Perjalanan bersama teman2ku kali ini adalah salah satu yang kuimpikan selama ini. Satu group yang tidak banyak (12 orang) bersama seorang ‘guide’ yang sangat menguasai tentang lanskap alam dari destinasi yang kami kunjungi. Sepanjang perjalanan tak hentinya temanku yang profesor di bidang mineralogi berbagi ilmunya dengan penuh antusias menceriterakan proses terjadinya fenomena lanskap yang indah di Belitung. Batuan yang terbentuk selama jutaan tahun tersebut ternyata juga mengandung unsur2 kimia yang menurut salah satu peserta group, seorang profesor dari kedokteran gigi, merupakan bahan untuk menambal gigi!

Setiap tahun, teman-teman seangkatan saat kuliah dulu selalu menyisihkan waktu untuk mengunjungi berbagai tempat di tanah air. Tak diragukan, bepergian bersama teman, sahabat, menumbuhkan keakraban yang bahkan terkadang melebihi saudara, Kali ini kami merencanakan tour ke Belitung, untuk melihat keindahan alam Belitung sebagaimana digambarkan oleh novel nya Andrea Hirata., dan kemudian di filmkan dalam film “Laskar Pelangi”.

Tentu saja, kami tak sekadar napak tilas film Laskar Pelangi, namun juga menyempatkan diri melihat bekas tambang kaolin, bekas tambang timah dan mampir ke museum geologi.
Dari bandara H.AS Nadjamoedin, rombongan langsung menuju restoran untuk menikmati mie Belitung. Setelah itu istirahat sejenak di hotel, sementara para pria sholat Jumat. Setelah cukup istirahat, rombongan menuju danau Kaolin yang merupakan bekas tambang Kaolin. Airnya sungguh biru….walau panas menyengat banyak orang yang selfie di tepi danau. Pemandu wisata mengingatkan agar tak terlalu dekat dengan tepi danau, karena pernah ada yang terpeleset dan masuk danau.

Kami menyempatkan diri mengunjungi rumah Adat Belitung, yang mempunyai panggung, sebagaimana umumnya rumah adat di pulau Sumatra.

Di bagian ruang perempuan, yang menjadi satu dengan dapur terdapat berbagai alat musik, juga alat untuk membawa dan mengangkat beban.

Selanjutnya kami menuju museum Geologi (dulunya gedung TT Bel) …. pemandu wisata menjelaskan sepanjang perjalanan, tempat-tempat yang dulunya kompleks Timah, yang ditutup saat kondisi Timah menurun…

Sebenarnya mengasyikkan untuk menjelajahi museum, namun kami masih punya satu tujuan lagi, yaitu pantai Tanjung Tinggi tempat shooting film Laskar Pelangi. Pantai ini terkenal dengan batu- batu nya yang menjulang tinggi yang konon umurnya telah 250 juta tahun.

Kebetulan rombongan kami ada Profesor, yang sangat antusias untuk menularkan ilmunya, jadilah kami menerima kuliah gratis di alam terbuka. Gara-gara kuliah terbuka tentang batu-batu an ini, kami semua terkena promosi tentang batuan yang khas pulau Belitung, yaitu batu satam.

Jadilah kami ramai-ramai membeli batu satam, minimal untuk dipakai sendiri. Malamnya kami makan malam di tepi pantai Tanjungpendam, dan menikmati kopi Kong Djie yang mantap.

Sampai di Gantong, kami segera menuju replika SD nya Laskar Pelangi, karena saat shooting film menggunakan replika di dekat SD yang telah hancur.
Mira Lesmana membuat replika SD untuk film disitu, namun masih dekat dengan Sekolah Tsanawiyah … dan ternyata sejak ada film tersebut pengunjung membludag, akibatnya mengganggu kegiatan belajar murid-murid SD tersebut.

Setelah itu kami berfoto di depan SD Muhammadiyah Gantong … tentu saja Prof Son sibuk mempelajari tanah di sekitar bekas galian tambah timah yang sudah mulai menghijau. Dan menemukan tanaman mendong serta bunganya yang kecil. Juga mulai tumbuh tanaman cemara… serta rerumputan.

Setelah puas berfoto di sekitar SD Muhammadiyah Gantong, kami menuju Galerie Laskar Pelangi, yang menayangkan cerita tentang Laskar pelangi. Beberapa teman sibuk mempelajari lukisan kaca, diskusi tentang alat musik dengan petugas yang menjaga galerie tersebut.

Dari sini rombongan menuju museum Kata Andrea Hirata, yang terletak tak jauh dari replika SD Muhammadiyah Gantong. Saya memotret rumah orangtua Andrea Hirata yang bercat pink, tak jauh dari Museum Kata.

Dari museum Kata, kami menuju kampung Ahok yang didepannya ada rumah orangtua Ahok…tentu saja kami tak menyia-nyiakan untuk mengambil foto rumah orangtua Ahok ini.