Odaiba, Island in Tokyo

Jalan favorit turis ambil foto, dengan rainbow bridge di latar belakang.

Jika sempat ke Tokyo, yg merupakan perjalanan panjang naik kereta api (Shinkansen Kodomo) 2  (dua) jam dari Toyohashi, anak bungsuku paling senang ke Odaiba, merupakan tempat yg indah, perpaduan antara alam, pengelolaan lingkungan, teknologi dan kota modern.

 

Odaiba merupakan pulau yang berasal dari reklamasi sampah,  yang tak bisa diolah kembali….bayangkan bisa menjadi tempat yang indah seperti ini.

Pantai Odaiba di senja hari

Antara Odaiba dan Tokyo dihubungkan dengan Rainbow Bridge. Kami ke Odaiba naik kapal menyusuri Sumida  Gawa River, pulangnya naik kereta api dari Daiba station ke Shinbashi station. Keasyikan nya berbeda….naik kapal terasa tenang (kebetulan ombak tidak tinggi), bisa melihat gedung tinggi disepanjang tepi sungai.

 

 

 

Jalur kereta yang melalui rainbow bridge

Sedang naik kereta api serasa naik roller coaster, saat meliuk-liuk  melewati  Rainbow Bridge dilanjutkan dengan pemandangan jalur kereta di antara gedung.

 

 

 

 

Tokyo Tower dilihat dari kereta

Narp mengajak pilih gerbong paling depan…sayang tempat duduk yang menghadap depan, paling depan sudah diduduki orang. Tak kurang akal, saya berpegangan pada tempat duduk penumpang sambil memotret, sedang Narp memegang punggung saya agar tak jatuh.

Pemandangan nya sungguh spektakuler….terutama saat melalui Rainbow Bridge yang bertingkat. Penumpang yang duduk paling depan sibuk memvideo…penumpang sebelah kiri saya akhirnya ikutan memotret.

Bersama anak menantu dengan latar belakang patung Liberty

Apa yg sempat saya lihat di Odaiba? Karena sudah sore, kami melihat yang penting-penting saja. Pertama-tama patung Liberty yang sudah terlihat di kejauhan saat naik kapal, kemudian melihat Gundam.

Patung Liberty terletak di pinggir sungai, untuk mencapai tempat nya harus berjalan kaki melalui jembatan kayu.

Kami menunggu kesempatan untuk bisa berpotret dengan latar belakang patung Liberty.

Gundam

Dari sini kami berjalan kaki menuju kota Odaiba. Di jalan masuk yang lebar terlihat banyak orang sibuk berfoto, karena ini merupakan lokasi yang paling menarik untuk mengambil foto dengan latar belakang rainbow bridge di kejauhan.

 

 

 

 

Flame of Liberty

Sambil berjalan kaki menuju lokasi Gundam, di kiri terlihat gedung Fuji TV (sayang tak sempat masuk), di kanan depan ada “Flame of Liberty: Odaiba’s Golden Needle Sculpture” yang warna emasnya asli dari Perancis.

Sayang waktu cepat berlalu .. .jam 5 pm kami harus segera menuju Daiba station karena ada janji ketemu Imelda dan Kai di Tokyo station.

Agar tidak saling mencari, Imelda dan Kai menunggu persis di tanda pintu gerbong kereta yang kami naiki sore itu. Ternyata untuk mencari resto dimana kami bisa mengobrol untuk 5 (lima) orang lumayan lama, maklum saat itu Jumat malam, Tokyo Station lagi rame-ramenya, karena banyak orang yang pulang mudik naik kereta.

Akhirnya bisa foto di Tokyo Station bareng Imelda dan Kai

Akhirnya kami menemukan restoran untuk sekedar mengobrol dan dibatasi bahwa jam 7 pm harus sudah selesai makannya. Selesai makan, Imelda bilang sama Hiro..”Cepet pesan tiket shinkansen dulu, nanti keburu sulit cari karcisnya. Ambil kopernya belakangan.” Saya bisa berfoto berdua Imelda sambil menunggu Hiro dan Narp antri karcis. Setelah itu, kami berpisah sama Imelda dan Kai, semoga sempat ketemu lagi ya Imel.

Agak repot juga mencari lokasi tempat koper dititipkan. Syukurlah Hiro telah memotret lokasi tempat koper dititipkan, jadi kami bisa tanya petugas. Rupanya letak koper kami di area yang berseberangan dengan tempat kami mencari.

Setelah ambil koper, kami segera menuju tempat shinkansen ke arah Toyohashi, saya lihat antrian yang beli karcis shinkansen mengular. Hiro bilang,”kemungkinan kita nggak bisa duduk berdampingan,  semoga bisa duduk dalam satu gerbong.” Shinkansen penuh sesak, syukurlah kami bertiga dapat tempat duduk walau tak berdampingan, bahkan beberapa penumpang terpaksa berdiri.

Shinkansen Kodama yang kami naiki berangkat  jam 7.25 pm dari Tokyo station dan sampai Toyohashi station jam 9.25 pm. Kami mampir toko untuk beli roti dulu, baru menuju Shin Toyohashi station, untuk naik kereta api menuju Yagyubashi station. Dari sini kami masih harus menyeret koper kira-kira 250 meter, dan hujan mulai gerimis. Cuaca mulai dingin,  kaki pegal semua tapi puas dan Alhamdulillah perutku tidak bermasalah.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s