Kalau dulu, saat saya masih di kampung halaman, masa-masa mendekati Lebaran adalah masa yang menyenangkan. Membayangkan memakai baju baru, ketemu saudara sepupu yang mulai berdatangan dari seluruh penjuru tanah air, untuk sowan dan sungkem pada nenek di hari Lebaran. Juga ibu yang sibuk memasak, dibantu anak-anaknya untuk acara maleman. Bulan puasa di kampung kami, penuh acara selamatan, sejak awal sebelum memasuki puasa, slametannya dinamakan “Megengan”. Nanti setelah melewati hari ke dua puluh puasa, di sebut “Malem selikuran” (selikur dalam bahasa Jawa adalah nomor setelah 20 ke atas, sebelum 30), dan kemudian menjelang hari Lebaran adalam “Maleman”….dan seminggu setelah Lebaran adalah “Bakda kecil” (Lebaran kecil)…yang diselenggarakan dengan membuat ketupat.
Lanjutkan membaca “Ngabuburit di hari-hari menjelang Lebaran”