
Apabila pada tahun-tahun sebelumnya selalu terlewat, kali ini anakku benar-benar mencoba mencari tahu kapan festival seni dan kuliner Jepang diadakan di Little Tokyo Blok M. Saya juga baru mengenal istilah Little Tokyo ini, rupanya merupakan daerah yang terletak di kawasan blok M, ada beberapa ruas jalan yang dipenuhi dengan berbagai toko, restoran yang bernuansa Jepang.
Ennichisai di Jepang, awalnya merupakan bagian dari kegiatan agama Shinto untuk memanjatkan doa sekaligus bersyukur kepada Dewa, sehingga tidak heran dalam perayaan ini para petani dan nelayan membawa serta hasil panen untuk dibagikan kepada penduduk setempat.

Ennichisai di Little Tokyo Blok M, merupakan sebuah festival Jepang yang digagas oleh para pengusaha restoran di kawasan Little Tokyo Blok M, untuk membawa suasana Jepang di Jakarta, serta ingin agar kawasan ini menjadi kawasan hiburan keluarga. Ennichisai telah menjadi agenda tiap tahun di Jakarta sebagai festival tradisional Jepang tahunan yang mampu menyedot pengunjung hingga 200.000 tiap tahunnya.

Saat anak saya memberi tahu bahwa akan ada festival seni dan kuliner (Ennichisai 2013) pada hari Sabtu-Minggu tanggal 25-26 Mei 2013, saya sudah berniat untuk datang mengunjungi. Dan rupanya festival ini makin dikenal oleh masyarakat Jakarta, bahkan telah mempunyai website yang dapat dilihat disini, sehingga saat saya bersama si sulung dan cucu datang di hari pertama, penuh disesaki pengunjung.

Dari hasil foto yang saya kirimkan ke milis, membuat temanku tertarik untuk melihat, sehingga pada hari Minggu berikutnya, saya bersama Ati, kembali mengunjungi Ennichisai.

Kami berjanji ketemu di Citos (Cilandak Town Square) kemudian naik taksi ke Pasar Raya Blok M, agar tak terkena macet. Dari depan Pasar Raya, saya dan Ati menuju lokasi festival Ennichisai diadakan.

Karena kali ini tak membawa anak kecil, saya bisa menikmati mengunjungi stand demi stand, yang sebagian besar mempromosikan produk-produk dari Jepang, kerajinan tangan dan souvenir, serta makanan khas Jepang.

Para pengunjung yang masih usia muda banyak yang berpakaian ala cosplay dan mereka dengan sukarela mau difoto. Sungguh meriah dan semua berbaur menjadi satu, saya baru sadar ternyata banyak sekali warga Jepang maupun yang setengah Jepang (menikah dengan orang Indonesia) di Jakarta ini.
Bahkan tak sengaja saya ketemu teman si bungsu yang saat ini sedang bekerja di Tokyo, dia sedang mengadakan market research untuk produk yang dijual oleh perusahaan tempat dia bekerja.

Tentu tak puas kalau tak mencoba makanan Jepang, tapi saya menghindari minuman dingin, walau cuaca yang panas menyengat membuat keringat bercucuran. Saya dan Ati membeli Takoyaki, yang harganya Rp.15.000, – untuk 6 (enam) potong. Di sebelah stand Takoyaki ada sejenis makanan seperti martabak, namun telornya tidak diaduk, tapi dituang seperti telur ceplok. Penasaran, kami membeli satu seharga Rp.10.000,- kemudian mencari minuman dan tempat duduk. Semua tempat penuh sesak, saya melihat ada tempat kosong di susuran tangga gedung di hadapan cewek yang berpakaian cosplay dengan rambut warna pink. Saat saya tanya apa saya boleh duduk di dekatnya, dia bilang…”Boleh, tapi sebentar saja ya?” Saya baru sadar, dia duduk menunggu ada orang lain yang mau berfoto bersama nya.
Saya perhatikan, ternyata yang berpakaian cosplay sangat menikmatinya, mereka dengan sukarela mau difoto baik secara sendiri maupun bersama orang yang ingin difoto bersamanya. Menyenangkan melihat berbagai aktivitas orang disekeliling kita, sambil menikmati Takoyaki, dan Kyabetsu (?) yang mirip martabak serta sebotol teh lemon.
Setelah kenyang, kami kembali berjalan mengelilingi stand demi stand, melihat kelucuan-kelucuan yang terjadi, akhirnya mampir di stand kios, Ati membeli satu kaos untuk anaknya. Gerimis mulai turun, kami bergegas mencari taksi untuk pulang…..puas melihat-lihat festival seni dan kuliner Jepang kali ini…semoga tahun depan masih sempat mengunjungi lagi.
yang cosplay niat2 banget ya bu… 🙂
Belakangan baru tahu, ternyata yang menang akan dikirim ke festival cosplay di Nagoya.
Wah pasti Bu Eni jadi kangen si Bungsu deh 🙂
Wahh iya…kangeeen
Semoga acara tersebut semakin ramai pada tahun-tahun berikutnya, seramai Shibuya.
Saya juga berharap demikian.
Kyabetsu koq mirip telur mata sapi ya..??
Yup
wah mantap bu ratna jalan2nya di jp. gadis2 cosplay memang cantik2 yah..*salam kenal bu ratna
Salam kenal juga
Little Tokyo di Blok M, gagap info nih saya bu En. Meriah dan menariknya menikmati budaya negara sahabat di tanah air, hingga ibu menikmatinya dalam 2 kunjungan. Salam hangat
Saya juga baru tahu kok mbak Prih
Saya waktu itu juga mau ke Blok M, tapi ternyata cuacanya mendung terang mendung lagi. Akhirnya ga jadi. 😦
Sayang sekali
wah skrg di Jakarta sudah terlalu banyak ya restauran jepang. Sampai sampai blok M punya little Tokyo.. menyesal tidak kesana kemarin.
Masih ada tahun depan