Kalendar bikinan Bams

Entah sejak kapan cucuku Bams tertarik dengan kalender. Mungkin karena setiap kali Mama bilang, ” Besok pakai baju kaos putih dan celana merah ya. Atau, mengapa Bams suka angka, karena tanpa disadari diawali dengan komentar Mama setiap kali mendorong Bams untuk semangat makan, dengan menyebut angka. Misalnya,

“Bams, ayoo semangat makannya, tinggal 5 (lima) sendok lagi. Habis makan boleh bermain.” Atau,”Bams, Papa akan business trip, pergi selama 6 (enam) hari. Jadi ketemu Papa lagi minggu depan.”

Agar Bams memahami, Mama Bams mengajari dengan menunjuk kalender. “Papa akan pergi hari Senin minggu depan, kembali ke rumah hari Sabtu,” kata Mama. Jadi, tiap hari Bams akan bertanya

“Ini hari apa Mama?” Mama menjawab,” Hari Rabu, Bams.”

“Berarti Papa masih tiga hari lagi ya pulangnya,” kata Bams.

Anak bungsuku ini, Mama Bams, sebetulnya pendiam apalagi jika dibanding kakaknya. Pembicaraan di rumah sehari-hari sudah didominasi oleh kakaknya dengan segala ide yang aneh-aneh, sehingga adiknya lebih banyak mendengarkan. Si bungsu baru bisa ramai (heboh) jika ketemu teman satu visi. Jadi kalau sekarang cerewet, ya karena sudah jadi mama, dan kebetulan punya anak laki-laki balita yang sangat aktif.

“Nduuk, kamu dulu juga aktif banget, jadi wajar Bams sekarang seperti itu,” kata saya jika sedang video call.

Lanjutkan membaca “Kalendar bikinan Bams”

Pasar Kaget di Mekah

Penjual baju di Jabal Rachmah

Mengunjungi negara lain, selalu menyenangkan untuk memperhatikan budaya orang-orangnya, apalagi seperti pergi umroh, tempat bertemunya segala bangsa. Di sini kita harus sabar jika menghadapi hal-hal yang terkadang menurut etika kita “agak kurang pas”. Justru disinilah kita bisa bersyukur betapa pemahaman agama kita sejak awal juga dilandaskan atas etika dan adat sopan santun yang baik.

Bahkan para Ustadz selalu mengingatkan setiap kali, agar kita semua mengikuti aturan yang sudah disepakati, untuk memudahkan pelaksanaan ibadah. Tentu saja di antara waktu ibadah, kami masih punya waktu untuk jalan-jalan, melihat  sekeliling dan belanja.

Lanjutkan membaca “Pasar Kaget di Mekah”

Mengelola Keuangan Rumah Tangga

Mengelola keuangan rumah tangga kelihatannya sepele karena uang yang dikelola relatif sederhana. Namun bertambahnya usia pernikahan, anak-anak makin besar, diperlukan ketrampilan mengelola keuangan, agar orang tua dapat membiayai pendidikan anaknya sampai ke jenjang yang tertinggi. Disadari biaya pendidikan ini sangat mahal, sehingga harus dipersiapakan sejak anak-anak masih kecil. Mengelola keuangan rumah tangga saat ini tentu berbeda dengan zaman tahun 80-90 an, yang saat itu internet masih terbatas, serta fasilitas perbankan juga tidak sebanyak saat ini.

Lanjutkan membaca “Mengelola Keuangan Rumah Tangga”

Buku tuntunan sholat untuk Bams

Akhir Maret 2024 si bungsu kirim WA, kalau udah pesan buku sholat dari Gulalibooks dan akan dikirim ke rumah. Tentu saja nanti saya akan meneruskan dikirim ke Jepang.

“Sayang nduk kalau hanya kirim buku, udah mau Lebaran, maukah dikirim kue lebaran, seperti nastar? Saya ingat si bungsu suka nastar.

“Boleh bu, tapi bisa ditambahkan puding mangga ya, pesanan suami,” jawab si bungsu.

Saya belanja ke “Total Buah” yang kebetulan lokasinya dekat rumah. Rupanya banyak sekali paket kue lebaran yang dijual. Setelah memilih-milih, saya mengambil 3 (tiga)nastar dan satu kue sagu keju. Selanjutnya mencari puding mangga di Hari-hari, puding ini kesukaan cucuku yang baru berumur 4 (empat) tahun.

Lanjutkan membaca “Buku tuntunan sholat untuk Bams”

Apa yang menarik di Pasar Pagi Blok M

Sebetulnya saya sudah lama mendengar tentang pasar kue di pagi hari di daerah Blok M. Dan saya juga sering mendapat oleh-oleh masakan buntil jika ada teman yang belanja ke sana. Namun saya baru benar-benar melihat pasar kue pagi hari beberapa tahun ini. Awalnya penasaran setelah mendengar cerita dari anak dan menantuku, sehingga suatu pagi saya bersama si mbak menuju blok M untuk melihat-lihat. Kaget juga melihat hamparan kue berbagai rasa yang berada di lokasi halaman Blok M Square ini. Dan yang membuat saya tertarik, ada juga yang jualan bakso, dimsum, siomay, otak-otak….wahh ini menarik, karena bisa dipakai untuk persediaan di rumah. Disimpan di kulkas dan tinggal dimasak secara sederhana jika sewaktu-waktu ingin. Karena jika hanya kue, saya nggak terlalu tertarik. Kalaupun beli hanya sekedarnya karena yang suka makan kue di rumah terbatas.

Lanjutkan membaca “Apa yang menarik di Pasar Pagi Blok M”

Berapa level pedasmu? Bisa Cek di Mie Gacoan

Mie Gacoan…siapapun bisa foto di sini.

Begitu keluar dari jalan kecil di depan rumah saya, belok kanan sekitar 20 meter, di seberang jalan ada bangunan baru. Sebuah rumah makan dengan nama “Gacoan”. Gacoan dalam KBBI artinya taruhan, pacar. Ada lagi arti lain (dalam bahasa gaul), yaitu dapat diandalkan, jagoan dalam pertandingan. Terlalu banyak resto di sekitar jl. Fatmawati membuat saya tidak terlalu memikirkan, dan santai saja. Namun suasana parkir yang selalu penuh dan herannya sebagian besar berupa sepeda motor, membuat saya sudah bisa menebak harga masakan di resto Gacoan ini. Setelah ngobrol-ngobrol. ternyata amancu sudah mencoba mie gacoan ini.

Bagaimana rasanya?”

” Sesuai standarlah…sepadan dengan harganya yang hanya sekitar Rp.10 ribuan,” jawab sulungku.

Lanjutkan membaca “Berapa level pedasmu? Bisa Cek di Mie Gacoan”

Samsat

Minggu kemarin saya ke Samsat untuk mengurus perpanjangan lima tahun mobil….ketahuan sudah mobil tua ya. Saya siap-siap seperti lima tahun lalu, kalau perpanjangan lima tahunan perlu waktu lebih lama, dibanding perpanjangan tahunan yang bisa drive thru….. dimana kita tinggal menyodorkan asli STNK , asli BPKB dan asli KTP…tunggu di mobil nggak sampai lima menit, bayar…selesai, tanpa keluar dari mobil.

Lanjutkan membaca “Samsat”

Kantor Pos dan Paket

Saat remaja, saya sering berhubungan dengan Kantor Pos, waktu itu sekedar surat menyurat dengan sahabat pena. Setelah mahasiswa, ke Kantor Pos menjadi rutin, minimal satu bulan sekali, untuk mengambil uang kiriman dari ayah, yang dikirim melalui wesel. Saya mempunyai kartu C1, agar setiap kali dapat kiriman uang, tidak harus minta tanda tangan ke Fakultas.

Kantor Pos di Jl. Fatmawati, Jakarta Selatan

Setelah mengenal bank, mengirim uang lebih mudah melalui transfer, saya tinggal turun ke bawah karena lokasi kantor cabang di lt.1 dari gedung tempat saya bekerja. Apalagi sejak ada ATM, transaksi semakin mudah.

Lanjutkan membaca “Kantor Pos dan Paket”