Sahabatku terpapar covid-19

Sahabatku ini terkenal periang, tanpa kehadirannya, reuni di acara A678 (A-Fakultas Pertanian IPB, 678= nomor Angkatan dari tahun 69, 70 dan 71) akan terasa sepi. Setiap pagi Alda paling rajin mengirim ucapan selamat pagi di WAG A678, dengan gambar bunga-bunga yang indah. Latar belakang Alda dari jurusan Agronomi, bidang hortikultura. Jika ada acara kumpul-kumpul, Alda yang rajin menghias ruangan dengan bunga-bunga dan tanaman yang indah, serta menghangatkan acara dengan acara-acara yang membikin suasana ceria. Selain itu, Alda pintar memasak, sudah dipastikan dia akan heboh memasak sendiri untuk dibawa ke acara reuni teman-teman nya.

Sudah lama Alda tidak aktif di WAG, sebetulnya saya bertanya-tanya, apa sibuk momong cucunya? Maklum obrolan kaum purna tugas ini ya kelucuan para cucunya. Kami bahkan punya ide, bagaimana jika kita reuni dengan membawa para cucu, biar cucu kita juga bisa saling mengenal. Tak terbayangkan hebohnya jika hal itu terjadi, maklum cucu kami rata-rata masih usia SD, dan ada yang masih balita.

Tiga hari yang lalu, Alda muncul menyapa di WAG, dan ternyata dia terpapar covid-19. Dari 6 (enam) orang keluarganya, yang terkena ada 4 (empat) orang, yaitu bang Hasan (suami Alda), Alda sendiri, anaknya Icha dan Chilla (cucu usia SD). Kami kaget semua, dan ramai-ramai memberi saran apa yang bisa dilakukan. Dan setelah melewati satu minggu sejak kemunculan kembali Alda di WAG, saya bertanya apa boleh cerita pengalaman Alda ditulis, untuk pembelajaran yang lain. Alda setuju, dan ini ceritanya.

Bersama teman-teman seangkatan, Alda duduk nomor dua dari kanan
Lanjutkan membaca “Sahabatku terpapar covid-19”