Bams Belajar menulis Hiragana

Saat vidcall, MamaBams bilang pada yangti….”Sekarang di dinding rumah dipasang dua papan tulis besar. Beneran besar lho yangti,” katanya. Saya berpikir, bukannya di dinding sudah penuh dengan tulisan, ada list kegiatan untuk hari ini, ada list untuk hal yang diprioritaskan untuk dikerjakan, dan juga tulisan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk kepentingan Bams. Saat saya tanyakan pada Mama Bams, dia hanya terkekeh-kekeh. “Itu sudah tidak memenuhi syarat lagi yangti, kepalaku makin penuh. Dan ternyata mengobrol dengan PapaBams dengan kondisi masing-masing sibuk, ada saja yang terlewat. Jadi papan tulis ini juga merupakan ajang diskusi dengan PapaBams, agar jika kita sudah sepakat, tidak ada lagi yang terlewatkan,” kata MamaBams.

Lanjutkan membaca “Bams Belajar menulis Hiragana”

Lebaran tahun 2024

Puasa tahun ini, Alhamdulillah saya bisa melalui dengan puasa satu bulan penuh. Sholat tarawih di masjid sayangnya sempat absen tiga kali karena hujan, akhirnya sholat tarawih di rumah. Ya, semakin usia bertambah saya harus benar-benar menjaga badan.

Lanjutkan membaca “Lebaran tahun 2024”

Buku tuntunan sholat untuk Bams

Akhir Maret 2024 si bungsu kirim WA, kalau udah pesan buku sholat dari Gulalibooks dan akan dikirim ke rumah. Tentu saja nanti saya akan meneruskan dikirim ke Jepang.

“Sayang nduk kalau hanya kirim buku, udah mau Lebaran, maukah dikirim kue lebaran, seperti nastar? Saya ingat si bungsu suka nastar.

“Boleh bu, tapi bisa ditambahkan puding mangga ya, pesanan suami,” jawab si bungsu.

Saya belanja ke “Total Buah” yang kebetulan lokasinya dekat rumah. Rupanya banyak sekali paket kue lebaran yang dijual. Setelah memilih-milih, saya mengambil 3 (tiga)nastar dan satu kue sagu keju. Selanjutnya mencari puding mangga di Hari-hari, puding ini kesukaan cucuku yang baru berumur 4 (empat) tahun.

Lanjutkan membaca “Buku tuntunan sholat untuk Bams”

Kantor Pos dan Paket

Saat remaja, saya sering berhubungan dengan Kantor Pos, waktu itu sekedar surat menyurat dengan sahabat pena. Setelah mahasiswa, ke Kantor Pos menjadi rutin, minimal satu bulan sekali, untuk mengambil uang kiriman dari ayah, yang dikirim melalui wesel. Saya mempunyai kartu C1, agar setiap kali dapat kiriman uang, tidak harus minta tanda tangan ke Fakultas.

Kantor Pos di Jl. Fatmawati, Jakarta Selatan

Setelah mengenal bank, mengirim uang lebih mudah melalui transfer, saya tinggal turun ke bawah karena lokasi kantor cabang di lt.1 dari gedung tempat saya bekerja. Apalagi sejak ada ATM, transaksi semakin mudah.

Lanjutkan membaca “Kantor Pos dan Paket”

Ke Cafe Batavia bersama si kecil

Bersama anak dan cucu di depan Cafe Batavia

Cafe Batavia ini lokasinya memang strategis, persis di pinggir Taman Fatahillah, berhadapan langsung dengan Museum Fatahillah. Bagi yang jalan-jalan ke Kota Tua, destinasi lain yang bisa dikunjungi selain museum Fatahillah adalah museum Keramik dan museum Tekstil yang terletak di kiri kanan Museum Fatahillah. Atau kita bisa sekedar bersantai sambil naik sepeda di Taman Fatahillah. Jika ingin mengunjungi museum Bahari, bisa jalan kaki sekitar 800 meter menuju tepi Teluk Jakarta, di jalan Pasar Ikan. Lanjutkan membaca “Ke Cafe Batavia bersama si kecil”

Family Gathering: Bams belum paham acara tukar kado

Family Gathering atau Annual Kazokukai yang diadakan di perusahaan mama Bams hari Minggu, tanggal 11 Februari, dihadiri oleh mama Bams, papa dan Bams. Mama Bams cerita, bahwa Bams makin besar, semakin bisa menikmati acara, berkenalan dengan kolega mama serta mau foto bareng. Dan senangnya dapat banyak hadiah dan ikut quiz hura-hura. Yangti senang melihat foto Bams yang ceria. Di foto terlihat Bams pakai dasi, yang ternyata kata mama, pagi hari Bams pakaian lengkap pakai jas dan dasi, karena melihat papa dan mama berpakaian resmi. Setelah siang, mungkin karena Bams merasa gerah…jas dilepas. Syukurlah sempat foto pakai dasi, karena setelah itu dasipun dilepas.

Lanjutkan membaca “Family Gathering: Bams belum paham acara tukar kado”

Balada surat Bams ke Nauto-Kun

Sabar menunggu papa pulang untuk membuka paket

Papa membeli buku craft buat Bams, lalu sering gunting-gunting bersama, membuat macam-macam kreasi dari kertas-kertas an dan membuat surat juga. Kertasnya cantik-cantik. Terus Papa tanya: “Mau dikasih ke siapa?

Kata Bams: ” Naota-kun.”

Papa kemudian menulis nama Naota-kun. Papa tanya ke Bams, ” Mau bilang apa?” Mama Bams nggak tahu apa jawaban Bams.

Papa menulis: ” Yuuk main pasir bersama”. Lalu PapaBams memasukkan ke tas Bams. Tas dibawa Bams ke Hoikuen, MamaBams sudah lupa sama sekali. Sorenya PapaBams tanya, “suratnya sudah dikasih belum?”

Kata PapaBams, sudah nggak ada di tas Bams, tapi sensei nggak bilang apa-apa. Ternyata sensei baru ngasih tahu besoknya. Kata sensei, “Suratnya sudah dikasih ke Naota-kun, nggak tahu isinya apa.”

Terus MamaBams cerita tentang buku craft itu. Bams ternyata mendengar, langsung manyun nggak mau pulang. Kata Bams…. “Surat aku”

Lah, mama bingung. Bams mau ambil suratnya dari tas Naota-kun. 😆😆 Sensei berusaha memberi pengertian, ” Kan sudah dikasih ke Naota-kun” Tapi Bams nggak mau pergi-pergi untuk pulang dari Hoikuen. Pas akhirnya sampai di rak sepatu Bams stuck lama ngeliatin tas Naota-kun di kejauhan.

“Ribet banget deh 2 hari yang lalu nggak mau pulang, ” cerita MamaBams pada yangti.

Terus besok paginya ibu Naota kun lapor, bahwa menerima surat dari Bams. Kemudian MamaBams cerita tentang buku craft dan sebagainya. Sambil tertawa-tawa MamaBams cerita, Bams mau ambil lagi suratnya. Maksud MamaBams hanya bercanda….ehh sorenya suratnya dibalikin sama Mama Nauto kun. Ampuun ….Bams melihat ada surat di tasnya senang banget.

Katanya: ” Dapat surat dari Naota kun.” 😃😃😃

Ampuun…MamaBams pusing kepala barbie. PapaBams tertawa-tawa mendengar drama surat Bams.

“Yangti kirim surat aja deh, atau Ara untuk Bams,” pesan MamaBams pada yangti. Biar anaknya senang.

Catatan:

Bams usia 4 tahun 2 bulan. Nauto kun temannya seumuran di Hoikuen ( day care). Cerita di atas obrolan di chat WA yg bikin yangti dan MamaBams terkikik-kikik. Foto hanya untuk pemanis….begitu bahagianya Bams melihat ada paket dan tak sabar menunggu Papa pulang dari kantor.

Kartu Pos untuk Saras

Pertanyaan mbak @retty67 di salah satu postinganku di FB, membuat saya dan sulungku mempunyai ide kirim kartu pos dari Toyohashi ke Jakarta. Proses untuk membeli kartu pos penuh kelucuan, sulungku tidak bisa bahasa Jepang dan petugas tidak bisa bahasa Inggris. Sulungku mencoba menuliskan permohonan beli kartu pos didasarkan bahasa Jepang yang diperoleh dari google translate.

Lanjutkan membaca “Kartu Pos untuk Saras”

Menjemput Bams di Hoikuen

Hari pertama di Toyohashi, Narpen San boleh masuk setengah hari, namun Bams tetap sehari penuh di hoikuen. Hari ini rencananya menunggu koper yang dikirim dari Haneda Int’l Airport dan mengantar Hiro ke stasiun Toyohashi. Hiro ada tugas ke Indonesia dan karena Toyohashi cukup jauh, mesti menginap semalam di Tokyo. Rencana saya beserta suami dan Narpati ke Toyohashi adalah untuk menemani Narpen selama Hiro ada business trip ke Bandung.

Lanjutkan membaca “Menjemput Bams di Hoikuen”