Risiko yang dihadapi berbagai jenis usaha

Dari pengalaman, saya akan mencoba menuliskan beberapa risiko yang dihadapi oleh berbagai jenis usaha

I. Usaha Jasa

1. Jasa konstruksi

Yang harus mendapat perhatian: a) Sponsor (owner) proyek dan sumber dana. b) Perjanjian/kontrak tertulis (SPP/SPK).c) Pengalaman dalam menyelesaikan pekerjaan, apa yang pernah, sedang dan akan dikerjakan. Pengalaman dalam menyelesaikan proyek, sangat menentukan kemampuan pelaksana proyek dan akan mendapatkan kepercayaan dari si pemberi proyek. d)Tenaga ahli. Artinya jangan melaksanakan proyek jika tak mempunyai tenaga ahli dibidang proyek yang akan dikerjakan.e) Sertifikat kualifikasi yang dimiliki.f) Schedule penyelesaian proyek. Jika proyek terlambat akan menyebabkan biaya yang meningkat diluar yang direncanakan. g) Asuransi proyek (contractor all risk) .h) Kedudukan pelaksana proyek sebagai main atau sub kontraktor

2. Jasa Perhotelan

Yang harus mendapat perhatian: a) Occupancy rate (berapa rata-rata kamar yang terpakai dibanding dengan kamar yang tersedia). b) Sales Coefficient (berapa rata-rata pendapatan di luar kamar dibanding dengan pendapatan atas penjualan kamar). c) Struktur pendapatan dan biaya yang wajar dari suatu hotel. d) Rata-rata Gross Operating (GOP) yang wajar bervariasi, yang umum berkisar antara 30-40% dari total pendapatan (paling besar biaya penyusutan). e).Biaya pemasaran hotel, umumnya berkisar antara 3-5 % dari total pendapatan. f) Hotel dibedakan antara hotel bisnis, resort, butik dan lain-lain. g). Ada/tidak dukungan dari Chain hotel. h) Pengaruh travel agent. i) Jenis wisatawan/tamu hotel yang menjadi target pasar.

Jenis wisatawan bisa dibedakan:

  • Free Individual Traveller (FIT): a) Bebas bepergian sendiri tanpa diatur travel.b) Bebas memilih obyek wisata.c) Masa tinggal tidak terbatas.
  • Group Individual Traveller (GIT): a) Segala keperluan diatur travel.b) Masa tinggal dan akomodasi tertentu.
  • Tour Series. Datang sesuai jadual/periode travel.
  • Convention. Termasuk meeting, training session, conference dll
  • Package . a) Kelompok wisata.b) Pada saat low session.c) Murah

3. Jasa Pengangkutan

Yang perlu diperhatikan: a) Sistem pembayaran.b) Jumlah armada, kondisi, kapasitas, ijin trayek.c) Penyediaan bahan bakar.d) Sarana pemeliharaan dan penunjang lainnya (bengkel, pool kendaraan). e). Biaya pemeliharaan dan operasi kendaraan. f). Hubungan keterikatan perusahaan dengan agen-agen perjalanan dan ekspedisi. g). Kebijakan khusus yang mengatur usaha jasa angkutan, misalnya: scraping, peremajaan, pengadaan armada dsb nya. h) Organisasi-organisasi di bidang Jasa angkutan.

4. Jasa Pendidikan

Yang perlu mendapat perhatian: a) Strata pendidikan (TK,SD,SMP, SMU, PT dll). b) Predikat Lembaga Pendidikan tsb dimata masyarakat (favorit/tidak favorit, akreditasi). c). Kuantitas dan kualitas lulusan. d) Jumlah mahasiswa, dosen, ratio dosen terhadap mahasiswa. e) Kelengkapan dan kualitas sarana/prasarana penunjang proses belajar mengajar. f). Kuantitas dan kualitas pengajar g). Kapasitas dan kondisi fisik bangunan. h). Struktur/siklus penerimaan dan pengeluaran.i). Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. j). Kemampuan manajemen/pengurus/pendiri Yayasan.

II. Usaha Perdagangan

1. Supermarket/Departemen Store

Yang perlu mendapat perhatian: a) Produk yang dijual tak seluruhnya milik perusahaan, sering terdapat barang konsinyasi. b) Ruang toko tak seluruhnya digunakan oleh perusahaan tsb, melainkan disewakan untuk barang-barang, antara lain: kosmetik, jam, perhiasan. c). Perputaran usaha relatif cepat, karena hampir seluruhnya tunai, penjualan kredit umumnya untuk pembayaran dengan kartu kredit. d). Produk dipengaruhi oleh mode. Untuk supermarket terdapat barang dagangan yang tidak tahan lama. e) Modal kerja sebagian besar dipenuhi oleh pemasok dengan memberi keringanan pembayaran, melalui pembayaran cek atau Bank Garansi.

2. Perdagangan mobil

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a). Proteksi pemerintah dan peraturan impor. b). Lokasi show room dan sarana penunjang yang lengkap, seperti: bengkel dan spare part (3 S: sales, service and spare part). c). Jaringan distribusi dan kualitas after sales service. d). Tersedianya fasilitas kredit dari perbankan atau Lembaga keuangan bagi pembeli. e). Brand Royalty. Konsumen mobil cenderung fanatik terhadap merk tertentu. f). Resale Value. Konsumen mempertimbangkan nilai penjualan kembali mobil yang telah dibeli.

III. Usaha industri

1. Industri tekstil

Faktor yang harus diperhatikan: a) Bahan baku, seperti kapas untuk benang dan bahan pembantu berupa bahan-bahan kimia masih diimpor. b). Kualitas mein-mesin produksi, apakah teknologi mesin tersebut dapat bersaing di pasar internasional. c). Tenaga ahli, khususnya dalam proses pencelupan dan finishing diperlukan orang yang profesional. d). Lokasi pabrik dan kualitas unit pengolahlimbah. Industri tekstil menghasilkan limbah cukup banyak dan dapat mencemarkan lingkungan. e). Pemasaran dan kuota, jika produk sebagian besar untuk memenuhi pasar luar negeri. Kuota yang ditetapkan negara importir merupakan kendala bagi ekspor produk ini.

2. Industri garmen

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Produk untuk pasar dalam negeri atau ekspor. Untuk produk ekspor, sebagian besar bahan baku masih diimpor. b) Pemasaran dan kuota. Apabila sebagian besar untuk memenuhi pasar luar negeri, akan dibatasi oleh kuota, di samping itu kualitas prduksi dan desain sangat menentukan. c). Kemampuan memenuhi jadual pengiriman barang sesuai permintaan buyer, menentukan kontinyuitas pemasaran ekspornya. d). Kendala yang dihadapi pasar lokal: pasar sudah jenuh, dan piutang dagang melebihi kewajaran.

3. Industri plastik

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Bahan baku seperti polyprophylene, poly stryrene, poly ethylene, PVC, PET (untuk botol aqua) sebagian besar masih diimpor. b). Produk plastik sebagian dipasarkan di dalam negeri sehingga persaingan ketat. Pemasaran ekspor terbatas pada beberapa produk, seperti: karung plastik, kantong sampah dan jenis-jenis consumer goods

4. Industri sepatu

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Mesin yang digunakan masih diimpor dengan harga relatif mahal sehingga biaya investasi dalam industri ini cukup tinggi. Proses produksi sering terjadi bottle neck antara sewing machine dengan mesin produksi lain, sehingga kurang efisien. Tenaga ahli untuk desain dan finishing masih kurang, sehingga berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. b). Pemasaran. Pemasaran ekspor sepatu dikuasai Trading House luar negeri. Pemasaran dalam negeri persaingan sangat ketat.

5. Industri obat/farmasi

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi, cukup mempengaruhi kualitas barang. Semakin lama perputaran persediaan, mutu produk semakin berkurang. Time of delivery sangat menentukan keberhasilan pemasaran produk. Proses produksi dituntut memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan. Pembungkus (packing) mempengaruhi kualitas dan penampilan produk makanan agar diterima pasar. b). Legalitas. Ijin/pendaftaran dari Ditjen POM. Apakah pembungkus/produk telah mendapatkan no reg dari Depkes . c). Pemasaran. Segmen pasar yang dituju dan bagaimana tingkat persaingannya.

6. Industri woodworking/moulding

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Bahan baku. Kontinyuitas penyediaan bahan baku dipengaruhi oleh status kepemilikan dan jenis bahan baku. Apakah pemasok bahan baku memiliki HPH atau tidak. Jenis bahan baku, apakah termasuk yang dilarang atau tidak. b). Penggunaan tenaga ahli diperlukan, karena industri ini bersifat semi labour intensive. Perusahaan yang baru berdiri perlu waktu lama untuk mendidik tenaga kerja siap trampil. c). Kebijakan pemerintah. Ijin industri plywood, sawmill, dan blackboard telah ditutup. Larangan ekspor kayu log, sawn timber dan basic moulding, serta pembatasan pengelolaan hutan. d). Ancaman dari gerakan anti kayu tropis, dengan maksud untuk melestarikan lingkungan, akan berpengaruh terhadap pangsa pasar ekspor produk kayu tropis dari Indonesia.

34 pemikiran pada “Risiko yang dihadapi berbagai jenis usaha

  1. Anjar,
    Risiko usaha jasa pendidikan tak bisa dikatakan rendah, karena memerlukan investasi yang terus menerus, sarana/prasarana…yang semuanya cukup mahal. Kalau nggak bisa mengikuti selera pasar (misal lab nggak ada, buku2 di perpustakaan minim, sarana olah raga), akan ditinggalkan konsumen. Di satu sisi kualitas pengajar harus baik, nah…ini bayarnya mahal. Sisi lain, pendapatan jasa pendidikan hanya dari uang bantuan gedung (diperoleh saat diterima pertama kali), serta uang SPP persemester…jadi harus pandai-pandai dalam manajemen uang, karena risiko terjadinya mismatch sangat besar.

    Pengurus harus memahami dunia pendidikan, disamping ahli dibidang manajemen.
    So, kita mau pilih usaha yang mana? Yang penting kita memahami, bahwa masing-masing bidang usaha ada risiko, dan bagaimana kita meminimalkan risiko tersebut.

  2. Uhm, lalu kalau jasa pendidikan semacam tempat les, analisanya gimana yah bu? Dari dan untuk mahasiswa begitu, jadi mungkin tempat juga ada (di kos-kosan), dsb.

  3. Hafiz,

    Sebetulnya yang paling aman adalah yang dimulai dari kecil, sehingga kita benar-benar memahami risiko bisnis tersebut. Memberi les bisa dilakukan di garasi rumah, atau bisa di kos-kos an. Nanti kalau muridnya banyak, baru dipikirkan menyewa ruangan, tentu ruangan yang disewa disesuaikan dengan kondisi. Selama belum pasang papan nama, masih aman, dan promosi hanya dari mulut ke mulut.

    Jika murid udah banyak, baru dihitung pendapatan dari memberi les tadi, kemudian jika menyewa tempat berapa? Disini yang menentukan adalah kulitas pengajar…hmm baru kalau muridnya anak orang kaya, butuh tempat yang ada AC nya.
    Salam kenal

  4. Kaka,

    Jika yang dimaksud adalah dokter gigi yang praktek sendiri, yang harus diperhitungkan adalah lokasi, dan yang penting adalah pelayanan. Saya punya pengalaman, anak saya hanya mau di dokter gigi X (ternyata beliau memang spesialis gigi untuk anak), demikian juga anak-anak teman yang lain. Mengapa? Karena bu dokter pandai membujuk, sebelum anak diperiksa, dia mengawali dengan cerita bagaimana cara menggosok gigi, dengan menggunakan boneka, sehingga anak akhirnya dengan sukarela mau duduk/berbaring dikursi periksa.

    Jika usaha kedokteran, semacam Rumah Sakit atau klinik, lokasi juga menentukan. Disamping itu siapa dokter yang akan berpraktek di RS/klinik tersebut. Tak dapat dipungkiri, bahwa pasien mengikuti dokternya. Jadi sebetulnya RS/klinik mengandalkan pada kecepatan dan keramahtamahan pelayanan, agar pasien nyaman saat menunggu. Investasi harus dilakukan terus menerus, manajemen RS harus memperhitungkan Capex (Capital Expenditure) tiap tahun sesuai anggaran perusahaan. Sebaiknya juga ada apotik, agar pasien tak perlu beli obat di apotik.

    Kesimpulan: Risiko selain investasi yang harus dihitung, karena akan terus menerus, pelayanan merupakan titik kritis. Baik pelayanan oleh perawat, petugas pencatat, atau dokternya juga harus yang disenangi pasien.

  5. usman

    bu, saya bekerja selama ini di bidang teknik penerbangan,kok tertarik untuk buka apotik buat investasi…nah apa saja yang mesti dipersiapkan dan segala resikonya tolong diulas ya bu.thanks

  6. Mas Usman,

    Untuk membuka usaha, agar berhasil harus mempunyai kompetensi dibidang usaha yang akan dijalankan. Cari info, apa ijin-ijin yang diperlukan untuk membuka apotik…seperti harus ada apoteker dsb nya. Terus siapa yang akan mengelola, mulailah dari kecil, dan memahami risiko bisnis itu, dan sebaiknya tak diserahkan begitu saja pada orang lain, pemilik modal harus menilai dan ikut memantau/menjalankan usaha tsb, supaya tahu dimana risiko2 yang dihadapi…. penjelasan saya masih bersifat umum. Jika dari teknik penerbangan, apakah paham tentang obat2an…ini termasuk risiko juga. Bagaimana modalnya, modal sendiri atau ada pihak lain…siapa partner kita,bagaimana karakternya, ini harus dinilai. Dimana lokasinya, apakah dimiliki sendiri atau menyewa? Jika menyewa ada kemungkinan pemilik tanah tak mau memperpanjang….coba buat check listnya.

  7. pras

    bu, usaha yang saya minati yaitu menjual ikan bakar (mungkin kategori nya rumah makan), apa kelemahan dari usaha itu dan apa ang harus di perhatikan ? Pertanyaan yang kedua mengenai modal, berapa besar modal yang harus disediakan (berapa kali lipat dari biaya operasianal) agar mampu bertahan lebih dari 3 tahun, sebelum nya terima kasih atas perhatian nya.

  8. Pras,
    Saya agak susah untuk menghitungnya, karena Pras sendiri yang seharusnya tahu. Berapa harga ikan bakar, mau dibuat olahan apa saja? Lokasi dimana…yang penting adalah …lokasi…lokasi…lokasi.

    Tempatnya sewa atau punya sendiri? Terus berapa tenaga kerjanya, misal Pras kokinya, jadi tak perlu bayar orang…isteri kasirnya…ga dibayar…jadi tinggal bayar yang meladeni pembeli, atau semua dikerjakan orang lain? Ini hasilnya akan berbeda.

    Jadi informasinya harus jelas dulu, kita tak bisa memulai apa-apa, tanpa kita sendiri tak tahu apa yang akan kita lakukan. Jadi ceritamu harus detail., sampai ke bahan baku (untuk ini Pras harus survei pasar dulu)….supaya tahu harga berbagai jenis ikan, bumbu, makanan lain yang disajikan (atau cuma ikan bakar saja),ongkos transport dll…juga rumah makan mau buka sampai jam berpa, ini akan menentukan biaya pegawai.

    Salam, selamat mencoba

  9. Esti

    Saya mau naya…apa kelemahan dan kelebihan dari Jasa konsultan (statistik)?apa lokasi sangat berpengarung terhadap jasa ini?

    Terimakasih ya Bu…n_n

  10. Esti

    lupa….mau nanya lagi..Apa kelebihan jasa Konsultan dibandingin dengan jasa2 lainnya? faktor2 apa aja yang harus diperhatikan supaya usaha kita itu tetep exist?….

    Terimakasih banyak sebelumnya n_n

  11. azhar

    memang best.Tp sy nak tanya satu apakah yang dimaksudkan dengan e-pemasran,e-commerce,e-business dan juga mobile commerce.Kalau boleh bagi dengan faedahnya sekali sy nak tahu sebab sy ni budak elektronik.

  12. Esti,
    Tergantung jasa konsultan bidang apa? Jasa konsultan, tentu kompetensi orang-orangnya yang dilihat. Pada umumnya jika ada marketing yang menawarkan jasa konsultan (mis. untuk appraisal, due diligence, konsultan hukum, konsultan keuangan dsb nya), yang dilihat end user adalah bagaimana keahliannya, pengalaman nya dalam menangani problematik, terkenal tidaknya…dll. Jadi jasa konsultan harus benar-benar ditangani oleh orang ahli, walau harus tahu juga masalah manajemen, pemasaran dan lain2nya.

    Azhar,
    Saya tak tahu maksud pertanyaanmu, karena menjadi terlalu panjang jawabannya. Kalau ada istilah e…berarti berdasar internet, e-pemasaran…berarti bisa marketin on line, atau pemasaran yang tidak konvensional…lihat blognya Andy Santoso (http://orangemood.wordpress.com). Jika ingin tahu definisi dan artinya, bisa lihat di wikipedia, google dsb nya.

  13. Bu, saya seorang dosen di Univ swasta di Medan. Saya ada rencana membuka usaha jasa berbagai jenis (semacam agent) yaitu : bantuan hukum, ekspedisi, desain interior/eksterior, desain bangunan, dan konsultan manajemen. saya akan bermitra dengan pihak yang terkait dgn bidang diatas. menurut ibu apakah jenis usaha saya termasuk bidang jasa?, yang saya lakukan tsb apakah gampang atau sulit?, terus apa yang mesti dicermati?
    Terima kasih

  14. Mhd Samrin,

    Rencananya banyak banget dan berbeda-beda risikonya. Untuk menjelaskan hal tsb perlu uraian yang panjang, yang tak mungkin ditulis disini.
    Prinsipnya jangan melakukan usaha, jika tak memahami perilaku bisnis yang akan dijalankan. Bermitra dengan pihak lain, boleh-boleh saja, tapi harus diteliti, apakah memang ybs mampu mengelola, apa dan bagaimana karakternya, bagaimana pengalamannya.

    Sebaiknya bapak baca artikel saya, bagaimana memulai usaha bisnis kecil, yang penting bapak harus memahami sendiri bisnis tsb, belajar pada orang yang telah melakukan usaha tsb, apa risikonya, karena menyangkut SDM, lokasi, permodalan, operasional perusahaan, pemasaran dll. Coba bapak buat analisis SWOT, bisnis apa yang paling bapak ketahui permasalahannya, terus kompetensi bapak yang paling mendekati di bidang apa…dari sini baru dipilih akan ke arah mana.

  15. Maksud saya begini bu, pada awalnya saya hanya sebagai agent atau mediator dari berbagi jenis usaha jasa tsb, nah kalau ada klien kita langsung kasih order sesuai dgn bidangnya masing-masing. setelah berjalan kita akan lihat dibidang mana kita akan fokus. Mengenai sistem kerja kita hanya memfasilitasi dan memperoleh fee dari setiap order yang kita dapat (mungkin seperti manajemen klinik ya bu). Dini saya hanya menyediakan tempat untuk mempertemukan antara dua pihak yang saling membutuhkan. Nah disini saya butuh strategi yang jitu tentunya. Terima kasih bu atas tanggapannya.

  16. Pak mhd Samrin,

    Kalau sebagai mediator, bagaimana kira-kira perjanjiannya? Apakah perjanjian antara bapak dan klien, karena bapak dapat fee, atau bapak hanya mempertemukan pihak pertama dan kedua? Jadi yang tanda tangan kerja sama hanya pihak pertama dan kedua, tanpa melibatkan bapak.

    Jika hanya mempertemukan pihak pertama dan kedua, risikonya tak ada, yang ada adalah risiko nama baik, kalau pihak yang memberi pekerjaan tak puas atas hasil kerja dari pihak yang mengerjakan, yang namanya berasal dari usulan bapak. Dan hal ini bisa saja diteruskan menjadi gugatan.

    Oleh karena itu,saya sarankan, bapak tetap harus mengenal bisnisnya secara benar (pelajari proses bisnis dan risiko yang ada dari jasa yang ditawarkan), juga kemampuan dari partner yang akan bapak tawarkan pada pembeli. Dengan memahami ini, bapak akan mengenal sampai seberapa besar risiko yang harus diambil, juga pelajari apa persyaratan, dan perjanjian kerjasamanya. Dalam situasi orang makin melek hukum, hal-hal seperti ini harus disikapi dengan baik, untuk mengantisipasi risiko gugatan di kemudian hari.

    Strateginya…adalah kenali bisnis masing-masing, pelajari dimana titik risiko yang harus diantisipasi…setelah itu baru bisa dipikirkan kearah mana strateginya.

    (Maaf kalau jawaban saya tak memuaskan, karena pertanyaan tidak spesifik, sudah jelas ukurannya, siapa/kompetensi apa yang dimiliki, pengalaman dsb nya…lihat di https://edratna.wordpress.com/2007/11/23/
    apa-yang-diperhatikan-untuk-memulai-usaha/)

  17. Thanks bu, oh ya bu kalau boleh tahu sekretariat ibu dimana, barang kali kalau saya pas ditugaskan keluar kota bisa singgah, karena saya sering ditugaskan ke Jakarta, Bandung, Yogya dan Malaysia. Mungkin saya bisa sharing lebih banyak lagi nantinya.

  18. Pak mhd Samrin,

    Saya tak punya sekretariat, artikel saya hanya sharing karena saya banyak melihat dan mengamati perkembangan bisnis kecil. Pekerjaan saya sebenarnya pengajar part time pada Lembaga pendidikan perbankan.

  19. Rina

    Bu, saya ingin menjadi distributor buku dan mainan anak2 import, bagaimana ya caranya? Saya sudah cari2 informasi kok belum dapat juga.
    kira2 butuh modal berapa ya bu?
    Tq.

  20. Rina,
    Tentu saja saya tak bisa menjawab pertanyaanmu, karena:
    a) Mau seberapa besar usaha tsb (ini akan mempengaruhi modal)
    b) Lokasi dimana, sewa atau beli
    c) Berapa karyawan yang dibutuhkan
    d) Usaha buku yang seperti apa, novel, buku pelajaran, ilmiah atau apa…karena jenis buku sangat banyak…ini akan mempengaruhi segmen pasarnya akan menuju kemana

    Jadi, tentu saja Rina harus mengadakan penelitian kecil2an, seperti apa usaha yang diinginkan…

  21. wahyu

    Bu, saya ingin usaha toko bangunan dari dasar apakah saya harus memulai. apakah tempatnya dulu, apakah strateginya. masalahnya ditempat saya sudah ada toko bangunan

    Wahyu,
    Tentu saja dasarnya adalah apakah Wahyu punya kompetensi dibidang bahan bangunan? Bagaimana persaingan usaha? Apakah disekitar daerah itu sudah ada toko yang sejenis, sehingga kalau mau buka usaha apa kelebihan toko kita dibanding toko yang lama, agar pembeli mau datang?

    Jadi Wahyu sendiri, yang harus membuat pertanyaan2, andaikata Wahyu adalah orang yang bergerak dibidang kontruksi, dan selalu membeli bahan bangunan.

  22. elyasa yasir

    salam kenal Bu edratna/.,
    klo dilihat diatas bu Edratna memang terlihat udah mengerti sekali cara2 ber usaha,., he he he he belajar dari mana bu??? mau juga dong.,,,

    ibu saya mau tanya.,., pertimbangan apa saja kah yang paling utama untu diperhatikan ketika akan menginvestasikan pada hotel????

    apakah itu sama juga dengan kita berinvestasi pada bangunan kos2an???? klo saya liat beda yang terlihat hanya ada di besarnya investasi dan lama pengunjung,.

    terima kasih.,.,.,.,

  23. dr.joko suprianto

    halo halo kenalkan aku joko dokter yang baru lulus
    aku pengen usaha apotik dan praktek dokter disitu. terus terang aku dah punya tempat, perijinan aku dah tahu jalannya,, cuma karena masih baru aku kurang modal buat bikin apotik. ada yang mau joinan hub aku
    081325635757

  24. alow, saya mo tanya saya pengen usaha yang mempunyai resiko kecil,modal kecil, simple dengan profit yang optimal, serta aman dan sepanjang masa, mohon informasinya, terimakasih

  25. arif

    kalau saya mau memulai usaha di bidang vocer hand phone apa yang harus saya perhitungkan agar usaha tersebut dapat bejalan ditengah – tengah persaingan yang sangat ketat, dan bila saya gagal dalam mengelolanya apakah yang harus saya lakukan, adakah suatu usaha yang memiliki resiko yang sangat kecil. infomasi dan komentarnya akan selalu saya tunggu terimakasih.

  26. iffah diana

    sebagai pembisnis kita harus siap dalam menghadapi resiko sekecil apapun kita harus hadapi dengan lapang dada

  27. eka prasetya

    saya ingin membuka usaha toko bangunan. tapi modal saya tak besar. apa perlu saya “menyekolahkan” sertipikat rumah? pengetahuan saya tentang bahan bangunan juga sempit. bagaimana cara memulainya usaha saya dari nol? tolong saya diberi advise y… terima kasih banyak atas attentionnya

  28. Bayu

    saya mau tanya, kalo buku2 yang fokus membahas mengenai risiko usaha itu penulisnya siapa saja ya bu? soalnya yang seering saya temukan hanya risiko operasional saja.

    terima kasih

    Bayu,
    Apa maksudnya? Untuk memahami risiko masing2 jenis usaha, satu2nya, tentu saja harus memahami usaha tsb…dan ini hanya bisa melalui praktek dan pengalaman.
    Jika anda mengenal manajemen risiko, sebetulnya risiko terdiri atas 3 hal: risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Kemudian Bank Indonesia menjabarkan dalam 8 risiko. Anda bisa kok baca dari peraturan Bank Indonesia…tingga cari di internet.

  29. abughalib

    wah, ternyata bunda seorang ibu yang tangguh berjiwa wirausaha. saya suka artiekl seperti ini. kebetulan cita2 sy ingin punya usaha seperti supermarket, kos-kosan, pendidikan dll.

    blognya saya link dulu ah, biar gampang kalau mau belajar ke sini

    trims kunjungan baliknya
    salam saya

    Syukurlah jika bermanfaat

Tinggalkan komentar