Apa yang menarik di Pasar Pagi Blok M

Sebetulnya saya sudah lama mendengar tentang pasar kue di pagi hari di daerah Blok M. Dan saya juga sering mendapat oleh-oleh masakan buntil jika ada teman yang belanja ke sana. Namun saya baru benar-benar melihat pasar kue pagi hari beberapa tahun ini. Awalnya penasaran setelah mendengar cerita dari anak dan menantuku, sehingga suatu pagi saya bersama si mbak menuju blok M untuk melihat-lihat. Kaget juga melihat hamparan kue berbagai rasa yang berada di lokasi halaman Blok M Square ini. Dan yang membuat saya tertarik, ada juga yang jualan bakso, dimsum, siomay, otak-otak….wahh ini menarik, karena bisa dipakai untuk persediaan di rumah. Disimpan di kulkas dan tinggal dimasak secara sederhana jika sewaktu-waktu ingin. Karena jika hanya kue, saya nggak terlalu tertarik. Kalaupun beli hanya sekedarnya karena yang suka makan kue di rumah terbatas.

Menjelang bulan puasa tahun 2024 ini, saya kembali belanja ke Pasar Pagi. Dari rumah sudah berniat yang dibeli adalah persediaan jika malas masak. Maklum saat puasa, selera makan terjun bebas. Saat berbuka puasa, setelah minum teh panas manis, ataupun tajil, rasanya sudah kenyang. Apalagi saat sahur, rasanya jika tidak dipaksa sulit untuk makan pada dini hari.

Buntil

Saya dan si mbak berangkat dari rumah jam 6 pagi, jalanan sepi sehingga jam 6.30 WIB sudah sampai di Pasar Pagi. Sebetulnya jika ingin puas memilih, datang lebih pagi, karena pasar pagi ini buka sejak dini hari, dan akan berakhir sekitar jam 7 pagi. Syukurlah si mbok pedagang buntil dan pepes-pepesan masih ada. Setelah membeli pepes teri, pepes tahu dan buntil, saya segera mencari penjual bakso, dan dimsum. Lokasinya di sebelah selatan Blok M Square. Di sini harga tidak usah ditawar, dan karena saya telah beberapa kali membeli di sini, dan cocok rasanya, saya memang tidak menawar lagi.

Berbagai pepes tinggal dipilih

Setelah itu, saya menuju ke penjual kue, hanya sekedar membeli untuk keperluan anak cucu di rumah. Saya membeli risoles, sosis Solo, lemper. Untuk suami, karena sudah tidak boleh makan yang berminyak, saya sengaja keliling dan menemukan getuk lindri….dan syukurlah, rasanya enak.

Sst ada jengkol juga….sayang di rumah tidak ada yang suka

Dari obrolan di WAG, seorang teman cerita kalau ada gulai sapi yang enak di Pasar Pagi. Setelah mencoba sekali, rasanya cocok di lidah saya. Kali ini, sebelum pulang saya menuju ke tempat penjual gule sapi, membeli dua bungkus a Rp.15.000,- Gule sapi ini menjadi tujuan saya jika pergi ke pasar pagi blok M, setelah saya tahu dari cerita teman yang suka mampir ke sini. Saya melihat banyak yang makan pagi di sini. Mungkin kapan-kapan perlu juga olah raga dan mampir sarapan di sini. Saya juga melihat ada penjual soto, penjual bubur ayam, penjual dimsum, yang sedang melayani pembeli.

Setelah puas belanja, saya segera kembali ke rumah….jadi hari ini tidak usah masak….nikmatnya.

Tinggalkan komentar