Akhirnya …. kembali ke Tanah Air

Pagi yang indah

Sabtu, 5 Oktober 2019.

Saya tidur nyenyak, dini hari terbangun untuk menunaikan kewajiban. Setelah sholat, saya segera mandi dan mulai membereskan koper. Rasanya semangat karena mau kembali ke tanah air.  Saya turun menuju resto untuk sarapan pagi. Cuaca cerah, matahari bersinar terang … indah sekali terkena air laut di belakang hotel Comfort (saya langsung mengambil foto dari balik jendela). Lanjutkan membaca “Akhirnya …. kembali ke Tanah Air”

Iklan

Tersesat sampai Kowa

Jumat, 4 September 2019

Pesawat yang akan membawa saya kembali ke Jakarta, direncanakan take off jam 10 pagi hari,  Sabtu tanggal 5 September 2019. Berhubung perjalanan dari Toyohashi ke bandara cukup jauh, apalagi saya harus membawa koper dan naik kereta api sendirian, maka diputuskan saya menginap di hotel dekat bandara sehari sebelumnya.  Pagi hari saya puas-puaskan menggendong dan bermain dengan baby D, karena siangnya saya sudah harus berangkat naik kereta api dari Toyohashi ke Chubu int’l airport. Hari ini waktu anakku kontrol ke dokter kandungan, jadi Hiro dan anakku beserta baby D mengantar sampai stasiun Toyohashi, kemudian melanjutkan perjalanan ke Rumah Sakit Kota Toyohashi. Sebelum berpisah, kami foto dulu di depan apato Hiro dan Ani…sayang baby D tidur nyenyak.

Lanjutkan membaca “Tersesat sampai Kowa”

Latihan beli tiket lewat mesin

Selasa, 1 Oktober 2019

Kereta memasuki stasiun Yagyubashi

Hidup di negara serba mesin ini, memang harus belajar menggunakan nya untuk mempermudah transaksi. Konyolnya, saya lupa saat latihan naik kereta api dari YagyubashiShintoyohashi-Stasiun ToyohashiJingu MaeChubu int’l airport. Beli karcis di stasiun Toyohashi ke Chubu Int’l Airport, selain menggunakan mesin, masih ada petugas yang melayani. Selama di Jepang ini, saya dibekali kartu oleh Ani, tinggal di tap di mesin, sehingga tidak perlu beli karcis lagi.

Lanjutkan membaca “Latihan beli tiket lewat mesin”

Apita Mal

Pertama ke Apita Mal setahun yang lalu, saat itu waktu kunjungan saya ke Jepang hanya 9 (sembilan) hari, juga saat itu awal bulan September,  saat cuaca di Toyohashi masih panas. Saat itu di Mal Apita sedang  berlangsung diskon besar-besar an, karena akhir September sudah mulai musim gugur. Anakku bilang, “Ibu, daster di Apita bagus-bagus dan murah.” Jadi akhirnya ke Apita jalan-jalan dan ujungnya beli daster. Saat itu ke Apita bersama Ani naik mobil, namun kali ini saya harus berjalan kaki, karena tentu saja Ani sibuk dengan bayinya.

Lanjutkan membaca “Apita Mal”

OOIKE

Walking Path

Perjalanan saya menyusuri Yagyu river akhirnya sampai ke jalan besar, sungainya berbelok. Saya membaca peta huruf kanji, yang di beberapa tempat telah dikasih tanda oleh Ani. Pilihannya mau balik lagi atau jalan terus, karena kalau jalan terus harus memikirkan kekuatan kaki, berarti kira-kira  saya akan jalan kaki 6 km pulang pergi. Bismillah, saya meneruskan perjalanan, sampai perempatan, saya belok kiri. Di kiri jalan ada show room Daihatsu yang berseberangan dengan show room Mazda. Berbagai toko dengan huruf kanji,  saya nggak bisa baca, apalagi ngerti artinya.

Lanjutkan membaca “OOIKE”

Menyusuri sungai Yagyugawa

Minggu, 29 September 2019

Fotoapato Hiro dan Ani dari seberang sungai, terlihat pohon sakura mulai berguguran daunnya.

Di belakang apato Hiro dan Ani ada sungai yang jernih airnya. Kalau airnya lagi surut seperti sekarang, terlihat ikan berenang-renang di sungai, tidak heran ada bangau yang sering datang ke sungai.

Bagau putih

Saya menemukan bangau warna hitam dan putih, sayang saat saya mendekat, bangau warna hitam mulai mengepakkan sayapnya dan terbang. Sepanjang menyusuri sungai saya ketemu dengan empat bangau, ada yang sedang berteduh di bawah pepohonan yang tumbuh di tengah sungai. Sayang saya tak ketemu dengan kura-kura, kata Hiro kura-kura ini sering diam saja tak bergerak sehingga kita sering menyangka batu. Ani juga baru tahu bahwa itu kura-kura saat diberitahu oleh Hiro.

Lanjutkan membaca “Menyusuri sungai Yagyugawa”

Baby D jalan-jalan ke Miyuki Park

Sabtu, 28 September 2019

Baby D bersama Papa dan Yangti

Hari ini diramalkan cerah dan kemungkinan hujan di sore hari. Sudah agak lama ingin mengajak baby D jalan-jalan sebentar agar kena panas matahari. Mungkinkah?  Setelah berkutat di kesibukan akhir pekan, beres-beres dan beli kebutuhan yang diperlukan, Hiro sempat istirahat sebentar.

Maklum tugas belanja yang harus pakai kendaraan pribadi dan bebersih yang berat menjadi tanggung jawab Hiro, karena Ani sibuk dengan baby D. Hiro juga sangat membantu, dari mencuci botol, angkat sampah, mengayun-ayun baby D…yang belum dicoba hanya memandikan baby D. Kondisi tanpa si mbak membuat suami isteri harus bekerja sama, dan mempunyai anak merupakan komitmen jangka panjang.

Lanjutkan membaca “Baby D jalan-jalan ke Miyuki Park”

Mencoba memasak untuk sehari-hari

Andai disuruh memilih, memasak atau menjahit, saya akan memilih menjahit. Rasanya memasak adalah pekerjaan yang cukup sulit buatku, selain rasa masakanku sangat biasa, juga badan rasanya gerah. Jika si mbak pulang kampung dan saya harus memasak untuk anak-anak….wahh tiap habis memasak, saya mandi dan cuci rambut…jadi cucian bertambah drastis. Saya salut dengan orang yang hobi memasak.

Lanjutkan membaca “Mencoba memasak untuk sehari-hari”

Uniqlo di Toyohashi

Rumah penduduk

Hari ini rencana mau ikut si bungsu kontrol ke RS Kota Toyohashi. Tapi semalam kaki kok pegal dan seperti mau kram, terpaksa blonyohan (hmm apa ya bahasa Indonesia yg tepat?) balsem tawon, yang saya peroleh dari mantunya Eisrin Risri Alda.

Senang melihat rumah ini, ada taman nya

Tujuan utama ke Uniqlo mau cari blouse bukaan depan untuk Ani.  Jarak Uniqlo dari apato Ani tidak jauh, sekitar 500 m, tapi saya tertarik menjelajahi jalan dan perumahan di sepanjang jalan ini. Apato Ani sebetulnya termasuk di tengah kota, tapi suasananya sepi, kendaraan hanya ramai di pagi hari dan sore hari.

Lanjutkan membaca “Uniqlo di Toyohashi”