Menjaga agar tidak muncul risiko reputasi

Kita mengenal istilah “Mulutmu harimau mu”. Dalam kehidupan sehari-hari, cara kita berbicara, cara kita berperilaku, menghasilkan persepsi dari orang lain, yang berhubungan dengan kita, menghasilkan nilai tertentu terhadap kita. Persepsi ini jika terus berulang, akan melekat pada kita. Kita sering mendengar bahwa si A tipe seperti ini, si B seperti itu, karena orang mempersepsikan A dan B dari sikap dan perilaku yang berulang, yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.  Oleh karena itu, kita sering mendengar petuah, bahwa kita harus menjaga image, menjaga citra, karena orang akan mempersepsikan kita seperti cara kita berperilaku, cara kita berpakaian, dsb nya.

Lanjutkan membaca “Menjaga agar tidak muncul risiko reputasi”

Mengunjungi Kawasan Wisata Terpadu Lagoi, di Pulau Bintan

Saya mendapat kesempatan mendampingi atasan, yang mendapat undangan untuk menjadi pembicara di “The 2 nd Annual Conference, Practicing Risk Manager Forum ” yang diselenggarakan oleh Association of Risk Management Practitioner, dengan judul “Paradigm Shift in Risk Management“, yang diadakan di Nirwana Resort Lagoi, Bintan. Atasan saya membawakan makalah dengan judul “What is your reputation worth & How much are you prepared to put at risk?”. Tentu saja, perjalanan panjang dari Jakarta ke pulau Bintan, melalui Batam, sungguh sayang kalau tak dinikmati. Jadi, diantara waktu yang ada, kami menyempatkan diri melihat-lihat kawasan wisata terpadu, Lagoi. Saya sudah sering mendengar tentang keindahan kawasan ini, sehingga rasanya sungguh sangat menyenangkan bisa melihat sendiri ke sana.

Lanjutkan membaca “Mengunjungi Kawasan Wisata Terpadu Lagoi, di Pulau Bintan”

Jalan-jalan: Menikmati “Gonggong” dan kuliner lainnya di Kepri

Jika bepergian ke suatu daerah, tentu kita ingin mendapat kesempatan mencicipi makanan khas daerah tersebut. Saat ada tugas ke luar kota, kita harus pandai menyisihkan waktu untuk bisa mencicipi makanan khas ini, entah di saat makan siang maupun makan malam. Kali ini saya mendampingi atasan melakukan kunjungan ke pulau Bintan, melewati Batam terlebih dahulu. Begitu keluar dari bandara Hang Nadim, teman dari Batam menawarkan untuk makan siang di Batam Centre Mal, tentu saja tawaran ini tak kami tolak, apalagi dia cerita bahwa masakan “Yong Kee Restaurant Istimewa” sangat terkenal, dan telah berpengalaman belasan tahun.

Lanjutkan membaca “Jalan-jalan: Menikmati “Gonggong” dan kuliner lainnya di Kepri”

Jalan-jalan: Jika orang daratan pergi ke kepulauan

Dalam perjalanan menghadiri The 2 nd Annual Conference yang diselenggarakan oleh ARMP (Association of Risk Management Practitioner), saya mendapatan pengalaman yang sungguh luar biasa. Maklum sebagai orang daratan, saya nyaris jarang berhubungan dengan laut, hanya sesekali menikmati wisata laut dari pinggirnya, maklum nggak bisa berenang. Seminar diadakan di Nirwana Resort Hotel, yang terletak di kawasan Lagoi, Bintan. Ada dua alternatif ke sana, naik pesawat dari Jakarta-Batam, langsung naik speedboat ke Lagoi, tapi saya agak kawatir terhadap ini, memikirkan koper dan lain-lain. Akhirnya kami memilih pilihan kedua, yaitu naik pesawat dari Jakarta ke Batam, kemudian naik ferry menyeberang dari Batam ke Tanjung Pinang, dilanjutkan perjalanan darat ke Lagoi. Total perjalanan jika terus menerus sekitar 3,5 jam.

Lanjutkan membaca “Jalan-jalan: Jika orang daratan pergi ke kepulauan”

PSTK ITB

PSTK ITB atau singkatan dari Persatuan Seni Tari dan Karawitan ITB, merupakan  perkumpulan para mahasiswa ITB yang menyenangi seni tari dan karawitan, termasuk pedalangan. Saya mengenalnya sejak awal tahun 70 an, saat itu malam minggu, saya dan sepupuku sedang berjalan-jalan di kampus ITB. Sayup-sayup terdengar suara klenengan, terasa aneh dalam situasi kampus yang remang-remang. Jika waktu libur kuliah yang hanya kurang dari seminggu, saya sering malas pulang kampung karena perjalanan memakan waktu dua hari. Jadi saya berlibur ke Bandung, dimana sepupuku yang saat itu kuliah di ITB sering mengajakku  nonton film di kampus ITB. Untuk ukuran kantong mahasiswa saat itu, film di kampus gajah ini murah meriah. Kadang-kadang kami berjalan kaki dari daerah Cihampelas ke arah kampus Universitas Pajajaran, juga untuk menonton film.

Lanjutkan membaca “PSTK ITB”

Lunch Meeting

Kapan anda mengenal istilah ini? Bagi saya sendiri, istilah ini baru dikenal (dalam arti dilakukan) saat pertengahan tahun 80 an, saat kantor tempat saya bekerja, pindah ke daerah segi tiga emas di Jakarta. Bersamaan dengan itu, budaya kerja di lingkungan kami juga berubah. Jika dulunya kantor menggunakan AC yang kalau siang tak terasa dingin, di kantor baru AC nya sentral, dan lantai nya bersih. Dan karena dingin, maka para karyawati mulai mengenakan pakaian yang sesuai, yaitu blazer. Di samping kantor dibangun gedung untuk parkir,  menyatu dengan berbagai ragam restoran yang menawarkan rasa berbeda serta harga sesuai ukuran kantong kita.

Lanjutkan membaca “Lunch Meeting”

Medan 3-4 Maret 2011

Ini merupakan kunjungan ke kota Medan setelah enam tahun berlalu. Sebetulnya agak was-was juga karena adik bungsuku masih di rawat di RS Harkit, dan suami masih rawat jalan, namun komitmen yang telah diatur sejak lama harus ditepati. Setelah minggu-minggu yang sibuk dengan urusan rumah sakit, dan giliran jaga, mau tak mau kehidupan harus tetap berjalan. Jadi, setelah workshop dua hari tentang “Bagaimana meningkatkan Loan to Deposit Ratio” yang diadakan di hotel Ibis pada tanggal 1-2 Maret 2011 selesai, besoknya saya langsung terbang ke Medan untuk mendampingi atasan yang akan ceramah tentang “Manajemen Risiko” di depan para Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara, di Kampus USU yang terletak di Padang Bulan.

Lanjutkan membaca “Medan 3-4 Maret 2011”