
Lokasinya di Dago, menjadi satu dengan hotel Geulis. Pertama kali ke sini tahun 2004, diajak oleh teman yg tugasnya di kota Bandung. Sejak itu beberapa kali saya ke sini karena lokasinya yg mudah dijangkau.

Menantuku memilih Jyu-Jyu Steak yg memang khas cafe ini, si bungsu memilih iga garang asem sedang saya dan Minah memilih ikan bakar dabu-dabu serta Bawal bumbu rujak. Sambil menunggu kami memesan apple pie yang enak rasanya …. apple pie memang salah satu kue kesukaanku.
Kue ini punya kenangan manis buatku, karena tiap Sabtu siang, sambil menunggu kedua anakku (saat masih kecil) latihan piano, saya memesan apple pie dan juice adpukat di CFC di Blok M Plaza. Saat itu, sebelum Yamaha punya gedung sendiri di jl Gatot Subroto, kursus piano yamaha tersebar di beberapa tempat.

Saat itu sebetulnya sudah cukup malam, saya dan si bungsu mencari cafe yang dekat dengan tempat menginapnya di daerah Dago.

Si bungsu pesan beyond detox, serta Wellington Steak … jadi kami harus sabar menunggu selama 45 menit (di Master Chef ternyata diberi waktu 60 menit untuk masak ini).
Sayang saya sudah kekenyangan sehingga kurang bisa merasakan enaknya beef wellington ini, yang belakangan saya kenal gara-gara menonton acaranya Gordon Ramsay di Master Chef.

Cafe ini menurut Della, teman si bungsu, merupakan cafe yg banyak diminati para dosen dan mahasiswa ITB. Suasananya santai, harga lumayan dan yang jelas rasanya enak. Cafe ini termasuk baru, letaknya di jalan Dayang Sumbi berhadapan dengan Beehive Cafe.


Kami memesan Noah’s Salad Salmon, Melted Chili Cheese, Cannelloni Pasta, sedang untuk minumnya Earl Grey Hot, English Breakfast dan Assam Hot.


Rasanya nikmat dan segaar….kalau ke Bandung lagi, perlu mencoba masakan lain nya di cafe ini.

Cafe ini didirikan di bangunan rumah kuno yang di renovasi, halaman belakang nya luas dengan taman-taman yang sejuk, cocok untuk kopdar di sini.

Menurut Manager cafe saat saya temui, sedang direnovasi lantai dua, yang nanti bisa digunakan untuk pertemuan atau acara wisuda, yang menurut saya cukup tepat karena letaknya yang dekat di ITB (di belakang ITB).
Canelloni pasta-nya menggoda imam bgt bu 🙂
Pas ketemu sama manager nya, dia juga tanya, bagaimana rasa canelloni pastanya bu? kayaknya termasuk jenis makanan yang disukai pelanggan.
kalo ke bandung emang paling enak makan2nya ya bu… 🙂
Setuju…..dan selalu ada hal baru
Bandung itu kulinernya yahud dan cuacanya mendukung ya
Betull…kulinernya selalu ada yang baru.
Ini nggak sempat menjajal kuliner yang dari Dago ke atas. Juga yang ke arah Lembang.
Cleguken menikmati aneka sajian…diajak Ibu Enny kopdar di kursi taman beratap pergola samping gemericik air, wah mauuu….
Iya nih, belum sempat ketemuan sama mbak Prih ya….kapan?