Pertemuan tahunan di Food Court Pasar Raya

Sejak tiga tahun lalu, EM (panggilan akrab kami) memilih Food Court Pasar Raya  untuk mengadakan pertemuan dengan teman-teman  blogger jika mudik ke Jakarta. Sebelumnya tempat pertemuan bervariasi, namun memang lokasi Pasar Raya yang paling menguntungkan, mudah dicapai melalui kendaraan umum, dan jika membawa kendaraan sendiri tempat parkir cukup luas. Ada yang menyenangkan melihat perkembangan Food Court Pasar Raya ini, jika tiga tahun lalu terasa sepi sekali, kemarin  lebih rame, juga variasi makanan nya lumayan banyak. Saya melihat banyak kelompok pertemanan, keluarga yang asyik mengobrol di beberapa tempat. Pasar Raya ini dulunya Mal yang sangat populer, jika ada teman dari luar negeri yang ingin belanja khas barang produksi Indonesia, saya selalu membawa nya ke Pasar Raya. Sayang, dengan kemunculan berbagai Mal lain, kelihatannya Pasar Raya, serta lingkungan blok M menjadi menurun daya tariknya karena pengunjung punya banyak pilihan lain. Adanya Mal “Blok M Square” diharapkan dapat meningkatkan kondisi lingkungan blok M seperti masa jayanya.

Kembali ke cerita pertemuan beberapa blogger di Pasar Raya, ini merupakan pertemuan entah ke berapa kalinya dengan EM (panggilan dari Imelda Coutrier Miyashita). EM saat ini lebih banyak tinggal di negeri Sakura bersama suami dan kedua putranya, hanya setahun sekali, bersamaan dengan libur musim panas di Jepang, EM akan ke Indonesia, menengok orangtua dan ketemu dengan teman-teman yang selama ini hanya bisa saling berkunjung melalui dunia maya.

Aneh memang, sebagian besar teman-teman blogger ini tinggal di Jakarta, namun kami hanya sempat ketemu jika ada EM mudik ke Jakarta. Memang, tinggal di Jakarta memerlukan usaha yang cukup keras untuk menghadiri pertemuan sosial, setelah tersita dengan kesibukan pekerjaan sehari-hari, melalui jalanan yang macet, yang rasanya makin parah saja. Kali ini acara diadakan antara jam 13.00 sd 16.30 wib, sebetulnya saya sendiri telah ketemu EM di rumahnya, sepulang mudik dari Bandung. Namun pertemuan di Pasar Raya, selalu memiliki nuansa yang berbeda, karena ketemu dengan teman-teman lain.

Bersama teman-teman blogger (foto by EM)
Bersama teman-teman blogger (foto by EM)

Saat saya datang, baru ada Farisj, yang selama ini hanya saya kenal melalui blognya, selain mahasiswi UI (saya lupa namanya). Dan ternyata Farisj masih sangat muda, juga lebih kurus dibanding dengan foto yang ada di blog nya maupun di facebook nya. Tak lama kemudian om  NH, yang dikenal pula dengan nama om trainer hadir dengan gayanya yang khas.

Kit Kat dari EM
Kit Kat dari EM

Rupanya teman-teman yang berniat hadir, banyak yang membatalkan, ada yang pembantunya belum pulang, ada yang anaknya sakit dan lain-lain, wajar karena masih dalam suasana libur Lebaran, si mbak di rumah saya juga belum kembali dari mudik. Kami mengobrol ngalor ngidul, tak lama kemudian Clara datang.

Clara ini baru saja pulang dari ambil Master di Quensland University of Technology, kami mendapat oleh-oleh boneka kanguru yang lucu, dan rupanya Clara juga baru pulang dari Banjarmasin, dan kamipun mendapatkan gelang magnit yang indah. EM juga bagi-bagi hadiah, rupanya dia ingat kesenangan anak sulungku, yaitu KitKat yang khas dari Jepang.

Sayang om NH tak bisa berlama-lama karena sudah ada janji dengan putra bungsunya, jadi saat Reva Liany Pane dan Ria datang, sudah tak bisa ketemu dengan om NH. Obrolan makin seru, kasihan Farisj yang dikeroyok cewek-cewek, serta menjadi paling ganteng sendiri. Enaknya, kami bisa pesan makan sesuai selera masing-masing. Dan kami bisa mencoba makanan yang di pesan teman lain. Saya pesan teh poci panas, dan empal gentong, tapi saya menikmati bubur ayam pesanan Imelda (bubur ayamnya enak, lain kali saya bisa pesan bubur ayam), dan rujak buah pesanan Clara. Akhirnya waktu jua yang harus memisahkan kami semua, setelah saling berpelukan dengan janji akan ketemu lagi tahun depan, jika masih ada umur, kami masing-masing berpisah dan kembali ke rumah.

Mendung bergelayut di langit, saya memanggil taksi BB, kemudian meluncur melalui jalan layang Antasari menikmati Jakarta yang masih lengang…..rupanya belum sampai rumah, hujan sudah mengguyur dari langit. Rasanya segar setelah lebih dari seminggu Jakarta tak diguyur hujan, tapi kok saya jadi bersin-bersin ya? Apa boleh buat, akhirnya saya membatalkan hadir di acara perayaan 17 Agustus an di kompleks perumahan, sungguh sayang padahal saya ingin menikmati lagu-lagu yang dibawakan oleh penyanyi Edy Silitonga (lagunya Nona Anna sangat terkenal di era 70 an, saat saya masih mahasiswi), yang rupanya merupakan tetangga saya.

Iklan

9 pemikiran pada “Pertemuan tahunan di Food Court Pasar Raya

  1. wah ketemuan ama mbak imelda ya bu… asiknya… 🙂

    ooo farisj itu masih muda ya? masa sih… huahahhaa

    Iya Arman….kalau Arman ke Jakarta, kabar-kabari ya….pengin ketemu Andrew dan Emma.
    Farisj jelas masih muda, jika dibanding saya…hehehe

  2. Wah, senang sekali saya bisa bertemu dengan Ibu. Akhirnya.

    Terima kasih sharing pengalaman dan petuah-petuahnya, Bu. Hwehe. 😀

    Semoga kita semua mendapatkan umur yang panjang sehingga bisa bertemu lagi di lain waktu.

    Ya, senang akhirnya bisa tatap muka dengan Farisj…semoga kita masih bisa ketemu lagi ya.

  3. wah, kemarin sayangnya saya nggak bisa ikut, Bu Enny. mungkin lain kali deh kita bisa ketemu. memang biasanya kita ketemunya juga kalau pas mbak EM mudik ya.

    Nggak apa-apa Menik….memang masih dalam suasana Lebaran. Semoga kita bisa ketemu lagi ya.

  4. asyiknya ya bu kopdar rutin setahun sekali seperti itu…
    latar foodcourtnya bagus,,,ga kaya foodcourt, kaya cafe…
    wah kitkat jepang, rasa green tea.

    mohon maaf lahir batin ya ibu enny atas segala kesalahan saya.

    Maaf lahir batin juga Puteri….
    Kapan-kapan kita kopdar ya….hehehe…kapan ya….
    Kok ya susah mencari waktu

  5. Saya pertama kali makan di Pasaraya, ternyata tempatnya asik, lain waktu saya mau ajak teman saya makan di sana juga deh.. hehehe.. Bu Enny senang ketemu lagi.. ga nyangka tuh mas Derajat lebih muda dari saya XD

    Kapan-kapan kalau mau ketemuan di Pasar Raya lagi, Clara.
    Pasar Raya memang lebih menarik food court nya, dibanding setahun sebelumnya.
    Dan perubahan interior ini diulas oleh majalah “Kontan” agar bisa tetap besaing dengan Mal yang makin banyak tumbuh di Jakarta.

  6. Membaca postingan kopdar selalu menghadirkan rasa takjub betapa blogging mempertemukan banyak sahabat. Termasuk `dipertemukan` dengan `mbakyu` Enny dan `dhimas` NH. Salam

    Semoga suatu ketika kita bisa kopdar ya mbak Prih.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s