Cowok Korea dan kosmetik

Sunny dan Andy, guide dan photographer yang menemani A678 selama di Korea.

Jika melihat orang Korea, apa kesan saya? Kulitnya bersih dan putih. Jadi agak heran mendengar cerita-cerita, juga penjelasan Sunny (guide yang menemani kunjungan A678 plus ke Korea), bahwa di Korea sekitar 40% warganya pernah operasi plastik,  sisanya 40% menggunakan kosmetik tanpa operasi, sisanya baru alami.  Dan karena suntik botox saat ini dianggap berbahaya, maka sekarang ada cream yang dipakai seperti masker setiap malam selama tiga bulan terus menerus, kemudian dihentikan sampai 2 (dua) tahun, baru dipakai lagi. Ini dipercaya lebih sesuai untuk kesehatan. Lanjutkan membaca “Cowok Korea dan kosmetik”

Menonton Acara Nanta Show

Foto di depan gedung Nanta Show

Apa yang berkesan selama perjalanan saya bersama teman-teman A 678 plus di Korea? Selain wisata alam, wisata kuliner, juga wisata budaya, dan yang menarik adalah menonton “Nanta Show“. Terimakasih buat Sunny dan Tinoek, yang membuat itenerary nya.

Foto sebelum masuk gedung pertunjukan.

Sayang setelah acara dimulai, kami tak bisa lagi memotret. Lokasi Nanta Show di jalan yang ramai dan tidak bisa dilalui bis. Sunny menjelaskan, disekitar gedung untuk Nanta Show merupakan lokasi untuk indekos para mahasiswa, oleh karena itu jalanan cukup ramai, dan di kiri kanan jalan toko-toko dengan berbagai iklan menarik dipandang mata. Lanjutkan membaca “Menonton Acara Nanta Show”

Day 3-A678++ City Tour di Seoul

A678++ di depan Gyeongbokgung Palace

Ini merupakan hari terakhir kami di Seoul. Sesuai kesepakatan, acara hari ini dimulai jam 8.00 pagi waktu Seoul karena semalam kami masuk hotel sudah larut malam.

Bergaya depan istana Raja

Setelah makan pagi di hotel, bis yang kami tumpangi melewati “Presidential Blue House“, kemudian menuju ke “Gyeongbokgung Palace“. Lanjutkan membaca “Day 3-A678++ City Tour di Seoul”

Day 2: A678++ Jalan-jalan ke Mount Seoraksan, Gwongeumsung Fortress, Shinheungsa Temple, Red Pine di Seoul dan menonton Nanta Show

Sunny telah mewanti-wanti agar kami bangun pagi, morning call jam 6.00 pagi, dan makan pagi mulai jam 6.50 waktu Korea, dan jam 7.30 waktu Korea kami harus sudah berangkat agar tidak terjebak macet. Pagi ini kami sarapan di I Park Condo yang terletak dekat Pantai Timur Korea, laut terlihat dari jendela kamar yang saya tempati bersama Ati. Di meja makan terlihat daun-daun an seperti krokot dan saus wijen serta saus kiwi, dan tentu saja tersedia kimchi. Kapan lagi mencoba makanan khas Korea ini, ternyata daun krokotnya renyah, dan sausnya enak. Lanjutkan membaca “Day 2: A678++ Jalan-jalan ke Mount Seoraksan, Gwongeumsung Fortress, Shinheungsa Temple, Red Pine di Seoul dan menonton Nanta Show”

Day 1- Jika A678 plus Jalan-jalan ke Petite France, dan Nami Island

Setelah lama A678++ hanya berjalan-jalan di dalam negeri, kali ini kami kembali melakukan perjalanan ke luar negeri. Perjalanan ini dirancang sejak setahun sebelumnya, menyesuaikan dengan waktu masing-masing yang kesibukannya berbeda.  Dan karena rata-rata usia kami yang makin bertambah dan rata-rata sudah pensiun (kecuali para Profesor dan yang berwirausaha yang nggak ada kata pensiun), fisik kami tak sebugar dulu. Jadi kami hanya mengambil waktu tiga hari di Korea, ditambah perjalanan pulang pergi menjadi lima hari. Yang penting adalah kebersamaan, mengenang saat kuliah dulu. Lanjutkan membaca “Day 1- Jika A678 plus Jalan-jalan ke Petite France, dan Nami Island”

Wisata Kuliner di Korea Selatan

Rombongan Faperta IPB A 678++ hanya tiga hari di Korea Selatan, dengan perjalanan pulang pergi menjadi lima hari. Cukup singkat untuk perjalanan wisata, namun berdasar pengalaman, itu paling pas untuk rombongan A678++ yang sudah cukup usia serta masih banyak yang masih aktif bekerja. Perjalanan kali ini sungguh menarik, terutama karena guide selalu berusaha mengajak kami mencoba makanan khas Korea di setiap acara makan.  Lanjutkan membaca “Wisata Kuliner di Korea Selatan”

Day 6- Madinah, sekitar masjid Nabawi

 

Hotel sekitar masjid Nabawi.

Hari ini kegiatannya rutin, karena rencana ziarah ke Raudah sudah dilaksanakan pada malam sebelumnya. Setelah makan pagi, diisi dengan diskusi agama, serta rencana perjalanan kembali ke tanah air besoknya. Bagi yang belum sempat ziarah ke Raudah, bisa melakukannya hari ini.

Lanjutkan membaca “Day 6- Madinah, sekitar masjid Nabawi”

Ziarah ke Raudah

Halaman Masjid Nabawi

Banyak tempat yang digunakan untuk berdoa oleh jemaah umroh dan haji, antara lain Raudah. Dari masjid Nabawi,  bagi para perempuan, masuknya adalah dari pintu 25. Letak Raudah ini di antara makam Rasulullah saw dan mimbar. Panjang Raudah dari barat ke timur adalah 22 meter dan dari utara ke selatan 15 meter. Raudah ini dibagi dua, untuk kaum laki-laki bisa langsung sholat di sebelah makam Rasulullah saw, namun untuk perempuan Raudah ini hanya dibatasi empat tiang,  karpetnya berwarna hijau (karpet lainnya berwarna merah). Raudah adalah tempat yang makbul untuk berdoa. Lanjutkan membaca “Ziarah ke Raudah”

Day 5- Ziarah ke Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Medan Uhud, Khandak dan Pasar Kurma.

Dini hari jam 3.30 waktu Madinah kami sudah berkumpul, kemudian bersama-sama menuju masjid Nabawi. Ustadz menjelaskan dimana letak pintu masuk untuk perempuan, karena di masjid Nabawi, perempuan dan laki-laki tempat sholat nya terpisah. Cuaca masih “agak dingin” bagi ukuran saya, sehingga saya pakai syal untuk menahan dingin. Memasuki halaman masjid Nabawi, mata terpaku melihat payung-payung yang tertata rapi di halaman nya, saat itu payung masih menutup.

Payung di Masjid Nabawi

Payung ini akan terbuka pada siang hari dan pada tiang-tiangnya akan memancarkan air untuk mendinginkan cuaca. Saya dan Minah segera memasuki Masjid Nabawi, sandal dilepas, tas diperiksa oleh Askar. Lanjutkan membaca “Day 5- Ziarah ke Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Medan Uhud, Khandak dan Pasar Kurma.”