
Perjalanan saya menyusuri Yagyu river akhirnya sampai ke jalan besar, sungainya berbelok. Saya membaca peta huruf kanji, yang di beberapa tempat telah dikasih tanda oleh Ani. Pilihannya mau balik lagi atau jalan terus, karena kalau jalan terus harus memikirkan kekuatan kaki, berarti kira-kira saya akan jalan kaki 6 km pulang pergi. Bismillah, saya meneruskan perjalanan, sampai perempatan, saya belok kiri. Di kiri jalan ada show room Daihatsu yang berseberangan dengan show room Mazda. Berbagai toko dengan huruf kanji, saya nggak bisa baca, apalagi ngerti artinya.

Saya melanjutkan jalan kaki, agak lelah sebenarnya, tapi saya menyemangati diri sendiri. Hosh…hosh…di sebelah kiri ada kerimbunan pohon, rupanya jalan ini berbatasan pula dengan Mukaiyama Park…kata Ani pada saat ketemu sorenya, pohon yang saya lihat di Mukaiyama Park sebelumnya adalah bagian koleksi pohon sakura…tapi di ujung berlawanan koleksi pohon nya beda…sebagian besar ueme dan pohon besar lain nya. Di kanan jalan, ada lapangan tennis, banyak orang melihat dan main tennis, saya ingat… hari ini memang Minggu pagi.

Akhirnya terlihat Apita Mal dengan warna kuning oranye, berarti Oike yang terletak di seberangnya sudah dekat. Saya menyeberang jalan….dan sampailah di danau yang berada di tengah taman.

Langsung saya duduk di kursi taman sambil menggoyang kaki. Setelah istirahat sebentar, saya mulai memotret….persis di seberang Ooike Park ini ada Taman Lalu Lintas….tapi saya sadar, tak mungkin pergi ke Taman Lalu Lintas. Mesti ingat nanti masih harus jalan kaki kembali ke apato.
Saya mulai mengelilingi danau, banyak orang yang berolah raga di sekeliling danau, ada bapak sepuh jalan cepat sambil membawa barbel. Anak muda lebih suka memancing, ada yang sendirian, ada yang bersama teman-teman nya.

Di beberapa tempat ada tempat istirahat di tepi danau, ataupun kursi di taman. Wahh…melihat banyak para pinisepuh, ada yang jalan nya tertatih-tatih, ada yang jalan dibantu tongkat…membuatku bersyukur, di sini saya jadi merasa masih muda, karena banyak yang jauh di atas usiaku masih aktif olah raga.

Saya mengelilingi danau sambil memotret dan duduk lagi di pinggir danau. Ini danau ketiga yang saya kunjungi selama di Toyohashi, yaitu Suijin Ike (dan ternyata Ani malah belum ke sini lho) di Undoukoen, Miyuki Lake dan Ooike (Ike=danau).

Rasanya nikmat hidup di kota ini, kotanya sepi, tenang dan damai….apalagi di usia senja. Hmm … namun Jakarta juga menarik, bahkan tak harus jalan kaki, bergerak sedikit sudah ada ojek, ada go food untuk pesan makan, go massage, go clean dan lain-lain…cuma di Jakarta udaranya kurang bagus karena polusi.
Setelah puas berkeliling danau, saya duduk lagi di kerumunan para warga sepuh. Ada bangku bundar dari kayu di tengah-tengah nya, ada yang bagian lebih tinggi. Saya perhatikan bapak ibu sepuh itu bersandar di bangku bundar tersebut. Begitu seorang bapak pergi…segera saya ganti duduk di situ sambil bersandar….duhh nikmatnya…

Setelah lelah berkurang, saya menyeberang jalan untuk masuk ke Apita Mal…duduk lagi di bangku kayu bawah tangga. Duhh kalau udah usia nih memang harus bolak balik istirahat. Setelah lelah agak reda, saya mesti cari makanan nih, udah mulai agak pusing. Ingat pesan Ani, di pojok lantai 2 (dua) Apita ada cafe kecil…. ibu coba aja, karena dijual kue-kue dan bisa duduk. Saya mengelilingi lantai 2 (dua)….dan ketemu NV cafe yang kecil di pojok lantai 2 (dua).
Saya memasuki cafe dan pesan makanan. Petugasnya bisa sedikit bahasa Inggris tapi dia harus memastikan pesananku. Dia memanggil salah satu tamu yg sedang mengobrol dengan teman-teman nya, memastiksn pesananku benar. Dia menawarkan morning set… terdiri dari roti panggang, mentega, selai strawberry, telur rebus dan teh (saya pilih hot lemon tea), harganya Y520.
Habis sarapan badan terasa segar, saya putar-putar lagi di Apita Mal, di seling tiga kali duduk beristirahat di kursi. Yang menarik di Apita Mal adalah banyak tempat duduk untuk pengunjung….tak heran pengunjung nya banyak yang sudah sepuh bisa duduk di kursi, setelah lelah berbelanja. Di pinggir depan bangunan Mal juga disediakan banyak bangku kayu untuk duduk-duduk.
Setelah puas, dan tak ada yang ingin dibeli, saya ke toko roti, beli shiopan (salt bun), croissant dan roti bulat yang isinya madu (?). Saya mulai jalan lagi kembali ke apato, melewati bagian dalam Mukaiyama Park, dan mampir ke Valor untuk beli melon.