Rumah yang ber “hoki”

Saat kita ingin mempunyai rumah, tentu kita berharap punya rumah yang hoki nya besar. Artinya rumah yang memberi manfaat bagi para penghuninya. Ayah ibu saya sebagaimana layaknya orangtua zaman dulu, berasal dari keluarga besar, namun kemudian ayah ibu memutuskan mempunyai anak cukup “tiga” agar ketiga anaknya mendapat pendidikan yang cukup. Maklum dengan gaji ibu sebagai kepala SD dan ayah guru SMA, maka kehidupan kami sangat sederhana. Namun sesederhananya saat itu, ayah ibu bisa membeli tanah seluas 500 m2 dan membangun rumah yang cukup besar, dengan kamar yang lebar beserta ada pavilyun nya.

Lanjutkan membaca “Rumah yang ber “hoki””

Hari-hari itu semakin dekat

Pada umumnya setelah menikah, kedua pasangan akan segera keluar dari rumah orangtua, dan mulai hidup terpisah. Hal ini sangat bermanfaat agar semakin mengenal karakter masing-masing. Namun saat si sulung menikah pada pertengahan Februari 2008, karena satu dan lain hal, dia belum bisa hidup serumah dengan pasangannya, karena sang isteri lima hari kemudian langsung terbang lagi ke negara paman Sam untuk melanjutkan kuliahnya sambil bekerja. Si sulung masih terikat kontrak kerja di Jakarta.

Lanjutkan membaca “Hari-hari itu semakin dekat”

Jika si “Mbak” pergi cuti

Apakah si mbak kerasan apa tidak dalam melayani pekerjaan rumah tangga sehari-hari, sebetulnya sangat ditentukan pada sikap kita sebagai nyonya rumah. Kenapa nyonya rumah? Karena sang nyonya inilah yang sehari-hari berhubungan dengan si mbak, dari pagi sampai malam. Bahkan kadang si mbak tak sempat istirahat, atau kata bosku, sakitpun tak terasakan karena terus bekerja sepanjang hari. Padahal di tangan si mbak inilah roda rumah tangga bisa berputar dengan baik, anak-anak makan teratur, majikan bisa istirahat dengan tenang setelah tiba dirumah sepulang bekerja.

Lanjutkan membaca “Jika si “Mbak” pergi cuti”

Cara merubah PBB menjadi atas nama pemilik baru

Sejak awal memiliki rumah yang berasal dari KPR/BTN, pemilikan sertifikat, dan surat-surat lain yang berkaitan (PBB, telepon, listrik dan PAM) semua telah di atas namakan nama pemilik (saya atau suami). Saya dan suami bermimpi ingin mempunyai rumah di kota Jakarta, walaupun kecil, selain untuk memudahkan pekerjaan, juga bisa menampung sementara keponakan jika sedang mencari pekerjaan di Jakarta.

Lanjutkan membaca “Cara merubah PBB menjadi atas nama pemilik baru”

Faktor manusia dalam Manajemen Risiko

Manusia memang individu yang unik, manusia mempunyai kekuatan namun kekuatannya itu juga merupakan sumber kelemahan. Dalam banyak hal, manusia sebetulnya merupakan faktor yang sangat menentukan dalam segala segi kehidupan. Dalam penilaian kelayakan usaha, yang penilaiannya didasarkan atas Five C’s, yang terdiri dari: Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral, maka sebenarnya penilaian kredit inti dasarnya adalah penilaian Character. Hal ini tercermin pula dalam “arti Credit” yang berasal dari kata Credere, yang artinya “saya percaya” atau “trust“. Namun karena character ini sulit untuk dikuantitatifkan, maka perlu penjabaran lebih lanjut yang mendukung bahwa character tadi telah didukung pula oleh unsur-unsur lainnya.

Lanjutkan membaca “Faktor manusia dalam Manajemen Risiko”

Ulat gagak, nyamuk dan cuaca panas.

Bagi anda yang tinggal di Jakarta, cuaca saat ini terasa panas menyengat, hal ini sangat terasa bila kita beraktifitas di luar rumah. Jam 6 pagi masih terasa sejuk, namun begitu jam 9 pagi, cuaca sudah mulai panas menyengat, demikian juga sore hari, jam 4 sore masih terang dan panas. Ya, akhir-akhir ini hawa terasa panas sekali, menyiram bunga pun harus dua kali sehari, pagi dan sore. Nyamuk juga makin banyak, rasanya baru 2 minggu yang lalu ada penyemprotan nyamuk demam berdarah, namun sekarang nyamuk sudah mulai banyak. Bahkan rasanya semprotan anti nyamuk tak terlalu bisa menahan serangan nyamuk. Di satu sisi ulat gagak (yang kecil-kecil bergaris hitam putih), menjadi hilang. Ataukah mungkin ulat tersebut pada saat ini menyembunyikan diri di balik bebatuan atau tidur panjang di dalam tanah? Dilingkungan rumah saya, entah kenapa hama yang suka menyerang tanaman bunga adalah ulat gagak dan tikus.

Lanjutkan membaca “Ulat gagak, nyamuk dan cuaca panas.”

Perlunya pembenahan dokumentasi dan administrasi keuangan keluarga (sebuah catatan untuk kedua anakku)

Hidup di zaman sekarang, sangat berbeda dengan zaman dimana saya masih kecil sampai remaja. Zaman dulu belum ada yang namanya NPWP, Pajak Bumi Bangunan masih bernama Ipeda, surat tanah banyak yang belum ber sertifikat dan belum ada yang namanya Kartu Kredit, Kartu Debet maupun Kartu Diskon. Namun kemudahan hidup di saat sekarang juga memerlukan pengelolaan keuangan secara benar, agar tak terjerumus pada hutang piutang yang akan mengacaukan kehidupan.

Lanjutkan membaca “Perlunya pembenahan dokumentasi dan administrasi keuangan keluarga (sebuah catatan untuk kedua anakku)”

Terimakasih KPP Pratama Jakarta Selatan

Pada postingan sebelumnya, saya menceritakan bagaimana pada saat pensiun, saya justru membayar pajak lebih besar. Hal tsb disebabkan, saya memulai pensiun pada bulan Nopember, yang sejak bulan tersebut, pemotongan Pph adalah sebesar 5 persen dari penghasilan. Sedangkan pelaporan SPT dibuat tahunan, sehingga kalau digabung dengan penghasilan selama bulan Januari-Oktober 2007, sesuai ketentuan saya termasuk yang dipotong 35 persen. Bayangkan, pada saat pensiun, yang jelas penerimaan sangat kecil, saya malah harus membayar kekurangan pajak. Dan kalau mengingat tak semuanya melaporkan SPT seperti saya, kadang memang terasa menyakitkan. Namun sebagai warga negara yang baik, saya tetap mengikuti peraturan, dan menyetorkan kekurangan pembayaran pajak pada tanggal 24 maret 2008.

Lanjutkan membaca “Terimakasih KPP Pratama Jakarta Selatan”

Menikmati Minggu yang tenang di rumah

Kenapa Minggu tenang? Ya, karena hari Minggu kemarin saya benar-benar merasakan ketenangan, baik secara fisik maupun jiwa. Setelah kena flu dua minggu sebelumnya, dan menulari seluruh anggota keluarga, maka saya berjanji pada diri sendiri untuk menikmati hari Sabtu Minggu dengan suasana santai. Hari Sabtu pagi saya masih mengajar di LPPI, Kemang….dan sorenya ke rumah adik di Pondok Gede, karena malamnya adikku akan menerima lamaran buat putri sulungnya.

Lanjutkan membaca “Menikmati Minggu yang tenang di rumah”