Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang mempunyai karakter yang berbeda antara satu dan lainnya. Perbedaan ini termasuk bagaimana gaya seseorang mengambil keputusan. Bagaimana gaya anda mengambil keputusan?
a. Mengenal 5 tipe gaya keputusan.
Dari hasil survei yang dilakukan oleh Center of Creative Leadership (CCL), terdapat beberapa tipe atau gaya pengambilan keputusan, sebagai berikut:
- D1- Anda memutuskan sendiri. Anda dalam memutuskan tidak memerlukan suatu diskusi dengan siapapun. Dalam mengambil keputusan anda hanya mengandalkan informasi yang ada secara tertulis.
- D2- Anda mencari informasi, kemudian memutuskannya sendiri. Anda berusaha mencari informasi dari bawahan anda sebagai bahan pertimbangan. Pada bawahan, anda hanya sekedar bertukar pikiran dan tidak memintanya untuk memberi masukan.
- D3- Anda berkonsultasi dengan bawahan anda, tetapi keputusan tetap anda buat sendiri. Anda mengajak bawahan anda untuk membahas masalah dan meminta masukan dari mereka. Bawahan yang anda ajak bicara secara selektif anda tentukan sendiri. Masukan atau hasil diskusi dengan bawahan diolah sendiri untuk kemudian anda putuskan tanpa melibatkan mereka.
- D.4- Anda konsultasi dengan tim kerja dan kemudian memutuskannya sendiri. Anda berkonsultasi dengan Tim Kerja, dan meminta mereka untuk terlibat secara aktif dalam pembahasan masalah. Keputusan tetap anda tentukan sendiri, tanpa meminta kesepakatan dari mereka terlebih dahulu.
- D5- Anda bersama-sama bawahan anda mengambil keputusan. Masalah didiskusikan secara bersama-sama, baik yang menyangkut alternatif maupun pilihan keputusan. Keputusan yang anda ambil harus mendapatkan persetujuan bersama.
b. Bagaimana agar keputusan efektif.
Untuk mengambil keputusan, perlu dipikirkan agar hasil keputusan efektif. Untuk mendapatkan keputusan yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Kualitas putusan (Quality of Decision)
Apakah dalam pengambilan keputusan, seorang pimpinan memiliki sejumlah informasi yang cukup dan relevan? Apakah dalam rangka mendapatkan informasi tersebut perlu melibatkan bawahan anda?
Kualitas keputusan akan semakin baik apabila selaku pimpinan cukup mempunyai kesempatan mendapatkan informasi yang relevan, bahwa informasi tersebut berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan memang diperlukan. Keterlibatan bawahan dalam menyajikan informasi sangat penting, karena bagaimanapun juga anda sebagai pimpinan, tidak mempunyai kesempatan untuk mengerjakan masalah teknis.
2. Tingkat penerimaan keputusan (Acceptance of Decision)
Apakah bawahan anda secara mutlak selalu menerima keputusan yang dibuat? Apakah suatu keputusan yang anda buat memerlukan adanya komitmen dari bawahan?
Suatu keputusan yang dapat diterima oleh bawahan serta mendapat dukungan berupa komitmen yang kuat dari mereka, maka keputusan itu termasuk keputusan yang berkualitas. Sebab harus diingat bahwa keputusan yang dibuat pimpinan secara operasional akan lebih banyak dikerjakan oleh bawahan anda. Apabila bawahan anda tidak melaksanakannya dengan baik, maka kualitas keputusan yang anda ambil masih diragukan.
3. Efisiensi waktu (Time of Efficiency)
Apakah waktu untuk mengambil keputusan cukup tersedia? Apakah perlu didiskusikan lebih dulu dengan bawahan anda?
Dalam praktek, sering terjadi suatu persoalan dibicarakan berlarut-larut tanpa menghasilkan suatu keputusan. Ada saatnya, karena terbatasnya waktu, keputusan harus segera dibuat, agar pelayanan dan informasi berjalan lancar.
c. Acuan pengambilan keputusan.
Keputusan yang rasional adalah suatu keputusan yang tingkat penerimaannya dapat dijelaskan secara logis latar belakangnya, dan mengapa keputusan tersebut diambil. Agar keputusan dapat bersifat rasional, dianjurkan untuk mengikuti langkah-langkah sebagai berikut, sesuai dengan kondisinya:
- Expertise of the Leader. Anda sebagai pimpinan tidak menguasai dengan baik informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan. …..Saran: Hindari D.1
- Congruence of Organizational Goal. Bawahan anda sama sekali tidak berperan dalam menentukan apa tujuan orgamisasi…….Saran: Hindari D.5
- Degree of Problem Definition. Masalah yang akan diputus sangat kompleks dan banyak faktor yang belum diketahui……Saran: Pilih D.5 atau D.4
- Acceptance of Commitment. Bawahan anda mempunyai kecenderungan untuk menolak putusan karena tidak mencerminkan apa yang mereka butuhkan. Anda harus mengetahui sampai sejauh mana komitmen mereka terhadap organisasi…….. Saran: Hindari D1 dan D2.
- Conflict Over Solution. Bawahan anda tidak sependapat atas putusan yang akan diambil karena ada berbagai kepentingan mereka…….Saran : Pilih D5 atau D.4
- Many Appropriate Solution. Semua alternatif keputusan baik, tetapi masih ada bawahan anda yang cenderung untuk menolaknya dengan alasan tertentu….. Saran: Pilih D.5
- Goal Compatibility. Dalam mengatasi masalah, anda dan bawahan anda mempunyai andil yang sama dalam menentukan organisasi, tetapi tetap ada bawahan anda yang menolak……Saran: Pilih D.5
Kadang-kadang, didalam setiap organisasi, ada orang-orang yang istilahnya “waton suloyo” atau selalu ingin berbeda pendapat, dan suka mencari-cari kesalahan. Sebagai pimpinan, anda diharapkan dapat berkomunikasi dengan baik, dan menjelaskan kepada orang-orang tersebut mengapa harus dibuat suatu keputusan, yang akan membuat organisasi semakin tumbuh dan berkembang, dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini memang diperlukan komunikasi yang efektif antara atasan dan bawahan, agar mempunyai persepsi yang sama.
Bahan bacaan;
Dari pelatihan “Leadership” yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan, tempat penulis pernah bekerja.
bagaimana caranya mengambil keputusan yang sekiranya tidak memudah kan orang lain jenuh alias tidak setuju terhadap keputusan kita
ass,bagaimana tips mengenai cara P>K agar atasan kita cepat merespon walau keputusan tersebut agak bertentangan dengan pimpinan, makasih
Pak????