Apakah Anda mempunyai indra keenam dan intuitif?

Pernahkah anda ragu-ragu dalam melangkah, seperti apakah hari Minggu akan keluar rumah atau tidak. Sering terjadi niat yang semula begitu menggebu ingin keluar rumah (misalkan: untuk berbelanja, atau ketemu saudara) menjadi batal di saat-saat terakhir, karena kita merasa ragu, tidak nyaman, atau merasa bahwa keperluan pergi keluar tersebut sebetulnya bisa ditunda. Orang-orang tua mengatakan bahwa hal tersebut semacam “firasat”, yang pada umumnya lebih banyak menghinggapi kaum wanita.

Apakah intuisi itu? Bagaimana anda bisa menggunakannya lebih baik? Intuisi adalah kekuatan yang dengan cepat menyadari bahwa “sesuatu” itu adalah kasusnya. Hal tersebut dilakukan tanpa intervensi dari berbagai proses yang masuk akal. Tidak ada langkah-langkah induktif atau deduktif yang masuk akal. Tidak ada analisa yang wajar dari situasi tersebut, tidak ada bantuan dari imajinasi. Hanya sekilas dan tiba-tiba muncul. Anda hanya tahu ada yang tidak sesuai.

Mempercayai intuisi anda.

Intuisi merupakan suatu kebutuhan, karena tidak semua masalah dapat dijelaskan hanya dengan logika. Misal: Pada saat membaca laporan yang disodorkan oleh anak buah, anda dihinggapi perasaan kurang nyaman, bahwa laporan yang dibuat oleh anak buah anda tidak benar, atau anda mempunyai perasaan bahwa bawahan anda akan berbuat curang.

Langkah apakah yang akan anda lakukan? Tentunya anda harus melakukan penelitian, check dan re check , apa yang ada dibalik laporan tersebut, dan melakukan probing dengan orang-orang yang ada hubungannya dengan laporan tersebut, sampai anda merasa yakin bahwa feeling anda benar atau tidak. Ada memang orang yang intuisi nya sangat kuat, dan sering apa yang dirasakan akan benar-benar terjadi.

Kalau anda sekarang cenderung untuk lebih berhati-hati dan memberikan status yang lebih terhadap intuisi dalam berpikir, anda telah mengambil langkah pertama untuk menggunakan intuisi tersebut dengan lebih baik. Selanjutnya adalah belajar untuk mempercayai kekuatan intuisi anda. Ini tidak berarti selalu, juga tidak berarti kadang-kadang, karena seseorang tidak bisa menyamakan tentang seberapa seringnya. Tetapi anda sebaiknya bersiap untuk memberikan intuisi anda keuntungan dari keraguan, anda harus membangun hubungan yang hangat dan akrab terhadap bagian pikiran anda, yang siap menawarkan pelayanan unik ini.

Bagaimana intuisi tersebut digunakan dalam bidang pekerjaan? Saya pernah mendapatkan pelatihan, yang antara lain bagaimana agar peserta dapat lebih memperdalam rasa dalam mengartikan intuisinya. Apabila anda bekerja sebagai teller, misalnya, saat ada nasabah yang ingin mencairkan uang di Bank, pertama-tama anda akan melihat apakah tanda tangannya cocok dengan yang ada pada dokumen contoh tanda tangan, kemudian apakah saldo mencukupi. Namun bilamana hati anda merasa was-was, tidak yakin, maka anda harus mengulangi pengecekan tersebut, dan membandingkan kembali dengan dokumen yang ada, serta melakukan klarifikasi melalui telepon terhadap orang yang menandatangani cek tersebut, apakah benar dia telah mengeluarkan cek nomor seri xxxx dengan nilai Rp. y.000,-. Anda harus mengikuti intusisi tersebut, yang sebenarnya merupakan alarm dari hati anda, bahwa ada sesuatu yang kurang wajar.

Mengapa? Bagi seorang pemalsu tanda tangan, setiap goresan, ketajaman atau tebal tipisnya garis pada tanda tangan, akan sama persis dengan yang ada pada contoh tanda tangan. Sedangkan bagi penulis tanda tangan asli, setiap tanda tangan akan berbeda, baik goresannya, tebal tipisnya, dan kadang bentuknya tak sama persis. Anda tak percaya? Silahkan di coba. Dari pelatihan tersebut peserta dapat memahami, bahwa intuisi yang muncul, harus ditindak lanjuti, karena sebetulnya merupakan alarm adanya ketidak beresan.

Emosi dan intuisi

Emosi dan intuisi memiliki sumber yang dekat sekali di kedalaman otak. Mungkin sekali syaraf-syarafnya saling bersilangan. Emosi yang negatif dari ketakutan dan kegelisahan bisa mengekspresikan dan muncul dalam intuisi. Seorang penumpang yang gugup mungkin mempunyai intuisi bahwa penerbangannya ke Paris akan mengalami kecelakaan dan ia pindah pesawat lain. Tingkat keberhasilan dari intuisi kegelisahan ini bisa dikatakan rendah. Emosi yang positif juga bisa menghasilkan intuisi yang diharapkan. Seorang laki-laki dan perempuan yang sedang jatuh cinta bisa memiliki intuisi tentang karakter dari kekasih yang dicintainya, yang berubah menjadi irasional.

Seorang pemikir yang mengandalkan hanya pada intuisi , sebagaimana dilakukan oleh banyak pemikir yang efektif, harus sehat secara fisik dan emosional. Anda hanya diharuskan untuk mempunyai sedikit rasa sakit untuk mengetahui bagaimana influensa itu mempengaruhi emosi anda. Anda mungkin menjadi lebih mudah marah dan tertekan, fokus anda terhadap kepentingan jatuh ke perut, anda merasakan kesakitan, anda mungkin hampir yakin bahwa mungkin anda akan meninggal dunia.

Stres dan kelelahan pikiran atau tubuh bisa menyebabkan malapetakan dalam intuisi para pemikir yang memahami dengan cepat situasi yang sebenarnya. Para pendaki gunung menyadari bahwa keputusan yang diambil dalam kondisi lelah sangat tidak berkualitas. Kalau anda lelah, yang terbaik adalah berpikir secara logis apa yang harus dilakukan, dan tidak mengandalkan intuisi anda.

Area yang mengunakan intuisi untuk pengambilan keputusan, sebagai berikut:

  • Corporate Strategy Planning 79,9%
  • Human Resources Development 78,6%
  • Marketing 76,8%
  • Research & Development 71,6%
  • Finance 31,1%
  • Production & Operation 27,7%

Dari ilustrasi di atas, nampak bahwa untuk aspek yang mudah dikuantifikasi seperti bidang keuangan, produksi dan operasi jarang sekali menggunakan intuisi sebagai landasan membuat keputusan.

Mengambil keputusan berdasar intuisi adalah merupakan ketrampilan yang dapat dipelajari dari pengalaman, yang diperoleh dari proses berpikir, dengan cara mengolah informasi yang akurat dan relevan.

Sumber Pustaka:

  1. Bahan pelatihan yang diadakan oleh lembaga pendidikan, tanggal 21-23 Agustus 2004. PT Bank XXX, Jakarta.
  2. John Adair. Effective Decision Making. Pann Books, London, 1985. p.92-97. (Dari Suplemen pelatihan. Indra keenam dan intuisi).

42 pemikiran pada “Apakah Anda mempunyai indra keenam dan intuitif?

  1. Macanang,

    Dari pengalaman pribadi, jawabannya “Ya”. Semakin pengalaman, terutama jika telah dididik mengenal perilaku orang, maka ketemu dengan orang pertama kali, kita sudah bisa menilai seperti apa karakter orang tsb. Namun penilaian tsb tetap harus didokumentasikan dengan bukti dan fakta yang ada. Intuisi bahwa seseorang berniat jelek, juga akan langsung dirasakan oleh orang yang berpengalaman, yang membuat orang tsb lebih hati-hati, dan mencari fakta-fakta lebih banyak lagi, agar penilaiannya lebih akurat.

    Namun seperti artikel di atas, dalam kondisi lelah atau sakit, intuisi sering menjadi bias…oleh karena itu dibuat sistem berjenjang, berdasar tingkat risikonya…misal: jika bekerja untuk menilai proyek yang risikonya tinggi, ada beberapa unsur penilaian, yang masing-masing penilai independent. Jadi perlu dibuat sistem mitigasi risiko, early warning signal, pre screening, serta adanya komite pemutus yang saling independent namun putusannya harus anonymous…artinya putusan harus bulat, jika salah satu ragu-ragu, putusan menjadi batal.

    Saya pribadi, jika hati tak nyaman, biasanya saya tunda dulu, dievaluasi lagi…dan sholat, memohon petunjuk dan jika memutus semoga putusan ini benar.

  2. Salam kenal, Bu. Setiap berkenalan dengan seseorang, seringkali secara spontan muncul dugaan awal mengenai gambaran umum karakter orang tersebut. Biasanya setelah beberapa hari atau beberapa minggu, terlihat bahwa dugaan saya tidak sepenuhnya benar. Namun setelah berinteraksi dalam jangka waktu yang agak lama, ternyata agak sering dugaan awal itu yg benar. Apakah ini semacam intuisi?

  3. Mas Budi,

    Intuisi seseorang disebut kuat, jika pada pertemuan pertama, telah merasakan “ada sesuatu”. Namun intuisi ini dari beberapa penelitian ternyata dapat dilatih, terutama untuk pengenalan kepada integritas seseorang.

    Dalam bidang pekerjaan, seperti bagaimana kita melakukan “probing” atas perilaku anak buah atau klien kita…ini akan semakin akurat jika orang yang melakukan probing mempunyai intuisi yang kuat. Intuisi yang kuat biasanya dipunyai oleh hubungan dekat, antara orangtua dan anak, suami dan isteri. Saya sempat ketemu seorang pelatih, dan setelah peserta pelatihan saling cerita, dia menyatakan bahwa saya termasuk orang yang intuisinya kuat (dari bakat). Memang banyak sekali kejadian, mengapa mendadak saya memutuskan pulang kampung (saat masih mahasiswa) ditengah kuliah dan ujian…dan ternyata ayah saya tabrakan….saat itu rumah ga ada telepon (masih sekitar tahun 75 an). Oleh karena itu, jika saya merasa ada sesuatu yang “agak kurang nyaman”, saya mencoba merenung, berdoa dan introspeksi, terutama jika pada waktu tsb saya harus memutuskan sesuatu.

    Dari komentar di atas sebetulnya mas Budi mempunyai bakat intuisi (saya sebetulnya lebih suka menyebutkan insting atau feeling) yang kuat, dengan pelatihan yang terus menerus, yang kata pelatih saya……. hanya mencoba lebih mengenal perasaan kita…maka perasaan tsb makin jelas dan kuat. Dan ini sangat menolong di bidang pekerjaan, karena kita bisa berhati-hati menghadapi klien, meski kita tetap melakukan analisis secara akurat…lha iya, karena suatu putusan kan didasarkan atas analisa.

  4. Melatih intuisi, sepanjang pengetahuan saya, itu seperti melatih sesuatu yang tidak kita ketahui seperti apa. Sesuatu yang abstrak tapi dimiliki oleh semua orang.

    Masalahnya, kita sudah terbiasa dengan cara berpikir logis dan pragmatis. Menilai sesuatu berdasarkan akal kita saja sehingga apa yang tersembunyi di alam bawah sadar cenderung untuk diabaikan.

  5. Mas Budi,

    Pelatihan oleh lembaga pelatihan, saya belum pernah tahu. Tapi karena saya sebelumnya bekerja di bidang finansial, yang kalau terjadi kesalahan, risikonya sangat besar (bagi perusahaan dan kita sendiri), perusahaan memberikan in house training…pengajarnya dari kepolisian, yang memang terlatih untuk mencari sesuatu, jika kita merasakan ada yang tidak wajar.

    Namun sebelumnya, saat saya masih job training, Pemimpin Cabang telah sharing pengalaman, bahwa kita harus mulai melatih feeling kita, karena ini benar-benar alarm yang dikaruniai oleh Allah swt, dari hati nurani kita, untuk menentukan langkah, apakah kita akan memutuskan “Ya” atau “Tidak”. Dan pekerjaan saya, memang setiap kali harus memutuskan langkah-langkah tsb, yang kalau salah risikonya besar. Tentu saja, kita tetap harus melakukan prosedur penilaian baku yang digariskan dalam standar operasional prosedur, tapi jika kita telah punya feeling nggak nyaman, mata hati kita lebih awas dan waspada, dan kita semakin dalam dalam menilai semua data yang ada. Ini termasuk menentukan, apakah report atau laporan keuangan sudah benar, apa yang ada dibaliknya? Dan menurut saya, pendalaman dari intuisi ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, di bidang apapun.

    Mas Fertob,

    Thanks telah mampir. Benar, sesuatu yang abstrak, namun dengan pendalaman dan pelatihan, intuisi dapat dipertajam.

    Kedua anak saya mempunyai sifat yang sangat berbeda. Dari diskusi dengan psikolog, psikiater (sejak anak-anak kecil, kalau saya bingung memahami perilaku mereka, saya datang ke ahlinya agar bisa diskusi dan tak salah mendidik) ….dan saran mereka adalah…ibu yang bisa memahami anak-anaknya. Bagaimana caranya? Adalah dengan cara lebih mengenal perilakunya, memahami kekurangan dan kelebihannya, mendorong dan memotivasi jika mereka sedang “down”…dan yang utama berdiskusi dengan Allah swt. Bagaimana caranya? Saat malam, anak-anak sudah tidur, setelah sholat, saya berdiskusi pada Allah swt mohon petunjuk, langkah apa yang harus saya lakukan. Entah karena seringnya, saya mempunyai ikatan batin yang kuat dengan anak-anak…bahkan anak pertama saya sering cerita pada temannya…aku nih heran, kok kalau mau melakukan hal-hal yang akan berakibat kurang baik, selalu terbayang wajah ibu yang seolah-olah mengingatkan….

    Juga saya sering merasa, kalau ada atau akan terjadi sesuatu… dan intuisi saya ini sering digunakan oleh suami, jika dia mau ada pertemuan bisnis, biasanya saya bisa menilai karakter orang hanya dari percakapan (kalau menilai karakter ini memang dilatih, terutama bagi yang kerja di bidang finansial)….

    Tapi, yang harus diperhatikan, intuisi bisa bias jika kita lelah atau sakit. Jadi prosedur standarnya harus ada, karena kita tak mungkin bilang…ehh aku ga etuju, karena feeling ku ga enak…semua harus bisa dipahami berdasar acuan, atau fakta-fakta yang ada. Jadi intuisi, kalau saya boleh menyimpulkan, adalah “alarm” untuk melakukan penilaian lebih dalam.

  6. Kalau intuisi seorang ibu [yang berhubungan dengan keluarga] saya yakin itu selalu benar. Terutama kalau berhubungan dengan anak. Keterikatan batin yang membuat intuisi seorang ibu bisa sangat kuat kalau berhubungan dengan anak-anaknya.

    oiya, saya seorang psikolog lho bu, tapi psikolog sosial 🙂

    Intuisi itu alam bawah sadar yang bekerja naik ke kesadaran karena dipicu oleh sebab-sebab khusus. Sebab-sebab khusus itu, menurut saya, karena ada sesuatu diluar yang kelihatan “salah” atau kelihatan “terlalu benar” dalam pandangan kita. Dalam pelatihan-pelatihan hipnosis, hal itu beberapa kali dipraktekkan, walaupun tidak terlalu dalam.

    Melatihnya pun sebenarnya tidak terlalu sulit asalkan tau caranya, dan beberapa tips yang ibu berikan diatas juga adalah salah satu cara melatih indra keenam tersebut.

    Masalahnya, di psikologi sendiri, intuisi dan indera keenam (saya menyebutnya esp atau extra sensory perception) adalah sesuatu yang tidak terlalu dalam dipelajari. Alasannya karena landasan ilmiahnya sangat lemah dan juga pembuktiannya yang kurang kuat. Kita baru bisa menegaskan bahwa intuisi kita benar setelah hal itu terjadi. Dan juga sangat sulit dijadikan pegangan dalam prediksi/peramalan.

    Betul, pengalaman adalah cara terbaik melatih intuisi. Tapi dalam decision making, yang biasanya kebanyakan memakai otak yang logis dan analitis, intuisi sering diabaikan. Alasannya sederhana sih menurutku, karena intuisi melibatkan emosi, sementara dalam decision making sedapat mungkin emosi tidak terlibat didalamnya atau kalau terlibat seminimal mungkin.

    Eh, makasih bu… jadi ngeblog disini 🙂

  7. Mas Fertob,
    Makasih penjelasannya…memang intuisi sulit dibuktikan secara ilmiah, jadi memang hanya “alarm”….yang membuat kita meneliti lagi lebih dalam. Karena dalam keputusan sudah ada rambu-rambunya, apa saja yang harus dianalisis.

    Dalam praktek (memang belum dibuktikan), teman2 dan saya sering mengalami,ada perasaan nggak nyaman….misal: lihat usaha debitur kelihatan bagus, analisis laporan keuangan likuid dan solvabel…..namun ada rasa yang mengganjal. Kami (saya dan teman2) biasanya sholat dulu, berdoa….jadi saat menulis tanda tangan….udah pakai Bismillah….Syukurlah ada aja jalan yang menunjukkan, entah telepon, atau ada fakta baru…bahwa memang ada sesuatu.

    Ternyata detektif polisi juga dibekali ilmu ini…saya dulu yang melatih dari kepolisian…

    Mas Fertob,
    Seneng lho kita bisa diskusi, thanks ya telah mampir…..gara2 milis, dan kemudian ngeblog saya kenal teman lulusan PhD University of Queensland…kami sering diskusi masalah SDM dan pendidikan…namun baru sempat ketemu di dunia maya. Sekarang beliau udah kembali ke Jakarta…dan kami sms an, karena sama-sama sibuk, belum sempat ketemu.

  8. Ping-balik: Lagi, kaitan intuisi dalam pengambilan keputusan « Dari dusun Ngrowo ke ibu kota

  9. Sitijenang,
    kenapa? Biar sama, tapi beda isi kan…malah bagus dong.
    Yup, intuisi kadang memang diperlukan, terutama bagi orang-orang yang pekerjaannya banyak berhubungan dengan orang lain.

  10. Ping-balik: BERKAH R COBAAN? « Dunia Wanita

  11. zainalfpdp2

    APA BEDANYA INTUISI DAN ALAM PIKIRAN?

    Zainal,
    Lebih tepat dijawab oleh orang yang ahli.
    Tulisan di atas mengajak sharing, apakah kita pernah merasakan mempunyai intuisi saat akan melakukan suatu kejadian penting?

  12. Ping-balik: Benarkah riset pasar tak selalu mencerminkan keinginan pasar? «

  13. I’m not sure ’bout this…. Aku anak kecil berumur 14 tahun. I live in Indonesia but me and my father used English 4 daily conversation.
    Kata temen2, saya memang punya sixth sense since I was a kid. I told them that they were wrong. But the fact is, Aku Memang Punya.
    Belakangan ini aku mengalami sedikit gangguan dari ” luar “. Hampir semingguan ini ( mungkin sudah bertahun-tahun ) aku diganggu oleh ” teman-teman yang tidak tampak. ” Is it hallusination?
    OF COURSE NOT! Saya mencoba untuk berpikir bahwa, “I was just had an imagination and drive me nuts. ” Nama saya selalu dipanggil-panggil oleh seseorang dan terkadang saat saya mengadakan ” pesta tengah malam ” saya karena saya suka begadang, gangguan-gangguan such as : ada yang wash the dishes, ada yang beres-beres rumah, dan terkadang saya mendengar banyak girl or woman yang ngobrol. AT MIDNIGHT! Tadinya saya yakin, it was both of my maid. They were laughing ’till midnight too.
    But I’m sure it was not ’em. Suaranya berbeda sekali. Tidak seperti dua orang, tapi banyak orang!!
    Bunyi-bunyi seperti piring jatuh, panci jatuh, dan baskom berserakan sudah sering saya dengar. Bunyinya cukup keras karena tengah malam itu, kan sepi. Anehnya saat sepagian saya bertanya sama semua orang yang dirumah, they were ask, ” Nggak denger apa-apa. ” Swear, that voices are loud! Saya tidak mungkin tuli.
    Alhamdulillah pendengaran saya masih bagus. Tapi bunyi sekeras itu, impossible no one heard that. Saya jadi ngeri sendiri.
    Siang-siang saja saya sudah bisa diganggu saat saya sedang asyik sendirian dalam kamar. Saat nonton VCD misalnya, terdengar suara banyak wanita memanggil-manggil saya dari dalam toilet. Spontan, I’m runaway. Sayamencoba mematikan VCD. Siapa tahu saya salah dengar. Ternyata tidak. Saya masih mendengar mereka memanggil-manggil saya dengan nada memaksa. Saya tidak berani membuka pintu toilet. Apalagi toilet itu dekat dengan kamar saya. Jadinya, saya hanya duduk di living room dan hanya nonton TV. Alone.
    Beberapa saat kemudian saat saya sudah berani masuk kamar lagi, suara itu datang lagi. Seperti memang sengaja menunggu saya. Akhirnya saya berteriak dan lebih memilih keluar rumah. Sekarang saya lebih suka ada banyak orang di dalam kamar ketimbang sendirian.
    Saya yakin all ghosts pasti tahu, kalau saya sedang sendirian di kamar dan mencoba untuk meminta saya memanggil mereka.
    Untuk comment or opinion, saya butuh opinion semua orang yang juga memiliki kekuatan aneh seperti itu. Saya juga kaget ketika tahu saya punya sixth sense sejak kecil ( karena saya baru tahu sekitar satu tahun yang lalu ) dan kemudian saya jadi merasa kekuatan seperti itu harus dihilangkan.
    But how?

  14. Abim

    Ikut gbung daoonk…
    Gw cwo 20thn,yu…kadang klebihn tu susah d cari,tp bnyk yg mnganggap klebhn yg dtng tnp d ingnkn mnyusahkn.Allh mmberkn klebhn tu tnpa anda hrs brusha,Knp ko mlah mo d ilangin,buknkh tu trmasuk sft kurng brsyukur…
    Kta inspirator,kberanian tu mncul saat akbt tkt yg brlebihn.
    Smga brmanfaat untk ayu,thx udh bolh gbung…

  15. indah

    bbrp thn ini saya punya intuisi yng lmyn akurat en kadang2 cenderung akurat. saya malah kepengen mengembangkan intuisi tsb. Gimana Caranya????? Ga hanya intuisi aj yang tajam, saya punya kelebihan yaitu ‘De Javu’ hampir 80-90% kejadian kayak nge-reply film aj. APa itu termasuk kelebihan juga. Klo mimpi juga sering kejadian.
    Kadang saya pernah coba2 buat maen telepati en biassanya nyambung ke org yang saya tuju.
    Saya bingung dengan bbrp kelebihan itu, seandainya bisa diasah, gmn caranya?????
    Adakah hubungannya dengan genetis??? Konon kakek buyut saya punya kemampuan spt itu en bbrp sodara sepupu juga punya kemampuan spt itu???
    Apa hubungannya ‘intuisi’, ‘de javu’, ‘telepati’, ‘ indera keenam’??? bukannya semua itu berhubungan dengan alam bawah sadar??? mohon dijawab

  16. assalamuaalaikum…
    salam kenal untuk ibu.. 🙂
    antar indera keeenam dengan intuisi itu apakah sama??kadang saya juga merasakan sebuah perasaan yang kadang2 ada benarnya juga.
    tapi baru tau perasaan itu benar setelah terjadi peristiwanya. trus jadi berpikir “o..prasaan ga enak td ternyata ini to..” begitu misalnya..

    blognya bagus bu…
    buat nambah ilmu… 🙂
    skalian mo pasang link blog ini…
    trima kasih..

  17. Bener banget Bu…Saya percaya sama intuisi saya…dan itu sering terjadi, ketika saya udah desperate ketika akan ambil keputusan…saya ikuti kata hati saya…apapun jawabannya, biasanya saya ngerasa nyaman ngejalaninya….salam kenal!

  18. pengen dech biar bisa punya intuisi yang kuat..
    tapi kadang rada bimbang, apakah kekhawatiran yang saya alami pada kasus2 tertentu itu adalah karena intuisi alamiah seorang manusia ataukah hanya sifat berprasangka yang tidak pada tempatnya.
    soalnya prasangka itu sering juga muncul tidak pada tempatnya hanya dikarenakan pengalaman buruk yang pernah terjadi sebelumnya…

  19. Senang membaca ulasan tentang Intuisi. Salam-kenal untuk semuanya.
    Bila cukup waktu, kita bisa saling berbagi. Saya persilah kunjung ke blog sy. click langsung pada nama yang tertera.

    Dinda27,
    Saya mendengarkan Krisnamurti menjelaskan di radio pagi ini, bahwa intusisi bisa dilatih…dan yang penting kita mau mendengarkan perasaan dan pikiran orang lain.
    Dengan melatih intuisi ini, perasaan menjadi lebih peka, membuat kita akan merasa menjadi lebih baik.

  20. lucky purnawan

    bu saya ingin bertanya mengenai indra keenam karena banyak kaum sepirituaal mengatakan bahwa saya memiliki indra keenam memang yang saya rasakan bahwa feeling saya begitu kuat bahkan saya bisa menebak karakter dan sifat seseorang dengan benar dan masih banyak lagi yg saya miliki semua itu datang dengan sendirinya tanpa dipelajari

  21. ASDI

    saya merasa punya intuisi yang cukup baik tapi tidak tahu apa yang harus sy lakukan untuk melatihnya supaya lebih baik, saya merasa banyak tertolong oleh intuisi ataupun insting tersebut dan saya senang membaca artikel ini.

  22. vivin

    mas apakah setiap orang memiliki kemampuan atau indra keenam..low ia bagaimana kita melatihnya,tq

    Vivin,
    Mas…???

  23. rias

    saya merasakan intusi tersebut setap dalam mimpi saya itu selalu terjadi entah itu besok atau hari yang akan datang apakah itu bisa dinamakan indra keenam?????

  24. Ibu edratna,

    terima kasih anda telah share mengenai intuisi. Artikel ini membantu saya untuk memahami lebih baik mengenai intuisi. Bagaimana cara melatihnya dan menggunakannya dalam pekerjaan serta dalam kehidupan sehari-hari?

    Jawaban ibu mengenai memohon petunjuk Allah swt adalah tindakan yang saya lakukan pula. Ketenangan dalam mengambil keputusan tersebut setelah memohon petunjuk kepada-Nya (karena Ia-lah Tempat bergantung segalanya) menjadi bagian penting indikator ketepatan atas keputusan kita, meskipun kadang tidak mudah untuk menjelaskannya mengapa 🙂

    Salam,

  25. Nensh meriza

    Bu,saya mau bertanya,apa saya mempunyai intuisi yg tajam atau tidak?krn saya sering kali mempunyai feeling yg tiba2 menjadi kenyataan dan saya pun sering kali menebak hal2 yg di jadikan pertanyaan,kemudian apabila saya memang mempunyai intuisi yg tajam apa it sama dgn indra ke 6,apa itu bisa di asah atau di perdalam??terima kasih.

  26. saya sering bermimpi dan itu terjadi, dan bukan itu saja yang saya fikirkan sering sekali terjadi apa itu yang di sebut intuisi………??
    perubahan yang ada membuat saya bersukur dengan semua yang saya miliki sekarang………..
    menurut saya Allah itu memberikan intuisi untuk hambanya agar dapat membantu orang lain dan mengingatkan semua dengan kebesarannya……….
    tanks

  27. Terima kasih ya Bu, bermanfaat banget ini. Apalagi bagi saya yang ingin sekali memahami tentang ini.
    Salam kenal 🙂

    Salam kenal juga…
    Banyak orang disekitar kita yang diberi kemampuan lebih..

  28. Ping-balik: Intuisi, Bukan Indera Keenam « "*Little Angel*"

  29. yusuf haslam

    bu,pernah sy merasakan tubuh saya seperti bergoyang dgn sendir,tapi dalam kapasitas yg perlahan saja,
    selang 2 atau 3 hari setelah itu terjadi gempa,baik itu didalam dan luar negri,itu telah saya alami sewaktu terjadinya gempa dinias,padang dan terakhir dijepang,cuma kejadian,waktu dan tempatnya tdk bisa diketahui,apakah itu dikatagorikan indra keenam,apa bedanya antara indra keenam dan firasat?

  30. Yohans

    Ass.wr.wb. Terima Kasih Bu Edratna atas share memories, experience, dan life journey-nya seputar intuisi! perkenalkan saya yohans seorang mahasiswa tingkat 3. saya ingin dan butuh tanya beberapa hal pada Anda Bu,
    1. Adakah Intuisi yg “dibangun” melalui apa yg disebut dengan “Brainwashing”?
    2. Bisakah Intuisi digali secara sustain melalui visualisasi objek 3 dimensi d dalam otak sadar bagian kanan?
    3. Bagaimanakah Mekanisme Intuisi dalam setiap decision-making process terhadap begitu banyaknya ragam opsi-opsi yg harus kita ambil?
    4. Intuisi seorang Bunda pada anak laki-laki-nya selalu menyertai langkah dan hal-hal dalam keseharian saya, meskipun jarak kami jauh. setahun lagi Ibu hendak pergi HAJI, jiwa saya sepertinya “hilang” bila beliau jadi naik Haji, entah kenapa. tanggapan Ibu?

    Terima Kasih Sebelumnya Bu Edratna. Wass.wr.wb

  31. Saya tertarik dengan artikel Ini, bu. mohon maaf apabila cara saya melatih intuisi agak nyeleneh. saya seorang guru dan sering menggunakan intuisi untuk menebak pribadi siswa, atau memilih. cara saya melatih intuisi diantaranya, melatih intuisi :

    1. melakukan hal baik-dan-buruk secara bergantian dan berkesinambungan.(Ex : menyiram bunga kemudian membuang sampah sembarangan di pot; memberi makan ikan kemudian mengusir ikan tersebut, dll.)

    2. merasakan getaran jiwa dan suara yang masuk ke hati. menentukan resonasi suara-suara yang masuk… kemudian membedakan bisikan yang baik dan buruk. membedakan getaran baik dan buruk. membiasakan diri mendengar bisikan hati yang baik, dan mengabaikan yang buruk.

    3. Bisikan hati yang baik akan menjadi teman baik dalam memecahkan masalah atau memberitahu kapan dan dimana anda harus mulai.

    Memperkuat intuisi :
    1. Dzikir Ya Latief, di tindakan, bibir dan hati. (harus sama semua).
    2. Sholat hajat & tahajud.

  32. seno soundman

    saya pernah memeplajari pelatihan instuisi ini bersama mahadibya nurcahyo chakrasana. memang benar bahwa intuisi dapat menbatu kita dlm mengambil kebijakan. salam kenal buat bu Ratna

Komentar ditutup.