Pada zaman saya kecil sampai remaja, saya melihat ayah ibu menggunakan sistem amplop untuk merencanakan keuangan. Ibu cerita, bahwa yang tidak boleh dilupakan adalah adanya amplop untuk dana darurat. Pada saat itu menabung di bank tidak gencar seperti saat ini, saya ingat sampai saat awal bekerja, Tabungan Nasional (Tabanas) hanya dapat diambil dua kali dalam satu bulan. Dengan demikian, saya juga harus selalu menyiapkan dana darurat ini.
Dan kebiasaan ini, berlaku sampai sekarang. Saya sering diam-diam menyembunyikan amplop berisi uang yang saya selipkan di antara baju atau buku. Saat uang lagi menipis, saya rajin bebenah, betapa bahagianya menemukan uang dalam amplop. Hal ini membuat suami suka meledek,
”Segitunya senang, kan uangnya sendiri.”
Biasanya saya hanya senyum saja. Masa muda dengan kondisi keuangan terbatas membuat saya berhati-hati dalam mengelola keuangan. Namun masa sekarang, orang sudah terbiasa berhubungan dengan bank, bahkan tanpa datang ke bank sudah bisa bertransaksi. Mengambil uang di ATM juga dapat dilakukan setiap saat. Kantor Cabang Bank bahkan ada yang buka pada hari Sabtu, untuk melayani pelanggan.
Lanjutkan membaca “Perlunya Merencanakan Keuangan”