
Ternyata susah juga mengumpulkan teman untuk reuni, walau rata-rata sudah pensiun. Teman seangkatan saya rata-rata sudah pensiun, kecuali yang berprofesi sebagai peneliti maupun dosen, yang usia pensiunnya dapat mencapai 70 tahun. Sebagian besar mempunyai kesibukan masing-masing, malah terkadang jauh lebih sibuk dibanding saat aktif bekerja. Akhirnya grup BB dan milis menjadi ajang untuk mengobrol, itupun tak semuanya aktif.
Dari obrolan di BBM grup akhirnya disepakati untuk ketemu di Pecel Madiun BSD. Bagiku, yang lahir dan besar di kota Madiun, ketemuan di Pecel Madiun menjadi daya tarik tersendiri, jauh hari sudah membayangkan makan pecel di pincuk daun jati…wahh sedaap. Dan karena yang mengusulkan untuk ketemu di pecel Madiun adalah Nungki, juga karena tempat tinggalnya di BSD, maka Nungki pula yang ketiban sampur untuk pesan tempat di pecel Madiun.

Mulai deh berpikir, bagaimana cara mencapai tempat lokasi, karena saya hanya beberapa kali saja ke BSD, apalagi sudah bertahun-tahun yang lalu. Pertama-tama adalah mencari peta dan arah jalan menuju tempat lokasi. Dari obrolan dengan sesama teman, disarankan agar sebaiknya saya pesan taksi BB saja, karena rata-rata sopir taksi BB sudah tahu lokasi Pecel Madiun. Ternyata menantu saya mau mengantar sampai ke lokasi Pecel Madiun, baru pulangnya saya akan barengan teman.

Walau sudah berbekal peta, ternyata kami kesasar juga, muter-muter di BSD, karena seharusnya kami keluar di pintu Tol di Pondok Ranji…kami kebablasan keluar Tol BSD berikutnya. Syukurlah akhirnya ketemu lokasinya, walau sempat ragu, kok papan namanya kecil, dan jalan masuknya kecil? Ternyata setelah memasuki lokasi tersebut, lokasi di dalam nya luas sekali, penuh dengan pepohonan. Dari obrolan, ternyata dulunya pemilik Pecel Madiun merupakan pengusaha yang memasok tanaman hias ke kantor-kantor, dan hotel. Di area yang luas dan penuh pepohonan ini, juga ada area untuk tempat bermain anak, sehingga anak-anak tak akan bosan.

Saya melihat, restoran ini laris, karena sejak saya datang (sebelum pukul 9.00 wib) sampai saya pulang sekitar jam 3.00 sore, selalu penuh. Rata-rata merupakan rombongan keluarga, atau bersama teman-teman seperti kami ini. Satu persatu teman berdatangan secara lambat, rupanya banyak yang kesasar seperti saya. Namanya juga sudah nini-nini dan akung, transportasi tergantung anak menantu. Teman yang rumahnya di Bogor sudah tak berani nyopir jarak jauh, jadi yang heboh dalam percakapan di lalu lintas BBM adalah diskusi siapa ikut siapa.
Arah menuju lokasi sudah dijelaskan dengan detail, tapi karena usia, banyak hal yang lucu-lucu terjadi. Ada yang dari Bogor nyasar sampai Merak, entah keliru ambil jalannya dimana … Akhirnya balik lagi ke Cawang dan dipandu lewat telepon agar bisa mencapai lokasi. Ada yang sudah ketemu lokasinya…ehh ragu, kok plang nya dan jalan masuk nya kecil…jadi bablas aja…malah masuk perumahan De Latinos.
Yang seru, ada yang kirim kabar lewat bbm, minta maaf, nggak jadi datang padahal sudah pakai baju merah (dress code reuni kali ini merah atau putih) dan syal hejo, namun karena tekanan darah drop menjadi 90-62….padahal saat mengirim bbm, acara reuni yang sebenarnya masih besoknya. Akibatnya membuat grogi teman lain, yang langsung menelepon saya, betulkah reuni nya hari Minggu, dan bukan hari Sabtu?
Dengan segala kesulitan, akhirnya semua sampai di Pecel Madiun, makanannya enak (karena ludes) dan tempatnya luas. Dan lihatlah betapa senangnya para nini dan akung ini berfoto dengan berbagai gaya.
Reuni memang tak harus yang mewah, di tempat sederhana justru menyenangkan, sambil mengingatkan untuk terus bersyukur masih bisa ketemu teman-teman lama.
Asri banget restoran nya ya bu… Sayang jauh dan susah dicari ya. Hehe
Pengen liat pecel nya kayak gimana ternyata gak ada fotonya. 🙂
Btw kok ada yg bajunya biru. Gak ngikutin dress code ya hahaha
Suasana restorannya menyenangkan, dikelilingi kebun.
Hehehe….yang baju biru, isteri teman, dia lupa nggak ikutan pakai baju merah atau putih.
Maklum sudah usia semua…tapi semangat sih tetap muda.
wah mantep reuniannya….kok nggak njawil2 blogger yang di seputaran serpong nich
Tempat tinggal nya di Serpong ya…..berarti sering dong ke Pecel Madiun?
Senangnya reuni di tempat nan asri… Uuuh.. jadi pengen, Bu.. hehe…
Kapan kita ketemuan Mechta?
Selalu dan selalu senang menikmati kakak2 A678 kompaknya dan ikut mensyukuri kesehatan di saat kini.
Salam
Supaya tetap sehat mbak Prih, harus sering ketemu teman, bisa ber ha ha hi hi