Lari pagi di Sabuga

Bagi masyarakat kota Bandung, tentu sudah sangat familier dengan Sabuga. Saya sendiri mengenal Sabuga sebagai tempat wisuda, selain untuk kegiatan olah raga. Sabuga merupakan singkatan dari Sasana Budaya Ganesha, tanahnya merupakan milik Pemda Bandung, sedang bangunan didirikan serta dikelola oleh ITB.

Saya baru dua kali ke Sabuga, dan hanya untuk menghadiri acara wisuda. Selama ini jika ingin olah raga selama di Bandung, saya dan suami, kadang ditemani si bungsu cukup jalan-jalan disekeliling kompleks rumah tempat tinggalku, di daerah Buah Batu, terkadang jalan paginya ke arah jalan Kliningan-Gamelan-Reog dan ada kemungkinan melewati rumah teman blogger, yang katanya hanya sepelemparan tombak dari rumahku. Kadang mengambil rute lain, kearah jalan Selontongan-jalan Karawitan, sampai menyusuri jalan di depan hotel Horison, dan kembali pulang melewati jalan Buah Batu. Atau melewati jalan Suryalaya, melewati kompleks perumahan Bank Indonesia.

Liburan akhir tahun kemarin, merupakan pengalaman yang mengasyikkan, karena saya sekeluarga benar-benar merasakan libur, hanya di rumah, sesekali ke luar, dan lainnya hanya mengobrol, gelundungan di tempat tidur, menonton TV, film, membaca buku, bahkan libur internet. Dan karena suami sibuk dengan pekerjaannya, saya lebih banyak mengobrol dengan si bungsu. Sampai suatu ketika si bungsu ingin mengajak olah raga di Sabuga.

Enak mana ke Sabuga atau Gasibu?” tanya saya.

Ahh ibu, kalau di Gasibu mah, yang banyak penjual makanan, bukan olah raga,” jawab si bungsu.

Kita lihat aja besok ya, asal sakit perutmu sudah mendingan,” jawab saya, karena kemarin saat jalan-jalan ke Ciwalk, perut si bungsu ngadat lagi.

Besok paginya, jam 5.45 wib kami berdua sudah jalan, dari rumah naik angkot ganti tiga kali. Sampai di Sabuga telah ramai, dari anak-anak sampai orangtua, semuanya berjalan mengitari lapangan, ada yang lari, berjalan cepat, atau bahkan hanya berjalan-jalan saja. Pada hari-hari tertentu ada senam aerobik, dan ini yang diminati si bungsu, dan dia tahu pasti kalau ibu akan lebih tertaik pada senam aerobik ini, yang lebih menggerakkan seluruh anggota tubuh.

Karena senam aerobik belum dimulai, saya dan si bungsu mencoba lari mengelilingi lapangan. Wahh ternyata saya sudah tak sekuat dulu, apalagi sejak MPP, acara olah raganya berkurang banyak, paling hanya jalan-jalan mengelilingi kompleks sekitar tempat tinggalku di Jakarta. Jadi setelah nyaris mengitari satu kali putaran, saya hanya berjalan cepat, dan si bungsu meneruskan lari sendirian. Sekitar jam 6.30 wib, senam aerobik di mulai, saya membatasi diri, untuk tak terlalu banyak melompat, kawatir badannya kaget. Saya lihat si bungsu sangat semangat, bahkan sampai senam selesai. Selesai senam, kami beli minuman, dan setelah istirahat sebentar saya tanya si bungsu, apakah dia ingin jalan-jalan ke tempat lain, karena kebetulan saat itu di ITB ada bazar. Tapi si bungsu mengajak langsung pulang, dan kami kembali pulang naik angkot, sekalian untuk lebih mengenal Bandung, maklum selama ini jika di Bandung selalu di antar, atau naik taksi.

Sabuga ini saya lihat merupakan sarana yang sangat penting bagi warga Bandung, karena disini menjadi tempat latihan olah raga, dan suasananya sangat santai. Jika lapar atau haus, banyak penjual makanan dan minuman. Toiletpun tersedia, sehingga bagi pengunjung bisa melewatkan waktu dengan nyaman di Sabuga ini. Semoga tidak ada investor yang punya keinginan untuk membangun Sabuga menjadi Mal atau apa, yang akan mengorbankan kepentingan masyarakat banyak.

Sampai rumah badan mulai terasa pegal semua, dan pusing. Saya pikir kemungkinan karena tadi berangkatnya belum sempat sarapan (saya termasuk orang yang harus sarapan sebelum memulai kegiatan). Jadi saya langsung makan pagi, dan minum segelas susu. Ternyata pusing kepala ini tak hilang juga, dan keluhan si bungsu sama….jadi akhirnya seharian itu saya malah bermalasan di tempat tidur, bahkan mandi pun akhirnya baru sore hari. Waduhh benar-benar keterlaluan deh… jadi selepas olah raga malah tidak produktif. Untungnya masih suasana liburan, dan tak ada tamu yang ke rumah, sehingga saya bebas untuk tidur terus …..benar-benar liburan yang santai….

46 pemikiran pada “Lari pagi di Sabuga

  1. Wah postingan ini menyentil telinga saya yang dengan gagahnya berresolusi untuk mulai olahraga lagi per 1 Januari 2009.

    Nyatanya sampai hari ketujuh saya masih sangat giat.. giat makan banyak dan giat untuk malas berolahraga 🙂

    DV,
    Waduhh…saya nggak niat nyentil lho…lha saya sendiri udah lama nggak olahraga serius, dulu 3 kali seminggu aerobik, sehabis itu ikutan latihan dansa dsb nya, yang hanya sekedar mengeluarkan keringat, biar sehat…maklum kerjaan kan lebih banyak di ruang AC dari pagi sampai malam.

    Sejak MPP dan kerja di rumah, sesekali keluar, rapat atau mengajar, membuat saya jarang olahraga serius, karena kebetulan teman-teman “geng” olahraga di kompleks rumah dinas juga sudah tersebar, pindah tugas ke berbagai kota. Tapi karena lahan rumah sendiri sempit (hanya sepertiga rumah dinas), dan rumah bertingkat, paling tidak tiap hari saya bisa naik turun, yang bisa dianggap olah raga juga…atau berkebun.

    DV, kan tiap akhir pekan bisa jalan-jalan dengan Joice, apalagi di Sidney pasti banyak taman…bisa lari pagi di sepanjang pantai. Si sulung males olahraga, tapi isterinya suka olahraga, badminton dan lari…jadi dia ikutan juga…walau kadang kelelahan dan pilih menunggu di luar lapangan.

  2. aku baru tahu bahwa ada “sepelemparan tombak”. Hehehehe.

    Berarti berapa yah kira-kira? Sepuluh meter? Dua puluh meter?

    Kunderemp,
    Tanya tuh sama si penganyam kata, istilah itu dari sana, dia kan ahli pake bahasa-bahasa canggih. Sepelemparan tombak, sepeminuman teh…hahaha. Bergaul dengan blogger, yang beragam profesi,membuat ibu ketularan juga…..

  3. @Kunderemp, hahaha itu istilah lucu-lucuan, plesetan dari sepelemparan batu atau sepeminuman teh, yang biasa dipakai Endayori klub, ya kan Bu? 😉

    Mumpung libur sah-sah saja nggak mandi seharian atau tidur seharian, judulnya kan libur, berarti libur mandi dan libur bangun. 😀

    Maaf Bu, komentar tak bermutu ini. Tapi asyik juga tuh acaranya.

    Yoga,
    Wahh libur kemarin benar-benar mengasyikkan, lha yang dikeloni dan digangguin selama ini di Jakarta, udah terbang ke isterinya. Lha tinggal si bungsu, yang selama ini selama ini muter terus dan susah dipegang buntutnya, karena kemarin agak sakit, jadi dia tenang “angrem” di rumah….
    Setelah enakan, dia pengin olahraga, tahun alasannya? Supaya kalau jalan-jalan lagi, dia bisa mengikuti teman-temannya, yang tak kenal lelah itu (lha teman ceweknya, yang kemarin bareng jalan-jalan, kalau lari di Sabuga bisa 10x putaran tanpa berhenti…hebat ya?). Tapi saya jadi pengin lari ke Sabuga lagi….ntar ah kalau ke Bandung. Aerobik ada tiap Sabtu dan Minggu pagi. Sedang Selasa dan Kamis jam 16.30 wib, kalau nggak salah dengan ada senam untuk ibu-ibu (body language)….apa enaknya saya pindah Bandung ya…tapi kerjaan banyak di Jakarta???

  4. selamat menikmati hidup yang nyaman bu. semoga nanti kalau saya sudah pensiun bisa benar2 menikmati hidup seperti ibu. masalahnya saya pensiun dari apa ya ?? kekekeke

    Mantan Kyai,
    Amien….tapi saya belum pensiun dalam arti sebenarnya …karena masih ada pekerjaan, walau tak sesibuk dulu.

  5. Wew, saya juga beberapa hari yang lalu punya niat untuk berolahraga lagi, tapi niat hanya tinggal niat, masih kalah dengan keinginan untuk tidur lebih lama dan berangkat kantor dengan tergesa-gesa… 😦
    Mudah-mudahan minggu depan sepulang dari Madiun, bisa mewujudkan niat tersebut. Usia semakin bertambah, mata mulai kabur, badan sering terasa pegal-pegal, sudah sekitar 2 tahun sama sekali tidak melakukan olahraga yang benar-benar bisa disebut sebagai olahraga…
    Terimakasih untuk motivasinya, Bu…

    Sapimoto,
    Semoga niat untuk olahraganya bisa terlaksana….

  6. Sebenarnya saya lebih senang ke Gasibu daripada Sabuga karena lebih dekat ke rumah saya di jalan Ciliwung. Huhehehehe….. tetapi jangan harap bisa berolahraga di Gasibu kalau hari Minggu. Jangankan olahraga, wong jalan aja susah banget karena ada pasar kaget setiap minggu plus pengunjungnya yang membludak, apalagi kalau panas terik, pokoknya males banget.

    Kalau saya pagi hari sebenarnya tidak masalah tidak sarapan. Tetapi karena saya orangnya cukup disiplin, maka biasanya saya sarapan. Biasanya oatmeals atau sunny side-up sandwich atau cukup dengan sebuah apel ditambah orange juice.

    Yari NK,
    Kemarin saya ngajak ke Gasibu karena lebih dekat, tapi kata anakku di Gasibu nggak nyaman, karena disana sih olahraga makanan…saking banyaknya penjual makanan.

    Wahh ..lha itu namanya sarapan kang….
    Biasanya saya memang sarapan, karena menguatkan pikiran dan fisik, tapi kalau malam sih bisa hanya makan buah2an.

  7. kalau saya larinya di sunday morning di jalan kaliurang jogja

    Alfaroby,
    Apa jalan Kaliurang bukannya rame? Kalau pas ke Yogya, dan menginap di Guest House di Kaliurang, saya suka lari paginya di kampus UII.

  8. Sebenarnya naik sepeda juga fun dan menyehatkan loh. Bisa sepeda lipat, sepeda gunung, tapi paling enak pasti sepeda jengki atau sepeda onthel..

    Yang penting aktivitas harus dilaksanakan minimal 30 menit. Jantung pasti sehat, pusing-pusing pasti hilang, dan tidak perlu naik angkot…

    Habis lari sampai rumah pusing karena kena asap angkot. Tapi kalau naik sepeda kan bisa mlipir-mlipir (istilah Pak Oemar Bakri) di pinggiran kota dan keluar masuk perumahan yang sepi…

    Saya lihat di Giant, sepeda jengki harganya cuman Rp 1 juta udah bagus. Kalau belinya di kang loak, pasti lebih murah lagi…. (tapi milih besi yang bagus ex merk Phoenix jaman saya di SMP dulu)…

    (O ya, kalau cuman ngecat sepeda pakai PYLOX dan minta merk apa saja : LOOK, SCHWINN, CAMPAGNOLO…saya ahlinya…hahaha…)

    Tridjoko,
    Kemarin sempat juga mikir naik sepeda……hehehe…pasti lebih asyik.
    Sebetulnya di Sabuga juga asyik kok, kemarin cuma kaget aja karena udah lama tak olah raga, langsung dikebut…aerobiknya high impact….tapi badan jadi segar dan tertidur nyenyak

  9. duuuhh… kebayang asyiknya.
    kalau libur dan gak ada rencana keluar, saya malah jadi couch potato, leyeh-leyeh di rumah. pemalas banget ya? hihi! abis itu kesempatan langka banget. di sini aja saya yang jalan mulu, kayak orang kejar setoran. jalaaann… mulu, literally walking. hihi! betis maradona deh.

    untuk 30+ sebaiknya oleh raga tidak yang membebani sendi lagi, ibu, seperti lari dan lompat. paling baik olahraga aerobik seperti jalan cepat aja.

    Marsmallow,
    Iya, kemarin saat aerobik, saya juga nggak berani loncat-loncat, kawatir persendiannya. Tapi alasan utamanya memang sudah menggeh-menggeh, alias nafasnya nggak kuat.
    Liburan leyeh-leyeh memang mengasyikkan, apalagi sambil memeluk guling, mendengarkan musik, dan sambil baca…taruhan bacanya nggak selesai udah jatuh tertidur. Kebiasaanku yang paling jelek.

  10. Waaahhh… rute larinya aku jadi hapal nih, Bu. Apalagi di sekitar rumahku. Nanti suatu saat mau pura-pura jadi penjual nasi kuning di pagi hari ah. Siapa tau dibeli si bungsu. Hihihi. Lumayan kan, bisa kenalan sekalian. Hahaha!

    Aku dulu sering ke Sabuga, Bu. Oh, bukan. Bukan buat lari. Tapi menemani seorang gadis lari. Lho, lha aku ngapain? Oh, aku hanya menungguinya di pinggir lapangan yang teduh, sembari membaca buku di bawah selasar yang adem :p

    Kalau bingung dengan sepelembaran tombak, ya sekocokan dadu pun boleh, Bu, buat si sulung. Hehe.

    Daniel Mahendra,
    Wahh..kalau begitu bisa balapan lari dong sama saya? Karena ada kemungkinan saya bisa mengalahkan DM. Si bungsu juga sering sama temennya ke Sabuga, atau Senayan di Jakarta, tapi juga seringnya dia jalan mengelilingi penjual makanan, temannya yang lari,…hehehe.
    Tapi pengalaman berlibur kemarin, dimana teman-temannya menyenangi sport semua, membuat si bungsu bertekad jika lain kali ikutan jalan lagi, bisa mengikuti langkah mereka dan tak kenal lelah.

    Wahh selasarnya Sabuga memang adem…kalau baca buku bisa jatuh tertidur….

  11. wah kl di jokja biasanya, saya lari pagi di sekitar kampuz saya aza, di GSP (graha saba pramana) tempat wisuda juga di komplek UGM,,,,,

    yg bikin asik tamannya, msh bersih & rindang,,,
    mungkin krn wilayah akademis, tp kl minggu di buka untuk umum.,.,.,.

    di sana pedagang juga ada, tapi temppatnya sudah di atur,,,,
    kl yg olahraga bisamasuk sampai taman dalam pagar tapi kalo pedagang ga bisa masuk,,,,,

    jadi sudah ada wilayahnya masing-masing

    Aziz,
    Kalau kompleks UGM memang bisa untuk olahraga, tempatnya pun memungkinkan. Saat tidur di Wisma UGM, saya juga jalan pagi mengelilingi kompleks UGM di Bulaksumur.

  12. Welcome to the plower city bandung!. Coba mampir ke bukit dago utara 2 bun…pasti ketemu keluarga saya bun…..
    Duuuuh musim penghujan seperti sekarang biasanya disana dingiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.
    Males mandi males bangun serba males pokoke….hari minggu berani bangun itupun kalau matahari sudah tinggi…gimana mau sehat coba???

    Saya kangen lukisan (mural) di sepanjang Jl. Siliwangi itu Bun…sudah ganti kulit belum ya….?
    Atau bersepeda ke PUNCRUT tapi musim hujan begini mau nggak bun?

    Lari pagi itu sehat
    ,
    Saya udah menjadualkan mau jalan-jalan ke hutan buatan di Juanda, kemudian kan ada jalan tembus ke Maribaya (sekitar 6 km)….dan ada gua Jepangnya. Dulu pernah nyoba ke sana tapi kesasar, malah jadi kemana-mana ga jelas, kemarin di PR dikasih rutenya plus naik angkotnya kemana. Nanti jika ada yang nyusul biar ketemunya di Maribaya, jadi naik mobilnya bari di Maribaya, agar niat olah raga beneran.

    Dulu saya sering tidur di Lembang, kan ada sentra pendidikan di situ, kalau pagi jalan-jalan ke atas, pemandangannya indah dan hawanya segar…kemudian pulangnya minum susu segar di Lembang Kencana.
    Kalau hujan kan malah nggak dingin?

  13. Saya juga pernah olah-raga di sana hari Sabtu setelah antar anak sekolah, tapi berhubung makin banyak kegiatan hari Sabtu (meski teori-nya ITB libur) maka sudah lama libur olah-raga di sana. Kalau minggu sengaja ke Sabuga dari rumah kejauhan (padahal memang males … hehehe).

    Daerah sekitar Buah-batu di mana ? (ini via japri saja kalau tidak mau di-publish di blog). Saya week-end lumayan sering nongkrong/kumpul di rumah adik saya yg di Jalan Pangkur V.

    Oemar Bakrie,
    Sabuga juga tempat cari jodoh lho pak, banyak yang ketemunya di sana, terutama bagi anak-anak ITB. Saya mengenal ada beberapa pasangan yang diawali sering ketemu di Sabuga. Saya pengin kesana lagi, kalau pas ke Bandung, apalagi ada senam aerobiknya.

    Alamat saya sudah dikirimkan via japri pak, monggo pinarak kalau kebetulan ke Pangkur dan saya ada di Bandung. Suami saya juga alumni ITB, tapi berbelok ke seni, mengajar akustika nada di STSI.

  14. kalo anak2 TPC (tugupahlawan.com) tiap minggu pagi ada program (JMP) joging minggu pagi di taman bungkul sraubaya…
    rame juga ada senam aerobiknya ad joggingnya ada sepedaan.. wah rame
    dan tentunya makan2..
    kalo ke sby minggu, coba deh bu sempatin datang pasti berkesan hehehe 😀

    Arul,
    Iya ya, beberapa kali ke Surabaya, belum sempat ketemu, kayaknya mesti ditambah waktunya…kadang udah ditunggu lagi untuk mengajar di lain tempat, jadi nggak bisa molor waktunya.

  15. wah ibu liburan akhir tahun buat saya sih hanya berarti libur tidak masak (tapi lumayan loh tidak masak berapa kali tuh). Kegiatan lain jalan terus, apalagi ngeblog hehehe.
    Terima kasih banyak smsnya bu, baru tahunya setelah pulang ke tokyo. HP yang itu lupa dibawa soalnya.

    Ngga sabar ketemuan Endayori lagi. Next ketemuan di Bandung? (kalau Yogya pasti ada yang tidak ikut soalnya hihihi)

    EM

    Ikkyu_san,
    Sabar Imel, waktunya akan tiba. Saya dulu juga repot masak, bawain bekal, wahh kalau bepergian sama anak kecil, bawaannya ransel.
    Dan nikmatilah, selagi mereka masih sangat tergantung pada mama nya, ntar kalau udah kelas 4 SD, udah pengin gaul dengan teman-temannya, bahkan kalau ibu mau cium pipi aja mesti sembunyi-sembunyi biar nggak ketahuan teman.

  16. waduh belum pernah ke olahraga sabuga nih .. padahal tetanggaan sama cimahi. Lain kali coba ah sambil ngajak emak .. eh emak tapi senengnya ke puncrut. kalo sama puncrut enak mana bu?

    Mascayo,
    Sesekali mencoba deh, pasti seru….dan sebetulnya sangat menarik buat anak muda, gadisnya cantik-cantik…

    Dengan Puncrut? Sensasinya beda, kalau ke Puncrut kan nggak lari, paling-paling jalan cepat apalagi jalan menanjak. Terus terang saya baru mendengar cerita teman-teman, saya belum sempat jalan pagi ke sana. Pas tidur di Lembang, jalan paginya hanya mengelilingi samping pasar, muter ke arah daerah AURI, kemudian melewati pabrik tahu, dan kembali ke tempat penginapan.

  17. Coba bu ke Le Creusot joggingnya! Ngak ada yang jualan di pinggir jalan. Mungkin lari keliling kota ngak bakal berkeringat, soalnya dingin banget.

    Juliach,
    Saya terbayang deh…saya dulu menginap di Place d’Italie….kalau pagi jalan-jalan, seneng karena sepi, dan kalau mau jajan memang hanya tempat tertentu. Di Indonesia di mana-mana pasar, dan kalau hari Jumat, dekat masjid pun ada pasar kaget…apalagi hari Sabtu Minggu. Tapi memang harus tahan godaan, lha nanti olahraga malah gendut, karena langsung jajan apalagi jika tak terkontrol.

  18. eric agustian

    narpen semangat tp besok langsung cerita pegel2x :p.. ibu msh termasuk sehat msh bs lari2x, cb bu ke puncrut,olahraganya daki gunung sambil belanja sayur jd ga kerasa,terus sampe atas makan nasi timbel

    Eric Agustian,
    Dia semangat, supaya kalau nanti jalan-alan lagi lebih tahan, dan nggak jatuh sakit.

    Hayoo, kapan mau ke Puncrut…kan rumah Eric dekat rumahku.
    Atau jalan dari hutan lindung Juanda ke Maribaya (sekitar 6 km), katanya sepanjang jalan juga banyak jualan, yang dijual makanan seperti jagung rebus, bandrek dll (menurut PR Minggu kemarin).

  19. Ardianto

    Saya sudah lama enggak lari di Sabuga…
    Udah hampir satu semester… 😛

    Terahir pas TPB waktu mata kuliah olahraga, disuruh lari 6 putaran. 🙂

    Tapi jadi pengen lari lagi…

    Ardianto,
    Belajar terus ya? Harus diimbangi olah raga, biar makin semangat.
    Ntar kalau pas ke Bandung, kita janjian ketemu di Sabuga ya

  20. udah satu semester di Bandung belum pernah ke SABUGA, kasihan banget aku hikz..hikz…

    Bocahbancar,
    Waduhh…padahal mengasyikkan lho, banyak yang ketemu jodoh disitu…dan yang jelas banyak cewek cantik dengan berbagai gaya…

  21. wahhhh perlu kesana tuh bunda merasakan kesegaran pagi hari kota bandung 😀

    Akhmad,
    Betul…kayaknya mesti dijadualkan setiap kali ke Bandung…

  22. jadi mengingatkan saya yang sudah jadi ‘pendekar’ : pendek lemu wetenge mekar 😥

    Tomyarjunanto,
    Singkatannya bagus juga…pendekar…
    Bersaing dengan kutilang ya…kurus..tinggi…langsing

  23. omiyan

    kebayang dah joging di sabuga, kayake banyak bunga bertebaran hehehehee

    Omiyan,
    Waah udah jelas…tapi kan Omiyan udah nggak sendiri lagi…
    Kata sulungku, cewek Bandung 9 dari 10 cantik dan yang satu cuantik banget…

  24. Bunda Enny..

    Enak ya, bisa molor seharian.. udah gitu adem pula… uugghh.. Lala aja biarpun panas sukanya molor, apalagi kalo adem begitu ya.. hehehe..

    Eniwei,
    tahun 2005-an dulu pernah liburan ke Bandung, terus diajakin temen ke Gasibu. Gara-gara itu, aku punya niat dalam hati: if someday bisa ke bandung lagi, aku mo beli bubur ayam di sana, lengkap sama jerohannya!

    Jeunglala,
    Sabuga beda dengan Gasibu lho…
    Kalau Gasibu memang penuh penjual makanan, malah kalau hari Minggu nggak bisa lari, lha malah ke senggol-senggol orang….makanya kemarin nggak ke Gasibu, ntar nggak jadi olahraga malah jajan.

    hehehe…

  25. baca artikel ini..
    bolak balik googling, nyari arti MPP nggak ketemu-ketemu 🙂

    apakah MPP=Masa Persiapan Pensiun Bu?

    Bob,
    Singkatan MPP= Masa Persiapan Pensiun
    Terkaanmu sudah betul….

  26. Bu Enny, sayang ya kita gak sempat kopdaran waktu saya ke Bandung sehari setelah Natal kemarin. Padahal Toni Wahid juga sedang berada di Bandung dengan keluarganya. Saya malah sempat hunting foto bareng2 disepanjang Asia Afrika dan Jalan Braga, tetapi cuaca kurang mendukung karena turun hujan. Akhirnya acara motret saya lanjutkan sendirian keesokan harinya.

    Waktu tinggal di Bandung dulu, saya malah seringnya lari pagi di GOR Pajajaran (seberang Wisma Tuna Netra). Sekarang konon GOR tersebut juga dipenuhi oleh penjual aneka makanan…sampai2 banyak orang yang kesana tujuan-nya bukan untuk berolah raga tetapi untuk cari nasi bakar dsb.

    Kalau SABUGA saya belum pernah pergi. Waktu nginap dirumah teman beberapa bulan lalu sempat diajak ke GASIBU…tapi aduh yang jualan kayaknya gak kalah deh sama lapak2 disepanjang Pasar Baru. Penjual makanan tumplek blek dengan pedagang kaki lima, asongan dan lain sebagainya. Saking banyaknya lihat orang berjualan sepagi itu..saya malah gak kepengen jajan sama sekali….hehehe!

    Kapan2 kita kopdaran di Bandung ya Bu! 🙂

    Elyani,
    Iya, ntar kita kopdaran ya di Bandung, ternyata kita sering ke Bandung tapi tak ketemu ya. Juga dengan mas Toni Wahid.
    Ntar lewat japri aja ya alamat rumah dan nomor hapenya, biar kita bisa janjian kalau kebetulan pas berlibur di bandung.

    Pasti asyik jalan-jalan sambil belajar memotret dari pakarnya…

  27. JelajahiDuniaEly

    suamiku lari tiap minggu sore bu, aku blom bisa mengikuti, males, ngos-ngosan , mending naik sepeda , kalo ini sih bareng terus.

    ada foto sabuganya nggak ya ?

    JelajahiDuniaEly,
    Waduhh asyiknya naik sepeda, jadi teringat masa-masa anak masih kecil, dan Jakarta belum seramai sekarang. Naik sepeda memang mengasyikkan, apalagi kita bisa menjelajah ke daerah yang lebih luas.

    Saat masih SMA, saya sering naik sepeda ke rumah nenek yang berjarak 10-12 km, dan tetap mengasyikkan karena melewati jalan yang kiri kanannya sawah, kebun, sungai dsb nya.

  28. beratku naik mbak..
    kayak nya aq juga harus lari pagi nih…

    Elly,
    Ayo…kita olahraga…
    Berat badanku jarang naik banyak, tapi olah raga membuat makin sehat…

  29. Mbak We

    salam kenal bund…
    saya Wahyu dari Yogya..biasa temen2 memanggil mbak We
    saya jadi inget setiap Minggu pagi di Graha Saba UGM dulunya juga ada senam SKJ dan aerobic gitu…tapi sekarang ini dah gak ada lagi….
    dulu saya gak pernah melewatkan hari Minggu pagi di UGM….tapi karena sekarang ini dah gak ada acara senam jadi males juga mo olahraga.
    Tapi setelah baca artikel ibu saya jadi kepikiran neh…badan ternyata udah mulai “melar”…hehehe
    senam lagi aahhhh…

    Mak We,
    Ayo senam lagi…..atau ikutan klub dansanya mbak Tutinonka, blogger Yogya. Wahh kalau aku di Yogya, mau deh latihan nari Jawa dan juga ikutan kursus dansa….selain hati riang, juga badan menjadi sehat.

  30. itu olahraganya sebetulnya pemanasan buat tidur ya bu? hehehe…
    saya juga kalo lari sih nggak kuat (masih muda padahal gimana ini…), tapi kalo yang sifatnya permainan kayak badminton gitu lumayan kuat…pokoknya jangan yang ada larinya.

    Gerilyawan,
    Itulah susahnya, entah kenapa, kalau habis senam …ehh tidurnya juga makin nyenyak…..
    Temen sekantorku mengeluh, katanya sang istri kalau habis senam sama saya (lha senam 1, 5 jam diteruskan latihan dansa 1,5 jam)…..terus tidur sampai jam 2 siang, habis itu baru bisa melek alias ngurusi keluarga…hahaha…lha untung anaknya udah besar-besar.

  31. kalau nyuci baju bisa dikatakan sebagai olah raga, maka olah raga itulah hal paling rutin saya lakukan…paling tidak perminggu

    lumayan bisa sedikit memunculkan muscle muscle di jari

    Adi Wirawan,
    Waduhh mas, nyuci baju kan enteeng…nggak bisa dong dibandingkan jalan cepat atau lari, atau senam. Tapi kalau tiap hari ke kantornya ada bagian yang memerlukan jalan kaki, atau tak menggunakan lift saat naik turun tangga, itu sudah lumayan (yang saya lakukan dulu jika tak sempat senam karena kerjaan banyak).

  32. sabuga? saya pernah berkunjung bersama para siswa. tapi di sana sdh siang. jadi gak lihat ada yang berolahraga

    Zulmasri,
    Sabuga sudah rame jam 5 pagi…saya kemarin kesana sekitar jam 6 pagi, dan jam 7.45 wib sudah pulang ke rumah.
    Jam 9.00 wib sudah panas…..

  33. azyla

    Menemani DM baca buku sambil larak/lirik cewek-cewek manis yang lagi melintas disini hi3..

    Oya Bu, ga usah percaya ma DM. Dia tuh sukanya ma lelaki hi3..

    *rokoknya saya sembunyiin biar g dimarahin bu enny*

    Azyla,
    Ahh cerita DM mungkin banyak bohongnya, lha dia paling cepat bangun jam 9 pagi, karena suka begadang sampai jam 3-4 dini hari..Tapi mungkin itu cerita zaman dia masih mahasiswa kali.
    Saya nggak benci orang merokok (itu haknya), cuma ga tahan baunya. Saya menghormati, tapi juga boleh kan saya menutup hidung dengan sapu tangan…jadi sama-sama enak kan?

  34. Kalo aku sih bakalan maksa.com ke Gasibu aja Bunda. Jalan beberapa meter… makan apa.. lalu jalan lagi dikit.. makan apa lagi.. terus jalan lagi.. beli apa.. pokok gitu dah… seperti lebih seru dari senam pagi gituh… 😀

    Nug
    ,
    Yah mosok makan lagi…makan lagi….(saya sama si bungsu memang “agak sulit” makan)….
    Justru alasan si bungsu nggak mau ke Gasibu, karena ga bisa olahraga (penuh penjual makanan)….di Sabuga juga banyak makanan kok, cuma kemarin lebih suka segera pulang ke rumah, karena si mbak janji bikinin spageti….

  35. Oh yaa… jadi inget jaman kuliah di Bandung kalo mau orang raga yang cukup lari pagi aja di Dago dan sekitarnya. Saat itu jam 6.30 pun masih segar dan berkabut (kalo sekarang sih jam segitu di dago udah banyak asap). Tapi kali isengnya udah keluar, bareng2 sama anak2 kost (cowok) pasti larinya di Gasibu dan.. konyolnya pasti 2 putaran pertama melawan arus. Biatnya sambil nyeleksi cewek2 yang manis2 di group mana aja.. Baru deh habis itu lari lagi yg bener..Gitu Bunda… Ancur gak sih.. ?? Huahahaha..

    Nug,
    Iya…jaman dulu Dago masih sepi, oplet (belum angkot) masih setiap setengah jam baru muncul…di Simpang Dago masih sering ada kabut.
    Kalau soal cewek cantik, sampai sekarang di Sabuga masih banyak, jadi buat temen-temen blogger yang masih jomblo, silahkan lari pagi di Sabuga, ada kemungkinan simpangan dan dapat kenalan cewek cantik yang masih single. Kecantikan masih asli lagi, karena mereka hanya ber make up tipis, atau malah tak mandi pagi….

  36. wah, di tengah kesibukan, bu enny masih juga menyempatkan diri utk lari pagi. duh, jadi malu saya, masih muda tapi jarang banget lari pagi, hiks.

    Sawali Tuhusetya,
    Lha satu2nya olahraga yang murah meriah. Kalau tennis, tangannya kecil, nggak kuat. Golf mahal, dan seharian, kasihan anak-anak. Dengan lari dan senam aerobik, anakpun bisa diajak ikut serta….jadi sambil berolah raga, keluarga juga jadi sehat.

    Tapi belakangan ini olahraga ku juga agak kacau kok pak…maklum dingin, hujan terus, jadi habis Subuh, mlungker lagi kalau pas libur….

  37. Wah beneran Bu..Bisa dapet jodoh di sana.??(jadi bersemangat he he he)

    Bocahbancar,
    Tanya aja sama teman-temanmu….yang jelas banyak anak ITB yang akrabnya di Sabuga, dan berlanjut….

  38. wah, kalo olah raga justru setelah kuliah di kampus saya sekarang ini olah raga malah semakin rutin. Soalnya tempat ini jauuuh dari mana-mana. Ke mall saja perlu perjuangan besar. Jadi ya menghabiskan energi di lapangan bulu tangkis.
    Biasanya setiap Rabu malam dan Minggu pagi, lapangan bulu tangkis yang ada tiga itu didominasi oleh pelajar Indonesia. Setiap main patungan untuk beli cock nya.
    Kalo lari, di sini susah pagi-pagi. Cuacanya panas bleh. 35 C. Kalo sudah menjelang maghrib, baru deh orang pada keluar. Pagi dan siang, wah nanti dulu deh daripada kulit gosong.

  39. “samoso senggang kanthi kinarya karyenak tyas ing sesami” punika estu kaluhuran bebuden mangejawantah.

    Nuwun sewu badhe nderek nepangaken pinangka tangsul pasederekan
    Ugi nderek maos sakathahing ngelmu wonten dalem serba ada punika. Mugi wilujeng, rahayu, lan karaharjan dumateng panjenengan sakulawarga.

    salam sejati
    Rahay

    sabdalangit’s web
    njejegake bumi nuswantoro kanthi bebuden kang luhur

Tinggalkan komentar