Tugas pertama kali keluar pulau

Suatu pagi di awal tahun 80 an, bos saya, memanggil:

“Siapkan SPJ, 2 (dua) hari lagi kita turne ke Pontianak”.

Jawab saya: “Baik, pak. Apalagi yang harus saya persiapkan?”

“Ya apa-apa yang umum dilakukan jika orang bertugas,” jawab beliau.

Wahh….celaka, selama ini saya sudah tugas keluar kota beberapa kali, namun semuanya dengan teman seangkatan ataupun senior, belum pernah bersama bos, mana sendirian lagi. Jadilah hari itu saya sibuk kasak kusuk apa yang harus dipersiapkan, tanya sana sini, dan tentu saja jawaban yang saya peroleh bermacam-macam, yang makin menambah kepusingan saya. Bos saya orangnya pandai, zakelijk , fight, tapi menurut kata orang juga susah-susah gampang, artinya jika beliau pernah merasa kecentok (atau dalam bahasa Indonesia “kesenggol”) maka beliau akan menjaga jarak dengan orang tersebut.

Lanjutkan membaca “Tugas pertama kali keluar pulau”

Mulailah dengan hati bersih

Pernahkah mengalami, sepanjang hari kita uring-uringan, dan semua hasil pekerjaan tidak ada yang sesuai dengan keinginan kita? Kadang-kadang saat kita sudah bersiap mau berbelanja, muncul perasaan yang tidak nyaman, dan kalau dipaksakan berangkat, biasanya hasilnya tak memuaskan?

Marilah kita mencoba melakukan perenungan, kapan saat-saat munculnya permasalahan di atas? Apakah kalau kita sedang terburu-buru, banyak pekerjaan, banyak masalah yang lagi dipikirkan, atau badan kita lagi kurang sehat?

Lanjutkan membaca “Mulailah dengan hati bersih”

Pintu keluar, Escape Clause

Dalam bidang apapun, setiap kita akan memasuki/melangkah, janganlah pernah masuk ke daerah/wilayah/area apapun tanpa mengetahui pintu keluarnya.

  • Masuk hotel

Apabila kita menginap dihotel, perhatikan di balik masing-masing pintu kamar selalu terpasang denah bangunan hotel, beserta langkah-langkah penyelamatan jika terjadi keadaan darurat. Demikian juga halnya jika kita naik pesawat terbang, sebelum pesawat mengudara, pramugari selalu membacakan prosedur penerbangan dan apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat.

Lanjutkan membaca “Pintu keluar, Escape Clause”

Kegunaan 5 C’s

Pernahkah mendengar istilah five c’s? Istilah yang umum digunakan untuk menilai kelayakan usaha ini sesuai pula jika digunakan untuk menilai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Marilah kita lihat di bawah ini

  • Character

Untuk menilai kelayakan usaha, hal yang paling penting adalah menilai karakter manajemen perusahaan itu, karena sebagus apapun sebuah usaha akan mudah hancur tanpa dilandasi karakter yang kuat. Penilaian karakter memang tidak mudah, karena sesuai dengan sifat individu manusia yang unik, maka perlu adanya pemantauan terhadap karakter ini. Ada orang tertentu yang karakternya sangat kuat, di satu sisi karakter ini sangat bagus karena tidak mudah goyah oleh pengaruh dari luar yang buruk, namun sisi lainnya orang ini juga cenderung keras kepala. Sebagaimana pada tulisan saya sebelumnya, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai karakter ini.

Lanjutkan membaca “Kegunaan 5 C’s”

Menilai karakter, bisakah?

Karakter, kata ini sangat penting dan selalu jadi pokok bahasan yang menarik. Bagaimana kita mengetahui karakter seseorang? Bagaimana kita menilai kelayakan usaha, yang faktor utamanya sangat tergantung dari karakter si pemilik. Bagaimana menilai karakter calon pacar? Calon mantu? Atau karakter partner kerja kita?

Saya ingin mencoba sharing pengalaman tentang bagaimana cara menilai karakter, yang mudah2an berguna.

1.Perilaku/sifat sehari-hari

Untuk mengenal karakter seseorang, kita harus mengamati perilakunya sehari-hari. Bagaimana cara hidupnya, apakah dia seorang yang boros, atau orang yang berhati-hati sebelum mengambil keputusan. Apabila kita bekerja di perbankan, telah ada sistem untuk menilai apakah yang bersangkutan mempunyai kredit macet di bank lain apa tidak, bagaimana riwayat pinjaman di bank lain. Bagaimana cara nasabah yang bersangkutan mengelola keuangannya (dapat dilihat dari mutasi rekening korannya), apakah mutasi RK nya aktif apa tidak? Namun ini saja tidak cukup, diperlukan pengamatan yang memerlukan waktu yang cukup lama, untuk memahami karakter seseorang.

Lanjutkan membaca “Menilai karakter, bisakah?”

View from the Top

 

Pernahkan anda melakukan perjalanan melalui udara? Saat bertugas keluar kota, kadang-kadang memaksa kita melakukan perjalanan naik pesawat terbang, yang memakan waktu 1 jam atau lebih. Untuk menghindari kebosanan, saya sering membaca majalah yang disediakan oleh perusahaan penerbangan tersebut. Saya senang membaca karangan Hermawan Kartajaya, pakar marketing di Indonesia, yang tulisannya sering muncul di majalah Garuda. Dalam salah satu tulisannya, Hermawan membahas tentang “View from the Top” yang menurut saya sangat bagus untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Lanjutkan membaca “View from the Top”

Berkunjung ke rumah nenek

Saya tak pernah ingat wajah kakek, karena kakek meninggal saat saya masih balita. Berkunjung ke rumah nenek merupakan hal yang ditunggu-tunggu waktu kami masih kecil.

a. Berkunjung kerumah nenek dari pihak ayah.

Rumah nenek dari pihak ayah di desa Dagangan, 5 km dari Pagotan, kota kecamatan sekitar 10 km di selatan Madiun. Untuk pergi ke rumah nenek dari pihak ayah ada beberapa cara yang dapat di tempuh:

1. Naik delman

Lanjutkan membaca “Berkunjung ke rumah nenek”

Seputar cerita tentang Kopi

Siapa yang tak pernah minum kopi? Kemungkinan lebih dari separo penduduk dunia minum kopi. Minuman yang berwarna hitam ini memang mujarab, antara lain; obat ngantuk (biasanya untuk menemani begadang saat2 membuat tugas), juga obat pusing.

Kenapa kok bisa untuk obat pusing?

Saya termasuk orang yang punya tekanan darah rendah, kalau sudah banyak tugas, dikejar deadline…hmm mulailah pusing, kadang2 pusing menyeluruh kepala, seringnya hanya pusing sebelah atau istilah kerennya vertigo. Pergi ke dokter, kerokan, pijat, segala macam upaya untuk mengusir pusing sebelah ini sudah dilakukan, tetapi kok ya tetap saja muncul dikala situasi yang lagi tak diinginkan.

Lanjutkan membaca “Seputar cerita tentang Kopi”

Cerita tip perjalanan Jakarta-London-Paris

Saya dan teman-teman bulan Mei tahun 2005 seminar di London (diadakan di Hotel Royalhorse Guards, Central London….50 meter dari Embankment Station), dan dalam perjalanan pulang mampir ke Paris.
Sekedar sharing pengalaman, bersama ini saya sampaikan pengalaman perjalanan selama di dua negara tersebut dan biaya per orang yang telah dikeluarkan, diluar untuk oleh2:

1. Tiket dari Jakarta-London, Paris -Jakarta menggunakan Garuda (kerjasama dengan MAS) seharga USD 761. Risikonya kalau naik Garuda, kita harus reconfirm dan ini melelahkan apalagi di negara lain. Syukurlah ada Helen, dari Euromoney Trainning yang bisa membantu melakukan reconfirm tsb.

Lanjutkan membaca “Cerita tip perjalanan Jakarta-London-Paris”

Mr dan Mrs Toilet

Dikeluarga, saya memang terkenal “ tukang beser” (istilah bhs Jawa untuk orang yang sering pergi ke toilet), ini dikarenakan saya sulit berkeringat. Di satu sisi hal ini menyenangkan, karena baju awet, namun sisi negatifnya harus bolak-balik kebelakang. Saya bisa keluar keringat apabila berolah raga dalam waktu melebihi setengah jam, misalnya aerobik, lari dan sebagainya.

Hal ini sebenarnya tak menjadi masalah, saya bisa menyiasati dengan ke toilet lebih dulu sebelum pergi naik kendaraan, atau mengurangi minum saat dalam perjalanan. Demikian juga sebelum tidur harus absen pergi ke toilet lebih dulu, walaupun malam-malam sering terpaksa bangun hanya untuk urusan yang satu ini.

Lanjutkan membaca “Mr dan Mrs Toilet”