
Salah satu tujuan wisata A678 (Faperta IPB angkatan 6, 7 dan 8) di Bangkok adalah mengunjungi Floating Market.
Kami menuju Floating Market sudah siang, sekaligus dalam perjalanan menuju Pattaya. Mendengar kata Floating Market, bayangan saya adalah seperti pasar terapung di Banjarmasin. Di Indonesia kita mengenal floating market atau pasar terapung di Banjarmasin, dan belakangan ini juga ada di Bandung.
Kalau di Banjarmasin pasar terapung berada di sungai Barito, di Bandung berada di atas danau “Situ Umar” (saya sendiri belum pernah ke sana). Sebenarnya di daerah dekat Jakarta juga ada, yaitu pasar Ah Poong (pasar Apung) yang terletak di Sentul City. Namun ternyata floating market yang saya kunjungi ini terletak di atas danau buatan (sesuai penjelasan guide). Kembali saya terkagum-kagum dengan negeri gajah ini, bagaimana pemerintah dan swasta bahu membahu menggalakkan pariwisata.

Siang itu terasa menyengat saat rombongan kami sampai di Floating Market.
Guide menjelaskan kalau bis tak bisa menunggu di depan Floating Market, jadi kami diberi waktu satu jam untuk ber jalan-jalan menikmati suasana Floating Market. Tangan kami di cap, dan baju ditempeli kertas, untuk menghitung berapa orang sebenarnya dari setiap rombongan yang masuk ke Floating Market.

Panas terasa menyengat, keringat bercucuran, namun hal ini tak mengurangi semangat rombongan yang sudah tidak muda usia ini untuk berbaris masuk ke Floating Market.

Di kiri jalan ada gadis cantik berpayung, dan beberapa orang mengabadikan orang-orang yang lewat….sayangnya karena jalan yang meliuk-liuk dan dipenuhi pedagang berbagai macam souvenir dan makanan khas Thailand….saat keluar Floating Market, saya keluar di pintu yang berbeda, sehingga tidak melihat hasil jepretan photographer ini.

Yang menarik, saya melihat penjual sate buaya di sampan, serta makanan khas Thailand lainnya.

Yang paling saya kenang adalah buah-buah an di Thailand ini sungguh segar dan manis … guide mengatakan, bahwa sebenarnya asal usul buah-buah an banyak berasal dari Indonesia. Namun karena daerah sub tropis, serta adanya pemeliharaan dan pemuliaan tanaman, hasil produksinya lebih manis dan lebih besar. Yang tak berhasil hanya salak, saya melihat salak di Thailand kecil-kecil dan panjang, dan tak seenak salak pondoh asal Sleman.

Saya hanya berkeliling dan memotret, panasnya begitu menyengat, sehingga yang diinginkan hanya minum. Suasana yang meriah, turis dengan baju berwarna-warni, membuat mata ini pusing mencari jalan keluar.


Syukurlah ada beberapa teman yang memakai baju terang (oranye dan merah), membuat setiap kali merasa tersesat, saya bisa melihat baju merah dan oranye teman di kejauhan dan merasa tenang.
Selama jalan-jalan di Floating Market ini, saya bolak-balik terpisah dari teman, ketemu teman yang lain lagi…syukurlah kami dalam rombongan cukup besar, sehingga setiap kali terpisah ketemu dengan teman yang lain.
Saya agak bingung juga, apa yang membuat Floating Market ini begitu terkenal….dengan rombongan turis yang tak henti-henti nya. Saya akui, koordinasi antara pengelola pariwisata, pemerintah dan swasta sangat bagus, sehingga turis dapat diarahkan ke daerah-daerah tertentu.
Disini saya berpikir, bahwa negara kita sebenarnya banyak sekali daerah yang bisa menarik turis, tentu dengan koordinasi yang bagus, infrastuktur yang memadai.
nyobain sate buaya nya gak bu? kayak apa tuh ya rasanya… hehehe
Hihihi…serem
Ah enak deh Bu jalan-jalan ke floating market. Dari dulu kepengen bisa lihat langsung… tapi belum sempat-sempat…
Semoga lain kali bisa kesana Zizy…tapi mesti cari waktu yang pas….kami pas lagi panas-panas nya, sampai 41 derajat celsius.
Baru mencoba yang di Bangkok ibu ( di damnoen saduak) dengan air menghijau pekat. Padatnya turis pertanda promosi dan pengelolan yg terpadu ya ibu. Setuju keindahan tanah air luar biasa, semoga dibarengi pengelolaannya. Wow ada bu Meity di postingan bu En, ibu-ibu cemerlang di bidang yang ditekuni dan saya kagumi dan banggakan. Salam
Iya mbak Prih…setelah melihat negara tetangga, Indonesia jauh lebih indah.
Salam udah tak sampaikan Meity.
Eh itu serius jual sate buaya ????
Yup….cuma tak berani nyoba, takut sakit perut