektur Perbankan yang baru dengan mempertimbangkan perkembangan penerapan Basel III. 8)Tuntutan pembentukan Credit Bureau.

Lanjutkan membaca ““The Panadol Problem””

Kiriman teh dari si Bungsu

Saya penyuka teh, suka mencoba teh dari jenis apapun. Tak heran teman-teman suka memberi oleh-oleh teh, seperti pernah saya tulis sebelumnya, teman blogger yang kerja di luar negeri, seperti bangaip dan Imelda, pernah memberi oleh-oleh teh. Senang? Tentu saja…dan teh itu saya awet-awet minumnya. Pas habis, saya mencoba mencari merk teh yang sama ke berbagai supermarket di Jakarta, dan tak bisa menemukan merk yang sama. Memang ada merek-merek lain….. tapi entah kenapa, teh yang dibawakan Imelda sungguh cocok diminum hangat-hangat saat badan terasa lelah. Adik bungsuku pernah mencoba teh ini, dan menyatakan bahwa teh nya memang membuat badan terasa lebih segar.

Lanjutkan membaca “Kiriman teh dari si Bungsu”

Risk Based Audit: Bisakah meningkatkan internal control perusahaan?

Business Risk atau risiko usaha, adalah potensi penyimpangan hasil korporat (nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham) dan hasil keuangan karena perusahaan memasuki suatu usaha tertentu dengan lingkungan industri yang khas dan menggunakan teknologi tertentu. Risiko usaha berkaitan pasar produk dimana suatu perusahaan beroperasi, termasuk desain produk dan penjualan (risk product). Pasar produk menciptakan eksposur implisit pada macroeconomic risks, yang berasal dari siklus ekonomi atau fluktuasi dalam pendapatan dan kebijakan moneter, dan risk of technological innovation.

Lanjutkan membaca “Risk Based Audit: Bisakah meningkatkan internal control perusahaan?”

Pilkada DKI: Kabar untuk si Bungsu

Pagi ini warga Jakarta siap mencoblos di TPS (Tempat Pemungutan Suara) di wilayahnya masing-masing. Si sulung pagi-pagi sudah mandi, saya kira karena selesai mencoblos dia masih harus berangkat lagi ke kantor, karena kantor nya tidak libur. Ini adalah pertama kalinya saya ikut pilkada DKI, lima tahun yang lalu saya terpaksa tidak  bisa ikut memeriahkan Pilkada DKI, karena ada tugas ke Jayapura. Kali ini, giliran si bungsu tidak bisa mencoblos karena sedang melanjutkan kuliah di luar negeri. Persiapan untuk memilih calon gubernur, dipermudah oleh adanya analisis dari Kompas, yang menceritakan kegiatan masing-masing Calon Gubernur, kemudian dibuat kesimpulan kekuatan dan kelemahan masing-masing calon Gubernur tersebut. Sayangnya, tak ada analisis tentang kekuatan dan kelemahan calon Wakil Gubernur, karena para wakil Gubernur ini menurut saya ikut menentukan, karena kekuatan nya akan menutupi kelemahan calon Gubernur.

Lanjutkan membaca “Pilkada DKI: Kabar untuk si Bungsu”

Bagaimana mengenal tanda-tanda peringatan dini suatu permasalahan di perusahaan?

Permasalahan tidak terjadi secara mendadak, sehingga kita perlu mengenal tanda-tanda peringatan dini atas kemungkinan terjadinya masalah. Apabila anda bergerak di bidang usaha, anda perlu mewaspadai tanda-tanda peringatan dini ini. Tanda-tanda peringatan dini atau dikenal sebagai Early Warning System (EWS) merupakan mekanisme atau sistem deteksi atau pengenalan terhadap gejala atau tanda-tanda awal yang diperkirakan dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya kegagalan.  Apa saja yang perlu diperhatikan dari EWS ini?

Lanjutkan membaca “Bagaimana mengenal tanda-tanda peringatan dini suatu permasalahan di perusahaan?”

Komunitas

Komunitas sesuai Wikipedia, adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”. (Wenger, 2002: 4). Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi komponen: 1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis. 2. Berdasarkan Minat. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan teman untuk kumpul-kumpul, menyalurkan hobi, melakukan kegiatan bersama, untuk melepaskan lelah setelah bekerja selama berhari-hari, serta juga untuk mengusir kejenuhan.

Pada saat masih aktif bekerja, terkadang waktu kita tersita dengan berbagai kesibukan, bahkan untuk melakukan hobi sering tertunda. Pada saat karir sedang di atas, bahkan waktu untuk keluarga sangat berkurang. Waktu libur akhir pekan, masih sering terganggu oleh pekerjaan kantor, cutipun sering ditelepon atasan untuk mempercepat waktu cuti. Setelah pensiun, atau berhenti bekerja, kegiatan rutin menjadi berbeda. Disini diperlukan adanya sebuah komunitas untuk mewadahi kita, agar tidak jenuh, serta tidak kaget adanya perubahan ritme kerja yang mendadak.

Lanjutkan membaca “Komunitas”