Monitoring, selalu diperlukan

Monitoring

Istilah ini selalu ada dalam setiap kegiatan, terutama kegiatan yang terkait dengan perbankan, dalam hubungannya dengan kegiatan usaha debiturnya. Sebagaimana dimaklumi, usaha Bank mengandung risiko, dan tidak ada kemungkinan menghilangkan risiko ini, tetapi yang bisa dilakukan adalah meminimalkan risiko. Apabila suatu debitur mendapat pinjaman dari Bank untuk kegiatan usahanya, maka dalam loan agreement selalu dipersyaratkan adanya monitoring. Monitoring diperlukan untuk bisa memantau kinerja usaha debitur, karena hal ini dipersyaratkan dalam aturan Bank Indonesia (PBI 7 tahun 2005). Dengan melakukan monitoring, maka Bank dapat segera melakukan langkah-langkah penyelamatan apabila kinerja usaha debitur menunjukkan penurunan. Apabila debitur mengalami penurunan usaha, maka Bank dan debitur wajib berusaha memperbaiki kondisi tersebut, agar debitur tetap dapat menjalankan usahanya dan Bank dapat meminimalkan risikonya. Perbaikan kondisi ini lazim disebut dengan restrukturisasi.

Lanjutkan membaca “Monitoring, selalu diperlukan”

Ajaran seorang CEO

Ada sebuah ajaran yang perlu diperhatikan bagi seorang pimpinan, dari mantan Direktur saya dan sekarang beliau menjadi seorang CEO Bank Papan atas di Indonesia. Ajarannya sederhana, dan bisa diterapkan pada kondisi kita sehari-hari.

Ada 3 (tiga) hal yang harus kita pertimbangan dalam setiap langkah:

1.Hati-hati dalam membuat kebijakan

Sebuah kebijakan harus dibuat dengan hati-hati dan telah mempertimbangkan dari setiap segi, karena kebijakan yang salah akan sulit perbaikannya. Apalagi kalau kita bekerja di perbankan, yang selalu berhadapan dengan risiko dan uang, maka kebijakan yang keliru akan berakibat pada kerugian secara financial.

Lanjutkan membaca “Ajaran seorang CEO”

Perlukah budaya perusahaan?

Saat memasuki dunia kerja pertama kali, biasanya kita belajar budaya perusahaan, situasi pekerjaan, sifat2 rekan pekerja dan atasan, biasanya merupakan seorang yang lebih senior dari kita, yang telah lebih dulu bekerja di perusahaan tersebut.

Sebagai contoh adalah lembaga perbankan. Lembaga perbankan dikenal sebagai lembaga yang highly regulated. Mengapa? Karena lembaga perbankan juga merupakan lembaga kepercayaan, karena tugas utamanya sebagai financial intermediary, menyalurkan dana dari unit surplus ke unit deficit. Karena lembaga kepercayaan, kekuatan utama Bank adalah pada tenaga kerjanya, yang harus merupakan orang-orang yang mempunyai integritas tinggi. Dengan demikian, maka unit assessment center, yang berfungsi melakukan penilaian terhadap kemampuan pekerja, merupakan hal yang tak boleh dilupakan. Melalui assessment center, tenaga kerja baru direkrut, dan kesalahan rekrutmen akan berdampak panjang, sepanjang masa kerja pekerja yang bersangkutan.

Lanjutkan membaca “Perlukah budaya perusahaan?”

Hard and soft competency

Saat ini setiap perusahaan, dalam melakukan pendidikan bagi tenaga kerja menggunakan pendidikan berbasis kompetensi, sesuai dengan strategi perusahaan yang mengutamakan SDM berbasis kompetensi.

Apa yang dimaksud dengan kompetensi? Pada tahun-tahun sebelumnya, setiap tenaga kerja yang baru masuk, diberikan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan knowledge agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun disadari bahwa peningkatan dari sisi skill dan knowledge saja tidak cukup, karena banyak tenaga kerja yang pandai namun attitude nya kurang, oleh karena itu diperlukan tambahan berupa soft kompetensi.

Lanjutkan membaca “Hard and soft competency”

Generalis atau spesialis?

Kedua istilah di atas selalu menjadi bahan diskusi yang cukup seru. Apabila suatu perusahaan merekrut tenaga kerja baru, sebaiknya mereka diarahkan sebagai staf generalis atau spesialis?

Seperti halnya mode, perubahan sistem dari generalis ke spesialis, atau sebaliknya silih berganti.

Jika perusahaan menggunakan sistem generalis, setiap staf yang baru direkrut akan mendapat pendidikan secara umum untuk memahami bisnis proses perusahaan. Dengan sistem ini diharapkan, perusahaan mudah untuk menempatkan staf tadi pada posisi manapun yang membutuhkan. Apabila telah bekerja sekitar 2-3 tahun, pada umumnya seseorang telah menunjukkan kompetensinya, serta jabatan atau tugas apa yang tepat untuk diberikan pada yang bersangkutan. Disini perusahaan akan memonitor, serta mengevaluasi, jenjang karir , serta pendidikan apa yang tepat untuk meningkatkan karir staf tersebut. Sebagai contoh, di perbankan, ada orang yang lebih sesuai untuk bekerja dibidang operasional, namun ada orang yang lebih cocok jika bekerja yang memerlukan cara berpikir secara konseptual.

Lanjutkan membaca “Generalis atau spesialis?”

SD Mojorejo I

Ibu saya menjadi Kepala Sekolah Dasar Negeri Bhakti (dulu namanya Sekolah Rakyat), dan tepat disebelah SD Bhakti terdapat SD Mojorejo II. Sedangkan SD Mojorejo I terletak kira2 1km dari SD Bhakti, namun mendekati rumah kami. Ayah ibu sepakat bahwa anak2nya tak boleh bersekolah di satu sekolah yang sama dengan tempat ibu mengajar, untuk mengajar kemandirian dan agar nilai yang diperoleh saya serta adik2 merupakan nilai yang mencerminkan kemampuan riel.

Jarak SD Mojorejo I dengan rumah kurang dari 1 km, dikiri kanan jalan masih penuh tanaman, baik pohon besar maupun tanaman perdu. Hawa sangat segar, karena jarak antara rumah dan sekolah kami hanya ada 3 rumah, lainnya sejauh mata memandang hanya kerimbunan tanaman hijau. Dibelakang SD, membentang sepanjang 5 km dari belakang SD melewati kira-kira 100 m dibelakang rumah kami, terdapat tanah lapang luas yang ditanami rumput dan pohon2 cemara . Tanah tsb milik PDAM Kotamadya Madiun, oleh karena itu air tanah didaerah rumah kami sangat jernih. Jika waktu istirahat, anak2 SD sering bermain dilapangan rumput, kadang bermain kasti ataupun permainan ketangkasan lainnya.

Lanjutkan membaca “SD Mojorejo I”

Rumah baru

Rumah baru di dusun Ngrowo besar dan tinggi sekali (untuk ukuran anak kelas 4 SD), tapi saat baru pindah, rumahnya belum jadi. Jendela sebagian masih ditutup oleh gedeg (anyaman bambu). Dari rumah kecil berdebu di desa Boboran, maka di Ngrowo terasa nyaman sekali. Di kiri kanan rumah masih berupa tegalan, tegalan dikanan rumah milik sahabat ayah, yang sehari2nya dikelola oleh keluargaku. Tegalan tadi ditanami kacang panjang, labu siam, bayam, kangkung, jagung dll. Saya dan adik2 punya ayam, kucing dan kelinci yang dipelihara. Setiap pagi dan sore tugasnya membersihkan kandang, memberi makan ternak, dan masing2 ayam/kelinci/kucing punya nama…anehnya kami bisa membedakan masing2, hal yang sulit diingat oleh ayah ibu.

Lanjutkan membaca “Rumah baru”