Jalan-jalan: Dua malam di Padang

Jika kita mendapat tugas untuk ke suatu daerah, yang ada dipikiran adalah tidur dimana dan apa saja yang bisa dilihat di daerah tersebut. Kali ini saya mendapat tugas untuk mengajar, di kota Padang. Mendengar kata Padang, kenangan saya melayang ke beberapa tahun lalu, terakhir saya mengunjungi Padang dua tahun lalu. Saat itu saya menginap di hotel Alana, yang ternyata dulunya bernama hotel Ambacang (yang runtuh karena gempa). Sehari sebelum berangkat, Ian menanyakan pada saya, apa sebaiknya kita pindah hotel, kok saya baca di internet, hotel tersebut banyak hantunya? Saya agak bingung, karena nama hotel tempat kami menginap kali ini bernama Axana…..setelah saya membuka-buka halaman blog (ehh ternyata ada gunanya juga menulis di blog, seperti punya buku harian)…lho! kok gambarnya sama, cuma huruf “L” diganti dengan “X”. Karena sudah harus berangkat besoknya, saya cuma mengatakan pada Ian, ya dicoba saja, kalaupun tak bisa ya tidak apa-apa, karena saya pernah tidur di sana dan aman-aman saja. Padahal, selama tidur di hotel tersebut, saya selalu terbayang, bagaimana dulunya gempa bisa meruntuhkan hotel ini. Ian cuma bilang, “Ibu kan berdua dengan teman, saya sendirian”…hahaha. Saya menenangkan Ian, mengatakan kalau selama saya tidur di sana tak ada masalah apa-apa. Lanjutkan membaca “Jalan-jalan: Dua malam di Padang”

Iklan

Jalan-jalan: Dua malam di Medan

Restoran Jimbaran
Restoran Jimbaran

Setelah tahu akan mengajar di suatu instansi di Medan, yang ada di pikiran adalah, kemana saja selama di Medan?  Setelah turun dari pesawat, kami menuju kota Medan dengan naik kereta api. Dari stasiun kereta api kami menuju restoran Jimbaran untuk makan siang. Selanjutnya kami menuju istana Maimoon, sayang sekali istana sedang ditutup karena ada kerabat istana yang akan melaksanakan pernikahan pada hari Sabtu malam. Terpaksa hanya bisa mengambil foto-foto di halaman terbuka dengan latar belakang istana Maimoon.

Dan sayangnya cuaca di Medan kurang bersahabat, pengap dan panas, namun seperti berkabut, yang rupanya terkena debu dari gunung Sinabung. Syukurlah perjalanan kami dari Jakarta naik pesawat tidak tertunda, karena sempat beberapa pesawat yang terbang hari Kamis ditunda karena gunung Sinabung sedang erupsi. Lanjutkan membaca “Jalan-jalan: Dua malam di Medan”

Menikmati kereta api dari bandara Kualanamu ke Medan

Airport Railway Station
Airport Railway Station

Ini pertama kalinya saya pergi ke Medan melewati bandara Kualanamu. Setelah bertanya kepada teman yang tinggal di Medan, bagaimana mencapai kota Medan dari bandala Kualanamu, saya dan teman memutuskan untuk naik kereta api dari bandara Kualanamu. Mengapa? 

Jika perjalanan dilakukan menggunakan kendaraan roda empat, jarak tempuh bisa dicapai antara 1,5 sampai dengan 2,5 jam, sedangkan jika naik kereta api, dapat dicapai dengan 45 menit (jika dari bandara Kualanamu ke Medan), namun jika dari Medan dapat lebih cepat (hanya 30 menit). Jalur kereta api dari bandara Kualanamu ke Medan hanya satu jalur, sehingga jika terjadi papasan dengan kereta yang dari Medan menuju Kualanamu, maka kereta yang diprioritaskan adalah kereta yang menuju bandara Kualanamu. Lanjutkan membaca “Menikmati kereta api dari bandara Kualanamu ke Medan”