Suami ikut isteri, salahkah?

Bagi seorang fresh graduate, pertanyaan yang muncul adalah ingin bekerja dimana? Dan apabila sejak mahasiswa telah mempunyai pacar tetap, pertanyaannya adalah apakah sebaiknya bila nanti telah menjadi suami isteri bekerja pada satu kota? Dan bagaimana sebaiknya jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh kedua pasangan, agar masih sempat mendidik putra putrinya?

Lanjutkan membaca “Suami ikut isteri, salahkah?”

Empat sekawan dan cita-citanya

Alkisah, terdapat empat perempuan bersahabat, yang setiap hari menyusuri jalan dari tempat kost nya ke kampus. Mereka sedang menempuh pendidikan di suatu universitas negeri di kota hujan. Saat itu kendaraan umum belum seramai sekarang, jalanan masih sepi, dan matahari malu-malu menerangi jalanan melalui celah pohon-pohon rindang di kiri kanan jalan, sehingga jalan nyaris sejuk setiap saat.

Lanjutkan membaca “Empat sekawan dan cita-citanya”

Mengapa menulis?

Ada berbagai ragam alasan seseorang, mengapa menulis. Bagi penulis sekaliber Clara Ng, menulis karena hidup lekang, sementara imaginasi seluas alam semesta. Juga karena tidak punya sayap, sementara komitmen seni dapat mengantar Clara terbang ke langit ketujuh. Bagaimana dengan Langit Kresna Hariadi, yang lebih banyak menulis cerita atau novel berlatar belakang sejarah? Dalam blognya , Langit menyatakan bahwa “imagination is more important than knowledge

Lanjutkan membaca “Mengapa menulis?”

Acara “kekerabatan”

Saya belum sempat menulis yang lebih tertata, tapi ingin bercerita tentang pesta pernikahan anakku kemarin, yang hanya disiapkan dalam waktu 2 (dua) minggu, dan dalam adat Jawa, memunculkan banyak hal-hal yang lucu, yang membuat saya senyum-senyum sendiri, geli dan senewen menjadi satu……sehingga menarik untuk diceritakan, karena mungkin juga akan terjadi di keluarga lainnya.

Lanjutkan membaca “Acara “kekerabatan””

Harap-harap cemas

Setelah kalang kabut beberapa hari, dua hari ini mulai bisa menata diri, semua rencana dalam kendali…..semoga tak banyak lagi kejutan.

Siapapun pasti berharap, dapat menyiapkan rencana pernikahan dalam jangka waktu yang cukup, merencanakan temanya, siapa saja yang akan diundang dan sebagainya. Tetapi jodoh datang tak disangka-sangka. Setelah pernah putus sambung, dan rencana hanya sekedar cuti 3 (minggu) di Indonesia, calon menantuku kuliah dan kerja di Miami, anak sulung saya dan pacarnya berani melangkahkan kaki ke jenjang berikutnya…..dan orangtua hanya punya kesempatan 2 (dua) minggu untuk menyiapkan semuanya. Awalnya hanya sekedar pesta sederhana, yang penting sah, tetapi karena calon menantuku adalah putri satu-satu nya dari keluarga besan (yang notabene Jawa banget), beliau memohon agar acaranya dapat dilakukan dalam adat Jawa. Bayangkan, adat Jawa hanya dalam waktu 2 (dua) minggu…..syukurlah kami mendapat gedung untuk resepsi sesuai keinginan pengantin, yang menginginkan para tamunya disambut dengan tank dan pesawat tempur, serta di tempat dimana bung Karno menghabiskan hari-hari terakhirnya. Kelemahannya adalah kapasitas gedung untuk menampung tamu terbatas.

Kami mohon doa restu dari para pembaca, mudah2an pernikahan anak saya yang rencananya dilaksanakan Minggu ini berjalan lancar, dan mereka berdua dapat membentuk keluarga sakinah, yang selalu dilindungi oleh Allah swt. Mohon maaf jika tak dapat mengundang semuanya, karena kapasitas gedungnya terbatas.